a. Keseragaman Bobot
Bobot pil ideal antara 100, 150 mg, rata-rata 120 mg.
Oleh karena sesuatu hal syarat ini seringkali tidak dapat
dipenuhi.
• Timbang 20 pil
• Timbang satu- persatu pil
• hitung bobot rata-rata
• Dari penyimpangan terbesar terhadap bobot rata-rata.
d. Uji Stabilitas
• Uji yang digunakan untuk mengetahui ketahanan suatu sediaan
dalambatas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode
penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas,
kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut. Tujuanya Untuk
mengetahui ketahanan dari suatu produk, sehingga mutu sediaan
tetap terjamin. Alat yang digunkan Climatic Chamber.
• Pada waktu penyimpanan bentuknya tidak boleh berubah, tidak
begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran pecernaan, dan
pil salut enteric tidak hancur dalam lambung tetapi hancur dalam
usus halus.
3. SUPPOSITORIA
Supositoria menurut FI edisi IV adalah sediaan
padat dalam berbagai bobot dan bentuk,yang
diberikan melalui rektal, vagina atau urethra.
Umumnya meleleh, melunak atau melarutdalam
suhu tubuh. Supositoria dapat bertindak sebagai
pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat
terapetik yang bersifat lokal atau sistemik.
a. Uji homogenitas
• dengan cara mengambil 3 titik bagian suppo (atas-
tengah-bawah atau kanan-tengah-kiri)
• masing-masing bagian diletakkan pada kaca objek
• kemudian diamati dibawah mikroskop
• cara selanjutnya dengan menguji kadarnya dapat
dilakukan dengan cara titrasi.
b.Kesegaman Bentuk
• Bentuk suppositoria juga perlu diperhatikan karena jika dari
bentuknya tidak seperti sediaan suppositoria pada umunya, maka
seseorang yang tidak tahu akan mengira bahwa sediaan tersebut
bukanlah obat. Untuk itu, bentuk juga sangat mendukung karena
akan memberikan keyakinan pada pasien bahwa sediaa tersebut
adalah suppositoria. Selain itu, suppositoria merupakan sediaan
padat yang mempunyai bentuk torpedo.
a. Keseragaman Bobot
• Timbang 20 tablet,
• Timbang satu persatu tablet
• hitung bobot rata rata tiap tablet.
Jika ditimbang satu persatu,tidak boleh lebih dari 2
tablet yang masing masing bobotnya menyimpang dari bobot
rata ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A,
dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
b. Uji kekerasan tablet
• dengan mengambil masing-masing 10 tablet dari tiap batch
• Mula-mula skala diatur pada posisi nol
• Putar sekrup penekan tablet dengan pelan-pelan sampai tablet
pecah
• Kekerasan tablet ditunjukan dgn skala yg terlihat pada alat saat
tablet pecah dan dinyatakan dlm Kg.
c. Uji kerapuhan
• Ambil 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari debunya
danditimbang dengan seksama.
• Tablet dimasukkan ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100
putaran selama 4 menit, Setelah selesai,
• keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang
denganseksama.
• Kemudian dihitung persentase kehilangan bobot sebelum dan
sesudah perlakuan.Tablet dianggap baik bila kerapuhan tidak lebih
dari 1%
Uji waktu hancur
• Masukkan 1 tablet pada masing masing tabung di
keranjang.
• Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang
diuraikan pada rangkaian keranjang, gunakan air
bersuhu 37°C
• Naik turunkan keranjang didalam media cair 30
kali per menit.
Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut
adalah kurang dari 15 menit, untuktablet salut gula
dan salut nonenterik kurang dari 30 menit,
sementara untuk tablet salutenterik tidak boleh
hancur dalam waktu 60 menit dalam medium asam,
dan harus segerahancur dalam medium basa.
TERIMAKASIH