Cara perhitungan :
- Bobot 200 tablet : 200 x 250 mg = 50.000 mg
- Bobot 1 tablet : 250 mg
- Bahan aktif : 125 mg x 200 = 25000 mg
- Bahan penghancur : 5 % x 250 mg =12,5 mg x 200 =2500 mg
- Bahan lubrikan : 1 % x 250 mg = 2,5 mg x 200 = 500 mg
- Bahan glidan : 2 % x 250 mg = 5 mg x 200 = 1000
mg
- Bahan pengisi : 50.000 mg ( 25000 mg + 2500 mg + 500 mg
+ 1000 mg ) =
: 50.000 mg 29000 mg = 21000 mg
Per tablet : 21000 mg : 200 = 105 mg
- Bahan pengikat 10 % : 20 ml ( 10 % = 10 gram / 100 ml larutan )
LAPORAN PRAKTIKUM TABLET
MANUFACTURING PROSES
MANUFACTURING PROSES
No % No % No % No %
1 0,87% 6 0,87% 11 0,87% 16 0,86%
2 2,5% 7 2,6% 12 0,87% 17 2,5%
3 0,86% 8 0,86% 13 0,87% 18 2,5%
4 0,87% 9 2,6% 14 0,87% 19 0,86%
5 0,87% 10 0,87% 15 0,86% 20 0,87%
2. Kesimpulan
Tablet ini telah lulus uji keseragaman bobot karena penyimpangan nya tidak lebih
dari 5 %
- Kesimpulan .
1. Diameter rata-rata dari 10 tblet yang diukur adalah 12,6 mm : 10 = 1,26 mm.
2. Ketebalan rata-rata dari 10 tablet yang diukur adalah 5,3 mm : 10 = 0,53 mm.
- Kesimpulan
Untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet terhadap tekanan baik saat
pencetakan, pengemasan maupun distribusi .
1. Rata-rata skala awal tablet adalah 10 : 10 = 1
2. Rata rata skala saat tablet hancur adalah 41,5 : 10 = 4,15
Skala terkecil : 3
Skala terbesar : 6,5
2.Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan waktu hancur tablet yaitu 6,26 menit dari waktu
normal 5-10 menit sehingga tablet ini lulus uji waktu hancur .
Data :
Diperoleh data tinggi = 2,5mm
Diameter = 5,25mm
Waktu alir= 58 detik
Kesimpulan :
Granul lulus uji alir karena sudut yang terbentuk adalah 26 derajat dari range sudut 20-40
derajat
MANUFACTURING PROSES
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini dilakukan beberapa uji terhadap tablet meliputi uji
keseragaman bobot, uji ketebalan bobot, uji kerapuhan tablet, uji kekerasan tablet,
uji waktu hancur tablet dan uji alir tablet.
Uji keseragaman tablet dilakukan dengan cara menimbang 20 tablet satu persatu dan
dihitung bobot rata-ratanya. Untuk bobot tablet yang lebih dari 300mg, hasilnya
tidak lebih dari 2 tablet yang mempunyai penyimpangan lebih besar dari 5% dan
tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan bobot lebih besar
dari dari 10% . tablet memenuhi uji keseragaman bobot karena setelah dilakukan uji
penyimpangan yang dihasilkan kurang dari 5 %.
Ketebalan berhubungan dengan kekerasan tablet, selama percetakan perububahan
ketebalan merupakan indikasi adanya masalah aliran masa cetak atau pada pengisian
granul dalam die. Alat yang diguanakan pada uji keseragaman ukuran adalah jangka
sorong.
Kekerasan menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses
produksi, pengemasan dan pengangkutan. Prinsip ukuran nya adalah memberikan
tekanan pada tablet sampai tablet retak atau pecah, kekuatan minimum untuk tablet
adalah 4kg/cm3. Alat yang digunakan pada uji kekerasan tablet adalah hardnes
tester.
Uju kerapuhan merupakan uji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang
dialami oleh tablet sewaktu pengemasan, pengiriman dan pwnyimpanan. Prinsip
pengukuranya adalah penetpan presentase bobot tablet yang hilang dari 20 atau 40
ablet selama diputar dalam waktu tertentu. Alat yang digunakan pada uju kerapuhan
adalah friablator test.
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi
granul atau partikel penyusunya yang mampu melewati ayakan no 10 yang terdapat
dibagian bawah alat uji. Alat yang digunakan adalah disintegration tester, yang
berbentuk keranjang, mempunyai 6 tube plastic yang terbuka dibagian
atas,sementara dibagian bawah dilapisi dengan ayakan / screen no 10 mesh. Factor -
faktor yang mempengaruhi waktu hancur sediaan tablet yaitu sifat
fisik granul, kekerasan, porositas tablet, dan dya serap granul.
Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan
penurunan poroitas dan menaikkan kekerasan tablet. Dengan
bertambahnya kekerasan tablet akan menghambat penetrasi
cairan kedalam pori-pori tablet ehingga memperpanjang waktu
hancur tablet. Kecuali dinyatakan lain waktu hancur tablet bersalut
tidak . 15 menit. Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak
bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan
salut non enteric kurang dari 30 menit, sementara untuk tablet
enteric tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium
asam, dan haru segera hancur dalam medium basa. Untuk tablet
paracetamol yang tidak bersalut pengujian dilakukan dengan
memasukan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,
masukan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, guanakan
air bersuhu kurang lebih 37 sebagai media kecuali dinyatakan
mengguanakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada
akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat
keranjang dan amati semua tablet :semua tablet harus hancur
sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna,
ulangi pengujian dengan 12 tablet lainya: tidak kurang 16 dari 18
tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Kesimpulan :
Tablet paracetamol telah lulus semua uji yang dilakukan meliputi uji
keseragaman bobot, uji ketebalan tablet, uji kerapuhan tablet, uji
kekerasan tablet, uji waktu hancur tablet dan uji alir tablet.
Daftar pustaka