Anda di halaman 1dari 126

Botani

Cabang ilmu biologi yang mempelajari


tumbuhan meliputi;
Morfologi, anatomi dan fisiologi dari
tumbuhan

1. pendahuluan
Tumbuhan memiliki peran penting bagi
kehidupan :
Dalam Mengenal tumbuhan terlebih dahulu
perlu mengetahui namanya, mengenal
kelompok dan mengenal sifat serta karakternya.
Nama adalah suatu yang sangat penting dan
diperlukan oleh semua benda yang ada dimuka
bumi ini, termasuk tumbuhan.
Ilmu yang mempelajari tentang tata cara
pemberian nama tumbuhan
Taksonomi/Sistematika Tumbuhan.

Konsep dasar sistum


Identifikasi
Klassifikasi
Deskripsi
Nomenklatur
Identifikasi usaha/cara mendapatkan/ memberi
nama kepada takson tertentu, sesuai tatacara
yg ditetapkan dalam nomenklatur.
Klassifikasi penempatan suatu takson pada
tingkatan klassifikasi tertentu sesuai nmnkltur.

Deskripsi uraian lengkap tentang sifat


dan karakter morfologi suatu takson yang
dapat menentukan, k-state, k-ter dan kristik.
Nomenklatur peraturan/pedoman tcara
pemberian nama
sertapengelompokan/klassifikasi ttan
berjudul International Codes of Botanical
Nomenklature atau (KITT).

Identifikasi
Proses pemberian nama ilmiah thd suatu takson
tumbuhan, dpat dilakukan dg cara:
(1). Menggunakan gambar deskriptif/foto yg
trdapat dalam buku, jurnal/publikasi resmi
Botani, dg menyamakan objek yg akan diberi
nama dg ciri khas yg ada pada gambar tsb.
(2). Menggunakan specimen herbarium yg telah
teridentifikasi dg menyamakan karakter yg
dimiliki oleh objek dgn specimen tsb.

Sambungan

.....identifikasi

(3). Menggunakan kunci determinasi,


dengan mencocokan karakter dari objek
yg akan dicarikan namanya dg urutan
pernyataan yg terdapat dalam urutan
kunci determinasi.
(4). Menanyakan langsung kepada
pakar/lembaga resmi yaitu Herbarium
dengan menyerahkan koleksi tumbuhan
yang akan diketahui namanya.

Klassifikasi
Untuk mempermudah cara pengenalan
tumbuhan
Sampai saat ini tumbuhan angiospermae
secara ilmiah sudah diketahui sebanyak
300 ribu jenis, utk mengenalnya secara
langsung sangat susah.
Dengan mengelompokkan berdasarkan
kategori tertentu akan mudah
mengingatnya.

Urutan taxon
Urutan taxon Utama dan Taxon tambahan
adalah sbb:
DIVISIO, Sub Divisio
KELAS,Sub Kelas
ORDO, Sub ordo,
FAMILI, Sub Famili,
GENUS, Sub Genus,
SPESIES, Sub Spesies,
Varietas, Sub varietas, Forma, Sub Forma. (dg
huruf kapital adalah taxon utama dan huruf kecil
taxon tambahan)

Sistim Klassifikasi
1. Praktical system (sistim praktis)
berdasarkan kepada fungsi tumbuhan dalam
berbagai kebutuhan hidup manusia tdd:
A. tanaman pangan/hortikultura
B. tanaman obat
C. tanaman hias/pekarangan/taman
D. tanaman peneduh (jalan dan taman)
E. tanaman gulma
F. tanaman parasit
G. tanaman epifit
H. tanaman pionir

2. Artificial system (Sistim buatan)


pengelompokan tumbuhan berdasarkan
karakter terpilih

3. Natural system (sistim alami)


pengelompokkan tumbuhan
berdasarkan keseragaman karakter
diantara keanekaragaman yang terdapat
secara alami, selanjutnya dikenal dg
polythetic set.

Lanjutan ..klassifikasi
4. Phyllogenetic system
pengelompokan tumbuhan berdasarkan
hubungan kekerabatan/kekeluargaan dari
taxon dg menggunnakan analisis karakter
atau dikenal dg sistim phenetic,
berdasarkan karakter biologi spt karakter
kromosom (Cyto taxonomi)

Lanjutan .. periode klassifikasi


1. periode I dg sistim artifisial dimulai
semenjak 3 abad SM oleh Theophrastus, dg
habitus sbg karakter pembeda, dilanjutkan dg
karakter umur (annual, biennial dan perennial).
Sistim ini dilanjutkan oleh Carolus LINNAEUS dg
menggunkan sksual sistim utk membedakan
antar takson dr tumbuhan.
LINNAEUS salah seorang yg menciptakan
berbagai karya yg
meningkatkan/mengembangkan taksonomi
menjadi ilmu pengetahuan modern a.l Binomial
system.

Periode II
Mengunakan natural system yi
mengelompokan ttan bdsarkan
keragaman karakter, diantara keragaman
yg terdapat scr alami.
Periode III menggunakan
phyllogrenetic sytem, bdsarkan hubungan
kekerabatan, terus berlanjut dalam studi
Biosistematik dg berbagai karakter, spt
kromosom, chemotaksonomi dsb.

Periode Binomial system(1753-1930)


pemberian nama spesies tumbuhan
menggunakan dua kata, sesuai dengan konsep
Carolus LINNEAUS. Contoh Zea mays L.
Kata pertama (Zea) menunjukkan genus dan
kata ke dua (mays)menunjukkan spesies. Huruf
(L.) adalah kependekan nama author atau
namaorang yang memberikan nama tumbuhan
nama tumbuhan ini yaitu Carolus LINNEAUS.
Sisitim pemberian nama ini dicetuskan oleh
Carolus LINNEAUS dalam publikasinya yang
berjudul SPECIES PLANTARUM pada tahun
1753
3. Periode Nomenklature Botani (KITT)

4. Deskripsi
Utk mengenal dan mengetahui karakter
morfologi tumbuhan hrs dilakukan
pertelaan/diskripsi lengkap yaitu, dengan
mengamati secara rinci bentuk, susunan
dan struktur organnya.

4.2. nomenklatur
Secara menyeluruh sampai saat ini telah
ada tiga periode dan sistim pemberian
nama tumbuhan yaitu :
1. Periode polynomial system(sampai
tahun 1753) pemberian nama
tumbuhan dg banyak suku kata.
Ranunculus folius ovatus serratis scapo
nudo uniflora

KITT
Nomenklatur Botani dihasilkan pada
kongres Botani Internasional ke V di
Cambridge Inggris tahun 1930.
Berasal dari konsep LINNEAUS yaitu
Binomial system yang tercantum dlm
bukunya: SPESIES PLANTARUM.
Namun telah dilengkapi dengan berbagai
aturan dan tatacara dan disusun lebih
lengkap.

Azas nomenklatur
Tatanama tumbuhan berdiri sendiri, tidak
ada hubungannya dengan tata nama
hewan.
Penerapan nama kesatuan taksonomi
ditentukan atas dasar tipe tatanama.
Tatanama suatu kesatuan taksonomi
didasarkan kepada perioritas tanggal
penerbitan.

Lanjutan azas nomenklatur


Setiap kesatuan taksonomi dg batasan,
kedudukan dan tingkat tertentu hanya
mempunyai satu nama ilmiah yg tepat, yaitu
nama tertua yg sesuai dg peraturan, kecuali yg
dinyatakan khusus.
Nama ilmiah kesatuan taksonomi diperlakukan
sebagai bahasa latin tanpa memperhatikan
asalnya.
Peraturan tata nama berlaku surut, kecuali kalau
dibatasi dengan sengaja.

Kunci determinasi
Semua karakter tersebut disusun dalam
kalimat/pernyataan yang satu dengan lainnya
saling berlawanan, dengan sejelas mungkin.
Berdasarkan cara menyusus setip
kalimat/pernyataan karakter state tersebut, kunci
determinasi dibedakan atas dua macam yaitu:
Kunci cekung (indented keys)
Kunci kurung(bracket keys)

Kunci determinasi

Kunci determinasi adalah suatu alat/cara


untuk memudahkan mencari serta
menentukan nama ilmiah suatu
taksonatau sekelompok tumbuhan.
Kunci determinasi disusun berdasarkan
beberapa karakter yang menonjol dari
sekelompok tumbuhan

anatomi dan fisiologi


dapat dikenali struktur tumbuhan secara
mikroskopis.
Spesimen yang tidak lengkap masih dapat
diidentifikasi dengan ciri yang
dimilikisecara anatomi.
Dapat mengatasi masalah kriminal,
terutama tumbuhan obat untuk
menghindari pemalsuan.

Terminologi Karakter Morfologi


Untuk memudahkan melakukan studi flora
diperlukan pengetahuan dan pengertian tentang
karakter morfologi disamping memahami
berbagai karakter dari bidang anatomi, fisiologi,
ekologi genetika dll, yang berhubungan dengan
pola hidup dan kehidupan tumbuhan.
Mengenal tumbuhan secara lengkap dengan
semua kemungkinan persamaan dan perbedaan
karakteristiknya disebut Sistematika/ taksonomi
Tumbuhan.

Konsep Dasar Sistum


sistum : mempelajari identifikasi, kalssifikasi
deskripsi dan nomenklatur dengantujuan:
Mendapatkan nama ilmiah yang tepat dan benar
kepada semua tumbuhan yang diteliti.
Mengelompokkan tumbuhan kedalam taksa
seperti yang diatur dalam nomenklatur.
Infentarisai jenis-jenis tumbuhan yang terdapat
di bumi.
Memberikan metoda yang mudah dan benar
untuk identifikasi dan komunikasi.
Menghasilkan sistim klassifikasi terpadu dan
menyeluruh

Identifikasi
Proses pemberian nama ilmiah terhadap takson ttan
Dapat dilakukan dengan cara:
Menggunakan gambar deskriptif/foto yang terdapat
dalam buku
Menggunakan specimen herbarium yang telah
diidentifikasi, dengan menamakan karakter dari
objek yang akan diberi nama.
Menggunakan kunci determinasi.
Menanyakan langsung kepada pakar atau lembaga
resmi (herbarium) dengan menyerahkan koleksi
tumbuhan yang akan diberi nama.

KLASSIFIKASI
Penempatan suatu takson tumbuhan
kedalam tingkat klassifikasi tertentu
sesuai ketentuan nomenklatur.
Pengelompokan dapat berdasarkan
habitat
kegunaan
habitus.

Urutan takson

Urutan takson tdd; devisio, sub devisio


Kelas, sub kelas
Ordo, sub ordo
Famili, sub famili
Genus, sub genus
Species, sub species
Varietas, sub varietas
Seri
Forma

Struktur umum tumbuhan


Tallophyta tumbuhan yang tidak
memiliki jaringan pembuluh ( alga, lumut
dan lumut kerak
Tracheophyta memiliki jaringan
pembuluh untuk mengangkut air dan
nutrisi. Ada dua kelompok
Memiliki alat reproduksi tersembunyi
(contoh paku-pakuan)
Memiliki alat reproduksi yang jelas yaitu
biji (Spermatophyta)

continue
Spermatophyta terdiri atas 2 sub devisio
yaitu :
Gymnospermae berbiji terbuka, tanpa
bunga dan buah
Angiospermae berbiji tertutup ; memiliki
bunga dan buah, paling banyak mengisi
vegetasi di bumi dan paling banyak
dibudidayakan.

Angiospermae
Kelas monokotiledone; secara morfologi
dikenali dengan ciri : berakar serabut,
batang tidak bercabang, buku jelas,
pertulangan daun sejajar, secara anatomi
batang tidak memiliki kambium.
Kelas dikotiledone ; berakar tunggang,
batang bercabang, pertulangan daun
menyirip atau menjari, secara anatomi
batang memiliki kambium.

Kelas dikotiledone ;3 sub kelas:


Apetalae (Monochlamidae) tidak
memiliki petal yang jelas
Dialipetalae memiliki petal yang bebas
satu sama lain
Sympetalae memiliki petalyang bersatu
sama lain

Perkembangan tumbuhan
Embrio terdapat didalam biji, dilindungi oleh
kulit biji yang keras dengan cadangan makanan
yang terdapat pada jaringan khusus disebut
endosperm.
Setelah terjadi polinasi, sel telur akan dibuahi
oleh sel sperma terbentuk zigot membelah
berulang-ulang membentuk zigot ber sel banyak
(proembrio)embrio yang tedapat didalam biji.

Struktur Embrio
terdiri memiliki sumbu, bagian sumbu
yang terdapatb diatas kotiledone disebut
epikotil yang memilki bakal pucuk
(embryonic shoot atau plumula).
Bagian sumbu dibawah kotiledone disebut
hypokotil, yang memiliki bakal akar
(embryonic root atau radikula).

Sambungan.. perkembangan
tumbuhan
Setelah biji berkecambah:
Bakal pucuk akan tumbuh kepermukaan
tanah membentuk daun, batang, buku
dan ruas
bakal akar tumbuh kebawah permukaan
tanah membentuk akar primer, diikuti
dengan pertumbuhan akar lateral
membentuk sistim akar tunggang.

lanjutan
Pembentukan bagian atas dan bagian bawah
tanaman merupakan pertumbuhan vegetatif
yang diikuti dengan perkembangan dan
differensiasi sel-sel dengan bentuk dan fungsi
khusus.
Sebagian sel masih dalam kondisi meristematis
yang aktif membelah, yang menyebabkan
pertumbuhan primer pada tanaman
(pertumbuhan ke atas dan ke bawah)

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pertumbuhan generatif
Seiring dengan berjalannya waktu dan
pertumbuhan endogen, pertumbuhan vegetatif
akan diikuti pertumbuhan generatif dengan
terbentuknya bunga, buah dan biji.
Siklus tumbuhan dianggap selesai, tumbuhan
akan segera mati annual crop. Padi-padian
(Gramineae), kacang-kacanagan
(Leguminoceae)
Kelompok tumbuhan tertentu akan terus hidup
walaupun telah menghasilkan biji berulang kali
(perennial crop)

Struktur sel tumbuhan


Dilindungi oleh dinding sel yang terdiri dari:
Dinding primer tersusun dari selulosa,
hemiselulosa,lignin dan pektin.
Dinding sekunder, merupakan dinding yang
terbentuk setelah sel tidak lagi tumbuh terdiri
dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan pektin.
Midle lamella (lamel tengah), lapisan yang
terdapat antara dua dinding primer dari sel yang
berdekatan terdiri dari selulosa,
hemiselulosa, pektin dan sedikit meniral.

Protoplasma diselubungi oleh membran


membran plasma= plasmalemma
Membran plasma terdiri dari lipid dan
protein.
Nukleus yang diselubungi oleh membran
Sitoplasma cairan yang mengelilingi
nukleus, terdiri dari senyawa oganik dan
unsur anorganik;

Organel
Pada sitoplasma tersuspensi organelorganel yaitu : Plastida; kloroplas,
kromoplas, leukoplas, mitokondria,
ribosom, EPR, Aparatus golgi, Lisosom,
glioksisom, mikrotubula, mikrofilamen dan
vakuola.

Organel

Khloroplas
Mitochondia
Ribosom
Retikulum Endoplasma
Aparatus Golgi
Lisosom
Mikrotubula/Mikrofilamen
vakuola

Khloroplas
Hanya terdapat pada sel tumbuhan dan
alga
Berbentuk cakram dengan diameter 5 8
um, tebal 2-4 um, dengan jumlah
bervarasi antar sel dan spesies.
Pada alga sering dijumpai kloroplas
dengan ukuran besar.
Sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
20-40 kloroplas per sel.

Komposisi kimia kloroplas


Terdiri dari Karbohidrat, lipid, protein klorofil,
karotenoid, DNA, RNA serta berbagai enzim dan
koenzim.
Struktur kloroplas : Diselubungi oleh membran
ganda, berupa lipoprotein dengan tebal 50
amstrong. Bagian dalam terdiri dari matriks,
stroma dan grana
Pada stroma terdapat banyak enzim tempat
berlangsungnya reaksi gelap (fiksasi CO2) dari
fotosintesa

Fungsi kloroplas
Untuk fotosintesa : dengan adanya klorofil,
cahaya mata hari akan masuk kedalam sel
tumbuhan melalui tiga tahap yaitu fotolisis,
fotofosforilasi dan fiksasi CO2.
Untuk sintesis protein; kloroplas mempunyai
DNA khusus yang akan mengkode mRNA, rRNA
dan tRNA serta ribosomal protein. Sintesis
protein pada kroplas juga dapat dihambat oleh
antibiotik kloramfenikol seperti halnya protein
pada bakteri dan mitokondria.

mitochondria
Organel yang berbentuk bulat atau tongkat dengan
ukuran 0.2-5 um. Terdapat dalam sel protozoa, sel
hewan dan sel tumbuhan dengan bentuk morfologi,
sifat biokimia serta fungsi yang khusus.
Jumlahnya dalam sel bervariasi, tapi pada sel yang
aktif membelah seperti sel hati lebih dari seribu
mitochondria.
Hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron,
memiliki membran ganda, membran luar merupakan
batas halus dan membran dalam berupa lipatan
yang masuk kedalam rongga disebut krista.

Ribosom
Merupakan organel yang sangat kecil yang
tersuspensi dalam sitoplasma dengan ukuran
250 A.
Merupakan situs tempat berlangsungnya
sintesis protein.
Pada sel yang aktif mensintesis protein
ditemukan banyak ribosom (25% dari berat
kering sel).
Beberapa protein yang disintesis di ribosom
ditambahkan kedalam sitoplasma contoh
hemoglobin dalam sel darah merah,

Retikulum Endoplasma
Merupakan sistim membran yang meluas yang
berpasangan (ganda) terdiri dari lipid-protein.
Salah satu permukaan membran RE
menghadap sitosol, disana menempel ribosom
dan lainnya menghadap bagian dalam rongga.
REyang penuh dengan ribosom RER, tempat
sintesis protein.
RE tanpa ribosom SER diduga berfungsi
sintesis molekul lain seperti lemak, fosfolipid dan
steroid.

Aparatus Golgi
Dijumpai pada hampir semua sel hewan
dan tumbuhan
Tdd tumpukan saku pipih yang dibatasi
membran.Protein disintesis pada RER
ke AGdi+karbohidrat,saku-saku
penuh, berpindah ke permukaan sel dan
mengeluarkan isinya.
Saku berprotein yang lain pada AG dpt
disimpan didalam sel sebagai lisosom

Lisosom
Struktur bulat dibatasi membran tunggal,
dihasilkan AG yang penuh protein.
Berisi enzim hidrolitikyang dapat mencerna
polisakarida, lipid dan fosfolipid, asam nukleat
dan protein.
Karena terkurung dalam lisosom enzim tsb
terhalangi mencernakan komponen dalam sel.
Bila sel mati, atau organel tidak berfungsi lagi
maka dapat dicerna oleh lisosom bermanfaat
sehingga sel sehat/baru dapat
menggantikannya.

Peroksisom
Ukurannya hampir sama dngan lisosom (0,3-1,5
um)
Juga penuh berisi enzim yang paling khas
adalah peroksidase yang mengkatalis
perombakan hidrogen peroksida (H2O2)
molekul yang berbahaya dalam metabolisme
sel.
Berfungsi juga dalam perubahan lemak menjadi
KH dan perubahan purin dalam sel.
Pada hewan peroksisom terkurung dalam sel
hati dan ginjal, pada tumbuhan terdapat dalam
berbagai tipe sel.

Vakuola
Organel sitoplasmik yang berisi cairan,
dibatasi oleh membran identik dengan
membran sel.
Berfungsi menyimpan bahan makanan
dan bahan buangan dari sel
Sel tumbuhan yang masih muda memiliki
banyak vakuola dengan ukuran kecil,
dengan matangnya sel terbentuk vakuola
tengah yang besar.

Mikrotubula/mikrofilamen
Berupa silinder protein yang terdapat
pada kebanyakan sel hewan dan
tumbuhan
Diameter luar 25nm, diameter lumen 15
nm
Protein pembentuk mikrotubula disebut
tubulin.
Bersama filamen intermediat menentukan
bentuk struktur pada sitoplasma

Mikrofilamen
Serat tipis panjang berdiameter 5-6 nm,
terdiri protein yang disebut aktin, berfungsi
dalam memisahkan dua anak sel hasil
pembelahan.
Gerakan dari sitoplasma tergantung pada
mikrofilamen, juga merupakan ciri penting
dari sel yang berpindah dan berubah
bentuk.

Zat ergastik
Zat ergastik Pati, tannin, kristal, protein
padat (aleuron), glukosa padat (inulin),
lemak dan minyak.

GAMBAR SEL

Pati
Merupakan karbohidrat yang disimpan didalam
sel, dalam bentuk butiran tunggal/majemuk
Bentuk bervariasi sesuai spesies tanamannya.
Mempunyai lapisan (lamell) yang berpusat pada
suatu titik(hylum)
posisi hylum ada yang ditengah atau dipinggir
dari butiran pati.
Secara kimia disusun oleh unit glukosa yaitu
amilosa dan amilopektin.

BENTUK PATI

Amilosa.
Amilosa unit glukosa yang tidak
bercabag, larut dalam air
Amilopektin glukosa bercabang, sukar
larut dalam air.
identifikasi pati dapat dilakukan
menggunakan larutan Iodium dalam KI
bewarna biru.

tannin
Derifat fenol yang umum terdapat pada
tumbuhan
Umumnya terdapat pada daun dan buah
yang masih muda, berasa kelat.
Berfungsi untk melindungi tumbuhan dari
serangan hama (serangga) dan penyakit
tumbuhan (bakteri dan jamur).
Dalam industri kulit digunakan sebagai
bahan untuk penyamak kulit.

Kristal
Secara kimia terdiri dari Ca-oksalat ada
juga Ca- karbonat.
Bentuk bermacam sesuai spesiesnya;

Bentuk kristal
Bentuk jarum /raphides pada batang
dan daun Ploemele angustifolia.
Bentuk bintang/ kristal drust. Pada tangkai
daun Carica pepaya,
Bentuk pasirpada batang Amaranthus
hybridus.
Bentuk prisma pada daun Citrus.

Bentuk kristal

Inulin
Glukosa berupa padatan Terdapat pad
umbi dahlia.
Aleuron protein berupa padatan
terdapat pada biji Ricinus comunis.

Klasifikasi jaringan
Berdasarkan perkembangan selnya ;
Jaringan meristematis dan jaringan
permanen
Berdasarkan jumlah sel yang
menyusunnya ; jaringan sederhana dan
jaringan kompleks.

Klassifikasi jaringan secara umum


Menurut Sach, 1875 : secara umum
jaringan tumbuhan dikelompokkan atas :
jaringan dermal (kulit),
fundamental (dasar)
Vaskular (pembuluh).

Jaringan dermal
Terdiri dari epidermis dan periderm
Epidermis--. Pelindung utama bagian
dalam dari tumbuhan
Periderm jaringan pelindung pengganti
epidermis terutama pada tumbuhan yang
mengalami pertumbuhan sekunder (pada
batang dan akar).
Struktur epidermis berhubungan erat
dengan fungsinya;

Struktur epidermis
Tersusun satu lapis, pada beberapa tanaman
terdapat beberapa lapis (multiple epidermis;
pada daun Ficus elastica dan Nerium oleander,
pada akar hawa anggrek membentuk velamen.
Pada organ yang memanjang seperti daun
monokotil, tangkai dan tulang daun : epidermis
tersusun memanjang paralel.
Pada organ bunga spt petal, ovari, ovul sel
epidermis memiliki dinding berombak.
Memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan
berbagai hasil metabolisme spt; tanin, kristal
dan minyak.

Fungsi epidermis
Pada daun mengurangi transpirasi
karena ada lapisan lilin dan kutin.
Pertukaran udara karena adanya stomata.
Pertahanan mekanis.
Penyerapan, pada akar yang masih muda,
karena memiliki dinding yang tipis

Derivat epidermis
Sel-sel epidermis yang telah berubah
bentuk dan fungsinya disebut derivat
epidermis seperti :
stomata,
trikom,
bulliform cell,
silica cell (sel silika)
cork cell (sel gabus).

stomata
Stomata lobang /celah pada epidermis,
yang memiliki sel penutup dan sel
pengiring.
Berfungsi untuk melalukan udara yang
diperlukan dalamrespirasi atau assimilasi,
atau secara umumuntuk lalu lintas
metabolisme

Posisi stomata
Stomata terdapat pada daun terutama
pada permukaan bagian bawah dengan
jumlah bervariasi.
Pada tanaman dikotil memiliki stomata
1000 10.000 /cm persegi
Pada batang muda yang bewarna hiju
kadang-kadang juga ditemukan stomata
Akar dan bagian tnaman dibawah tanah
tidak memiliki stomata

Tipe stomata
Anomositik tidak memiliki sel pengiring
yang jelas, contoh pada daun Citrullus sp,
Eupathorium, Stevia rebaudiana
Anisositik mempunyai tiga sel
pengiring,satu diantrnya lebih kecil dari
yang lain, contoh pada daun Sedum,
Plumbago

Lanjutan tipe stomat


Parasitik memiliki beberapa sel
pengiring yang letaknya sejajar dengan
sel penutup. Contoh Vigna sinensis,
Arachys sp, Juncus, Sorghum, Carex sp
dan Convolvulus sp
Diasitik memiliki dua sel pengiring yang
letaknya tegak luru terhadap sel penutup.
Contoh pada daun Dianthus sp.

Stomata berdasarkan bentuknya


Tipe Amarillidaceae berbentuk seperti
ginjal
Tipa gramineae berbentukseperti halter
Tipe helleborus berbentuk seperti ginjal
hampir sama dengan bentuk mirillidaceae
seperti ginjal
Tipe mnium juga hampir sama
dengantipe amarillidaceae

Trikom /rambut
Merupakan tonjolan pada epidermis
ada yang berkelenjar (glandular) dan
tanpa kelenjar (non glandular).
Trikom glandular terdiri atas 3 bagian ;
ujung, tengah, pangkal.
Pada pangkal terdapat cairan yang
mengandung histamin, asetilkholin dan
Na-formiat tersentuh kulit gatal.
Contoh pada tanaman Laportea stimulans

Trikom non glandular


Bentuk sisik pada daun Durio zibetinus.
Bentuk bintang daun Hibiscus similis.
Tombak Strobilanthus sp ,Orthosiphon
stamineus.
Jarum pada daun Psidium guajava,
Nerium oleander

Duri/spina
Tonjolan pada epidermis yang diikuti oleh
sel sub epidermis duri
jika tonjolan sampai ke korteks duri
tempel.Contoh pada Ceiba petandra
Jika tonjolan sampai ke jaringan
pembuluh duri (spina). Contoh pada
batang Rosa hybrida dan Bougenvilia
spectabilis

TIPE STOMATA

MACAM TRIKOM

JARINGAN DASAR
Yaitu jaringan yang mengisi substansi dasardari tumbuhan
Fungsi:
# penyokong tumbuhan
# pelindung tumbuhan
#tempat penyimpanan cadangan makanan.
Terdiri atas tiga macam yaitu:
- Parenkim
- Kollenkim
- sklerenkim

Parenkim

Merupakan jaringan dasar yang terdapat


hampir pada semua organ tumbuhan,
misalnya pada:
korteks akar dan batang
Pada empulur batang
Pada tangkai daun
Pada mesofil daun
Membentuk jaringan kompleks dengan
xylem dan floem

Sifat jaringanparenkim
Sifat jaringanparenkim diantaranya
- sel hidup
- dinding primer tipis
- vakuola besar.
Bentuk sel : bervariasi, tapi pada umumnya
berbentuk polygonal isodiometris.

Fungsi jaringan parenkim


Jaringan parenkim memiliki berbagai
fungsi sesuai dengan posisinya pada
tubuh tanaman:
Tempat penyimpanan cadangan makanan.
Tempat terjadinya fotosintesis.
Salah satu pengisi substansi dasar
organ tumbuhan.

Klorenkim dan aerenkim


Sel-sel parenkim yang berisi kloroplas disebut
klorenkim
Jaringan ini umumnya terdapat pada mesofil
daun, pada korteks batang, bahkan pada
empulur batang
Jaringan ini berfungsi untuk fotosintesa
dalam sel parenkim dapat disimpan Zat ergastik
seperti pati, kristal, tanin dan antosianin.
Sel parenkim Pada bunga dan buah sering
berisi kromoplas

aerenkim
Susunan sel parenkim berbeda, misalnya, pada endosperm biji tersusunan dengan
kompak dengan rongga interseluler yang kecil.
- Pada mesofil daun dan parenkim penyimpan
yang terdapat pada batang dan akar sel
parenkimnya memiliki rongga interseluler yang
besar disebut aerenkimberfungsi untuk
pertukaran gas dalam metabolisme.

Sel aerenkim

Kollenkim
Fungsi utama : penyokong tumbuhan,
terutama organ yang sedang tumbuh.
Sifat : sel hidup, dinding sel tebal.
Berdasarkan penebalan dindig selnya,
jaringan kolenkim dibedakan atas tiga
macam:

macam jaringan kollenkim


-angular kollenkim penebalan terjadi pada
sudut sel, Misal pada penampang
melintang tangkai daun apium graveolens
(seledri), Cucurbita sp, Begonia sp.
-Lamelar kollenkim (k. lempeng)
penebalan pada sisi tangensial. Contoh
pada batang Sambucus sp, Rhamnus sp,
Ambrosia sp.
-

Lanjutan macam jaringan kollenkim


- lacunar kollenkim penebalan pada
semua ruang antar sel, misal pada
tangkai daun Lactuca dan Petasites sp
- Bentuk jaringan kollenkimbervariasi, tapi
umumnya berbentuk poigonal.

Bentuk jaringan kollenkim

Sklerenkim

Merupakan jarinan yang memiliki dinding


yang tebal dan berlignin
Fungsi utama ; jaringan penyokong,
terutama pada tumbuhan yang sedang
tumbuh.
Sifat : sel mati setelah dewasa, memiliki
dinding sekunder yang kaku (berlignin).

Tipe sklerenkim
Sel sklerenkim dibagi atas 2 bentuk,
yaitu :
-Sklereid
-Fiber(serat)
Perbedaan kedua bentuk sklerenkim ini
terdapat pada ukurnnya.

sklereid
Jaringan ini tersebar pada massa yang
kuat seperti kulit biji atau pada jaringan
yang lunak, misal dalam daging buah
Beberapa jaringan dari organ adakalanya
hampir semuanya terdiri dari sklereid,
misal kulit buah yang keras, kulit biji.
Sklereid sering juga berasosiasi dengan
xylem dan floem sepert pada batang
Cinamomum sp

Macam sklereid
Brackysklereid disebut juga dengan sel
batu, bentuknya hampir sama dengan sel
parenkim, tetapi memiliki lumen dan
sekat. Terdapat pada endocarp Cocos
nucifera, buah pear dan batang
Cinamomum
Makrosklereid pada salut biji Phaseolus
sp

Macam sklereid
Astrosklereid berbentuk bintang
Trochodendron sp, daun Pseudotsuga taxifolia
Osteosklereid sel sklereid berbentuk tulang,
pada biji Pisum sp dan daun Osmanthus sp
Trichosklereid pada daun Mostera deliciosa
Filliformsklereid pada mesofil daun Olea sp

Gambar sklereid

Organ tanaman
Organ vegetatif
akar
batang
Daun

Organ generatif
Bunga
Buah
biji

akar

Epidermis
Korteks
Endodermis
Pembuluh

Gambar akar

batang

Epidermis
Korteks
Jaringan pembuluh
empulur

Gambar anatomi batang

Struktur daun
Epidermis
Mesofil
Jaringan pembuluh

Gambar anatomi daun

Struktur anatomi bunga


Epidermis
Jaringan dasar
Jaringan pembuluh

METABOLISME DAN PERAN ENZIM


Sel tumbuhan ibarat pabrik kimia, tempat terjadinya
reaksi kimia yang mengikuti hukum dan kaidah kimia.
Metabolisme Rangkaian reaksi kimia yang terjadi
didalam sel, yang memungkinkan sel itu hidup.
Beberapa rangkaian reaksi menghasilkan senyawa
dengan molekul besar seperti glukosa, pati, selulosa,
protein, lemak.
Reaksi pembentukan senyawa dengan molekul besar
dari molekul sederhana anabolisme, contoh reaksi
fotosintesa.(6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Reaksi penguraian senyawa dari molekul besar menjadi
molekul sederhana katabolisme, contoh respirasi.
(C6H12O6 + O2 CO2 + H2O + E

Hasil metabolisme
Hasil dari proses metabolisme dalam sel tumbuhan
adalah terbentuknya senyawa metabolit primer yang
terlibat dalam proses metabolisme tersebut dan
penyusun organel sel,seperti Kabohidrat, protein dan
lemak.
Tumbuhan juga menghasilkan senyawa metabolit
sekunder yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan
dari serangan bakteri, jamur dan patogen lain.
Tumbuhan juga menghasilkan vitamin untuk kepentingan
tumbuhan itu sendiri dan untuk manusia
Tumbuhan juga menghasilkan fitohormon (Zat pengatur
tumbuh) untuk merangsang dan megarahkan
perkembangan tumbuhan.

Sambungan..metabolisme
Baik anabolisme maupun katabolisme
berlangsung secara sistematis dan teratur
membentuk lintasan metabolik.
Sel dapat mengatur lintasan metabolik yang
dikehendaki dan mengatur kecepatan reaksi
dengan cara memproduksi suatu katalisator
dalam jumlah yang sesuai dan pada saat
dibutuhkan
Katalisator tersebut disebut sebagai enzim.

Enzim dapat mempercepat laju reaksi 10


Enzim berperan secara lebih
spesifikdalam hal menentukan reaksi yang
akan dipacu/dikatalis, sehingga ribuan
reaksi dapat berlangsung tampa
menghasilkan produk samping yang
beracun.
Enzim juga tanggap terhadap perubahan
kondisi lingkungan.

Komposisi kimia dan struktur enzim


Disusun oleh protein sebagai komponen
utamanya dengan ikatan rantai polipeptida
Sifat spesifik
Disintesis ditempat dibutuhkan
Memiliki gugus prostetik yaitu senyawa
organik non protein yang terikat erat pada
molekul protein dengan ikatan kovalen
Contoh Flavin yaitu pigmen bewarna kuning
yang terikat pada protein dari enzim suksinat
dehidrogenase.
Flavin essensial dalam aktifitas enzim t.sb

Fungsi spesifik dan nomenklatur


enzim
Salah satu sifat penting enzim adalah satu jenis
enzim bereaksi dengan satu jenis substrat atau
kelompok kecil substrat yang mirip.
Telah teridentifikasi > 4500 jenis enzim dari sel
makhluk hidup
Umumnya enzim diberi nama dengan
penambahan kata ase dibelakangnya
berdasarkan substrat dan jenis reaksi yang
dikatalisnya.
Sebagai contoh : sitochrom oksidase, berperan
mengoksidasi yaitu melepas satu elektron dari
molekul sitochrom dalam proses respirasi

Klasifikasi enzim
Kelas dan sub kelas Tipe reaksi
Oksidoreduktase
- oksidase
- reduktase
- dehidrogenase

Memisahkan dan menambahkan electron atau elektron dan


hidrogen
Memindahkan elektron atau hidrogen hanya kepada oksigen
Menambahkan elektron atau hidrogen
Meleaskan hidrogen

Transferase
- kinase

Memindahkan gugus senyawa kimia


Memindahkan gugus fosfat terutama dari ATP

Hidrolase
- Proteinase
- Lipase

Memutus ikatan kimia dengan penambahan air


Menghidrolisis (memutus iktan kimia) protein, iktan peptida
Menghidrolisis lemak (ester)
Menghidrolisis DNA
Menghidrolisis RNA

-deoksiribonukleas
-ribonuklease
liase

Membentuk ikatan rangkap dngan memutus 1ggus kimia

isomerase

Menata kembali atom-atom pda suau molekul mmbentuk isomer

Ligase
-polimerase

Mengggabungkan 2 molekul
Menggabungkan monomer sehingga terbentuk polimer

Faktor yang mempengaruhi kerja


enzim

Suhu
pH
Konsentrasi enzim
Konsentrasi substrat
Pengaruh zat penghambat
Zat penghambat kompetitif : contoh malonat yang
menghambat kerja suksinat dehidrogenase
Zat penghmbat non kompetitif, seperti logam berat
Ag, Hg, Pb

Fotosintesa
Reaksi umum :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Reaksi oksidasi reduksi
H2O dioksidasi menjadi H dan O2
CO2 direduksi menghasilkan senyawa
organik yaitu karbohidrat (C6H12O6).

Fase terang: Mekanisme masuknya energi mata


hari ke dalam sel tumbuhan
Fotosintesa merupakan satu-satunya
mekanisme masuknya energi mata hari kedalam
dunia kehidupan yaitu sel tumbuhan
Energi fisik dirobah menjadi energi kimia
Energi mata hari mempunyai sifat partikel
(particle nature) dan gelombang (wave nature).
Matahari menerpa benda dalam bentuk foton
paket energi yang memiliki panjang gelombang
tertentu
Setiap foton akan menerpa suatu molekul yang
menyebabkan molekul tersebut tereksitasi
dalam waktu yang sangat pendek yaitu 10 detik

Pusat reaksi
Foton adalah paket energi, yang keuatannya berbanding
terbalik dengan panjang gelombangnya
Benda yang diterpa oleh foton akan menyebabkan
molekulnya tereksitasi yang menghsilkan energi
Jika daun tumbuhan diterpa oleh foton, menyebabkan
molekul klorofil pada daun tersebut tereksitasi dan
menghasilkan energi
Energi eksitasi pada klorofil daun akan dikirim ke
molekul disebelahnya secara sinambung sampai ke
tempat pengumpul energi (pusat reaksi)

Pusat reaksi yaitu dua molekul klorofil a yang dapat


menyerap cahaya pada panjang gelombag berbeda
Pusat reaksi I (PI) = fotosistem 1, dapat menyerap
cahaya pada panjang gelombang 680 m
Pusat reaksi 2 (PII) = fotosistem 2 dapat menyerap
cahaya padapanjang geombang 700 m
Energi yang terdapat pada kedua pusat reaksi ini akan
digunakan memecah molekul air menjadi H dan O2
Atom H yang dihasilkan akanmereduksi NADP menjadi
NADPH
NADPH bersama-sama dengan ATP akan digunakan
untuk proses fotosintesa selanjutnya.

Meknisme perubahan energi fisik dari cahaya matahari


menjadi energi kimia

+cahaya

+ cahaya

PS II -------- PS I ------NADPH + H
H2O

H + O2

NADP

Fiksasi (penambatan) CO2


Dengan menggunakan tenik khromatogrfi dan molekul
bermuatan radioaktif CO2, Melvyn Calvin dkk berhasil
mengidentifikasi senyawa yang menambat CO2,
senyawa yang pertama terbentuk dan enzim yang
terlibat
Senyawa yang menambat CO2 yaitu RuBP (Ribulosa
bisfosfat)
Senyawa yang pertama terbentuk 3-PGA (Phospho
glyceric cid = asam 3-fosfogliserat)
Enzim yang terlibat Ribulosa bifosfat Carboxylase
(Rubisco)
Siklus Calvin terdiri atas 3 reaksi utama yaitu
Karboksilasi
Reduksi
regenerasi

3-PGA yang terbentuk akan direduksi menjadi


3-PGald (Phospho gliseraldehid)
Sebagian 3-PGald akan dirobah menjadi
fruktosa 6-P , sebagian akan mengalami
regenerasi membentuk RuBP
Fruktosa 6-P akan dirobah menjadi glukosa 6-P
glukosa 1-P.
Fruktosa 6-P dan glukosa 1-P bergabung
membentuk sukrosa
Sukrosa sebagian akan masuk ke floem,
sebagian akan terakumulasi membentuk pati

Siklus Calvin
RuBP

3CO2
3H2O

regenerasi

ADP

pati ke floem

karboksilasi
ATP

sukrosa

reduksi

3-PgaldFruk-6Pglu-6Pglu-1P

3-PGA
NADPH
ATP

NADP
ADP

Penambatan CO2 pada tanaman C-4


Penelitian Kortschak, dkk, 1965 menemukan
pada daun tebu bahwa senyawa yang pertama
terbentuk pada penambatan CO2 dalah asam
malat dan asam aspartat.
Senyawa yang menambat CO2 adalah
Phosphoenol piruvat (PEP), dibantu oeh enzim
PEP karboksilase
Karena asam malat dan aspartat memiliki 4
atom C, maka tumbuhannya dikenal dengan
tumbuhan C-4.

Golongan tumbuhan C-4


Umumnya tumbuhan C-4 tergolong monokotil,
tapi ada juga tumbuhan dikotil. Diantar
tumbuhan yang tergolong C-4 adalah
tebu
jagung
Sorghum
Beberapa jenis rumputan daerah tropis
Akan tetapi gandum, padi,oat dan bambu tergolong
tanaman C-3

Reaksi penambatan CO2 pada


tumbuhan C-4
Penggabungan CO2 dengan PEP akan
membentuk oksaloasetat
Oksaloasetat dengan cepat dirobah
menjadi asam malat dan aspartat, dibantu
enzim malat dehidrogenase
Pada tumbuhan C-4 terdapat dua sel yang
bertugas dalam fotosintesis yaitu sel
mesofil dan sel bundle sheath

H2O + CO2 +PEP

asam Malat

asam aspartat

oksaloasetat

piruvat

alanin
piruvat
malat
Malat

CO2
CO2

pati ke floem
RuBp

3PGA

3PGald

fruk-P

lukosa-P

sukrosa

Respirasi
Reaksi umum
C6H12O6 + O2 CO2 + H2O + E
Membutuhkan O2 dan melepaskan CO2
Rasio/Perbandingan Jumlah CO2 yang
dihasilkan dengan O2 yg dibutuhkan =
Kuosien respirasi (Respiratory Quecient =QR)

Terdiri tiga tahap reaksi


Glikolisis
Siklus Krebs
Transfer elektron

Penambatan CO2 pada tumbuhan CAM

Anda mungkin juga menyukai