Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN PADAT


PEMBUATAN TABLET CTM DENGAN METODE GRANULASI BASAH
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Untuk memberikan pengatahuan dan keterampilan tentang pembuatan tablet.

1.2 Waktu Praktikum


Praktikum 1 :
Praktikum 2 :
Praktikum 3 :
Praktikum 4 :

1.3 Dasar Teori


Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi.( Menurut Farmakope edisi IV).
Cara pembuatan tablet antara lain adalah dengan granulasi basah. Granulasi basah
yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih
besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi
massa lembab yang dapat digranulasi. Tujuan granulasi ini adalah memperbaiki sifat alir
ke mesin tablet dan untuk memperbaiki komprebilitas. Granulasi basah ini menggunakan
air atau zat cair lain apabila zat aktif tidak stabil terhadap air. Metode ini membentuk
granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai pengganti
pengompakan, teknik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang mengandung
pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan tersebut
dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang
ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk
di antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang
ditambahkan meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting
pada awal pembentukan granul. Beberapa uji yang biasa digunakan untuk mengetahui
sifat fisik serbuk dan granul, yaitu : kadar lembab, sifat alir, kompresibilitas, dan
keseragaman bobot.
Tablet dibuat terutama dengan cara kompresi. Sejumlah tertentu dari tablet dibuat
dengan mencetak. Tablet yang dibuat secara kompresi menggunakan mesin yang mampu
menekan bahan bentuk serbuk atau granul dengan menggunakan berbagai bentuk punch
dan die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai
dengan dasar dari jenis tablet yang akan dibuat serta produksi rata- rata yang diinginkan.
Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan, dengan cara
menekan bahan tablet ke dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang telah terbentuk
dikelurkan dari cetakan dan dibiarkan sampai kering. Tablet yang dibuat kualitasnya telah
ditentukan pada saat formulasi dibuat untuk mengendalikan kualitas tablet yang
dihasilkan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap tablet yang dibuat. Evaluasi tablet,
meliputi : uji keseragaman bobt, uji kerapuhan, uji waktu hancur, uji kekerasan tablet,
dan uji disolusi.
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

2.1 Data Preformulasi

2.1.1 CTM

Rumus molekul = C16H19ClN2.C4H4O4


Berat Molekul = 390,87
Pemerian = serbuk Hablur putih, tidak berbau. Larutan mempunyai
ph antara 4 dan 5.
Kelarutan = Mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan
kloroform; sukar larut dalam eter dan dalam benzena..
Titik Lebur = Antara 1300 dan 1350 C.
Stabilitas = Mengalami peruraian pada suasana asam.
OTT = Inkompatibel dengan kalsium klorida, kanamisin
sulfat, noradrenalin acid tartrat, pentobarbital sodium, dan
meglumine adipiodone
Dosis = Larutan oral 2 mg/5ml (BNF 54 h.166)
Anak 6-12 tahun: 2 mg setiap 4-6 jam, maks 12 mg/hr.
Dewasa: 4mg setiap 4-6 jam, maks. 24mg/hr
Khasiat = zat aktif
pKa dan koefisien partisi = 9,2
Penyimpanan = Wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya.
Sumber = farmakope indonesia edisi IV

2.1.2 Laktosa

Rumus molekul = C12H22O11


Berat Molekul = 360,31
Pemerian = serbuk atau massa hablur,keras, putih atau putih
krem.tidak berbau dan rasa sedikit manis.stabil di udara,
tetapi mudah menyerap bau
Kelarutan = Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih
mudah larut dalam air mendidih;sangat sukar larut dalam
etanol;tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Khasiat = zat tambahan
Penyimpanan = Wadah tertutup rapat baik
Sumber = farmakope indonesia edisi IV
2.1.3 Amilum Manihot

Sinonim = Pati Singkong, Pati Ketela, Sagu Ketela, Sagu Singkong,


Tapioka
Pemerian = serbuk sangat halus, putih.
Kelarutan = praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
Khasiat = Zat Tambahan
Penyimpanan = Wadah tertutup rapat.
Sumber = farmakope indonesia edisi IV

2.1.4 Talkum

Pemerian = serbuk hablur sangat halus, putih atau putih


kelabu.berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari
butiran.
Khasiat = zat tambahan
Penyimpanan = Wadah tertutup baik
Sumber = farmakope indonesia edisi IV

2.1.5 Mg Stearat

Pemerian = serbuk halus, putih dan voluminous; bau lemah khas;


mudah melekat di kulit; bebas dari butiran.
Kelarutan = tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter .
Khasiat = zat tambahan
Penyimpanan = Wadah tertutup tertutup baik
Sumber = farmakope indonesia edisi IV

2.2 Formula
R/ chlorpheniramini maleas 4 mg
Laktosa qs
Amylum Maydis 10 %
Mucilago Pati 10 %
Pati 5%
Talcum 3%
Mg Stearat 1%

2.3 Perhitungan / Penimbangan


Perhitungan
Besar 1 tablet : 150 mg/ tablet
Jumlah tablet yang direncanakan : 200 buah
Jumlah total : 150 mg x 200 = 30.000 mg
Komponen granulasi : 91/100 x 30.000 mg = 27.300 mg
Komponen luar : 30.000 mg - 27.300 mg = 2.700 mg
Penimbangan
chlorpheniramini maleas : 4 mg x 200 buah = 1000 mg
Amylum Maydis : 10/100 x 27.300 mg = 2.730 mg
Mucilago Pati : 1/3 x 27.300 mg = 9.100 mg
Pati : 5/100 x 2.700 mg = 135 mg
Talcum : 3/100 x 2.700 mg = 81 mg
Mg Stearat : 1/100 x 2.700 mg = 27 mg
Laktosa : 27.300 mg(1000+2.730+9.100) mg=14.470 mg

2.5 Cara kerja


A. Pembuatan mucilago pati 10% b/v (100 ml)
Timbang beaker glass kosong dan batang pengaduk (A)
Timbang amylum 10 gr pada beaker glass lain, dispersikan dalam 40 ml air (B)
Siapkan air dingin 50 ml dalam beaker glass (A) panaskan hingga mendidih
lalu tambahkan amylum (B)
Aduk hingga homogeny, angkat dan dinginkan
Timbang keseluruhan ( batang pengaduk + beaker glass + mucilago )
B. Pembuatan granul
Timbang semua bahan
Haluskan bahan komponen dalam ( CTM, Amylum, Laktosa ) dan campurkan
Basahi dengan bahan pengikat ( mucilago pati ) gerus hingga terbentuk massa
basah
Ayak massa basah dengan ayakan mesh 14 lalu timbang
Ayak kembali dengan ayakan mesh 16 lalu timbang lagi.
Lakukan pengeringgan dengan oven selama 30 menit.
Setelah kering,campur komponen dalam dengan komponen luar ( pati, talcum,
mg stearat ) hingga homogen.

C. Pencetakan tablet
Masukkan granul yang akan dicetak menjadi tablet kedalam mesin cetak tablet
Hidupkan mesin cetak tablet
Tablet yang di hasilkan mesin cetak tablet di tampung dalam sebuah wadah.

2.6 Evaluasi

2.6.1 Evaluasi granul


Kadar Lembab
Timbang 5,0 gr granul,panaskan dalam lemari pengeringan / oven sampai bobot
konstan ( 40- 60oc )
Alat : Moisture Balance
% lembab : Wo Wi x 100%
Wo
Wo : Bobot granul awal
Wi : Bobot granul setelah pengeringan
Persyaratan :23%
Sifat alir
o Langsung
25 gr granul ditempatkan pada corong alat uji waktu alur dalam keadaan
tertutup.buka penutupnya biarkan mengalir.catat waktunya,satuan waktu alir :
g/detik
Persyaratan : 100 gram granul waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik (> 10
g/detik).
o Tidak langsung
granul ditampung pada kertas grafik millimeter,catat tinggi ( h ) dan diameter
unggukan granul.hitung sudut
Tg = h/r
= Inv.tg

Kompresibilitas
Timbang 100gr granul,masukkan kedalam mgelas ukur dari alat joulting
volumeter,catat volumenya.hidupkan motor hingga 10 ketukkan, catat volumenya.lakukan
selanjutnya pada 50, 100 dan 500 ketukan ( untuk pada praktek pakai gelas ukur dengan
ketukan 10, 50, 100 )
Alat : joulting volumeter
Kp = Vo Vn x 100%
Vo
Kp : kompretibilitas
Vn : volume pada tiap ketukan
Vo : volume awal
Syarat : tidak lebih dari 20%

2.6.2 Evaluasi tablet


Uji keseragaman bobot
Timbang 20 tablet dari masing-masing formula dan dihitung bobot rat-rata nya.
persyaratan : jika ditimbang satu persatu tidak lebih dari 2 tablet yang masing-
masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom A dan
tidak satupun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata yang
ditetapkan kolom B.sesuai syarat yang tercantum pada farmakope Indonesia III
Uji kerapuhan
Alat : friability tester
Timbang 20 tablet, catat (A gr). Masukkan ke dalam alat lalu jalankan alatnya
selama 100 kali putaran.setelah batas waktu yang ditentukan , tablet dikeluarkan
dari dibersihkan dengan serbuk.serbuk halus ditimbang lagi ( B gr ).
Syarat : kehilangan bobot < 1 %

Kp = A - B x 100%
A
Uji waktu hancur
Alat : disintegration tester
Masukkan satu tablet pada masing-masing tabung dari keranjang yang telah diisi
cakram sebelumnya lalu alat dijalankan.sebagai medium gunakan air atau sesuai
dengan literature.pada akhir batas waktu angkat keranjang dan amati semua tablet.
Persyaratan :tablet tidak hancur lebih dari 15 menit.(FI ed.III)
Uji kekerasan tablet
Alat : hardness tester
Letakkan sebuah tablet tegak lurus diantara anvil dan punch.tablet dijepit dengan
cara memutar sekrup pengatur sampai tanda lampu stop menyala .lalu knop
ditekan sampai tablet pecah, catat angka skala yang muncul.
Persyaratan : 4-8 kg (soekemi dkk, 1987)

2.7 Tabulasi data

2.7.1 Evaluasi granul


Kadar Lembab

BB sampel % BB % kadar air


96,70 % 4,835 gram 3,30 %

Sifat alir

Percobaan h(cm) r(cm)


I 1,8 4 0,45
II 1,5 4 0,375
III 1,8 3,5 0,51

Rata-rata 23,98

Kompresibilitas

Ketukan ke- Volume Kp


V0 45 ml -

V10 45 ml 0%
V50 45 ml 0%
V100 44 ml 2,2 %
2.7.2 Evaluasi tablet
Uji keseragaman bobot

BB rata-rata Kolom A Penyimpangan Kolom B Penyimpangan


( 5% ) ( 10 % )
345 mg 17,25 mg 7 tablet 34,5 mg 1 tablet

Uji kerapuhan

Bobot A Bobot B F

3441 mg 3405 mg 1,04 %

Uji waktu hancur

Bejana Waktu ( Menit )


I 10
II 5
III 5

Uji kekerasan tablet

Jumlah
kekerasan tablet Rata-rata kekerasan tablet
( 20 tablet)
1990,2 N 99,51 N ( 10,15 kg )
BAB III
PEMBAHASAN

Granulasi basah merupakan salah satu cara pembuatan tablet kompresi yang
paling banyak digunakan. Caranya yaitu dengan memproses campuran partikel zat aktif
dengan eksipien menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat
dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode
ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas. Umumnya zat
aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan kompresibilitasnya tidak baik.
Dari praktikum yang dilakukan dengan cara kerja yang sesuai dengan aturan,
didapatkan hasil evaluasi granul dan evaluasi tablet.Hasil evaluasi granul yang
didapatkan yaitu dengan menggunakan :
1. uji kadar lembab
kadar kelembaban yang diperoleh 3,30 % dimana diketahui tidak memenuhi syarat (
2- 3%).
2. uji sifat alir didapat hasil:

Percobaan I : Percobaan II

Tan = h/r Tan = h/r


=1,8/4 = 0,41 =1,5/4 = 0,375
Percobaan III : rata-rata tan =0,45 + 0,375 + 0,51
Tan = h/r 3
=1,8/3,5 = 0,51 tan = 0,445
= 23,98
Berarti,sifat alirnya yaitu sangat mudah mengalir.
3. Uji kompresibilitas, didapat hasil :
V0 : 45 ml V10 : 45 ml V50 : 45 ml V100 : 45 ml
KpI = 45 45 x 100 % = 0
45
KpII = 45 45 x 100 % = 0
45
KpIII = 45 44 x 100 % = 2,2 %
45

Dari hasil yang didapat,kompresibilitas tablet memenuhi syarat karena tidak melibihi
20 %.

Berat granul setelah pengeringan = 22,33 gr


Bb granul 0% H2O = 96,7 x 22,33 = 21,6 gr
100
Komponen granul secara teori : 30 gr untuk 200 tablet
Dalam praktek diperoleh tablet = 21,6 gr x 200 = 130 tablet
30 gr
Komponen luar
Amylum 5% -> 5/91 x 22,33 = 1,23 gr
Talcum 1% -> 3/91 x 22,33 = 0,73 gr
Mg Stearaat 1% -> 1/91 x 22,33 = 0,24 gr

Secara teoritis :
jumlah bobot 1 tablet yang akan dicetak : 22,33+1,23+0,73+0,24 = 0,188 gr
130
jumlah tablet yang akan dicetak : 22,33+1,23+0,73+0,24 = 130,5 tablet
0,188
(dosis 150 mg / tablet)
Jumlah tablet yang dihasilkan : 65 tablet ( dosis 300 mg / tablet ).
Hasil evaluasi tablet yang didapatkan yaitu dengan menggunakan 4 uji,yaitu :
1. Uji keseragaman bobot

Tablet Bobot(gr) Tablet Bobot(gr)


1 306 11 325
2 375 12 349
3 331 13 355
4 375 14 320
5 326 15 339
6 358 16 342
7 363 17 315
8 337 18 360
9 351 19 355
10 330 20 323
Bobot 20 tablet : 6.894 mg
Bobot rata-rata tablet : 6.894 mg = 345 mg
20
Berdasarkan farmakope Indonesia edisi III : berat rata-rata > 300 mg
Penyimpangan :
Kolom A 5% : 5 x 345 mg = 17,25 mg 7 tablet
100 Tidak memenuhi syarat
Kolom B 10% : 10 x 345 mg = 34,5 mg 1 tablet
100

2. Uji kerapuhan
Bobot A : 3441 mg
Bobot B : 3405 mg

F = 3441 3405 x 100 % = 1,04 % Tablet memenuhi persyaratan


3441

3. Uji waktu hancur


Bejana I : 10 menit
Bejana II : 5 menit Tablet memenuhi waktu hancur
Bejana III : 5 menit

4. Uji kekerasan tablet


Kekerasan 20 tablet yang diperoleh : 1990,2 N
Kekerasan tablet rata-rata :
1990,2 N = 99,51 N
20
= 10,15 kg Tablet memenuhi persyaratan
BAB IV
KESIMPULAN

Dari praktikum teknologi farmasi sediaan padat pembuatan tablet ctm dengan metode
granulasi basah, didapat hasil :

1. Hasil evaluasi granul yang didapatkan yaitu dengan menggunakan :


uji kadar lembab Tablet tidak memenuhi persyaratan
uji sifat alir didapat hasil Tablet memenuhi persyaratan
Uji kompresibilitas Tablet memenuhi persyaratan

2. Hasil evaluasi tablet yang didapatkan yaitu dengan menggunakan 4 uji,yaitu :


Uji keseragaman bobot Tablet tidak memenuhi persyaratan
Uji kerapuhan Tablet memenuhi persyaratan
Uji waktu hancur Tablet memenuhi waktu hancur
Uji kekerasan tablet Tablet memenuhi persyaratan

3. Jumlah tablet yang dihasilkan : 65 tablet ( dosis 300 mg / tablet ) sesuai dengan teoritis
perkiraan tablet sebelum pembuatan.
Daftar pustaka

Anonim,1995 Farmakope Indonesia, IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,


Jakarta;

https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=264482585&escape=false&metadata=%7B%22co
ntext%22%3A%22archive%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2
C%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22plat
form%22%3A%22web%22%7D

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/49910651/Laporan_Fortab
_4_-
_Evaluasi_Tablet.doc?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A
&Expires=1513378973&Signature=OsmLqXpCvRPVqfohAuwYd6%2BS
xlE%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename%3DEvaluasi_Tablet.doc.doc

https://www.scribd.com/document/264482585/TEKNOLOGI-SEDIAAN-
PADAT-PEMBUATAN-TABLET-PARACETAMOL-DENGAN-CARA-
GRRANULASI-BASAH

Anda mungkin juga menyukai