MICROORGANISME
KELOMPOK III (MINUMAN RINGAN/ FUTAMI 17)
DISUSUN OLEH :
ICHWATUNNIDA (3422119140)
LUSY HIKMAH (3422119163)
JAKARTA 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha, karena berkat dan rahmat-
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai mata kuliah Mikrobiologi untuk memenuhi
tugas UTS “Laporan Praktikum Mikrobiologi” Tak lupa penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga makalah ini
dapatdiselesaikan.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga makalah ini dapat memberikan informasi
dan dapat bermanfaat bagi kita semuaPenulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN
3.1 HASIL.......................................................................................................................23
3.2 PEMBAHASAN.......................................................................................................27
3.3 KESIMPULAN........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................30
LAMPIRAN
A. ALT BAKTERI...........................................................................................................31
B. UJI MPN......................................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
yang meliputi Angka lempeng total (ALT) bakteri dan Uji MPN dari beberapa sampel .
uji sampel
MPN bertujuan untuk : Mengetahui ada atau tidak nya bakteri ecoli
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui dan
dilaksanakan oleh seluruh Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan. Saat ini masih
maupun untuk pengembangan laboratorium yang sudah ada. Masalah ini menyangkut
antara lain karena kurangnya sarana dan prasarana serta metode analisis yang belum
memadai.
baku pengujian mikrobiologi yang terarah, dalam hal ini meliputi makanan, minuman,
1
obat tradisional, sediaan kosmetika, alat kesehatan, antibiotika dan vitamin-vitamin,
untuk digunakan sebagai pedoman oleh Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan di
seluruh Indonesia.
Jenis pengujian yang diperlukan untuk masing-masing produk tidak sama. Untuk
produk makanan diuji cemaran mikrobanya. Uji angka lempeng total merupakan tolak
makanan dan minuman maupun produk lainnya yang juga merupakan suatu indikasi
1.2 TEORI
Penyebaran kotoran yang tidak tidak terkontrol dalam lingkungan perairan dapat
menyebar pada lingkungan tanah, dan bahkan terbawa pada bahan makanan bagi
mikrobial dilahan, dan produk agrikultur. Metoda ini digunakan untuk menaksir
populasi mikrobial berdasarkan pada ukuran kualitatif spesifik dari jasad renik yang
Uji Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) adalah adanya pertumbuhan bakteri
aerob mesofilik setelah contoh diinoklasikan pada media agar lempeng dengan cara
tuang atau tabur (pour plate) dan diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu
(Djide, 2003).
minuman dan kosmetika penting dilakukan untuk mengetahui mutu suatu sediaan dan
Penentuan Angka Lempeng Total dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1. Metoda cawan agar tuang/pour plate yaitu dengan menanamkan contoh ke dalam
2. Metode cawan agar sebar/spread plate yaitu dengan menuangkan terlebih dahulu
media agar ke dalam cawan petri kemudian contoh diratakan pada permukaan agar
dengan menggunakan batang gelas bengkok. Pada metode cawan agar tuang, untuk
media agar yang akan dituang mempunyai suhu 45°C ±1°C.Koloni cendawan itu
Metode yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam bahan
pangan terdiri dari metode hitungan cawan, “Most Propable Number” (MPN), dan
cawan paling banyak di gunakan. Merode lainnya yang dapat digunakan untuk
bahan pangan karena medium yang di ukur harus bening, sedangkan ekstrak bahan
konsentrasi sel-sel, begitu halnya bila jumlah yang dihitung terlalu kecil.
Bahan yang mengandung sejumlah besar bakteri (kira-kira lebih dari 10 4 per ml)
biasanya diencerkan dari 1 :10 sampai 1 : 10 5 atau lebih tergantung pada bahan
pemeriksaan dan metode hitung, sehingga hasil hitungan yang diperoleh dapat
tabung reaksi khusus (tabung HOPKINS) yang bagian bawahnya berupa silinder,
dan bergaris ukuran. Organism dipadatkan dengan sentrifus pada kecepatan baku
dan waktu yang tepat menurut ukurannya kemudian volum totalnya dapat dibaca
pada skala silinder itu. Dengan mengetahui volum rata-rata masing-masing sel
b) Metode turbidimetri
Tekhnik ini sudah dipakai sebagai cara mengukur kekeruhan suspense atas
mengandung lebih dari 107-108 sel per milliter tampak keruh oleh mata telanjang.
Suatu volum biakan yang telah ditakar ditempatkan dalam tabung khusus yang
jernih dengan diameter tertentu. Tabung ini diletakkan antara suatu satuan sumber
Penghitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara seri pengenceran. Cara ini
secara luas digunakan untuk menghitung bakteri hidup dalam berbagai cairan
seperti air, biakan cair dan sebagainya. Serentetan pengenceran dibuat untuk
kemudian ditanam dalam medium pembiakan bulyon agar dan setelah inkubasi
lipat ganda atau secara decimal, maka angka yang diperoleh hanya angka
Bahan pangan yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml,
ditumbuhkan pada medium agar didalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan
terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana
jumlah yang terbaik adalah diantara 30 dan 300. Pengenceran biasanya dilakukan
secara decimal yaitu 1 : 10, 1 : 100, 1 : 1000, dan seterusnya, atau 1 : 100, 1 : 10000, 1 :
Perhitungan jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat jika pengenceran
dilakukan decimal, sebagai contoh misalnya penetapan jumlah mikroba pada susu.
sampai 10-5 atau 10-6. Tergantung pada mutu susunya semakin tinggi jumlah mikroba
yang terdapat didalam susu semakin tinggi pengenceran yang harus dilakukan. Jika
duplo yang mengandung pengenceran 10-4, maka jumlah koloni dapat dihitung sebagai
= 10-4 X 1.0
= 104
(60+64) 1
= x
2 10
= 6,2 X 105
Angka lempeng total (ALTB) dapat ditung dengan cara (Anonim, 2016) :
𝟏
Jumlah sel = 𝑽 × 𝒏 ×
𝒇
F = faktor pengencer
𝟏
𝑴𝑷𝑵 = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑴𝑷𝑵 𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 ×
𝒇𝒂𝒌𝒕𝒐𝒓 𝒑𝒏𝒈𝒏𝒄𝒓𝒏 𝒕𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒏𝒈𝒂𝒉
METODOLOGI PRAKTIKUM
No Batch : NO154AU
pada saatpenanaman
Lampu Bunsen
ataupadat
Cawan petri
Pipet Gondok
Tabung Reaksi
Terbuat dari kayu atau logam,
tabung reaksi
Rak Tabung Reaksi
ke neraca analitik
Sendok Reagen
Oven
(pengeraman)
Inkubator
Menghitung koloni bakteri
Koloni Konter
Tabung Durham
ukurannya
Pipet Volume
Untuk menyumbat tabung reaksi
padasaat steriliasi
Kapas
11
Alat pada pemeriksaan ALT antara lain:
Alat : Bahan :
─ Karet pengisap
─ Inkubator
pada makanan dan minuman dengan metode MPN adalah sebagai berikut :
─ Pembakar Bunsen
─ Inkubator
─ Mikroskop
─ Tabung reaksi
─ Tabung Durham
Namaresmi :AGAR
Namalain : agar,agar-agar
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam air mendidih
Namaresmi : AETHANOLUM
Namalain : etanol,alkohol
RM :C2H6O
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan dalam
eterP
Kegunaan : bahanpensterilisasi
12
3. Aquadest (Dirjen POM, 1979 :96)
Namaresmi : AQUADESTILLATA
RM :H2O
BM :18,20
mempunyairasa
Kegunaan : sebagaipelarut
NamaResmi :DEXTROSUM
RM/BM :C6H12O6/180,16
Kelarutan : mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air
Namaresmi : BEEFEXTRAK
Namaresmi : PEPTON
Namalain :pepton
tidakbusuk
Namaresmi : SUCROSUM
Namalain :sukrosa
RM/BM :C12H22O11/342,30
Pemerian : hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur atau bentuk
kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau, rasa manis, stabil
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air
dan dalameter.
8. Kentang (www.wikipedia.org)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Monocotyledonae
Subkelas :Sympetalae
Ordo :Solanales
Famili :Solanaceae
Genus :Solanum
9. Lactose Broth ( Acumedia/ Neogen Corporation,2010)
a. Komposisi
Yeast Extract...........................................................................................5 g
Sodium Chloride.....................................................................................10 g
b. Kegunaan
molekuler.
B. Uraian Medium
sebanyak 1 liter.
Trypron 0,5 %, Extract Ragi 0,25%, Glukosa 1% dan agar agar 1,5 %
Kentang 200 gr
Dextrosa 10 gr
Agar agar 15 gr
Aquadest ad 1 Liter
Prinsip Percobaan
a. Penentuan kuantitas bakteri dengan metode ALT Bakteri (ALTB) setelah cuplikan
sampel untuk 3 pengenceran terakhir (10-ᴼ, 10-1, 10-2) untuk diinokulasikan dalam
1x24 jam.
b. Penentuan kuantitas bakteri dengan metode MPN setelah cuplikan sampel untuk 3
pengenceran terakhir (10-ᴼ, 10-1, 10-2) untuk diinokulasikan dalam medium LB yang
Pada metode ini dibuat dahulu pengenceran bertingkat sampel yang akan dihitung
sampai konsentrasi tertentu, dan ditanam secara tuang (Pour Plate). Diatas medium
yang sesuai. Setelah diinkubasi, diambil cawan petri yang mempunyai pertumbuhan
f : faktor pengenceran
Cara kerja :
b. Ditanam dengan metode tuang ketiga cawan petri steril mulai dari
d. Diamati dan dihitung jumlah koloni yang tumbuh setiap pengenceran dan hitung
a. Karena sampel adalah cairan tidak di cairan lagi, ambil cairan sambel sebanyak 10
ml dalam Eurlemeyer.
b. Siapkan 3 tabung reaksi yang berisi masing masing 9 ml PDF (Pepton Dilution
Fluid)
c. Penjelasan :
─ Dari larutan dilusi 1/10 ambil 1ml dan masukkan ke 9ml larutan PDF untuk
e. Dari masing masing tabung, ambil 1 ml dan tuang di cawan petri , lakukan secara
f.Tambahkan medium PCA (Plate Count Agar) secukupnya lalu aduk hingga rata,
biarkan membeku
1. Uji Penduga
─ Siapkan tabung Reaksi sebanyak 9, dan tabung durham sebanyak 9 tabung. Pipet
tetes panjang 5
─ 9 tabung durham, dimasukkan dalam tabung rekasi, lalu dibagi 9 tabung reaksi
tersebut menjadi 3 bagian, karena akan dilakukan secara (triplo) atau 3. didalam
─ Lakukan pengenceran :
─ Penjelasan :
a. Dari larutan sampel ambil 1ml dan masukkan ke 9ml larutan MCB untuk
1
-1)
memperoleh dilusi bagian. (10
10
1
b. Dari larutan dilusi
10 ambil 1ml dan masukkan ke 9ml larutan MCB untuk
1
memperoleh dilusi -2)
10 . (10
0
1
c. Dari larutan dilusi ambil 1ml dan masukkan ke 9ml larutan MCB untuk
100
1
-3)
memperoleh dilusi . (10
1000
─ Setelah itu 9 tabung tersebut diinkubasi didalam inkubator pada 37o C selama 18
─ Amati perubahan dan gelembung yang terbentuk, Prinsip nya adalah apabila
─ Dicatat dan dihitung nilai MPN – nya dengan merujuk table MPN coliform
2. Uji Penguat
1 ose tabung positif pada uji penduga dimasukkan kedalam tabung berisi
media BGLB (Brilliant grenn lactose bile) kemudian diinkubasi 370C selama 24-48
jam, hasil menunjukkan positif jika ada gelembung udara pada tabung durham
3. Uji Pelengkap
Pada setiap biakan positif pada uji penguat MPN coliform diambil 1 ose dan
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam. Amati pertumbuhan koloni pada
3.1 HASIL
Ichwatunnida
A. ALTB
Futami 17
No Batch : NO154AU
10-0 30 35
10-1 15 14
10-2 0 5
Perhitungan :
30+35
N = -0
[(1 x 2)+ (0.1 x x 10
0)]
65
= x1
2+0
= 32,5 x 1
= 32,5 FCU/ml
Atau Perhitungan :
30+35 1 1
FCU x x
2 10−0 1
=
= 32,5 x 1 x 1
= 32,5 koloni/ml
B. MPN
Ichwatunnida
Futami 17
No Batch : NO154AU
Tabung Positif
1 1 0 7 gr/ml
Masih dalam Batas keyakinan 95 % ( min 0, maksimal 23)
Rumus
1
MPN = Nilai Tabel
x Ftabung tengah
23
1
Nilai MPN =7x
10−2
= 7 x 100
= 7 x 102 apm/gr/ml
3.2 PEMBAHASAN
Uji mikrobiologis makanan dan minuman adalah uji yang ditujukan untuk
menentukan apakah sediaan tersebut telah tercemar mikroba atau tidak, sehingga aman
dikonsumsi oleh masyarakat. Pengujian ini biasanya dilakukan oleh Balai Pemeriksaan
Makanan dan Minuman terhadap produk baru atau produk yang beredar di pasaran. Uji
Mikrobiologis dibagi menjadi 2, yaitu uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji kualitatif
Pada percobaan ini dilakukan pengujian terhadap bahan baku, sediaan minuman
Futami 17. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan
jumlah koloni bakteri dan jamur yang ada dalam suatu medium yang telah diinkubasi 1
x 24 jam.
Untuk sediaan berupa makanan dan minuman, penginaktifan pengawet dapat dilakukan
dengan mengencerkan sampel dengan aquadest steril sampai beberapa kali, sebab
pengawet pada suatu sediaan akan berfungsi dengan baik bila berada pada konsentrasi
tertentu. Dengan demikian, bila diencerkan sampai beberapa kali maka pengawetnya
mikroorganisme yang terdapat dalam suatu sample sehingga pertumbuhan koloni tidak
terlalu rapat satu sama lain, sehingga mempermudah pengamatan pada waktu .
(Standard Plate Count), dimana dengan metode ini dapat diketahui jumlah koloni
bakteri patogen yang terdapat pada medium yang telah diinkubasikan. Angka Lempeng
Total yang diperoleh menunjukkan jumlah koloni dimana dari angka ini dapat
Pada uji Angka Lempeng Total bakteri, medium yang digunakan adalah medium
PCA (Plate Count Agar), sebab medium ini mengandung karbon dan nitrogen yang
Sampel yang akan diuji terlebih dahulu dibuat dalam 3 tingkat pengenceran yaitu
10-1,10-2 dan10-3. Salah satu tujuannya adalah selain untuk memperkecil konsentrasi
pengawet yang digunakan oleh sediaan tersebut dan untuk memudahkan perhitungan
PCA karena PCA mengandung protein yang merupakan nutrisi bagi bakteri, dan juga
merupakan campuran agar yang mana dapat memadatkan medim sehingga apabila
medium telah memadat maka akan memudahkan kita untuk menghitung jumlah
(Mac Conkey Broth) sebagai medium penguji. Pada pengujian dengan medium MCB,
Futami 17 menunjukkan hasil positif yaitu berubah warna dan terdapat gelembung gas
yang tampak pada tabung durham, hal ini menandakan adanya mikroba kolioform
menjadi asam piruvat dan berubah menjadi asam format dan asetil ko-A, dimana asetil
ko-A akan menghasilkan etil alkohol dan asam format yang akan menghasilkan CO2
dan H2O. Terjadinya CO2 dari proses fermentasi ditampung pada tabung Durham.
Hasil fermentasi berupa asam, ditandai perubahan warna indikator brom timol biru
menfermentasikan laktosa dengan pembentukan asam dan gas pada waktu dan suhu
tertentu, dimana bakteri kolioform bersifat anaerob fakultatif, maka kandungan laktosa
yang ada akan difrmentasikan menjadi asam laktat sehingga terjadi perubahan warna
hiaju dari aktosa brouth menjadi kunuing dan didalam tabung durham terdapatgas
Pada pengujian ALT bakteri sampel diinkubasi selama 1 x 24 jam waktu yang
yang
produksi yang diuji. Satuan dalam pengujian ALT bakteri adalah CFU. MPN
(Most Probable Number) adalah uji kualitas mikrobiologi air yang mana digunakan
kelompok kolioform sebagai indicator. Satuan dalam pengujian MPN adalah APM/ml.
sample, yang mana sample ini banyak beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat luas.
Jumlah mikroba yang ada didalam bahan/sampel sangat bervariasi, tergantung dari
jenis bahan itu sendiri dan kondisi lingkungannya. Jumlah mikroba dapat dihitung
dengan beberapa cara, misalnya perhitungan ALT bakteri dan uji MPN.
Dari hasil percobaan diperoleh jumlah bakteri, yaitu ALT bakteri dari Futami
Pada uji MPN diperoleh nilai MPN 7 gr/ml atau 7 x 10² apm/gr/ml dengan
syarat ketentuan)
pada pengenceran 10-2, dan 10-3 terjadi perubahan warna dari hijau menjadi
kekuning-kuningan.
3.3 KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa minuman Futami 17 memiliki angka ALT bakteri 32,5
kol/mL, masih dalam batas yang ditentukan karena tidak lebih dari 2 x 102 kol/m
dan pada uji MPN pada pengenceran 10-2, dan 10-3 terjadi perubahan warna dari hijau
menjadi kekuning-kuningan dengan nilai MPN 7 gr/ml atau 7 x 10² apm/gr/ml. Hasil
tersebut melebihi dari ketentuan yang berlaku yaitu < 3/gr. Dari kesimpulan bahwa
product Futami 17 tidak memenuhi aturan MPN karena mengandung bakteri ecoli
yang besar, seharusnya dalam proses produksi sebaiknya ditingkatkan lagi hygienis
dan kualitas bahan juga presentase komposisi dalam product, antara air , zat aktif,
pembawa dan bahan pengawetnya, agar tercipta product yang aman dan sehat bagi
konsumen.
30
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Novel, Sasika Sinta, 2010, Praktikum Mikrobiologi Dasar, Trans Info Media, Jakarta.
LAMPIRAN
A. ALT BAKTERI
31
B. UJI MPN