SIRUP DEKSTROMETORFAN
KELOMPOK 2 GENAP
Elsa Septina (PO.71.391.18.048)
Emilia Fransisca (PO.71.391.18.049)
Fadhila Putri Hade (PO.71.391.18.050)
Fira Doramia (PO.71.391.18.052)
Fitri Melinia (PO.71.391.18.053)
Galang Rizka Prastya (PO.71.391.18.054)
Menia Oktariana (PO.71.391.18.060)
REGULER 1 B
LABORATORIUM
TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUID DAN SEMI SOLID
DOSEN PEMBIMBING :
Dr.SadakataSinulingga, Apt, M.Kes
Nilai Paraf
BAB 1
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
B. MANFAAT
A. Definisi Sirup
Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan
atau tanpa penambahan bahan pewangi dan zat obat (Ansel, 1989)
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang
berkadar tinggi (sirop simpleks adalah sirop yang hampir jenuh dengan sukrosa).
Kadar sukrosa dalam sirop adalah 64-66%.(Syamsuni, 2007)
Sirup adalah larutan pekat gula atau gula lain yang cocok yang
didalamnya ditambahkan wewangi, merupakan larutan jernih berasa manis. Dapat
ditambahakan gliserol, sorbitol, atau polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit,
dengan maksud selain untuk menghalangi pembentukan hablur sakarosa, juga
dapat meningkatkan kelarutan obat. (Anonim, 1978)
Bentuk obat dalam sirupbiasanya lebih cepat diserap oleh tubuh daripada
bentuk sediaan suspense karena tidak memerlukan syarat proses yang lama
(Farmasetika, Moh. Anief ; 46)
R/ Zat berkhasiat
a. Keuntungan :
1). Sesuai untuk pasien yang sulit menelan (Pasien lansia, parkinson,
anak-anak)
2). Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-
anak karena rasanya lebih enak dan warna lebih menarik
3). Sesuai untuk yang bersifat sangat higroskopik dan deliquescent
b. Kerugian :
B. ZAT AKTIF
1. Preformulasi
a. Farmakologi
Dextrometorphan merupakan bahan kimia sintetik dengan nama kimianya
adalah 3 methoxy-17-methyl morphinan monohydrat yang merupakan d-
isomer dari levophenol, analog dari kodein dan analgesik opioid.
Dextrometorphan berupa serbuk Kristal berwarna putih, tidak berbau, larut
dalam air maupun ethanol dan tidak larut dalam ether. Adapun struktur kimia
dari dekstrometorfan adalah: C18H25NO.HBr.H2O dengan berat molekul:
370,33.
b. Farmakokinetik
Dextromethorphan diabsorbsi dengan baik setelah pemberian oral dengan
kadar serum maksimal dicapai dalam 2,5 jam. Onset efeknya cepat, sering kali
15-30 menit setelah pemberian oral. Belum ada penelitian tentang distribusi
volume dextromethorphan pada manusia, akan tetapi penelitian oleh silvasti et
al. 1989 yang dilakukan pada anjing, distribusi voleme dextromethorphan
berkisar antara 5,0-6,4 L/kg. Waktu pengobatan ini adalah 2-4 jam dan lama
kerjannya 3-6 jam .
c. Farmakodinamik
Pada manusia Dextrometorphan juga mampu mengurangi keluhan yang
berhubungan dengan gangguan neurologis oleh karena eksitotoksisitas, seperti
kejang dan penyakit parkinson jika diberikan pada dosis 30 atau 60 mg
(Albers et al., 1987) yang diberikan 4 kali sehari, 45 – 180 mg single dose
(Bonuccelli et al., 1992) atau 120 mg single dose (Fisher et al., 1990) selama 3
minggu sampai 3 bulan. Tidak didapati adanya efek samping neurologis yang
berat pada penelitian ini dan juga pada penelitian lain dengan sampel 8 orang
yang sehat dimana eksitabilitas korteks motorik berkurang setelah pemberian
secara oral dengan dosis tinggi (150 mg) (Ziemann et al., 1998). Pada suatu
penelitian double blind plasebo control pada pasien dengan penyakit
parkinson, eksitabilitas korteks motorik dan diskinesia oleh karena levodopa
berkurang dengan pemberian dekstrometorfan pada dosis 100 mg dengan efek
samping yang minimal (Verbagen Metman et al., 1998).
d. EfekSamping
Efek samping yang sering terjadi
Mengantuk
Pusing
Sembelit
Diare
Sedasi
Kebingungan
Gugup
Halusinasi mata tertutup
Efek samping yang jarang termasuk adalah depresi pernafasan. Pada dosis tiga
sampai 10 kali dosis yang dianjurkan terapi: [4]
Euforia
Energi meningkat
Peningkatan kepercayaan
Mual ringan
Gelisah
Insomnia
Berbicara cepat
Perasaan meningkatkan kekuatan
Pembesaran pupil / mata berkaca-kaca (tapi tidak merah)
Pada dosis 15-75 kali dari dosis terapi yang dianjurkan: [4]
1. Halusinasi
2. Pemisahan
3. Muntah
4. Penglihatan kabur dan / atau penglihatan ganda
5. Mata merah
6. Berkeringat
7. Demam
8. Bruxia
9. Hipotensi
10. Hipertensi
11. Takikardia
12. Diare
13. Retensi urin
14. Otot kejang
2) Monografi Bahan
A. FORMULASI RESEP
B. FORMULA ACUAN
1. Perhitungan Bahan
ALAT BAHAN
Timbangan Dextromethorphan
Mortir Sorbitol
Batang pengaduk Saccharin Natrium
Botol coklat Natrii Benzoas
Spatula Perisa Strawberry
Kertas perkamen Strawberry essence
Gelas ukur Natrium Sitrat
Erlemeyer Aqua dest
Pipet tetes
Beaker gelas
Viscometer hoeppler
C. PROSEDUR KERJA
1. Kalibrasi botol 400 ml (wadah yang mencukupi)
3. Masukkan sorbitol ke dalam erlenmeyer, tambahkan aquadest secukupnya kocok
hingga merata (Massa I)
4. Tambahkan natrium benzoat ke massa I dan aduk selama 5 menit hingga larut
seluruhnya (Massa II)
5. Larutkan Natrium Sakarin dengan air mendidih di dalam earlymayer,dinginkan dan
masukkan ke massa II
6. Lalu tambahkan Natrium sitrat ke massa II, aduk hingga larut seluruhnya
7. Dextromethorphan HBr dimasukkan ke dalam mortir, tambahkan massa II ke dalam
mortar, lalu gerus hingga homogen
8. Kemudian tambahkan essen strawberry dan prisa strawberry, aduk selama 10
menit.
9. Hentikan pengadukan dan periksa pH sediaan (5,9-6,2).
10. Tambahkan aquadest ad 400 ml, kocok sampai merata.
11. Bagi kedalam 6 botol sirup yang masing-masing berukuran 60 ml.
12. Beri etiket dan penandaan.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
EVALUASI HASIL PARAF
1. PH
Celupkan indikatore Ph kedalam
sediaan
Ukur ph dengan
membandingkannya dengan
trayek Ph
2. Kejernihan
Amati sediaan secara fisik
3. Kelarutan
Amati sediaan secara fisik
4. Viskositas
Ukur viskositas sediaan
menggunakan alat viscometer
B. PEMBAHASAN
1. PEMERIKSAAN ORGANOLEPTIS
2. KEJERNIHAN
3. KELARUTAN
4. BOBOT JENIS
5. VISKOSITAS
6. PENGAJUAN PH
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB VII
DAFTAR PUSAKA
http://www.slideshare.net/nzaraa/eliksir
http://www.alodokter.com/dextromethorphanhttp://www.elpharmacia.blogspot.com/2012/06/pen
yalahgunaan-dekstromethorfan.html
BAB VIII
LAMPIRAN
Nama Praktikkan :
1. Elsa Septina
2. Emilia Fransiska
3. Fadhila Putri Hade
4. Fira Doramia
SIRUP 5. Fitri Melinia
6. Galang Rizka Prastya
7. Menia Oktarina
Nama Produk :
HEPTAMAPAN
(……………………………………..)
NIM :
(……………………………………….)
NIP :
2. PROSES
Proses Waktu Paraf Cek
a. Pengambilan
Bahan 18 Juni 2019
11.10 WIB
b. Waktu
Pengambilan 18 Juni 2019
Bahan 11.10 WIB
3. Evaluasi Sediaan
1. PH
2. Kejernihan
3. Kelarutan
4. Viskositas
5. Bobot Jenis
6. Pengemasan