Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS VOLUMETRI

OLEH :
ANGGITA SILK CAROLINE
NURHIDAYATI FEBRIANA
WANIE DESDEGRI
LA SAHRANGI

METODE-METODE VOLUMETRI
PADA GOLONGAN ANTIBIOTIK
Metode titrasi yang biasa digunakan untuk
menetapkan kadar golongan antibiotik :
Titrasi Diazotasi contohnya gol. Sulfonamida
contohnya (Kloramfenikol)
Titrasi Redoks (titrasi tidaak langsung) contohnya gol.
Beta laktam (Ampicilin)
Titrasi Asidi alkalimetri contohnya gol. Beta laktam
(Penicilin)
Titrasi Bebas Air contohhnya gol. Qiunolon
(ciprofloxacin)
Titrasi redoks (iodatometri) Contohnya pada gol. Beta
laktam generasi 1 (sefadroxil)

PENETAPAN KADAR GOLONGAN


ANTIBIOTIK
1. Kloramfenikol
Ditimbang tablet kloramfenikol 500 mg
ditambahkan 20 mL asam klorida P, kemudian 5 g debu
seng P sedikit demi sedikit. Tambahkan 15 mL asam
klorida P, biarkan selama 1 jam. Saring melalui kapas, cuci
3 kali, tiap kali dengan 5 mL air. Dinginkan hingga suhu
15 , tambahkan lebih kurang 30 g es. Titrasi perlahanlahan dengan natrium nitrit (NaNO3) 0,1 M hingga 1 tetes
larutan segera menghasilkan warna biru pada kertas kanji
iodida P. Titrasi dianggap selesai jka titik akhir dapat
ditunjukkan lagi setelah larutan dibiarkan selama 5 menit.
Didapatkan volume titran adalah 10,5 mL.

REAKSI

Diket : vol titran = 10,5 ml


BM kloramfenikol : 323,13
Valensi = 1
Berat ekuivalen kloramfenikol :
BE = BM / VALENSI
BE = 323,13 / 1
= 323,13

1 ml NaN2 20,1 M setara dengan = 0,1 x BE NaNO2


= 32,31 mg
Jadi 1 ml natrium nitrit 0,1 M setara dengan 32,31 mg
C11H12Cl2N2O5

% kadar = Vol NaNO2 x M NaNO2 x BE


x 100 %
berat sampel (mg)
= 10,5 ml x 0,1 M x 323,13
x 100 %
500 mg
= 67,8 %

PENENTUAN KADAR
ALKALOID GOLONGAN
XANTIN

Metode titrasi yang biasa digunakan untuk


menetapkan kadar golongan alkaloid xantin :
Titrasi Bebas Air (TBA) contohnya :
Kafein dan Teofilin
Titrasi Asidi alkalimetri contohnya :
Theobromin

1.

Kafein
Dilarutkan sampel kofein (setara 100 mg) dengan HCl
encer sebanyak 5 mL dan dimasukkan kedalam Erlenmeyer
bersumbat kaca. Ditambahkan dengan 15 mL larutan baku I2.
Didiamkan ditempat gelap kurang lebih 15 menit. Dititrasi
dengan Natrium Tiosulfat hingga berwarna kuning, kemudian
ditambahkan indikator kanji hingga berwarna biru. Dititrasi
kembali dengan Natrium Tiosulfat hingga warna biru yang ada
pada larutan hilang. Dicatat volume titrasinya.

2. Theobromin
Sejumlah sampel yang setara dengan kurang lebih
500 mg teobromin ditimbang secara seksama lalu
ditambah 125 mL air, larutan ditambah 1 mL larutan merah
fenol 0,1% dalam alcohol dan 4 mL asam sulfat 1 N. Jika
perlu larutan ditambah asam lagi sampai larutan sedikit
asam, yang dapat dilihat larutannya berwarna kuning.
Larutan didihkan 10-15 menit lalu didinginkan. Larutan
ditambah NaOH 1 N sampai berwarna merah kebiruan.

3. Teofilin
Sejumlah teofilin 300 mg dilarutkan dalam 3,5 mL
asam formiat lalu ditambahkan 50 mL anhidrat asetat,
sesudah ditetesi 2-3 tetes larutan, dititrasi dengan 0,1 N
asam perklorat (1/10 mmol) sampai warna ungu kelabu.

PENETAPAN KADAR
VITAMIN

Metode titrasi yang biasa digunakan untuk


menetapkan kadar golongan Vitamin:
Titrasi redoks contohnya :
vitamin C (titrasi langsung)
Vitamin K dan Vitamin E (serimetri)

1. Vitamin C
Ditimbang 400 mg vitamin C, larutkan dalam
campuran 100 ml air bebas karbondioksida p dan 25 ml
H2SO4 10% P. Dititrasi segera dengan iodium 0,1 N
menggunakan indikator larutan kanji p sampai terbentuk
warna biru tetap. Sampai titik akhir titrasi dibutuhkan
volume titran sebanyak 5,25 ml.

REAKSI

Anda mungkin juga menyukai