Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TABLET

PRODUK : PARACETAMOL TABLET

BOBOT TABLET : Acetaminophenum 125 mg

BATCH SIZE : 200 tablet


MANUFACTURING ORDER
NAMA BAHAN JUMLAH DITIMBANG
N FUNGSI PEMERIAN
Per Tablet Per batch
O
Serbuk
hablur,
Zat aktif Analgetik,
1. putih, tidak 125 mg 25000 mg
paracetamol 125mg. antipiretik
berbau,
rasa pahit.
Serbuk
halus,
2. Amyllum Penghancur 12.5 mg 2500 mg
putih, tidak
berbau.
Lembaran,
kepingan,
serbuk atau
butiran,
tidak
3. Gelatin Pengikat berwarna 0,1 ml 20 ml
atau
kekuningan
pucat, bau
dan rasa
lemah.
Serbuk
halus,
putih, licin,
dan mudah
4. Mg stearat Lubrikan 2,5 mg 500 mg
melekat
pada kulit,
bau lemah
khas.
5. Talk Glidan Serbuk 5 mg 1000 mg
hablur,
sangat
halus, licin,
mudah
melekarpad
a kulit,
bebas dari
butiran,
warna
outuh atau
putih
kelabu.
Serbuk
hablur,
putih, tidak
6. Lactosa Pengisi 105 mg 21.000 mg
berbau,
tidak
berasa

Cara perhitungan :
- Bobot 200 tablet : 200 x 250 mg = 50.000 mg
- Bobot 1 tablet : 250 mg
- Bahan aktif : 125 mg x 200 = 25000 mg
- Bahan penghancur : 5 % x 250 mg =12,5 mg x 200 =2500 mg
- Bahan lubrikan : 1 % x 250 mg = 2,5 mg x 200 = 500 mg
- Bahan glidan : 2 % x 250 mg = 5 mg x 200 = 1000
mg
- Bahan pengisi : 50.000 mg ( 25000 mg + 2500 mg + 500 mg
+ 1000 mg ) =
: 50.000 mg 29000 mg = 21000 mg
Per tablet : 21000 mg : 200 = 105 mg
- Bahan pengikat 10 % : 20 ml ( 10 % = 10 gram / 100 ml larutan )
LAPORAN PRAKTIKUM TABLET

PRODUK : PARACETAMOL TABLET


BOBOT TABLET : Acetaminophenum 125 mg.

BATCH SIZE : 200 tablet

MANUFACTURING PROSES

I. PROSES GRANULISASI BASAH.

I.1 PEMBUATAN LARUTAN BAHAN PENGIKAT.


1. Timbang bahan pengikat ( Gelatin ) sebanyak 10 gram, masukkan kedalam
labu ukur 100 ml ad dengan aquadest sampai batas tera.

I.2 PEMBUATAN GRANUL BASAH.


1. Timbang semua bahan sesuai dengan formula yang telah dibuat.
2. Buat larutan bahan pengikat sesuai formula.
3. Tambahkan bahan pewarna kedalam larutan bahan pengikat (warna jangan
terlalu pekat ).
4. Masukkan kedalam mortir bahan aktif dan bahan pengisi, aduk hingga
homogen ( waktu pengadukan 6 menit ).
5. Tambahkan sedikit demi sedikit larutan bahan pengikatsambil dikepal-kepal
hingga diperoleh masa yang kali. Catat jumlah bahan pengikat yang
digunakan dan waktu pengadukannya ( bahan pengikat yang digunakan 20
ml dan waktu pengadukan 15menit ).
6. Bentuk bahan yang dudah kalis menjadi granul.

I.3 PENGERINGAN GRANUL BASAH.


1. Keringkan granul basah didalam ovenpada suhu 60oc hingga diperoleh kadar
air yang ditentukan , kadar air 1,2% - 1,8% ( Waktu pengeringan selama 15
menit )
2. Ayak granul dengan ayakan 12 14 mesh

I.4 PENCAMPURAN AKHIR DAN UJI SIFAT ALIR.


1. Campur dan aduk homogen fase luar yang terdiri dari bahan penghancur,
lubrikan dan glidan.
2. Masukkan campuran fase luar tersebutkedalam granul, aduk hingga
homogen, catat waktu pengadukannya (waktu pengadukan 6 menit).
3. Uji sifat alir granul dengan metode sudut baring, sifat alir granul dikatakan
baik jika sudut baring 20o-40o.
4. Ambil sempel untuk penetapan kadar zat aktif.

I.5 HASIL AKHIR GRANUL.


Bobot granul teoritis = 50.000 mg
Bobot granul yang dihasilkan = 42.670 mg
% Randemen =42.670 mg/ 50.000mg = 0,85

LAPORAN PRAKTIKUM TABLET

PRODUK : PARACETAMOL TABLET

BOBOT TABLET : Acetaminophenum 125 mg.

BATCH SIZE : 200 tablet

MANUFACTURING PROSES

II. PROSES PERCETAKAN TABLET DAN KONTROL KUALITASNYA.

Bobot tablet : 11.420 mg /20 tablet 5%


Bobobt rata-rata tablet : 575 mg
Kekerasan tablet : Skala 3-6,5
Kerapuhan tablet : 0,52%
Waktu hancur : 6,22 menit.

II. UJI KESERAGAMAN BOBOT.


1 - Prosedur kerja
Berdasarka farmakope edisi III hal. 6.
1. Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet.
2. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing masing
bobotnya menyipang dari bobot rata ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan
kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata
ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
3. Jika tidak mencukupi 20 tablet , dapat digunakan 10 tablet ; tidak satu tablepun yang
bobotnya menyimpamg lebih kecil dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A dan
tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpamg lebih besar dari bobot rata-rata
yang ditetapkan kolom B.

Penyimpangan bobot rata-rata dalam %


Bobot rata-rata
A B
Lebih dari 300mg 10 % 15%

- Data dan kesimpulan :


1. Data

No Bobot No Bobot No Bobot No Bobot


1 570mg 6 570mg 11 570mg 16 580mg
2 590mg 7 560mg 12 570mg 17 590mg
3 580mg 8 580mg 13 570mg 18 590mg
4 570mg 9 560mg 14 570mg 19 580mg
5 570mg 10 570mg 15 580mg 20 570mg

- Bobot 20 tablet : 11.420 mg


- Bobot rata-rata tiap tablet : 575 mg
Penyimpangan : bobot awal-bobot rata-rata/ bobot awal x100%

No % No % No % No %
1 0,87% 6 0,87% 11 0,87% 16 0,86%
2 2,5% 7 2,6% 12 0,87% 17 2,5%
3 0,86% 8 0,86% 13 0,87% 18 2,5%
4 0,87% 9 2,6% 14 0,87% 19 0,86%
5 0,87% 10 0,87% 15 0,86% 20 0,87%

2. Kesimpulan
Tablet ini telah lulus uji keseragaman bobot karena penyimpangan nya tidak lebih
dari 5 %

II. KETEBALAN TABLET DAN DIAMETER TABLET.


2
- Prosedur kerja
1. Ukur masing-masing ketebalan dan diameter tablet menggunakan jangka sorong,
catat ketebalan dan diamer dari masing-masing tablet.

- Data dan kesimpulan :


- Data diameter tablet :
No tablet Diameter tablet No tablet Diameter tablet
1. 1,3 mm 6. 1,2 mm
2. 1,3 mm 7. 1,2 mm
3. 1,2 mm 8. 1,3 mm
4. 1,3 mm 9. 1,3 mm
5. 1,3 mm 10. 1,2 mm

- Data ketebalan tablet :


No tablet Ketebalan tablet No tablet Ketebalan tablet
1. 0,5 mm 6. 0,6 mm
2. 0,6 mm 7. 0,5 mm
3. 0,5 mm 8. 0,5 mm
4. 0,5 mm 9. 0,5 mm
5. 0,5 mm 10. 0,6 mm

- Kesimpulan .
1. Diameter rata-rata dari 10 tblet yang diukur adalah 12,6 mm : 10 = 1,26 mm.
2. Ketebalan rata-rata dari 10 tablet yang diukur adalah 5,3 mm : 10 = 0,53 mm.

II. UJI KEKERASAN TABLET.


3
- Prosedur kerja
1. Ambil 10 tablet yang akan di uji.
2. Uji satu persatu tablet menggunakan alat monosanto hardness tester.
3. Catat skala awal sebelum tablet hancur dan skala saat tablet hancur.

- Data dan kesimpulan :


- Data
Skala saat tablet Skala saat tablet
No Skala awal No Skala awal
hancur hancur
1. 1 6 6. 1 4
2. 1 3 7. 1 6,5
3. 1 3 8. 1 3,5
4. 1 3 9. 1 3
10
5. 1 5 1 4,5
.

- Kesimpulan
Untuk mengetahui ketahanan sediaan tablet terhadap tekanan baik saat
pencetakan, pengemasan maupun distribusi .
1. Rata-rata skala awal tablet adalah 10 : 10 = 1
2. Rata rata skala saat tablet hancur adalah 41,5 : 10 = 4,15
Skala terkecil : 3
Skala terbesar : 6,5

II. UJI KERAPUHAN TABLET.


4 - Prosedur kerja
1. Timbang 10 tablet
2. ablet yang akan diuji.
3. Masukkan 10 tablet kedalam alat friabilitor ,
4. lalu putar alat selama 5 menit.
5. Lalu timbang kembali bobot 10 tablet yang telah diputar didalam friabilitor.

- Data dan kesimpulan


1. Data
Bobot awal tablet : 5710 mg
Bobot setelah diputar 5 menit : 5680 mg
Bobot yang hilang : 30 mg
2. Kesimpulan
5710 mg5680mg
x 100 =0,52
Friabilitas tablet : 5710

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa :


Bobot yang hilang saat tablet diputar dalam friabilitor yaitu 30 mg
Friabilitas tablet sebesar 0,52 % dari nilai normal < 1%
Tablet ini lulus uji kerapuhan karena % friabilitas tablet < 1%

II. UJI WAKTU HANCUR.


5 -Cara kerja :
1. tablet yang akan diuji ( sebanyak 6 tablet) diletakan pada tiap tube
2. lalu ditutup, dinaik turunkan didalam medium air dengan suhu 37 derajat C
3. catat waktu hancur

-Data dan kesimpulan


1.Data
Waktu hancur awal tablet : 5,43 menit
Waktu hancur akhir tablet : 7,08 menit

2.Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan waktu hancur tablet yaitu 6,26 menit dari waktu
normal 5-10 menit sehingga tablet ini lulus uji waktu hancur .

II. UJI ALIR


6 Cara kerja :
1. Granul dialirkan kedalam kertas sebagai media alir
2. Serbuk yang terkumpul dibawah ( membentuk bukit) dihitung diameter dan tinggi
nya menggunakan busur
3. Tentukan sudutnya

Data :
Diperoleh data tinggi = 2,5mm
Diameter = 5,25mm
Waktu alir= 58 detik
Kesimpulan :
Granul lulus uji alir karena sudut yang terbentuk adalah 26 derajat dari range sudut 20-40
derajat

LAPORAN PRAKTIKUM TABLET


PRODUK : PARACETAMOL tablet

BOBOT TABLET : Acetaminophenum 125 mg

BATCH SIZE : 200 tablet

MANUFACTURING PROSES

Pembahasan
Dalam praktikum kali ini dilakukan beberapa uji terhadap tablet meliputi uji
keseragaman bobot, uji ketebalan bobot, uji kerapuhan tablet, uji kekerasan tablet,
uji waktu hancur tablet dan uji alir tablet.
Uji keseragaman tablet dilakukan dengan cara menimbang 20 tablet satu persatu dan
dihitung bobot rata-ratanya. Untuk bobot tablet yang lebih dari 300mg, hasilnya
tidak lebih dari 2 tablet yang mempunyai penyimpangan lebih besar dari 5% dan
tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai penyimpangan bobot lebih besar
dari dari 10% . tablet memenuhi uji keseragaman bobot karena setelah dilakukan uji
penyimpangan yang dihasilkan kurang dari 5 %.
Ketebalan berhubungan dengan kekerasan tablet, selama percetakan perububahan
ketebalan merupakan indikasi adanya masalah aliran masa cetak atau pada pengisian
granul dalam die. Alat yang diguanakan pada uji keseragaman ukuran adalah jangka
sorong.
Kekerasan menggambarkan kekuatan tablet untuk menahan tekanan pada saat proses
produksi, pengemasan dan pengangkutan. Prinsip ukuran nya adalah memberikan
tekanan pada tablet sampai tablet retak atau pecah, kekuatan minimum untuk tablet
adalah 4kg/cm3. Alat yang digunakan pada uji kekerasan tablet adalah hardnes
tester.
Uju kerapuhan merupakan uji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang
dialami oleh tablet sewaktu pengemasan, pengiriman dan pwnyimpanan. Prinsip
pengukuranya adalah penetpan presentase bobot tablet yang hilang dari 20 atau 40
ablet selama diputar dalam waktu tertentu. Alat yang digunakan pada uju kerapuhan
adalah friablator test.
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet untuk hancur menjadi
granul atau partikel penyusunya yang mampu melewati ayakan no 10 yang terdapat
dibagian bawah alat uji. Alat yang digunakan adalah disintegration tester, yang
berbentuk keranjang, mempunyai 6 tube plastic yang terbuka dibagian
atas,sementara dibagian bawah dilapisi dengan ayakan / screen no 10 mesh. Factor -
faktor yang mempengaruhi waktu hancur sediaan tablet yaitu sifat
fisik granul, kekerasan, porositas tablet, dan dya serap granul.
Penambahan tekanan pada waktu penabletan menyebabkan
penurunan poroitas dan menaikkan kekerasan tablet. Dengan
bertambahnya kekerasan tablet akan menghambat penetrasi
cairan kedalam pori-pori tablet ehingga memperpanjang waktu
hancur tablet. Kecuali dinyatakan lain waktu hancur tablet bersalut
tidak . 15 menit. Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak
bersalut adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan
salut non enteric kurang dari 30 menit, sementara untuk tablet
enteric tidak boleh hancur dalam waktu 60 menit dalam medium
asam, dan haru segera hancur dalam medium basa. Untuk tablet
paracetamol yang tidak bersalut pengujian dilakukan dengan
memasukan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang,
masukan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, guanakan
air bersuhu kurang lebih 37 sebagai media kecuali dinyatakan
mengguanakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada
akhir batas waktu seperti yang tertera dalam monografi, angkat
keranjang dan amati semua tablet :semua tablet harus hancur
sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna,
ulangi pengujian dengan 12 tablet lainya: tidak kurang 16 dari 18
tablet yang diuji harus hancur sempurna.
Kesimpulan :

Tablet paracetamol telah lulus semua uji yang dilakukan meliputi uji
keseragaman bobot, uji ketebalan tablet, uji kerapuhan tablet, uji
kekerasan tablet, uji waktu hancur tablet dan uji alir tablet.

Daftar pustaka

Drs. Pramono, Apt pengantar praktikum tablet, Laboratorium STTIF

FARMAKOPE edisi III

Anda mungkin juga menyukai