Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS 1

ANALISIS KUALITATIF IDENTIFIKASI ELEMEN

Dosen pengampu: Harry Noviardi, M.Si

Disusun oleh:
Siti Rahmawati (19011016)

LABOLATORIUM STTIF BOGOR


PROGRAM STUDI S1 REGULER FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Kimia farmasi analisis adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang
penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif,
dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya, dan bahan kimia pada
umumnya. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan idenetifikasi elemen,
spesies dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis
kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yag dituju
dalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitaif adalah analisis untuk menentukan
jumlah kadar absolut atau relative dari suatu elemen atau senyawa yang ada didalam
sampel.
Tujuan analisis kimia farmasi kualitatif ialah untuk mengidentifikasi zat-zat,
terutama obat yang berupa sediaan kimia atau galenik, dalam bentuk bubuk, tablet, larutan,
emulsi, salep, suppositoria atau bentuk sediaan lain yang berupa campuran atau zat murni.
Pemeriksaan organoleptis dalam cara ini suatu zat dapat dikenal berdasarkan sifat-sifat
fisiknya yaitu, menggunakan panca indera meliputi warna, rasa, bau, dan bentuk.
Antibiotik adalah substansi yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang
sangat rendah. Salah satu antibiotic yang banyak digunakan adalah golongan tetrasiklin
untuk menghambat sintesis protein bakteri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Nama ini berasal dari gabungan kata
latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik
yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N (Schumm,1992).
Alkaloid adalah basa organic yang mengandung amina sekunder, tersier atau siklik.
Diperkirakan 5500 alkaloid telah diketahui, dan alkaloid adalah yang containing some
5500 alkaloids are known, yang merupakan golongan senyawa metabolit sekunder terbesar
dari tanaman. Tidak satupun definisi yang memuaskan tentang alkaloid, tetapi alkaloid
umumnya mencakup senyawa senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom nitrogen, biasanya sebagai bagian dari system siklik. Secara kimia, alkaloid adalah
golongan yang sangat heterogen berkisar dari senyawa-senyawa yang sederhana (Utami,
at all, 2008).
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1 Alat dan bahan
 Alat; Alat-alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu; Rak tabung, kertas
perkamen, tabung reaksi, sendok tanduk, pipet skala, lumping, spatel.
 Bahan; Bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu; Asam Salisilat,
laktosa, vitamin B6, HCL, H2SO4, benedid, kafein, kloramfenikol, FeCL3,
pereaksi barfoed, NaOH.

2.2 Cara Kerja


Golongan Asam
 Disipkan semua alat dan bahan, lalu dimasukkan sampel asam sampel asam
salisilat (Seujung spatel) ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan FeCl3
sebanyak 20 tetes. kemudian dilarutkan.

Golongan Alkaloid
 Disipkan semua alat dan bahan, lalu dimasukkan Coffe (Kafein) secukupnya ke
dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan HCL encer sebanyak 20 tetes dan
ditambahkan pereaksi mayer sebanyak 2 tetes. Kemudian dilarutkan

Golongan karbohidrat
 Disipkan semua alat dan bahan, lalu dimasukkan sampel laktosa secukupnya
(seujung spatel) ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan pereaksi barfoed
sebanyak 20 tetes. Larutkan, kemudian dipanaskan dalam penangas air.

Golongan Antibiotik
 Disipkan semua alat dan bahan, lalu dimasukkan sampel kloramfenikol
secukupnya (seujung spatel) ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan H2SO4
sebanyak 20 tetes. Kemudian dilarutkan.

Golongan Vitamin
 Disipkan semua alat dan bahan, lalu dimasukkan sampel vitamin B6 yang sudah
digerus secukupnya kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan CuSO4 pekat dan
ditambahkan NaOH masing-masing sebanyak 20 tetes. Kemudian dilarutkan
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan

IDENTIFIKASI PROSEDUR HASIL


Golongan Asam Asam salisilat + FeCL3 Perubahan warna menjadi ungu
kehitaman
Golongan Kafein Kafein (Coffe) + HCL + Adanya Endapan berwarna
Pereaksi Mayer cokelat
Golongan Karbohidrat Laktosa + Pereaksi Barfoed + Warna menjadi biru tua
Panaskan
Golongan Antibiotik Kloramfenikol + H2SO4 Warna putih susu dan terdapat
gelembung/Busa
Golongan Vitamin Vitamin B6 + CuSO4 + NaOH Warna hijau telur asin, terdapat
endapan berwarna putih kehijauan

 Golongan Asam : Asam Salisilat + FeCl3

 Golongan Alkaloid : Kafein (Coffe) + HCl Encer + Pereaksi Mayer


 Golongan Karbohidrat : Laktosa + Pereaksi Barfoed

 Golongan Antibiotik : Kloramfenikol + H2SO4

 Golongan Vitamin : Vitamin B6 + CuSO4 + NaOH


3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan analisis kualitatif terhadap beberapa golongan
yaitu, Analisis golongan asam, golongan Alkaloid, golongan karbohidrat, golongan
antibiotik dan golongan vitamin. Kualitatif yaitu identifikasi untuk mengetahui senyawa
yang terdapat dalam suatu sampel atau membuktikan sifat sampel tersebut melalui reaksi
yang spesifik terhadap pereaksi tertentu dan tanpa mengetahui konsentrasi senyawa dalam
sampel tersebut.
Percobaan pertama yaitu dilakukan analisis kualitatif elemen terhadap Golongan
Asam, sampel yang digunakan dalam analisis ini yaitu Asam salisilat. Asam salisilat
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan FeCL3 sebanyak 20 tetes kemudian
dilarutkan. Setelah dilarutkan dan diamati, pada golongan asam terjadi reaksi yaitu larutan
menjadi berwarna ungu kehitaman. Hal ini terjadi karena pada saat asam salisilat mulai
bercampur dengan FeCL3, Asam salisilat menghidrolisis ikatan sakarida dan menghasilkan
fulfural berwarna ungu kehitaman.
Percobaan selanjutnya yaitu analisis kualitatif terhadap golongan Alkaloid, sampel
yang digunakan adalah kafein yang terdapat dalam coffe, Kafein termasuk kelompok
metilxantin merupakan senyawa yang terbentuk secara alami dan termasuk dalam derivat
xantin yang termasuk golongan alkaloid. secukupnya coffe dimasukkan kedalam tabung
reaksi lalu ditambahkan HCL dan pereaksi mayer. Reaksi yang terjadi adalah adanya
endapan warna cokelat, endapan tersebut dihasilkan dari sampel coffe yang dipakai.
Kemudian pada Analisis terhadap golongan karbohidrat, sampel yang digunakan
adalah laktosa, secukupnya laktosa dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan
pereaksi barfoed, yang kemudian dilarutkan. Laktosa merupakan karbohidrat sederhana
golongan disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Setelah dilarutkan, tabung
reaksi dipanaskan didalam gelas kimia yang telah diisi oleh air diatas hotplate. Pemanasan
bertujuan untuk memacu reaksi antara laktosa dan pereaksi barfoed, reaksi yang terjadi
pada saat laktosa dan pereaksi barfoed dipanaskan yaitu larutan berwarna biru tua.
Pada Analisis terhadap golongan antibiotik, Antibiotik merupakan salah satu
golongan yang terdiri dari banyak kelompok dan turunannya. Dalam pengamatan ini
sampel yang dipilih yaitu kloramfenikol. Secukupnya Kloramfenikol dimasukkan ke dalam
tabung reaksi kemudian ditambahkan H2SO4 pekat. Setelah dilarutkan, Rekasi yang terjadi
hanya tumbulnya gelembung atau busa dan tidak ada reaksi warna, hal ini menunjukkan
bahwa H2SO4 tidak bereaksi dengan kloramfenikol karena H2SO4 tidak mampu
memasuki struktur konfirmasi kloramfenikol yang bersifat cukup rigid sehingga tidak
mampu terbentuk senyawa kompleks.
Yang terakhir adalah analisis terhadap golongan vitamin, Sampel yang digunakan
yaitu vitamin B6. Secukupnya vitamin B6 dimasukkan ke dalam Tabung reaksi lalu
ditambahkan dengan CuSO4 encer dan NaOH. Reaksi yang terjadi adalah ketika diteteskan
CuSO4 dan NaOH masing-masing sebanyak 20 tetes ke dalam tabung reaksi yang berisi
sampel vitamin B6 terjadi perubahan warna menjadi warna hijau telur asin.
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa untuk
mengidentifikasi suatu sampel dengan menggunakan beberapa pereaksi dapat dilihat dari
perubahan warna, terbentuknya endapan atau adanya bau khas.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Regina, Maria R. 2018. Laporan praktikum kimia farmasi analisis kualitatif bahan obat. Seach
In internet. http://nurramadhaniasida94.blogspot.com/p/laporan-identifikasi-dan-cara-
pemisahan.html?m=1. Di akses pada 5 oktober 2021.

Nurramadhani. 2015. Identifikasi dan cara pemisahan obat. Search In internet.


http://nurramadhaniasida94.blogspot.com/p/laporan-identifikasi-dan-cara-pemisahan.html?m=1.
Di akses pada 5 oktober 2021.

Search in internet.
https://www.academia.edu/39705146/Nama_LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_FARMASI_A
NALISA_KUALITATIF_BAHAN_OBAT. Di akses pada 5 oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai