PRAFORMULASI
·Water
·Polyethylene Glycols
·Propylene Glycol
·Glycerin
·Sorbitol
·Ethyl Alcohol
·Methanol
·Benzyl Alcohol
·Isopropyl Alcohol
·Tweens
·Polysorbates
·Castor Oil
·Peanut Oil
·Sesame Oil
·Buffer at various pHs
DISOLUSI
- Kecepatan disolusi intrinsik obat pada
- rentang pH cairan fisiologis sangat
penting,karena dapat digunakan untuk
melakukan prediksi absorpsi dan sifat
fisikokimia.
- Cara penentuan kecepatan disolusi.
pers. Noyes-Whitney:
dm/dt= k A (Cs – C)
dm/dt : kecepatan disolusi
k : konstanta kecepatan disolusi
A : luas permukaan partikel padat yang melarut
Cs: Konsentrasi obat pada lapisan jernih difusi
C : Kons. Obat pada medium disolusi pada wkt t
KOEFISIEN PARTISI
- Koefisien partisi dalam sistem minyak/air
merupakan indikasi lipofilisitas obat,
mis: oktanol air dan kloroform/air
- Rasio distribusi obat tidak terion antara fasa organik
dan fasa air pada keseimbangan adalah:
p = C minyak
C air
P: koefisien partisi
- Koefisien partisi digunakan sebagai alat empirik
dalam meneliti sifat biologi, kecepatan dan jumlah
absorsi obat di sal cerna
- Data koefisien partisi belum cukup untuk meneliti
absorpsi in vivo, diperlukan data lain
pKa
- Penetapan konstanta disosiasi zat aktif yang
dapat terionisasi dalam rentang pH 1 – 10 sangat
penting karena solubilitas dan proses absorpsinya
dapat berpengaruh dengan besarnya perubahan
pH
- Sebagian besar zat aktif adalah asam atau basa
lemah.
- Karakter ionik zat aktif berpengaruh pada proses
transfer melalui sel membran
- Membran biologi umumnya bersifat lipofilik, zat
aktif dalam bentuk molekul tidak terdisosiasi
berpenetrasi melewati barier membran
- Konstanta disosiasi merupakan parameter
absorpsi zat aktif untuk stabilitas dan
solubititas dalam larutan
- Persamaan Henderson- Hasselbach
memberikan estimasi untuk obat yang
terionisasi dan yang tidak terionisasi pada
pH tertentu untuk senyawa yang bersifat
asam
pH = pKa + log [un-ionized drug]
[ionized drug]
POLIMORFISME