Anda di halaman 1dari 19

S I

A
UL
R M
O E T
A F L
R A B
I P T
D A N
T U IA
S D
SE
PENDAHULUAN
Definisi :
 Studi praformulasi adalah tahap pertama dalam pengembangan bentuk
sediaan obat yang rasional dari suatu zat aktif.
 Atau suatu investigasi sifat-sifat fisik dan kimia zat aktif tunggal atau digabung
dengan bahan tambahan.

Tujuan :
 Untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi formulator dalam
mengembangkan bentuk sediaan yang stabil dan tersedia hayati yang dapat
diproduksi dalam skala besar.
AWAL & SASARAN STUDI PRAFORMULASI
Pada awalnya, Studi praformulasi didesain untuk mempelajari sifat-sifat fisik dan
kimia senyawa dengan sasaran pemilihan formulasi sediaan dalam komposisi yang
optimal.
Tahapan studi praformulasi :
skala laboratorium  skala pilot  skala industri
Studi praformulasi ditujukan untuk semua zat aktif yg baru ditemukan atau lama yang
akan dikembangkan menjadi suatu bentuk sediaan obat
CAKUPAN STUDI PRAFORMULASI
A. Organoleptik
B. Analisis fisikokimia
C. Sifat-sifat fisikomekanik/karakteristik fisik
D. Sifat kristal
E. Karakteristik fisikokimia
F. Parameter yang mempengaruhi absorbsi
G. Stabilitas solid
H. Studi kompatibilitas
I. Petunjuk dan pedoman untuk produksi
J. Petunjuk penyimpanan dan pengemasan
A. ORGANOLEPTIK
Meliputi warna, aroma, dan rasa zat aktif
Dicatat dengan menggunakan terminologi deskriptif (FI Ed.IV)
DAFTAR BEBERAPA ISTILAH ORGANOLEPTIK DALAM
FI ED.IV

Warna Rasa Aroma Bentuk


Putih Asam Sedikit beraroma cuka Hablur
Hampir putih Asin Aroma khas Berserat
Putih kekuningan Pahit Aroma menusuk Granul
Kuning Manis Aroma aromatik Serbuk halus
Kuning pucat Membakar Aroma lemah Partikel seperti
Kuning Rasa dingin Aroma seperti sulfida pasir
kecoklatan Rasa pedas Praktis tidak beraroma Serbuk ruah
Agak kecoklatan Sedikit pahit Tidak beraroma Higroskopis
Krem Sangat pahit Aroma amin ringan Serbuk amorf
Krem pucat Aroma minyak Aroma tidak enak Serpihan
Keabu-abuan permen seperti merkapton Bentuk jarum
Merah tua Aroma asam klorida
Merah muda lemah
Merah jingga
Merah
Coklat
B. DATA ANALITIK ZAT AKTIF
 Data kualitatif  KLT, spektrum serapan IR, spektrum serapan UV, reaksi
warna, dll.

 Data kuantitatif  Spektrofotometri, KG, KCKT, volumetri, dll

 Kemurnian  sama dengan penetapan identifikasi kualitatif dan kuantitatif


(KLT, KCKT, KK, KG, gravimetri, pengamatan titik cair)
ketidakmunian dapat mempengaruhi stabilitas, penampilan dan kemungkinan
toksik (amina aromatik  karsinogen) misalnya karena kontaminasi logam
(bpj/ppm).
C. SIFAT FISIKOMEKANIK (KARAKTER
FISIK)
Meliputi :
1. Ukuran partikel
2. Luas permukaan
3. Pembasahan higroskopisitas
4. Aliran serbuk
5. Karakteristik pengempaan
6. Bobot jenis
1. UKURAN PARTIKEL
Berperan dalam keserbasamaan tablet akhir. Apabila terdapat perbedaan ukuran
partikel antara zat aktif dan eksipien, maka akan terjadi pemisahan sehingga
pencampuran sulit dilakukan, atau jika tercapai sulit dipertahankan selama tahap
proses berturut-turut.
Teknik/metoda menetapkan ukuran partikel :
1. mikroskopik
2. pengayakan
3. penetapan volume partikel
2. BENTUK & LUAS PERMUKAAN PARTIKEL

Pengetahuan tentang bentuk dan luas permukaan partikel diperlukan karena bentuk
mempengaruhi aliran dan sifat permukaan suatu serbuk. Hal ini penting jika formulator
melakukan studi adsorbsi permukaan dan laju disolusi
Suatu bulatan mempunyai luas permukaan min per unit volume. Makin asimetris suatu
partikel, makin besar luas permukaan per volume unit
Metoda penetapan luas permukaan :
1. adsorpsi
2.permeabilitas
3. PEMBASAHAN HIGROSKOPISITAS

Banyak ZA menunjukkan kecenderungan mengadsorbsi lembab


atmosfer
Kandungan keseimbangan lembab  jumlah lembab yang
diadsorbsi oleh suatu bobot tetap sampel anhidrat berada
dalam keseimbangan dengan lembab dari udara pada suhu
tertentu
KKL dapat mempengaruhi karakteristik aliran dan karakteristik
kempa serbuk dan kekerasan tablet serta granulasi akhir.
Kandungan lembab eksipien juga dapat mempengaruhi sifat
fisikokimia sediaan solid, misalnya eksipien turunan selulosa
dan pati menunjukkan bahwa air dapat berada dalam bentuk
“terikat” atau “bebas”. Ketidakstabilan sediaan solida dapat
dihindari dengan meminimalkan air bebas dalam eksipien
3. PEMBASAHAN HIGROSKOPISITAS

Banyak ZA terhidrolisis kerena adanya lembab, terutama bentuk garam yang larut,
sehingga mempunyai kecenderungan mengadsorbsi lembab dari atmosfer, bereaksi
dengan eksipien lain atau teroksidasi.
Metoda analisis untuk memantau kelembaban  tergantung pada presisi yang diinginkan
dan jumlah lembab yang diadsorbsi pada sampel ZA
1. gravimetri
2. titrasi Karl Fischer
3. KG
4. analisis termogravimetri
4. SIFAT ALIRAN SEBUK

Aliran serbuk atau granul yang baik untuk dikempa sangat


penting untuk memastikan pencampuran yang efisien
dan keragaman bobot yang dapat diterima untuk tablet
kempa.
Jika suatu ZA pada tahap praformulasi diidentifikasi
mempunyai sifat aliran yang buruk, maka dapat diatasi
dengan memilih eksipien yang tepat.
Metoda menetapkan sifat aliran serbuk :
1. metoda sudut istirahat
2. metoda carr
3. metoda hausner
4. metoda corong
5. metoda meter aliran
5. KARAKTER PENGEMPAAN/
KOMPAKTIBILITAS/KETERMAMPATAN

Formulasi tablet merupakan sistem multikomponen,


dimana dalam membentuk suatu solid yang baik
dipengaruhi oleh karakteristik ketermampatan dan
kompaktibilitas masing-masing komponen
Ketermampatan suatu serbuk merupakan
kemampuannya mengurangi volume di bawah tekanan.
Kompaktibilitas merupakan kemampuan bahan serbuk
yang dikempa menjadi suatu tablet dengan kekuatan
regang tertentu
Metoda menentukan kompaktibilitas/ketermampatan :
 Kekerasan  pertahanan suatu solid terhadap perubahan
bentuk dan plastisitasnya
6. BOBOT JENIS PARTIKEL

Pengetahuan tentang BJ zat aktif sangat berguna dalam


menentukan ukuran bentuk sediaan akhir.
Ada 4 tipe BJ :
1. BJ nyata  BJ tanpa ruang kosong dan pori-pori intra
partikel yg lebih besar daripada dimensi molekuler atau
diatomik dalam kisi-kisi kristal
2. BJ granul  BJ yg ditetapkan dengan pemindahan raksa,
yang tidak berpenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori
yang lebih kecil sekitar 10 µm
3. BJ ruah  BJ yg ditetapkan dari volume ruah dan bobot
serbuk kering dalam gelas takar
4. BJ ketuk  BJ yg ditetapkan dengan menempatkan gelas
takar mengandung serbuk yg diketahui bobotnya pada alat
ketuk mekanik, yg dioperasikan untuk sejumlah ketukan tetap
sampai volume serbuk mencapai minimum.
D. SIFAT-SIFAT KRISTAL

Banyak ZA terdiri lebih dari satu bentuk kristal dengan


pengaturan ruang kisi-kisi yang berbeda 
polimorfisme
Bentuk kristal yang berbeda  polimorf
Suatu zat terlarut yang mengendap keluar dari larutan
sehingga molekul-molekul dalam solid yang dihasilkan
tidak teratur dalam suatu susunan biasa  amorf
Sediaan solid dapat dibuat dalam bentuk polimorfisa
tertentu melalui perlakuan kondisi kristalisasi yang
tepat, mencakup sifat pelarut, suhu, kecepatan
pendinginan, dll.
Bentuk polimorf sediaan solid berbeda satu sama lainnya,
dipengaruhi oleh kelarutan, disolusi, BJ nyata, bentuk
kristal, kondisi pemadatan, sifat aliran, dan stabilitas.
F. PARAMETER YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI

Absorbsi ZA solid secara oral tdd :


1. proses disolusi
2. proses transportasi zat terdisolusi melintasi membran ke dalam sirkulasi sistemik
Sifat fisikokimia yang berkaitan dengan proses absorbsi :
1. koefisien partisi  distribusi antara dua fase yang tidak bercampur
2. konstanta ionisasi
3. disolusi
G. STABILITAS SOLID

Sesuai dengan aspek praformulasi, studi stabilitas harus


mempertimbangkan 2 hal :
1. Pengembangan suatu profil ZA
2. Interaksi yang mungkin terjadi antara ZA dengan
eksipien
stabilitas solid berkaitan dengan stabilitas fisik dan kimia
Faktor paling umum yg menyebabkan reaksi dalam
sediaan solid : panas, cahaya, oksigen, lembab.
Panas dan lembab dapat menyebabkan suatu bahan
cenderung bereaksi dengan oksigen lebih cepat,
sebaliknya dengan lembab membuat suatu zat lebih labil
terhadap panas.
H. STUDI KOMPAKTIBILITAS
Suatu sediaan tablet mengandung beberapa jenis eksipien, yaitu pengisi, pengikat,
penghancur, lubrikan, glidan, antiadheren, dan adjuvan.
Perbandingan ZA terhadap eksipien yang digunakan sangat tergantung
darinkebijakan ahli formulator (apoteker)

Anda mungkin juga menyukai