Anda di halaman 1dari 32

Sediaan kosmetik Alas

Bedak dengan UV
Proterction
Oleh:
Kelompok D-1
Niniek Triandini 110117141
Ni Wayan Mei Megantari 110117167
Ni Made Yunia Anggreni 110117419
I Made Yudha Septiawan 110117427
ALASAN PEMILIHAN BAHAN AKTIF

Bahan aktif terpilih adalah Titanium Dioxide dan Oxybenzone


Berdasarkan data-data farmakologis dan farmakokinetika,
maka untuk sediaan alas bedak dengan UV protection, bahan
aktif yang terpilih adalah Titanium dioxide dan Oxybenzone.
Alasan dipilih kedua bahan aktif tersebut yaitu untuk
mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya digunakan
kombinasi antara tabir surya fisik dan tabir surya kimia.
Titanium dioxide
Merupakan tabir surya fisik yang dapat menahan / memantulkan
sinar UVA maupun UVB.
Titanium dioxide juga merupakan zat warna putih yang cocok
sebagai bahan alas bedak, serta tidak menimbulkan perubahan
warna jika mengalami kontak langsung dengan cahaya.
Zinc oxide dapat menyerap CO2 dari udara sehingga ditakutkan
dapat menggangu stabilitas emulsi sediaan.
ZnO + CO2 ZnCO3
 
Oxybenzone
Merupakan tabir surya kimia yang mengabsorpsi hampir 95%
radiasi sinar UVB yang dapat menyebabkan kulit terbakar.
Dapat mengabsorpsi cahaya pada sepanjang rentang UVB ( = 290
– 320 nm) dan juga mengabsorpsi beberapa cahaya UVA ( = 320 –
360 nm), dan beberapa UVC ( = 250 – 290 nm).
PEMILIHAN BENTUK SEDIAAN
Titanium dioxide (Martindale 36th edition, p. 1617)
Karakteristik
FISIKA KIMIA
1. Tidak larut dalam air, asam klorida, asam 1. pH = netral
nitrat, dan asam sulfat2N; larut dalam 2. pH = 6,5 – 9,0
asam sulfat panas danasam fluorida, 3. Non-higroskopis
larutoleh fusi dengan kalium bisulfat atau 4. Kadar aman : 90 – 110 %.
dengan hidroksida alkali atau karbonat. 5. Stabil pada suhu tinggi.
2. Organoleptis (Handbook of Pharmaceutical
 Warna : putih/ hampir putih Excipients, 6th edition, p. 742)
 Bentuk : serbuk
 Bau : tidak berbau
Oxybenzone (Martindale 36th edition, p. 1608)

Karakteristik
FISIKA KIMIA
1. Praktis tidak larut dalam air;mudah 1. Kadar aman : 90 – 110 %
larut dalam alkohol dan toluena. 2. pH = 7,4
2. Organoleptis 3. Dipengaruhi oleh cahaya dan udara.
 Warna : kuning pucat
 Bentuk : serbuk

Bentuk sediaan yang terpilih


- Berdasarkan karakteristik fisiko-kimia bahan aktif terpilih, bentuk sediaan yang dipilih adalah
krim oil in water, dengan alasan :
- Diinginkan sediaan yang mudah dihilangkan dari kulit dengan air, harus dipilih suatu emulsi
minyak dalam air.
- Tidak lengket di kulit dan lebih mudah menyebar secara merata pada kulit.
Takaran / dosis bahan aktif
Titanium Dioxide
2 – 15 %
(http://www.makingcosmetics.com/Titanium-Dioxide-micronized-p179.html)
Up to 25 % (http://www.cosmeticsinfo.org/ingredient/titanium-dioxide)
Maksimum 25 %
(http://www.cinkarna.si/si/files/default/tio2/tdma_about_tio2__20120914.pdf)
Oxybenzone
3–6%
(http://ec.europa.eu/health/ph_risk/committees/04_sccp/docs/sccp_o_159.pdf)
Up to 6 % (http://www.truthinaging.com/ingredients/oxybenzone)
Up to 6 % (http://www.cosmeticsinfo.org/ingredient/benzophenone-1-3-4-5-9-and-11)
Dosis yang dipilih :
Titanium Dioxide :5%
Oxybenzone :3%
Aturan Pakai:
Oleskan foundation secara merata di kulit wajah sebelum memakai
bedak agar kulit wajah tampak halus dan segar.
Volume Kemasan:
Skala kemasan = 10 g
Dibuat sebanyak 30 g (skala lab) → sisanya untuk evaluasi akhir
Formula
R/ Asam stearat 2,2 % Oxybenzone 3%
Span 60 1,18 % Talk 3%

Adeps lanae 2% Cetyl alcohol 7%

BHT 0,02 % Parafin liquidum 8%

Propyl paraben 0,02 % Colour pigments 0,05%

Trietanolamine 1% Ol Rosae q.s


Aqua purificata ad 100%
Tween 60 3,82%
M.f.l.a cream o/w 10 g
Metil Paraben 0,18 %
Propilenglikol 10 %
NaH2PO4 1,14%
Na2HPO4 0,08%
Titanium dioxide 5%
Penyusunan Formula Akhir Sediaan Setiap Satuan Takaran Terkecil hingga Skala Terbesar
No Nama bahan Kadar dalam % Skala kemasan Skala lab 30 g
10 g

1 Asam stearat 2,2 % 0,22 g 0,66 g


2 Span 60 1,18 % 0,118 g 0,354 g
3 Adeps lanae 2% 0,2 g 0,6 g
4 BHT 0,02 % 0,005 g 0,015 g
5 Propyl paraben 0,02 % 0,002 g 0,006 g
6 Trietanolamine 1% 0,1 g 0,3 g
7 Tween 60 3,82 % 0,382 g 1,146 g
8 Metil Paraben 0,18 % 0,018 g 0,054 g
9 Propilenglikol 10 % 1g 3g
10 NaH2PO4 1,14 % 0,114 g 0,342 g
11 Na2HPO4 0,08 % 0,008 g 0,024 g
12 Titanium dioxide 5% 0,525 g 1,575 g

13 Oxybenzone 3% 0,315 g 0,945 g


14 Talk 3% 0,3 g 0,9 g
15 Cetyl alcohol 7% 0,7 g 2,1 g
16 Parafin liquidum 8% 0,8 g 2,4 g

17 Colour pigments 0,5% 0,05 g 0,15 g

18 Ol Rosae   qs qs
19 Aqua purificata ad   Ad 10 g Ad 30 g
100%
Metode
  penelitian
Bahan dan Alat
Alat Bahan

  Titanium dioksida  NaH2PO4


Neraca digital
 Oxybenzone  Na2HPO4
 Wadah sediaan
 TEA (Trietanolamin)
 Gelas beker  Propilenglikol
 Adeps Lanae
 Talk
 Gelas ukur  Cetyl Alcohol
 Yellow Index Colour
 Cawan porselen  Parafin Liquidum
 Brown index colour
 Pipet tetes  Asam stearat
 Oleum Rossae
 Span 60
 Mortir & stamper  Aqua purificata
 Tween 60
 Pengaduk kaca
 Metil paraben
 Kaca arloji  Propil paraben
 Kertas perkamen  BHT
 Waterbath
 pH meter untuk sediaan semisolid
Kerangka operasional
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
Berat total krim : 21,26 gram , diambil 10 gram untuk kemasan, sisanya untuk evaluasi.
(Spesifikasi (-) seharusnya didapatkan 30 gram)

1. Uji organoleptis

No Organoleptis Spesifikasi Hasil Evaluasi +/-


1 Bentuk Krim O/W Krim O/W +
2 Bau Mawar Mawar +
3 Warna Coklat krem kulit Coklat krem gelap -

2. Uji pH
Alat : Kertas pH universal
Spesifikasi 6,00 ± 0,05
Hasil evaluasi : 7,00
   berat jenis
3. Uji
BJ < BJ air ( < 1 g/mL)
Alat : Gelas ukur 50 mL
Bahan : Sediaan uji, Parafin Liquid
Cara kerja :
1. Timbang krim sebanyak 2 gram
2. Isi gelas ukur dengan air sebanyak 15 mL
3. Masukkan krim ke dalam gelas ukur
4. Catat penambahan volume air digelas ukur, penambahan volume = volume krim
5. Hitung berat jenis = massa krim / volume krim
Hasil
Beaker kosong = 50,21 g
Beaker + sediaan = 52,03 g
Berat sediaan = 1,82 g
Berat jenis krim = = 0,73 g/mL
  
4. Uji Homogenitas
Alat : Kaca arloji
Cara :
Oleskan krim pada kaca arloji
Diamati apakah merata
Hasil : Homogen

5. Uji Jenis emulsi


Alat : Object glass, mikroskop
Cara :
1. Ambil sedikit krim lalu taruh pada obyek glass
2. Tambahkan pereaksi methylen blue
3. Diamati di bawah mikroskop
4. Methylen blue akan larut dalam air sehingga fase air akan berwarna biru
sedangkan droplet minyak akan berwarna putih tidak larut dalam fase air yang
biru
Hasil : Cream O/W
Fase Air
 
Fase Minyak

6. Uji Spreadabilitas
Alat : Kaca 20 cm x 20 cm, beban
Cara :
Letakkan krim kurang lebih 2 gram di atas kaca
Tutup dengan kaca pada bagian atas
Ukur diameter krim yang menyebar
Tambahkan beban secara bertahap sampai 5 data dan ukur diameter krim masing-masing
Hitung slope dari regresi beban vs diameter
Hasil :
Berat krim : 4,53
Beban Diameter
(g) (cm) y = a + bx
0 4 =4,44 + 0,028x
5 4,5 Tan alfa = 0,028
10 4,8 Jadi, persebaran tidak baik.
15 4,9
20 5,0
25 5,1

RPM %(T) Viskositas


7. Uji Viskositas dan sifat alir
0,5 55,2 27064
Alat : Viskometer Brookefield
1 74,3 10452
Cone & Plate tipe H ADV-1
2 83,8 12546
2,5 95,2 1040
Viskositas = 1040 ( caranya
2 86,4 10610
dipilih yang %T nya paling
1 59,1 14621
besar/mendekati 100%)
0,5 41,4 20370
8. Uji Ukuran Partikel
Alat : Mikroskop, objek glass dan cover glass.
Cara kerja :
a. Kaliberasi mikrometer okuler terhadap obyektif
 Mikrometer okuler yang akan dikaliberasi dipasang di dalam lensa okuler
 Mikrometer obyektif dipasang di bawah lensa obyektif
 Skala 0,0 pada mikrometer obyektif dihimpitkan hingga segaris dengan salah
satu skala pada okuler
 Sejumlah skala pada skala obyektif yang segaris dengan sejumlah skala pada
skala okuler dicatat, lakukan 3 kali replikasi
 Mikrometer obyektif dilepas.
b. Teteskan suspensi pada obyek glass lalu tutup ddengan cover glass
c. Amati ukuran partikel sebanyak 50 data
Hasil evaluasi Hasil pengamatan
50 60 70 90 110
Hasil kaliberasi skala okuler
70 70 90 60 90
10 skala okuler = 10 skala objektif 150 90 120 120 100
20 skala okuler = 20 skala objektif 70 80 90 80 60
80 120 50 80 60
30 skala okuler = 30 skala objektif
120 100 50 80 60
1 skala okuler = 1 skala objektif = 10 µm 40 60 70 50 50

80 50 70 40 80
Tabel Perhitungan
60 50 60 40 80
Min : 40
70 40 60 70 90
Max : 150
Jumlah kelas : 5
Interval = 150-40 /5 = 22
Batas Batas
Kelas bawah atas Rentang nilai tengah=d n nd nd² nd³ nd⁴
1 40
62 40-62 51 20 1020 52020 2653020 135304020
2 63
85 63-85 74 16 1184 87616 6483584 479785216
3 86 108 86-108 97 8 776 75272 7301384 708234248
4 109
131 109-131 120 5 600 72000 8640000 1036800000
5 132 154 132-154 143 1 143 20449 2924207 418161601

  Jumlah 50 3723 307357 28002195 2778285085


Diameter paling banyak pada 40-62 μm. Partikel tidak terdistribusi merata (ukuran
ada yang besar dan kecil).
Hasil evaluasi

Jenis spesifikasi Spesifikasi sediaan Hasil evaluasi Keterangan

Bentuk sediaan Krim O/W Krim O/W Sesuai


Warna Coklat warna kulit Coklat krem gelap Tidak sesuai
Bau Mawar Mawar Sesuai
pH 6,0±5% 7,00 Tidak sesuai
Viskositas* 5000 – 8000 cps 1040 cps Tidak sesuai
Berat jenis <1 g/ml 0,73 g/ml Sesuai
Ukuran partikel 0,5-50 μm 74 μm Tidak sesuai
Homogenitas Homogen Homogen Sesuai
Jenis Emulsi O/W O/W Sesuai
Spreadabilitas Tersebar merata Tidak tersebar Tidak sesuai
merata
Pembahasan

Pada percobaan kali ini, kelompok kami membuat sediaan kosmetik yaitu foundation
atau (alas bedak) dengan UV protection. Fungsi UV protection pada foundation adalah
untuk menghindari paparan langsung dengan radiasi sinar UVA dan UVB serta radikal
bebas sehingga dapat mengurangi gejala-gejala akibat paparan langsung tersebut, antara
lain: kemerahan, kulit terbakar, kulit kering, kerutan, dan bintik hitam.

Setelah melakukan berbagai evaluasi, beberapa spesifikasi hasil sediaan kami sesuai
yaitu bentuk sediaan, bau, berat jenis, homogenitas, jenis emulsi. Yang belum sesuai
adalah spesifikasi warna sediaan, pH, viskositas, ukuran partikel, spreadibilitas.
Spesifikasi bentuk sediaan yang diinginkan adalah bentuk krim minyak dalam air (O/W),
dengan pH 6,0 dengan warna coklat warna kulit dan aroma mawar. Dari hasil evaluasi bentuk
sediaan kami suspensi krim O/W, hal ini diuji dengan menambahkan methylen blue pada krim lalu
diamati di bawah mikroskop. Methylen blue larut dalam air sehingga fase air terwarnai biru dan
fase minyak tetap berwarna putih. Fase minyak terlihat ada di dalam area fase air sehingga krim
bersifat minyak dalam air. pH yang didapat adalah 7,00 tidak sesuai dengan spesifikasi dan warna
sediaan belum memenuhi spesifikasi yang seharusnya memiliki warna coklat menyerupai warna
kulit,
Rentang viskositas yang diinginkan adalah 5000-8000 cps, viskositas sediaan kami
1040 cps sehingga tidak sesuai spesifikasi. Berat jenis yang diinginkan adalah lebih kecil
dari 1g/ml karena adanya fase minyak sehingga berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis
air dan hasil kami adalah 0,73 g/ml.

Spesifikasi uji ukuran partikel untuk emulsi adalah 0,5-50μm, hasil yang kami
dapatkan ukuran partikel nya masih belum sesuai karena masih ada beberapa ukuran
yang lebih besar dari spesifikasi. Hal ini dapat disebabkan penggerusan yang belum
sempurna sehingga masih ada ukuran partikel yang besar.
Kesimpulan
 Hasil evaluasi menunjukkan bahwa bentuk sediaan, bau, berat jenis, homogenitas,
jenis emulsi yang sudah sesuai. Sedangkan warna sediaan, pH, viskositas, ukuran
partikel, spreadibilitas belum memenuhi spesifikasi

 Dari data hasil evaluasi sediaan disimpulkan bahwa sediaan yang dibuat belum
layak diproduksi pada skala industri karena masih banyak spesifikasi yang belum
terpenuhi.
Saran

 Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya waktu untuk pembuatan


sediaan lebih banyak (tidak berbarengan dengan diskusi) agar waktu
evaluasi dan pengerjaan tidak terburu – buru sehingga dapat
dilakukan dengan teliti dan tepat.

 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai