Anda di halaman 1dari 23

PEMBUATAN SUSPENSI EKSTRAK KERING RIMPANG

KUNYIT (Curcuma domestica)


SEBAGAI GASTROPROTEKTOR
Kelompok 1, Golongan 2, Kelas A :
Madina Anindya Putri (1907062031)
Salistia Okta Nurliza (1907062032)
Nur Ahsan (1907062033)
Yuzark Gumintang (1907062034)
JADWAL PENELITIAN

Your text here Your text here


Penentuan kadar
Standarisasi ekstrak Proses produksi dan
kurkumin dan
kunyit evaluasi sediaan
verifikasi metode
Standarisasi Ekstrak
Non Spesifik Spesifik
• Susut Pengeringan • Mikroskopik
• Kadar air • Organoleptik
• Abu total • Kadar sari larut air
• Abu tidak larut asam • Kadar sari larut etanol
• Angka Lempeng Total • Kadar Kurkumin
NON SPESIFIK

1. SUSUT
PENGERINGAN

Masukkan ekstrak
Moisture analyzer di kunyit ke sebanyak 2 Moisture analyzer
set untuk menghitung gram diletakkan dalam ditutup dan tunggu
kadar air piring alumunium foil, hasil kadar airnya
diratakan
NON SPESIFIK

2. KADAR AIR
1. Penentuan kadar air menggunakan cara
destilasi. ± 200 ml toluen dimasukkan dalam
labu, dihubungkan dengan alat

2. Tuang toluen ke dalam tabung penerima


melalui alat pendingin dan masukkan ekstrak.
Panaskan labu hati-hati selama 15 menit

3. Setelah air dan toluen memisah sempurna,


baca volume air, hitung kadar air dalam persen.
NON SPESIFIK

3. KADAR ABU TOTAL


1. Timbang seksama ekstrak 2-3 gram, dimasukkan
dalam krus silikat yang telah dipijarkan dan ditara

2. Pijarkan perlahan-lahan hingga arang habis

3. Dinginkan lalu ditimbang


NON SPESIFIK

4. KADAR ABU TAK


LARUT ASAM

1. Abu yang telah


2. Kumpulkan bagian
diperoleh pada
yang tidak larut 3. Hitung kadar abu
penetapan kadar abu
dalam asam, saring yang tidak larut
didihkan dengan 25
melalui kertas saring dalam asam
ml dalam HCL encer P
bebas abu
selama 5 menit
SPESIFIK
1. Organoleptis
2. Mikroskopis
Pengujian dilakukan dengan pengamatan
menggunakan pancaindera untuk mendeskrripsikan
warna, bau, rasa dan bentuk ekstak
1. Larutkan ekstrak kunyit
dalam air dan letakkan di atas
Uji warna dilakukan dengan mengamati ekstrak lensa objek pada mikroskop

Bau ekstrak dideskripsikan seperti berbau aromatik, 2. Diperiksa mulai dari


tidak berbau dan lain-lain
pembesaran terkecil dan amati
bagian dari ekstrak tersebut
Uji rasa dilakukan dengan mencicipi ekstrak da
diseskripsikan ekstrak terasa pahit, manis, kelat

Bentuk ekstrak dilakukan dengan melihat bentuk


ekstrak secara visual seperti berbentuk padat,
serbuk-kering, kental, cair.
SPESIFIK

3. Kadar sari larut air

1. Timbang ekstrak
5,0 gram selama 24 4. Panaskan suhu
3. Saring, uapkan 20
dengan 100 ml air 105⁰C hingga bobot
2. Kemudian ml filtrat hingga
kloroform LP tetap. Hitung kadar
dibiarkan selama 18 kering dalam cawan
menggunakan labu dalam persen
jam dangkal berdasar rata
bersumbat sambil senyawa yang larut
yang telah di tara
bekali-kali di kocok dalam air
selama 6 jam
SPESIFIK
1. Timbang ekstrak 5,0 gram selama 24 dengan 100
ml etanol 95% menggunakan labu bersumbat sambil
4. Kadar sari larut bekali-kali di kocok selama 6 jam
etanol

2. Kemudian dibiarkan selama 18 jam

3. Saring, uapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam


cawan dangkal berdasar rata yang telah di tara

4. Panaskan suhu 105⁰C hingga bobot tetap. Hitung


kadar dalam persen senyawa yang larut dalam
etanol
SPESIFIK

5. ALT

Masing-masing petri (pengenceran 10, 100, 1.000, 10.000,


100.000) diratakan dengan cuttonbud, jangan sampai
mengenai tutup petri

Diamkan sampai sampel meresap kemudian inkubasi 35°C-


37°C selama 24 jam, dengan posisi petri terbalik

Amati dan Hitung jumlah koloninya


SPESIFIK

1. Fase gerak yang digunakan dalam analisis ini adalah kloroform dan
6. Kadar kurkumin p-metanol (95:5). Masing-masing fase gerak dibuat sebanyak 10 ml.

2. Preparasi sampel dan standard. Sejumlah 323 mg ekstrak kering


dilarutkan dalam 100 ml etanol 96% dengan bantuan sonikator.
Preparasi standar kurkumin dilakukan dengan melarutkan 10 mg
standar kedalam 10 ml etanol 96%.

3. Sampel dan standard di masing-masing standar kurkumin dan


sampel di totolkan pada plat silika gel, setelah kering plat di elusi
dalam chamber yang telah dijenuhi fase gerak.

4. Plat hasi elusi kemudian di scan pada panjang gelombang dengan


rentang 350 nm-500 nm, dan akan diperoleh panjang gelombang
maksimal. Dari hasil pengukuran pada panjang gelombang akan
didapatkan nilai AUC, lalu dianalisis sehinggga diperoleh nilai kadar
Verifikasi Metode KLT-Densitometri
Penyiapan Fase gerak :
Fase gerak yang digunakan dalam analisis ini adalah
kloroform dan p-metanol (95:5). Masing-masing fase gerak
dibuat sejumlah 10 ml sehingga jumlah fase gerak yang
digunakan adalah 20 ml.
Penyiapan larutan sampel
Ditimbang 323 mg sampel kemudian dilarutkan ke dalam
100 ml etanol 96%
Penyiapan larutan standar
10 mg baku kurkumin dilarutkan dalam 10 ml etanol 96%
Verifikasi Metode KLT-Densitometri
1. SELEKTIVITAS
1. Larutan sampel dan standar di totolkan pada
plat silika, masing-masing larutan di replikasi 3x.
2. Kemudian di elusi pada chamber yang telah
dijenuhi fase gerak. Keringkan plat
3. Tentukan panjang gelombang pada range 350-
500 nm, setelah itu ukur dengan panjang
gelombang maksimal
4. Dari kromatogram yang diperoleh hitung nilai
resolusi
2. PRESISI
1. Larutan standar di totolkan pada plat silika,
lakukan 6x replikasi
2. Kemudian di elusi pada chamber yang telah
dijenuhi fase gerak. Keringkan plat
3. Tentukan panjang gelombang pada range 350-
500 nm, setelah itu ukur dengan panjang
gelombang maksimal
4. Dari hasil pengukuran dengan densitometri,
analisis nilai CV/RSD nya
3. AKURASI
1. Larutan campuran sampel dan standar 80%,
100%, dan 120% di totolkan pada plat silika,
masing-masing konsentrasi di replikasi 3x
2. Kemudian di elusi pada chamber yang telah
dijenuhi fase gerak. Keringkan plat
3. Tentukan panjang gelombang pada range
350-500 nm, setelah itu ukur dengan panjang
gelombang maksimal
4. Dari hasil pengukuran dengan densitometri,
analisis nilaii recovery nya
Zat aktif
Formula Ekstrak kunyit 6,66 gram
CMC-Na 1% (0,6 gram) Agen pensuspensi

Aspartam 0,6 gram Pemanis

Metil paraben 0,06 gram Pengawet

Dapar fosfat pH 6 0,48 gram Penstabil pH

Aquadest Ad 60 ml Pelarut
Pembuatan suspensi
1. CMC-Na dikembangkan dalam air panas, kemudian masukkan
ekstrak kunyit yang sudah dilarutkan dengan air sedikit demi-sedikit
(campuran I)
2. Metil paraben dilarutkan ke dalam air lalu dimasukkan ke dalam
campuran I (campuran II)
3. Aspartam dilarutkan dengan air dibantu dengan panasan lalu
dicampur ke dalam campuran II (jadi Campuran III)
dapar dimasukkan kedalam campuran IV. Kemudian ad aquadest 60 ml
Evaluasi Sediaan
a. Volume Terpindahkan

1. Menyiapkan gelas ukur dengan volume 100 ml ( yang telah


terkalibrasi) dalam keadaan kering dan bersih. Mengocok 10 wadah 1
persatu
2.Kemudian suspensi dituangkan kedalam gelas ukur secara perlahan
dan hati-hati
3. Diamkan selama 30 menit, sampai terbebas dari gelembung udara.
Catat volume masing-masing suspensi
b. Organoleptis c. Penetapan pH d. Uji Redispersibilitas

Lakukan kalibrasi pH Masukkan suspensi dalam


Melakukan penilian
meter dengan dapar tabung berskala dan
terhadap perubahan diamkan selama 3 hari
pH 4 dan 7
bentuk, bau, rasa dan
warna dari suspensi
Suspensi digojok dengan
Ukur pH suspensi kecepatan tertentu hingga
hingga diperoleh nilai tidak ada endapan di
pH yang stabil lalu dasar tabung
catat
Catat waktu yang
diperlukan suspensi untuk
terdispersi secra
menyeluruh
e. Bobot Jenis
1. Timbang piknometer kosong
2. Atur suhu air/suspensi lebih kurang 20⁰C, masukkan ke dalam
piknometer dan atur suhu sampai 25⁰C
3. Buang kelebihan air/suspensi dan ditimbang

f. Volume sedimentasi
1. Masukkan suspensi ke dalam tabung reaksi yang sudah diberi kertas
milimeter
2. Amati endapan pada hari pertama dan hari ketiga dan catat
3. Ukur volume sedimentasinya
Uji kemasan

Uji kemasan sekunder


dilakukan dengan
menyesuaikan kriteria
yang tertera di
peraturan badan
pengawasan obat dan
makanan republik
indonesia
Lanjutan…

Anda mungkin juga menyukai