Anda di halaman 1dari 15

PRESENTATION

ANALISIS KUALITATIF
ANALGETIK NON-NARKOTIK
FARMASI KELAS B KELOMPOK 2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
PRESENTATION

ANGGOTA KELOMOPK 2 :
1.Akhmad khadafi saputra
2.Emma damayanti
3.Muhammad asfi yanoor
4.Noor laila
5.Ririn Puji lestari
PRESENTATION

• DEFINISI ANALGETIK

Analgetik adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan


rasa nyeri. Analgetik pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang
efektif untuk menghilangkan sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi
dan nyeri lain seperti nyeri pasca bedah dan pasca bersalin. Obat
analgetik digolongkan menjadi 2 golongan yaitu analgetik non-narkotik
(non-opioid analgesics) dan analgetik narkotik (opioid alagesics).
Analgetik non narkotik bekerja mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkankesadaran, sedangkan analgetik narkotik
bekerja mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dengan
menghilangkan kesadaran. Pembahasan kali ini menitikberatkan pada
analisis kualitatif obat analgetik golongan non-narkotik.
PRESENTATION

Contoh obat analgetik non narkotik :

1. Paracetamol
2. Asetosal
3. Metampiron
4. Piroksikam
5. Asam mefenamat
6. Salisilamid
7. Indometasin
8. Fenilbutazon
9. Ibuprofen
10.Ketoprofen
PARACETAMOL

PARACETAMOL
• Struktur kimia :

• Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.

• Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95 % pekat, dalam 13
bagian aseton pekat, dalam 40 bagian gliserol pekat, dan dalam 9
bagian propilenglikol pekat, larut dalam larutan alkali hidroksida.

• Identifikasi : larutkan 100 mg dalam 10 ml air, tambahkan 0,05 ml larutan besi (III)
klorida pekat, maka akan terbentuk warna biru violet.
ASETOSAL

ASETOSAL
• Struktur kimia :

• Pemerian : hablur putih, seperti jarum atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau
berbau lemah. Stabil di udara kering.

• Kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam
kloroform, dan dalam eter.

• Identifikasi : sampel dipanaskan dengan air selama beberapa menit, dinginkan dan
tambahkan 1 sampai 2 tetes besi (III) klorida maka akan terjadi merah
keunguan.
METAMPIRON

METAMPIRON
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan.

• Kelarutan : -

• Identifikasi : pada 3 ml larutan ditambahkan 1 ml sampai 2 ml asam klorida encer


dan 1 ml larutan besi (III) klorida pekat akan terjadi warna biru jika
dibiarkan kan berubah menjadi warna merah, kemudian tidak
berwarna.
PIROKSIKAM

PIROKSIKAM
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang, tidak
berbau.

• Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam asam –asam encer dan sebagian
besar pelarut organik, sukar larut dalam etanol dan dalam larutan
alkali mengandung air.

• Identifikasi : Sampel ditambahkan H2SO4 pekat kemudian ditambahkan K2Cr2O7


akan menghasilkan warna jingga kemudian berubah menjadi warna
hijau.
ASAM MEFENAMAT

ASAM MEFENAMAT
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur, putih atau hampir putih, melebur pada suhu lebih
kurang 230 derajad Celcius disertai peruraian.

• Kelarutan : larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam kloroform,
sukar larut dalam etanol dan dalam metanol, praktis tidak larut dalam
air.

• Identifikasi : asam mefenamat dengan pereaksi vitali morin kemudian ditambah


HNO3 berasap dan NaOH akan terbentuk warna merah tua
SALISILAMID

SALISILAMID
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau

• Kelarutan : sukar larut dalam air dan dalam kloroform, larut dalam etanol dan
propilen glikol, mudah larut dalam eter dan larutan basa

• Identifikasi : larutkan 100mg sampel dalam 5 ml etanol, tambahkan beberapa


tetes besi (III) klorida, terjadi warna lembayung (nila-ungu).
INDOMETASIN

INDOMETASIN
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur, kuning pucat hingga kuning kecoklatan, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, peka terhadap cahaya, meleleh pada suhu
lebih kurang 162 derajad celcius

• Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, dalam
kloroform dan dalam eter.

• Identifikasi : larutkan 100 mg sampel dalam 100 ml air yang mengandung 0,5 ml
NaOH, kemudian tambahkan natrium nitrit, tambahkan asam sulfat,
biarkan selama 5 menit. lalu kemudian tambahkan HCl pekat maka
akan terbentuk warna hijau
FENILBUTAZON

FENILBUTAZON
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur putih, atau agak putih, tidak berbau

• Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam aseton dan dalam eter,
larut dalam etanol

• Identifikasi : larutkan 100 mg sampel dalam 100 ml air kemudian tambahkan


beberapa tetes reagen feri amonium sulfat. Maka akan terbentuk
warna kuning.
IBUPROFEN

IBUPROFEN
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah.

• Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah laut dalam etanol, dalam
metanol, dalam aseton dan dalam kloroform, sukar larut dalam etil
asetat.

• Identifikasi : sampel dilarutkan dalam etanol atau kloroform. Dengan kromatografi


lapis tipis menggunakan eluen asetonitril-asam posafat-air dengan
perbandingan (1340:680:1) menimbulkan bercak pada sinar uv
dengan panjang gelombang 264-273 nm.
KETOPROFEN

KETOPROPEN
• Struktur kimia :

• Pemerian : serbuk hablur, putih, atau hampir putih, tidak atau hampir tidak
berbau.

• Kelarutan : mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter, praktis
tidak larut dalam air.

• Identifikasi : sampel dilarutkan dalam etanol. Dengan kromatografi lapis tipis


menggunakan eluenamonium asetat-metanol-asetonitril dengan
perbandingan 55:30:15 menimbulkan bercak pada penyinaran sinar
UV dengan panjang gelombang 233 nm.
PRESENTATION

THIS IS THE END OF THE PRESENTATION


THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai