UJIAN PRAKTIKUM
NIM : KHGF18048
2019/2020
A. TUJUAN PRAKTIKUM
- mengidentifikasi zat amikasin
B. DASAR TEORI
Aminoglikosida merupakan senyawa yang terdiri dari dua atau lebih gula amino yang
berikatan secara glikosidik pada inti heksosa. Heksosa tersebut disebut aminosiklitol, yaitu
berupa streptidin (pada streptomisin) atau 2- deoksisistreptamin (ciri ikatan pada
aminoglikosida lainnya); berbentuk senyawa polikation yang bersifat basa kuat dan sangat
polar, baik dalam bentuk basa maupun garamnya 1. Obat-obat yang termasuk dalam
golongan aminoglikosida adalah streptomisin, neomisin, framisetin, kanamisin,
paromomisin, gentamisin, tobramisin, dan amikasin. Aktivitas antibakteri gentamisin,
tobramisin, kanamisin, netilmisin, dan amikasin terutama adalah terhadap basil bakteri
Gram negatif yang aerobik. Aktivitas terhadap mikroorganisme atau bakteri fakultatif dalam
kondisi anaerobik sangat rendah. Streptomisin dan gentamisin aktif terhadap enterokokus
dan streptokokus (selain S. pneumoniae dan S. pyogenes) pada kadar yang secara klinis
hanya dapat dicapai bila digabung dengan penisilin 1 .
Struktur Amikasin
# alat # bahan
-penjepit tabung
-kassa - etanol
-gelas kimia
-gelas ukur
D. PROSEDUR KERJA
1. Uji pendahuluan
a) Organoleptik
Lakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, bau dan rasa masing-masing sampel
obat yang diidentifikasi. Pengamatan bentuk obat pada umumnya berupa serbuk
hablur halus berwarna putih. Pengamatan bau dilakukan dengan indera penciuman
(tidak berbau atau berbau sfesifik), pengamatan rasa dilakukan dengan indera
pengecapan (tidak berasa, agak pahit atau pahit).
b) Kelarutan
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi
2. Masukkan ± 50 mg zat uji kedalam tabung reaksi
3. Ukur 1 ml aquades, masukan kedalam tabung. Kocok dan amati kelarutanya.
Jika tidak larut, panaskan diatas api langsung dan amati kelarutannya.
4. Ukur 1 ml etanol, masukkan kedalam tabung reaksi ke dua. Kocok dan amati
kelarutannya.
5. Catat hasil uji kelarutan ini pada table pengamatan.
6. Dengan cara yang sama lakukan pada zat uji F2 dan F3. Untuk memudahkan
pekerjaan anda, lebih baik menyiapkan 6 tabung reaksi sekaligus lalu amati
kelarutannya masing-masing.
1. Sepotong kecil kertas lakmus merah dan biru dimasukan kedalam tabung
reaksi yang berisi larutan zat uji (hasil pengamatan uji kelarutan dalam air).
2. Amati perubahan warna kertas lakmus tersebut.
2. uji golongan
Larutan zat uji pada hasil uji kelarutan ditambahkan 3 tetes pereaksi molisch kocok,
miringkan tabung reaksi, lalu alirkan dengan hati-hati 1 ml h2so4 pekat melalui dinding
tabung agar tidak tercampur reaksi positif di tandai dengan terbentuknya cincin warna
ungu.
3. uji penegasan
E. DATA HASIL PENGAMATAN
a) Uji organoleptik
Sampel Kelarutan
Etanol Aquadest
Amikasin Praktis tidak larut Mudah Larut
Galaktosa Tidak larut Sangat larut
c) Uji Keasaman
d) Uji Golongan
F. PEMBAHASAN
G.KESIMPULAN
dapat ditarik kesimpulan bahwa amikasin bersifat negativ dan galaktosa pun negatif
PRAKTIKUM GALAKTOSA
1. TUJUAN PERCOBAAN
2. TEORI DASAR
A.Alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, alat pemanas atau
penangas air, mikroskop, pengatur waktu, dan penjepit tabung.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah sukrosa, laktosa, maltosa, galaktosa, glukosa, dan HNO3
pekat.
4. PROSEDUR
1. 10 tetes larutan uji dan 2 tetes HNO3 pekat dimasukkan di dalam tabung reaksi.
2. Selanjutnya dipanaskan dalam penangas air mendidih sampai volumenya kira-kira tinggal
2-3 tetes.
3. Lalu didinginkan perlahan-lahan, dan perhatikan terbentuknya kristal-kristal keras seperti
pasir.
4. Selanjutnya diamati di bawah mikroskop.
6. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini diperoleh data bahwa glukosa dan galaktosa dapat dibedakan
berdasarkan bentuk kristalnya. Sukrosa memiliki kristal yang jarang-jarang, laktosa yang
bertebaran seperti pasir, galaktosa memiliki kristal terpisah-pisah, dan glukosa yang sangat
jarang. Galaktosa yang dioksidasi oleh asam nitrat pekat ( HNO3 ) menghasilkan asam musat
yang kurang larut dalam air dibandingkan dengan glukosa dapat larut baik dengan air. Setelah
larutan diamati dibawah mikroskop dan dengan penambahan Mertion Oil yang berfungsi
memperjelas gambar kristal di bawah mikroskop, maka diperoleh bentuk kristal glukosa
sangat jarang dan sedikit sekali jika dibanding gambar kristal galaktosa yang cukup jarang
namun tidak lebih sedikit jika dibanding dengan glukosa. Akibat dari kristal inilah sehingga
asam musat glukosa lebih larut dalam air dibanding galaktosa.
7. KESIMPULAN
1. Suatu karbohidrat dapat dibuktikan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu pada
amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa dan arabinosa.
2. Polisakarida dibuktikan dengan terbentuknya kompleks berwarna spesifik, amilum
berwarna biru dan dekstrin berwarna merah anggur sehingga menandakan polisakarida.
3. Monosakarida dan disakarida dapat dibedakan dengan terbentuknya endapan merah bata
pada monosakarida sedangkan pada disakarida tidak terbentuk endapan merah bata.
4. Glukosa dan galaktosa dibedakan berdasarkan bentuk kristalnya, kristal glukosa
bertebaran dan sangat jarang, sedangkan kristal galaktosa tepisah-pisah dan berjauhan
8. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Murray, R. K. dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
https://jurnal.ugm.ac.id
modul kfa dan farmakope edisi III