a. Organoleptis
b. Analisis Fisikokimia
c. Sifat – sifat fisikomekanik
d. Sifat kristal
e. Stabilitas solid
f. Studi kompatibilitas
g. Parameter yang mempengaruhi absorbsi
ORGANOLEPTIK
Rasa √
Aroma √
Tekstur √
Warna √
ANALISIS FISIKOKIMIA
a) Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi faktor dalam stabilitas, bahan halus agak
lebih terbuka pada pajanan oksigen atmosfer, panas, cahaya,
kelembapan, dan interaksi eksipien daripada bahan kasar.
b) Teknik menetapkan uk partikel
Metode mikroskopik, pengayakan, penetapan volume partikel.
Pengukuran volume partikel menggunakan alat yang disebut coulter
counter, memungkinkan menghitung suatu diameter setara dengan volume.
Untuk analisis kuantitatif, distribusi ukuran partikel bahan yang berkisar
lebih dari 50μm dapat menggunakan metode pengayakan, walaupun
bentuknya mempunyai pengaruh kuat pada hasil.
c) Bentuk dan luas permukaan partikel
Bentuk dan luas permukaan partikel diperlukan karena bentuk
memengaruhi aliran dan sifat permukaan suatu serbuk dan mempunyai
pengaruh pada luas permukaan.
d) Sifat aliran serbuk
Sifat aliran serbuk yang baik merepukan hal penting untuk pengisian yang
seragam dan untuk memudahkan gerakan bahan disekitar fasilitas
produksi. Sifat aliran dipengaruhi oleh aliran, ukuran partikel, bobot
jenis, muatan elektrostatik dan kelembapan.
e) Karakteristik pengempaan/ kompaktibilitas/ ketermampatan
Ketermampatan adalah kemampuan mengurangi volume di bawah
tekanan. Manfaat dari uji kemampatan adalah memberi petunjuk tentang
sifat serbuk yang elastis, plastis atau rapuh. Kompaktibilitas adalah
kemampuan bahan serbuk yang dikempa menjadi suatu tablet dengan
kekuatan regang tertentu.
f) Sifat terbasahi
Sifat terbasahi diuraikan dengan sudut kontak dengan menempatkan
setetes cairan pada bahan yang dipadatkan. Semakin hidrofobik suatu
bahan, semakin tinggi sudut kontak.
g) Higroskopisitas
Jumlah lembap yang diadsorpsi oleh suatu bobot tetap sampel anhidrat
berada dalam keseimbangan dengan lembap dari udara pada suhu
tertentu disebut “kandungan keseimbangan lembap”.
SIFAT KRISTAL
A. Monotropik adalah polimorfisa yang hanya satu bentuk zat aktif yang
stabil (terlepas dari suhu dan tekanan) dan bentuk menstabil akan
kembali ke bentuk stabil seiring dengan waktu.
B. Polimorf enantiotropik adalah perubahan dari suatu bentuk ke
bentuk lain yang bersifat reversible.
PSEUDOPOLIMORFISA
1. Koefisien partisi
Diterapkan untuk :
a. Penilaian kelarutan dalam air
b. Petunjuk respon biologis
c. Mengekstraksi zat aktif dari cairan berair ( darah dan urin)
d. Membantu pemilihan kolom/fase gerak u/ analisis kromatografi
e. Menetapkan konsentrasi ZA dan/pengawet dalam fase berair sediaan
emulsi
f. Memperkirakan pelepasan ZA sediaan semisolid seperti dasar salep
2. Konstanta ionisasi
Faktor penting dalam absorpsi zat aktif yang bersifat asam dan basa lemah
adalah pH pada tempat absorpsi, konstanta ionisasi, dan kelarutan spesi
takterionisasi dalam lemak. Semua faktor ini merupakan teori pH partisi
yang diterima secara luas.
-WASSALAMUALAIKUM-