Citra Dewi Salasanti, M.Si., Apt Pendekatan Penemuan Obat Baru • Modifikasi kimia dari molekul yang diketahui • Penapisan secara acak untuk aktivitas biologis dari sejumlah produk alami • Perencanaan desain obat yang rasional berdasarkan pada pengertian mekanisme biologis dan struktur kimia • Bioteknologi dan cloning menggunakan gen untuk menghasilkan peptida dan protein yang lebih besar Uji Praklinik • Serangkaian pengujian suatu senyawa baru pada organ terpisah dan hewan percobaan • Senyawa baru setelah lulus uji praklinik baru dapat dilakukan uji coba pada manusia (uji klinik) • Di Indonesia, obat tradisional yang telah lulus uji praklinik dapat diregistrasikan dan diedarkan sebagai “Obat Herbal Terstandar” Obat Herbal Terstandar Uji Praklinik Evaluasi sifat-sifat Senyawa baru Farmakologi fisikokimia
Farmakokinetik Toksisitas akut dan
Farmasetika ADME kronis
Pengembangan proses produksi
masal pabrikasi/industrialisasi Uji Praklinik • Studi toksikologi dilakukan pada 2-3 spesies hewan percobaan • Uji toksikologi pada hewan coba meliputi: ▫ Toksisitas akut, efek-efek dosis tunggal yang besar hingga letal; ▫ Toksisitas kronis, efek-efek dosis bertingkat pada penggunaan yang panjang; ▫ Uji iritasi mata dan kulit ▫ Teratogenisitas; ▫ Karsinogenisitas; ▫ Mutagenisitas; ▫ Uji ketergantungan Klasifikasi Zat Berdasarkan Nilai LD50 KATEGORI NILAI LD50 Supertoksik < 5 mg/ kgBB Amat sangat toksik 5 – 50 mg/ kgBB Sangat Toksik 50 – 500 mg/ kg BB Toksik sedang 0,5 – 5 g/ kgBB Toksik ringan 5 – 15 g/ kgBB Praktis tidak toksik > 15 g/kgBB Lama Uji Toksisitas Subakut dan Subkronis No. Penggunaan Klinis yang Lama Studi pada Diharapkan Hewan Uji 1 1 – 3 hari 2 minggu 2 1 – 4 minggu 4 – 13 minggu 3 4 – 12 minggu 13 – 26 minggu 4 12minggu, pemberian ulang 13 – 52 minggu atau jangka panjang atau > 6 bulan lebih panjang Uji Klinik • Pemastian uji efikasi, keamanan dan gambaran efek samping yang sering timbul pada manusia akibat pemberian suatu obat • Uji klinik terdiri dari fase I sampai fase IV Uji Klinik • Fase I ▫ 20 – 50 0rang sukarelawan sehat ▫ Parameter penelitian : keamanan dari obat, menentukan dosis maksimal yang dapat ditoleransi sebelum timbul efek toksik yang tidak dapat diterima. ▫ Diteliti sifat farmakodinamik dan farmakokinetik pada manusia. ▫ Dilakukan terbuka dan tanpa pembanding oleh dokter ahli. Uji Klinik • Fase II ▫ 100 – 200 pasien yang kelak akan diobati oleh obat ini, tanpa penyakit penyerta ▫ Parameter penelitian : efek terapi (khasiat obat pada manusia) ▫ Studi kisaran dosis, untuk menetapkan dosis optimal ▫ Keamanan obat ▫ Obat baru dibandingkan dengan plasebo atau obat standar, secara acak dan tersamar ganda ▫ Dilakukan oleh dokter ahli farmakologi klinik atau dokter ahli klinik dalam bidang yang bersangkutan Uji Klinik • Fase III ▫ Minimal 500 pasien yang kelak akan diobati oleh obat ini, dengan penyakit penyerta atau mendapat terapi lain ▫ Memastikan efek terapi, dan efek samping lain yang tidak terlihat pada fase II ▫ Keamanan obat ▫ Obat baru dibandingkan dengan obat sama dengan dosis berbeda, plasebo, obat standar ▫ Pengujian dilakukan secara acak dan tersamar ganda ▫ Dilakukan oleh dokter yang kurang ahli ▫ Jika lulus pada fase III dapat diberikan izin pemasaran Uji Klinik • Fase IV (Post marketing surveillance) Pengamatan terhadap obat yang beredar di pasaran ▫ Efek samping pada frekuensi penggunaan rendah atau bertahun-tahun ▫ Efektivitas obat pada pasien berpenyakit berat, ganda, anak-anak, usia lanjut, penggunaan berkali-kali ▫ Masalah penggunaan berlebihan, penggunaan yang salah, penyalahgunaan (abuse) dan lain-lain ▫ Efek obat terhadap morbiditas, dan mortalitas ▫ Efek baru dari obat