Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN


CAIR SEMI PADAT

“SALEP”

DOSEN PEMBIMBING:

Siti Aisiyah, M.Sc.,Apt

Disusun oleh :

1. Nafisah Nida B (23175235A)


2. Alfiani Nurul Azizah (23175239A)
3. Putu Dyah Ayu SK (23175240A)
4. Niur Dayana (23175241A)
5. Ali Wibowo (22165005A)
6. Nur Ery Setyowati (21154679A)

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

FAKULTAS FARMASI
2020
I. Tujuan
Membuat dan melakukan pengujian terhadap sediaan salep, yang meliputi daya
menyebar, daya proteksi. Daya melekat dan disolusi
II. Dasar Teori
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit
atau selaput lendir (FI ed IV). Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yang cocok (FI ed III). Salep tidak boleh berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain
kadar bahan obat dalam salep yang mengandung obat keras atau narkotik adalah 10 %. 
Sedian setengan padat ini tidak menggunakan tenaga.
Akan tetapi salep harus memiliki kualitas yang baik yaitu stabil, tidak terpengaruh
oleh suhu dan kelembaban kamar, dan semua zat yang dalam salep harus halus. Oleh
karena itu pada saat pembuatan salep terkadang mangalami banyak masalah saleb yang
harus digerus dengan homogen, agar semua zat aktifnya dapat masuk ke pori-pori kulit
dan diserab oleh kulit.

Obat bentuk sediaan setengah padat pada umumnya hanya digunakan sebagai obat
luar, dioleskan pada kulit untuk keperluan terapi atau berfungsi sebagai pelindung kulit.
Sediaan setengah padat terdiri dari salep, pasta, dan krim. Salah satu obat dalam bentuk
krim yang digunakan untuk pemakaian luar adalah Kloramfenikol. Antibiotikum
broadspektrum ini berkhasiat terhadap hampir semua kuman Gram- positif dan sejumlah
Gram-negatif, juga terhadap spirokhaeta, chlamydia trachomatis danMycoplasma. Tidak
aktif terhadap suku Psedeomonas, Proteus dan Enterobacter Khsiatnya bersifat
bakteriostatis terhadap Enterobacter dan staph. Aureus berdasarkan pertintangan sintesa
polipeptida kuman. Kloramfenikol bekerja bakterisid terhadap Str. pneumoniae, Neiss.
meningitides dan H. influenzae.

Pembuatan sediaan setengah padat atau salep sangat penting diketahui untuk dapat
diterapkan pada pelayanan kefarmasian khususnya di apotik, puskesmas maupun rumah
sakit.
III. Alat dan Bahan :

ALAT BAHAN
Alat daya menyebar Asam salisilat
Alat daya melekat Vaselin flavum
Viskometer PEG 400
Mortir PEG 4000
Batang Pengaduk
Kaca bulat
Objek glass

IV. Cara Kerja


A. - Formula Salep A

R/ Asam Salisilat 1%
Vaselin flavum ad 100

Memasukkan vaseline kedalam mortir kemudian sambil


di aduk

Menambahkan asam salisilat lalu mengaduk sampai


homogen

- Formula salep B

R/ Asam Salisilat 1% 1 gram

60
PEG 400 60 × 99=59,4
100

40
PEG 4000 40 × 99=39,6
100

Meletakkan PEG 4000 dilelehkan diatas WB di tambah


PEG 400 kemudian di aduk ad homogen dan dingin

Menambahkan asam salisilat dan aduk ad homogen


B. Uji Homogenitas Salep

Mengoleskan salep pada sekeping kaca atau bahan


transparan yang cocok

Mengamati apakah sediaan salep menunjukkan suasana


yang homogen
C. Uji Daya Menyebar Salep

Menimbang 0,5 gram salep. Meletakkan di tengah alat


(kaca bulat)

Menimbang kaca satunya. Meletakkan kaca tsb di atas


masa salep selama 1 menit

Mengukur berapa diameter salep yang menyebar


(Mengambil panjang rata- rata diameter)

Menambahkan 50 g beban tambahan dan mendiamkan


selama 1 menit dan catat salep yang menyebar

Meneruskan dengan menambah tiap kali dengan beban


50 g dan mencatat diameter salep setelah 1 menit

Mengulangi masing-masing 3x untuk tiap salep yang


tersisa

Membuat grafik hubungan antara beban dan luas yang


menyebar

D. Uji Daya Lekat

Meletakkan salep di atas objek glass yangn telah


ditentukan luasnya

Meletakkan objek glass yang lain di atas salep tersebut.


Dan tekan dengan bebasn 1 kg selama 5 menit
E. Uji kemampuan proteksi

Mengambil sepotong kertas saring (10x10). Membasahi


dengan larutan fenoptalein untuk indikator. Kertas
saring dikeringkan

Mengolesi kertas tersebut pada no. 1 dengan salep yang


akan dicoba(1 lapis)

Pada kertas saring yang lain, membuat suatu areal 2,5 x


2,5cm dengan parafin padat yang dilelehkan. Setelah
dingin akan di dapatkan areal yang dibatasi dengan
Menempelkan kertas no. 3padat
parafin di atas kertas sebelumnya

Menetesi area ini dengan sedikit larutan KOH 0,1 N

Melihat sebalik kertas yang di basahi dengan larutan


fenoplatein pada waktu 15 : 30 : 45 : 60 detik : 3 dan 5
menit. Apakah ada noda berwarna merah pada kertas

Jika tanpa noda berarti salep dapat memberikan proteksi


terhada cairan (Larutan KOH)

0
F. Uji Viskositas

Memasang alat viskotester

Memasang rotator dengan menguncinya berlawanan


arah jarum jam
Memasukkan sampel ke dalam mangkuk, kemudian alat
viskotester dihidupkan

Mencatat beberapa kekentalan sampel setelah jarum


pada viskositas stabil

V. Hasil
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia edisi Ketiga. Jakarta : Departemen Kesehatan
RI
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia edisi Keempat. Jakarta : Departemen
Kesehatan
RI
Soetopo dkk. (2002). Ilmu Resep Teori. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Voigt, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi edisi Kelima. Yogyakarta : UGM
Press

Anda mungkin juga menyukai