Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini dunia tengah dihadapkan dengan kasus penyakit menular infeksi
akibat Serve Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
yang mulai mewabah pada Desember 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei,
Republik Rakyat Tiongkok. Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 ini
kemudian dikenal dengan nama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang
pada awal tahun 2020 mulai menyebar ke beberapa negara dan akhirnya
meluas hampir ke seluruh negara di dunia. Di Indonesia, kasus pertama secara
resmi diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020. Menurut laman resmi
pemerintah di www.covid19.go.id pada tanggal 25 April 2020 tercatat
sebanyak 8.211 kasus positif COVID-19. Mengingat penyebaran yang begitu
cepat, upaya dari penanggulangan COVID-19 ini adalah perlu kerjasamanya
dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat dan tentunya tenaga
kesehatan.
Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
didapatkan melalui pendidikan di bidang kesehatan (UU RI, 2014). Tenaga
kesehatan juga memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
sesuai dengan keilmuan yang didalami. Tenaga kesehatan memiliki peranan
penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal
kepada masyarakat. Dengan begitu, diharapkan masyarakat mampu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat. Sehingga
derajat kesehatan masyarakat akan meningkat dan menjadi investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produkif secara sosial dan ekonomi
serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

1
2

Dalam UU No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dijelaskan


bahwa salah satu Tenaga Kesehatan adalah Tenaga Teknis Kefarmasian.
Lebih rinci dijelaskan dalam PP No.51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian, dimana Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang
membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah
Farmasi/ Asisten Apoteker, Untuk menghasilkan Tenaga Teknis Kefarmasian
yang bermutu, maka dibutuhkan Tenaga Teknis Kefarmasian yang profesional
yang memiliki kemampuan untuk bekerja secara mandiri, mampu
mengembangkan diri dan beretika. Dalam rangka menghasilkan tenaga
kefarmasian yang profesional, handal, inovatif, serta mampu mengaplikasikan
serta mengembangkan kemampuannya di dunia kerja, maka disusunlah
program pembelajaran yang dapat memenuhi standar kompetensi yang
diperlukan. Untuk dapat mencapai standar kompetensi tersebut, para calon
tenaga tenaga teknis kefarmasian harus dibekali ilmu serta kemampuan yang
dapat mengikuti perkembangan modalitas dan permasalahan klinis yang
berkembang di Rumah Sakit. Salah satu upaya untuk melengkapi kemampuan
ini adalah melalui kegiatan praktik klinik. Praktik klinik diwujudkan dengan
dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL).
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas tujuan dalam Praktik Kerja
Lapangan diantaranya:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Praktik Kerja
Lapangan.
2. Untuk mengetahui gambaran umum pelayanan Rumah Sakit
Santo Yusup Bandung sebagai salah satu rumah sakit rujukan
penanganan penyakit infeksi emerging yaitu COVID-19.
3. Untuk mengetahui pengelolaan obat dan alkes khusus COVID-
19 di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung.
3

1.2.2 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas maka manfaat dalam Praktik Kerja
Lapangan diantaranya:
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui gambaran umum pelayanan Rumah Sakit
Santo Yusup Bandung sebagai salah satu rumah sakit
rujukan penanganan penyakit infeksi emerging yaitu
COVID-19.
b. Dapat mengetahui pengelolaan obat dan alkes khusus
COVID-19 di Rumah Sakit Santo Yusup Bandung.
2. Manfaat bagi Instansi
a. Dapat berpartisipasi dalam upaya memajukan
pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya.
b. Dapat mengevaluasi penanganan dan pengelolaan obat serta
alkes untuk kasus penyakit infeksi emerging COVID-19 di
Rumah Sakit Santo Yusup.

Anda mungkin juga menyukai