medium” yang berbeda, yaitu distribusinya terhadap fase diam dan fase gerak.terdapat 3 hal
yang wajib ada pada teknik ini. yang pertama yaitu harus terdapat medium perpindahan
tempat, yaitu tempat terjadinya pemisahan. Kedua harus terdapat gaya dorong agar spesies
dapat berpisah sepanjang “migration medium“. Yang ketiga harus terdapat gaya tolakan selektif.
Gaya yang terakhir ini dapat menyebabkan pemisahan dari bahan kimia yang dipertimbangkan
(Sienko, 1984).
Kromatografi Lapis Tipis merupakan teknik pemisahan cara lama yang digunakan secara luas,
terutama dalam analisis campuran yang rumit dari sumber alam. Tetapi dalam kuantisasi
belakangan ini kromatografi lapis tipis digantikan oleh “HPLC” (High Performance Thin-layer
Chromatography) atau Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (Munson, 1991).
Bahan adsorben sebagai fasa diam digunakan silica gel, alumina, dan serbuk selulosa. Partikel
silica gel mengandung gugus hidroksil di permukaannya yang akan membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul-molekul polar. Alumina lebih disukai untuk memisahkan senyawa-senyawa
polar lemah, sedangkan silica gel lebih disukai untuk memisahkan molekul-molekul seperti
asam-asam amino dan gula.Magnesium silikat, kalsium silikat, dan arang aktif mungkin juga
dapat digunakan sebagai adsorben (Soebagio, 2002).
Eluen pengembang dapat berupa pelarut tunggal dan campuran pelarut dengan susunan
tertentu.Pelarut-pelarut pengembang harus mempunyai kemurnian yang tinggi. Terdapatnya
sejumlah kecil air atau zat pengotor lainnya dapat menghasilkan kromatogram yang tidak
diharapkan (Soebagio, 2002).
Deteksi noda KLT terkadang lebih mudah dibandingkan dengan kromatografi kertas karena
dapat digunakan teknik-teknik umum yang lebih banyak. Kerap kai, noda tidak berwarna atau
tidak berpendar jika dikenai sinar ultra violet dapat ditampakkan dengan cara mendedahkan
papan pengembang pada uap iod. Uap iod akan berinteraksi dengan komponen-komponen
sampel baik secara kimia atau berdasarkan kelarutan membentuk warna-warna tertentu
(Soebagio, 2002 ).
Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan
jalan mereaksikannya dengan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna.Sebuah
contoh yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam
amino.Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin
bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat atau
ungu (Clark, 2007).
Keuntungan KLT adalah lebih serba guna, cepat, kepekaannya lebih tinggi dan pemisahan
komponen senyawa lebih sempurna. Sedangkan kelemahannya adalah pada prosedur
pembuatan lempengnya yang memerlukan tambahan waktu kecuali bila tersedia lempeng yang
diproduksi secara komersial. (Gritter,1991).
Satu kekurangan KLT yang asli ialah kerja penyaputannya, pelat kaca dengan penjerap.Kerja ini
kemudian agak diringankan dengan adanya penyaput otomatis.Meskipun begitu, dengan
menggunakan alat itu pun tetap diperlukan tindakan pencegahan tertentu (Harborne, 1987).
Fase gerak pada KLT dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan mecoba-coba karena
waktu yang diperlukan hanya sebentar.Sistem yang paling sederhana ialah dengan
menggunakan campuran 2 pelarut organik karena daya elusi campuran kedua pelarut ini dapat
mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi secara optimal (Rohman,
2009).
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan media dalam KLT yang juga mempengariuhi nilai Rf
yaitu (Surmono, 1986):