Anda di halaman 1dari 46

Metode granulasi basah

Granulasi Basah
• untuk zat aktif yang stabil terhadap lembab
dan panas.
• dosis tidak terlalu besar ( idealnya < 500 mg).
Formula Standard Tablet
Metode Granulasi Basah
Susunan Formula

Zat aktif KOMPONEN GRANULAT


Pengikat (kering/ larutan/ mucilago)
PENGHANCUR dalam
PENGISI
KOMPONEN LUAR
PENGHANCUR lUar
LUBRIKAN (Pelincir )
GLIDAN (Pelicin)
Formula Standard Tablet
Metode Granulasi Kering
Susunan Formula
• Zat aktif
• Penghancur
• Pengisi
• Lubrikan
• Glidan
Formula Standard Tablet
Metode Cetak Langsung
Susunan Formula
• Zat aktif 100 mg
• Amylum 10 %
• Mg. Stearat 1 %
• Glidan 2 % ( jika perlu )
• Avicel q.s
Preformulasi
• menghasilkan informasi yang berguna bagi
formulator dalam
• mengembangkan bentuk sediaan yang stabil
dan ketersediaan hayati yang dapat di
produksi
• dalam skala besar
studi preformulasi sediaan tablet
• a. Organoleptis
• b. Analisis Fisikokimia
• c. Sifat – sifat fisikomekanik
• d. Sifat kristal
• e. Stabilitas solid
• f. Studi kompatibilitas
• g. Parameter yang mempengaruhi absorbsi
Organoleptis
• pemerian zat aktif, warna, bau, dan rasa zat
aktif
Analisis Fisikokimia
• analisis fisikokimia ini dilakukan untuk
identitas dan kadar zat aktif
Analisis Fisikokimia
• penetapan kualitatif
• penetapan kuantitatif
Analisis Fisikokimia
• penetapan kualitatif
• kromatografi lapis tipis, spektrum
• serapan inframerah, reaksi warna, spektrum
serapan ultraviolet
Analisis Fisikokimia
• penetapan kuantitatif
• spektrofotometri, kromatografi gas,
kromatografi
• cair kinerja tinggi, titrasi kompleksometri,
asam basa, argentometri, dan iodometri
Sifat-sifat Fisikomekanik
• ukuran partikel, luas permukaan, pembahasan
higroskopisitas, aliran serbuk, karakteristik
pengempaan, dan bobot jenis
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Ukuran partikel
• sifat kimia dan fisik zat aktif dipengaruhi oleh
distribusi ukuran dan bentuk partikel.
• Ukuran partikel mempengaruhi faktor dalam
stabilitas, bahan halus agak lebih terbuka pada
pajanan oksigen atmosfer, panas, cahaya,
kelembapan, aliran dan efisiensi pencampuran
serbuk dan granul dan interaksi eksipien daripada
bahan kasar, disintegrasi (proses penghancuran
granul)
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Ukuran partikel.
• Teknik menetapkan ukuran partikel.
• Metode memantau ukuran partikel =
mikroskopik, pengayakan, penetapan volume
partikel.
• Pengukuran volume partikel meanggunakan
alat yang disebut coulter counter,
memungkinkan menghitung suatu diameter
setara dengan volume.
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Bentuk dan luas permukaan partikel
• Bentuk dan luas permukaan partikel
diperlukan karena bentuk memengaruhi aliran
dan sifat permukaan suatu serbuk dan
mempunyai pengaruh pada luas permukaan.
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Sifat aliran serbuk
• Sifat aliran serbuk sangat penting untuk
pembuatan tablet yang efisien.
• Sifat aliran serbuk yang baik merepukan hal
penting untuk pengisian yang seragam dan untuk
memudahkan gerakan bahan disekitar fasilitas
produksi.
• Sifat aliran dipengaruhi oleh aliran, ukuran
partikel, bobot jenis, muatan elektrostatik dan
kelembapan.
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Karakteristik pengempaan/ kompaktibilitas/
ketermampatan.
• Ketermampatan adalah kemampuan mengurangi
volume di bawah tekanan.
• Manfaat dariuji kemampatan adalah memberi
petunjuk tentang sifat serbuk yang elastis, plastis
atau rapuh.
• Kompaktibilitas adalah kemampuan bahan serbuk
yang dikempa menjadi suatu tablet dengan
kekuatan regang tertentu.
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Sifat terbasahi.
• Sifat terbasahi dapat memengaruhi granulasi
solid, perembesan cairan disolusi ke dalam tablet
dan granul, dan adhesi bahan solut pada tablet.
• Sifat terbasahi diuraikan dengan sudut kontak
dengan menempatkan setetes cairan pada bahan
yang dipadatkan.
• Semakin hidrofobik suatu bahan, semakin tinggi
sudut kontak.
Sifat-sifat Fisikomekanik
• Higroskopisitas.
• Jumlah lembap yang diadsorpsi oleh suatu
bobot tetap sampel anhidrat berada dalam
keseimbangan dengan lembap dari udara
pada suhu tertentu disebut “kandungan
keseimbangan lembap”.
• Zat-zat higroskopis harus disimpan dalam
suatu wadah tertutup rapat, yang lebih baik
dilengkapi dengan suatu zat pengering.
Sifat Kristal
• Polimorfisa adalah sifat zat aktif yang terdiri
atas satu bentuk kristal.
• Polimorf adalah bentuk kristal yang berbeda.
• Pseudopolimorf adalah suatu kristal solid yang
sering menjerat molekul pelarut.
Sifat Kristal
• 2 (dua) tipe polimorfisa, yaitu tipe monotorik
dan tipe polimorf enantiotropik.
• Monotropik adalah polimorfisa yang hanya
satu bentuk zat aktif yang stabil (terlepas dari
suhu dan tekanan) dan bentuk menstabil akan
kembali ke bentuk stabil seiring dengan waktu.
• Polimorf enantiotropik adalah perubahan dari
suatu bentuk ke bentuk lain yang bersifat
reversible.
Sifat Kristal
• Pseudopolimorfisa.
• Perubahan dalam proses kristalisasi juga dapat
menyebabkan masuknya molekul pelarut
dalam kristal, menghasilkan solvant (atau
terutama jika air yang masuk berupa hidrat).
Sifat Kristal
• Crystal habit
• Habit adalah istilah yang diberikan pada penampilan
luar kristal. Habit suatu kristal dapat berubah dengan
tanpa mengubah bentuk polimorf.
• Kedua parameter ini bersifat independen. Dapat
diberikan oleh variasi pada motif tujuh sistem (kubik,
tetragonal, ortorombik, monoklinik, triklinik, trigonal,
dan hexagonal).
• Perubahan habit dapat mempengaruhi proses
(misalnya aliran dan pengempaan selama pentabletan)
dan penggunaan bentuk sediaan.
Sifat Kristal
• Cacat kristal
• Kristalisasiruah zat aktif akan cenderung menghasilkan
kristal yang tidak sempurna yang disebabkan oleh cacat
dan pergeseran selama pengaturan kisi-kisi.
• Penambahan/ yang tanpa sengaja ditambah
ketidakmurniaan berkonsentrasi rendah akan
meningkatkan gangguan dalam kisi-kisi.
• Gangguan dalam kisi-kisi kristal dapat meneyebabkan
perubahan utama dalam kemudahan proses,
reaktivitas kimia dan laju disolusi dan ketersediaan
hayati.
Stabilitas Solid
• interaksi yang mungkin terjadi antara zat aktif dan
eksipien yang merupakan calon untuk dimasukan pada
formulasi yang diinginkan stabilitas solid berkaitan
dengan stabilitas fisik dan kimia.
• bahan solid farmasetik terdegradasi sebagai akibat
solvolisis, oksidasi, fotolisis, dan pirolisis.
• Sifat fisik zat aktif seperti kelarutan, pKa, titik cair,
bentuk kristal, dan kandungan keseimbangan lembap
juga memengaruhi stabilitasnya.
• Faktor paling umum yang menyebabkan reaksi dalam
keadaan solid adalah panas, cahaya, oksigen, dan
kelembapan.
Studi Kompabilitas
• Suatu sediaan tablet mengandung bebrapa
jenis eksipien, yaitu pengisi, pengikat,
penghancur, lubrikan, glidan, antilekat, dan
adjuvan (jika perlu).
Parameter yang Mempengaruhi
Adsorpsi
• Absorpsi zat aktif solid yang diberikan secara
oral terdiri dari dua proses berurutan yaitu
proses disolusi, diikuti dengan transportasi zat
terdisolusi.
• Sifat fisikokimia yang berkaitan dengan proses
absorpsi yaitu koefisien partisi, yang
merefleksikan kelarutan relatif dalam air dan
lemak suatu zat dan perilaku ionisasi.
Tes
• 1. Data Preformulasi yang menunjukkan stabilitas suatu bahan
adalah ... .
• A. ukuran partikel
• B. pH
• C. kelarutan
• D. titik leleh
• E. Kelembaban
• 2. Studi preformulasi tentang fisikomekanik meliputi ... .
• A. ukuran partikel
• B. aliran serbuk
• C. higroskopisitas
• D. bobot jenis
• E. pH
Tes
• 3. Sifat alir yang buruk dapat mengakibatkan pengaruh terhadap produk farmasi dari sisi ...
• A. Bentuk
• B. Ukuran
• C. bobot
• D. harga
• E. penampilan
• 4. Solusi untuk memperbaiki sifat alir yang buruk dengan menambahkan eksipien ... .
• A. Laktosum
• B. Gelatin
• C. PVP
• D. Aerosol
• E. Avicel
• 5. Koefisien Partisi dalam bentuk sediaan solid untuk melihat ... .
• A. kelarutan
• B. respon biologis
• C. kadar zat aktif
• D. kelarutan dalam air
• E. pelepasan zat aktif
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung,
granulasi basah
• PENGISI
A. Avicel tidak larut air dapat bertindak sebagai
fasa luar dan fasa dalam.
B. Starch yang baik jumlahnya 30%,
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung,
• Avicel
granulasi basah
• Jika Avicel sebagai fasa luar =
1. amilum kering dihilangkan
2. komposisi fase luarnya : Avicel 6%, Talk 1% (dikurangi), Mg Stearat 1%

• Kombinasi Avicel dengan Primogel = 7 : 3


• Kombinasi Avicel dan Starch 1500 = 3 : 1
• Digunakan Kombinasi Avicel dengan Primogel atau Starch 1500 karena =
a. Avicel memiliki kompresibilitas yang baik tapi alirannya kurang baik
b. Primogel atau Starch 1500 dapat memperbaiki alirannya.
• Kombinasi Avicel dengan mucilago amyli TIDAK DIGUNAKAN. karena =
a. membentuk adonan lengket yang sukar digranulasi
b. Kadarnya sangat kecil, perlu diajukan uji keseragaman kandungan.
• Avicel dapat bertindak sebagai pengisi juga penghancur
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung
• Starch
• starch yang baik jumlahnya 30%
• Starch kurang dari 30% apabila terdapat lubrikan, pelincir.
• Starch kurang dari 30% = membuat aliran menjadi jelek.
• Starch 1500 sebagai pengisi digunakan untuk cetak
langsung , karena = Jika Starch 1500 sebagai pengisi
menggunakan metode granulasi basah , Starch dengan air
akan membentuk gel sehingga zat aktif terhambat dan
dapat berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat, daya
mengembang kurang sehingga waktu hancur menjadi jelek.
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet
• PENGIKAT =
A. Mucilago amyli
B. Tween 80 : 0,05% -0,15%
C. PVP
D. Gliserin atau propilenglikol 1 – 4%
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode granulasi basah
• Kombinasi Mucilago amyli dengan Tween 80 : 0,05% -
0,15%.
• penambahan Tween untuk zat aktif hidrofob pada
Mucilago amyli .
• penambahan Tween pada Mucilago amyli agar tablet
tidak pecah.
• mucilago amyli yang sudah kering sulit ditembus air.
Sehingga proses pembuatan tablet akan mempersulit
disolusi zat aktif dari dalam granul. Untuk
mengatasinya, perlu ditambah pembasah Tween 80,
supaya tablet mempunyai waktu hancur lebih baik
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung
• Kombinasi PVP dengan alkohol 95%
• PVP mudah ditembus air, sehingga sebagai
pengikat sebaiknya dilarutkan dalam alkohol 95%.
• PVP hanya untuk zat aktif yang tidak boleh kena
air, karena akan terurai.
• Kombinasi mucilago dengan Gliserin atau
propilenglikol 1 – 4%. Untuk mengatasi
kekeringan granul akibat pengeringan yang tidak
terkontrol dan untuk mempermudah
homogenitas gliserin pada tablet.
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet
• PENGHANCUR
A. Amylum
B. Sacharum Laktis
C. Explotab
D. Ac di sol
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode granulasi basah
• Amylum maksimal 30%
• Amylum yang digunakan sebagai penghancur
luar haruslah amylum kering karena dengan
adanya air akan menurunkan kemampuannya
sebagai penghancur. Pengeringan amylum
dilakukan pada suhu 70°C karena pada suhu
ini tidak terjadi gelatinasi dari amylum.
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode granulasi basah
• Sacharum Laktis
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung
• Explotab tidak tahan asam.
• Explotab hanya untuk penghancur luar.
• Explotab digunakan 3-5%, maksimum 25%.
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung
• Ac di sol sebanyak 3% digunakan sebagai
penghancur luar untuk memperbaiki waktu
hancur.
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode granulasi basah
• LUBRIKAN
• Mg stearat
• Kombinasi Mg stearat dan Eksplotab
• asam stearat
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode granulasi basah
• Mg stearat sebagai lubrikan maksimal 2%.
• Jika Mg stearat ˃˃˃2% [terlalu besar] akan
terjadi laminating.
• Bila zat aktif bersifat asam. Sehingga lubrikan
yg digunakan asam stearat.
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung
• GLIDAN
A. Aerosil
Pemilihan zat tambahan = pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung
• Aerosil tidak boleh lebih dari 3%. karena
aerosil bersifat voluminous dan menyerap air,
sehingga tablet dapat mengeras dan menjadi
batu akan menyebabkan waktu hancur lebih
lama.

Anda mungkin juga menyukai