Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
2021
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu memformulasikan dan membuat sediaan
II. DASAR TEORI
Farmakope Indonesia Edisi III krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.Farmakope
Indonesia Edisi IV krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Formularium Nasional, krim
adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental mengandung air tidak kurang dari 60% dan
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Secara Tradisional istilah krim digunakan untuk sediaan
setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair di formulasi sebagai emulsi air dalam
minyak(a/m) atau minyak dalam air (m/a) (Budiasih, 2008). Krim merupakan obat yang digunakan
sebagai obat luar yang dioleskan ke bagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaiannya
tidak melalui mulut, kerongkongan, dan
ke arah lambung. Menurut definisi tersebut yang termasuk obat luar adalah obat luka,
obat kulit, obat hidung, obat mata, obat tetes telinga, obat wasir, injeksi, dan lainnya.
2.Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan
homogen.
3.Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah dipakai dan
dihilangkan da
ri kulit.
4.Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim padat atau cair pada
penggunaan (Anief, 1994).
ALAT BAHAN
Stemper Asam stearat 2,7 gram
Mortir Cera alba 0,45 gram
Batang pengaduk Vaselin putih 2,07 gram
Spatula Propilen glikol 1,62 gram
Beaker glass Nipasol 0,0125 gram
Timbangan digital Nipagin 0,0125 gram
viskometer Tea 0,36 gram
Pipet Aquades ad 22,5 gram
Tabung reaksi Minyak zaitun 22,5 gram
waterbath
Cawan penguap
Objek glass
Keping kaca
IV. CARA KERJA
a. Cara Pembuatan Krim
Menyiapkan alat dan bahan
Meleburkan basis minyak (Asam stearate, Cera alba, Vaselin putih, Nipasoldan minyak
zaitun) dalam cawan penguap menggunakan waterbath lalu masukan kedalam mortar
panas kemudian aduk ad homogen
Meleburkan basis minyak (Asam stearate, Cera alba, Vaselin putih dan Nipasol) dalam
cawan penguap menggunakan waterbath lalu masukan kedalam mortar panas kemudian
aduk ad homogen
Memanaskan basis air (TEA, Propilen glikol, Aquadest, dan Nipagin) diatas waterbath lalu
tuang ke dalam mortar yang berbasis minyak aduk ad homogen (Hati-hati jangan samp
berbusa)
Krim dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan yang cocok.
Timbanglah dahulu kaca yang satunya. Letakkan kaca tersebut diatas masa krim dan
biarka selama 1 menit.
Ukurlah berapa diameter krim yang menyabar (dengan mengambil panjang rata-rata
diameter dari beberapa sisi)
Tambahkan 50 g beban tambahan, diamkan selama 1 menit dan catatlah diameter krim
yang menyebar seperti sebelumnya.
Teruskan dengan menambah tiap kali dengan beban tambahan 50 g dan catat diameter
krim yang menyebar, setelah 1 menit.
Letakkan krim (secukupnya) diatas obyek glass yang telah ditentukan luasnya.
Letakkan obyek glass yang lain diatas krim tersebut. Tekanlah dengan beban 1 Kg selama
5 menit.
Lepaskan beban seberat 80 g dan catat waktunya hingga kedua obyek glass tersebut
terlepas.
\
Lakukan tes untuk formula krim yang lain dengan masing-masing 3 kali pecobaan.
Masukkan krim kedalam tabung reaksi berskala, simpan pada suhu kamar dan
suhu 40-500C
Memasang Viskotester pada klemnya dengan arah horizontal / tegak lurus dengan arah
klem
Rotor kemudian dipasang pada viskotester dengan menguncinya berlawanan arah dengan
jarum jam
V. HASIL PENGAMATAN
HASIL EVALUASI MUTU
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,