Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU RESEP (METODE DARING-ONLINE)

Disusun oleh:
AKHMAT RIFA’I NIM SF19203

SEKOLAH TINGGI BORNEO LESTARI


BANJARMASIN
2020
Resep 1

Dr. Ahmad
SIP No 171 /DS-IV/10.12/2018
Jl. A.Yani KM 1, Banjarmasin
Banjarmasin, 4 Juli 2020

R/ Parasetamol 120mg/5ml
PGS q.s
Sirup
Simplek 15
Mf.
Suspensi ad 60ml
S.prn 1 cth, max 3x
sehari
Pro : Bintang (5th)

1. Skrining Administrasif

No Bagian Resep Kelengkapan Resep Keterangan


Ada Tidak Ada
INSCRIPTIO
1 Nama dokter  Dr. Ahmad

2 SIP dokter  SIP No 171 /DS-


IV/10.12/2018
3 Alamat dokter  Jl. A.Yani KM 1, Banjarmasin

4 Nomor telepon dokter  Tidak Tercantum


5 Tempat dan tanggal penulisan  Banjarmasin, 4 Juli 2020
resep
INVOCATIO
6 Tanda R/ di awal penulisan resep  R/
PRESCRIPTIO
7 Nama obat  Parasetamol
120mg/5ml
8 Kekuatan obat 
PGS q.s
9 Jumlah obat  Sirup Simplek 15
Mf. Suspensi ad 60ml
SIGNATURA
10 Nama pasien  Bintang
11 Umur pasien  5 tahun
12 Alamat pasien  Tidak Tercantum
13 Berat badan pasien  Tidak Tercantum
14 Jenis kelamin pasien  Tidak Tercantum
15 Aturan pakai obat  S.prn 1 cth, max 3x
sehari
16 Iter  Tidak ada di resep
SUBSCRIPTIO
17 Tanda tangan atau paraf dokter  Tidak ada di resep
2. Kesesuaian Farmasetik
1. Bentuk sediaan obat pada resep ini yaitu sediaan cair suspensi dimana untuk
memudahkan pasien meminum dan mengkonsumsi obat sesuai dengan umurnya.
2. Dalam resep ini mengandung bahan obat Parasetamol 120mg/5ml sebagai zat aktif ;
PGS secukupnya sebagai suspending agent ; Sirup Simplek 15 sebagai pemanis dan
Aquadest sebagai pelarut hingga berukuran 60ml.
3. Dibuat dalam bentuk suspensi karena Parasetamol sebagai zat aktif obat dalam
sediaan ini
memiliki tingkat kelarutan yang rendah dalam air serta mudah terhidrolisis dalam
air.

3. Pertimbangan Klinis

Parasetamol
Indikasi Analgetik, Antipiretik.
Kotra Parasetamol jangan diberikan kepada penderita hipersensitif/alergi
indikasi terhadap Paracetamol. Penderita gangguan fungsi hati berat.
Dewasa: 325–650 mg tiap 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam.
Paracetamol biasanya tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 500
mg. Paracetamol 500 mg dapat diminum tiap 4–6 jam sekali untuk
meredakan demam.
Dosis Oral Anak < 2 bulan: 10–15 mg/kgBB, tiap 6–8 jam sekali atau sesuai dengan
anjuran dokter.
Anak 2 bulan – 12 tahun 10–15 mg/kgBB, tiap 4–6 jam sekali atau sesuai
anjuran dokter. Dosis maksimal 5 kali pemberian dalam 24 jam.
Anak > 12 tahun: 325–650 mg per 4–6 jam atau 1.000 mg tiap 6–8 jam.
Pasien dengan gagal ginjal, gangguan fungsi hati, dan alergi atau
Perhatian
mengalami hipersensitivitas terhadap paracetamol.
Jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi
Efek hipersensitivitas, ruam kulit, serta kelainan darah. Penggunaan jangka
Samping panjang dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan
kerusakan hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan.
Pemerian Serbuk hablur atau kristal, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit.
Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, dalam 13
Kelarutan bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan alkali hidroksida.
Inkompatibil Penggunaan bersama antikoagulan akan meningkatkan potensi
itas antikoagulan.
Paracetamol stabil dalam larutan. Degradasi paracetamol di katalisis oleh
Stabilitas
asam dan basa, terdegradasi menjadi asam asetat dan p-aminofenol.
Penyimpana Simpan dalam wadah tertutup rapat pada temperatur kurang dari 40° C.
n
PGS
 PGS (Pulvis Gummosus) adalah suspending agent kombinasi antara PGA dan
Tragakan serta penambahan gula masingmasing dalam satu bagian.
 Konsentrasi yang digunakan untuk supending agent yaitu 1% untuk obat berkhasiat
tidak keras dan 2 % untuk obat berkhasiat keras.
 Suspending agent membantu bahan farmasi aktif tetap tersuspensi dalam formulasi dan
mencegah caking di bagian bawah wadah.
Sirup Simplex
 Pemeriaan: cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis.
 Kelarutan: larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam eter.
 Khasiat: sebagai pemanis.
Aquadest
 Pemerian: cairan jernih; tidak bewarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
 Kelarutan: larut dalam semua jenis larutan.
 Khasiat: sebagai pelarut.
Interaksi Dan Polifarmasi Obat Dalam Sediaan Ini Tidak Ada

4. Perhitungan Dosis
Umur Pasien 5thn: Rumus Young = n / (n+12) x dm dewasa
Dosis Maximal Parasetamol 1xp / 1hr = 500mg-1000mg / 4000mg
Dosis 1xp = 5thn / (5thn+12) x 500mg-1000mg = 147mg - 294mg
Dosis 1 hr = 5thn / (5thn+12) x 4000mg = 1176,5mg
Dosis dlm resep 1xp = 1 x 120mg = 120mg dan 1 hr = 3 x 120mg = 360mg
% 1xp = 120mg / 147mg-294mg x 100% = 81,6% - 40,81% (Tidak Over Dosis)
% 1 hr = 360mg / 1176,5mg x 100% = 30,6% (Tidak Over Dosis))

5. Penimbangan Bahan
1. Parasetamol:1 kali 120mg/5ml maka 60ml/5ml = 12cth jadi 120mg x 12cth =
1440mg
2. PGS: 1% x 60ml = 0,6gr ; Pengenceran 7 x 0,6 = 4,2ml dan Sirup Simplek 15ml
3. Aquadest: 60ml – ( pct1,44 + pgs0,6 + syr15 + pengenceran4,2 ) = 38,76ml

6. Cara Kerja
1. Siapkan alat bahan, timbang semua bahan dan kalibrasi botol ad 60ml lalu diberi
tanda.
2. Campurkan PGA dengan air pengenceran (perbandingan 1:7) aduk sampai
membentuk mucilago, kemudian tambahkan parasetamol secara bertahap gerus ad
homogen.
3. Tambahkan sirup simplek aduk ad homogen, masukkan dalam botol serta
tambahkan sisa aquadest sampai tanda batas (60ml) kemas dan beri etiket putih
untuk obat minum dengan label kocok dahulu.
7. Etiket

APOTEK KITA
JL. Perintis Kemerdekaan no. 7 benawa tengah
Telp. 0812 5667 3653
Apoteker : Apt. Akhmat Rifa’I S.Farm
SIPA:123/456/SIPA/7890/VII.19/DisKes
No. 1 tgl. 4 juli 2020

An. Bintang
Paracetamol suspense ad 60ml
Diminum bila demam atau nyeri 5 cc maksimal 3x sehari per 8 jam 5 cc

KOCOK DAHULU

8. Penjelasan
1. Sediaan obat berbentuk suspensi yang kalau terdiam akan terbentuk endapan di
bawahnya, maka sebelum digunakan kocok terlebih dahulu agar sediaan obat
tercampur sempurna.
2. Diminum maksimal tiap 8 jam sehari 1 sendok teh atau 5ml sendok takar bila
perlu saat anak panas dan nyeri ringan dan pemkaian parasetamol jangka
panjang bisa menyebabkan kerusakan pada hati.
3. Jangan lupa untuk menyimpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan gelap,
serta jauhkan dari jangkauan anak-anak; istrahat yang cukup; jika sakit
berlanjut segera hubungi dokter dan semoga lekas sembuh.
Resep 2

Dr. Ahmad
SIP No 171 /DS-IV/10.12/2018
Jl. A.Yani KM 1, Banjarmasin
Banjarmasin, 4 Juli 2020
Chloramphenicol
R/ palm 125mg
CMC Na 50mg
Polysorbat 80mg
Propilenglikol 1 gram
Sirup 1,5 gr
Aqua dest ad 5ml
Mf. Suspensi ad 70
S.prn cth 2
Pro : Ananda
(6th)

1. Skrining Administrasif
No Bagian Resep Keterangan
Kelengkapan
Resep
Ada Tidak Ada
INSCRIPTIO
1 Nama dokter  Dr. Ahmad

2 SIP dokter  SIP No 171 /DS-IV/10.12/2018

3 Alamat dokter  Jl. A.Yani KM 1, Banjarmasin

4 Nomor telepon dokter  Tidak Tercantum


5 Tempat dan tanggal penulisan  Banjarmasin, 4 Juli 2020
resep
INVOCATIO
6 Tanda R/ di awal penulisan resep  R/
PRESCRIPTIO
7 Nama obat  Chloramphenicol palm
125mg
8 Kekuatan obat 
CMC Na 50mg
9 Jumlah obat  Polysorbat
80mg
Propilenglikol
1gram
Sirup
1,5gr
Aquadest ad
5ml
Mf. Suspensi ad
70
SIGNATURA
10 Nama pasien  Ananda
11 Umur pasien  6 tahun
12 Alamat pasien  Tidak Tercantum
13 Berat badan pasien  Tidak Tercantum
14 Jenis kelamin pasien  Tidak Tercantum
15 Aturan pakai obat  S.prn cth 2
16 Iter  Tidak ada di resep
SUBSCRIPTIO
17 Tanda tangan atau paraf dokter  Tidak ada di resep

2. Kesesuaian Farmasetik
Dalam resep ini mengandung bahan obat Chloramphenicol palm 125mg, CMC Na 50mg,
Polysorbat 80mg, Propilenglikol 1gr, Sirup 1,5gr dan Aquadest 5ml hingga sediaan
berukuran 70ml. Dibuat dalam bentuk suspensi agar Chloramphenicol palm sebagai zat
aktif lebih stabil serta untuk memudahkan pasien meminum dan mengkonsumsi obat sesuai
dengan umur pasien.

3. Pertimbangan Klinis
Chloramphenicol palm
Indikasi Antibiotik spektrum luas.
Kotranindikasi Jangan diberikan kepada wanita hamil, menyusui dan pasien porfiria
Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi
berat, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kgBB per hari.
Dosis Oral
Anak-anak: 25-50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada
infeksi berat, dosis dapat dinaikkan hingga 100 mg/kg per hari.
Hindari pemberian berulang dan jangka panjang. Turunkan dosis pada
gangguan fungsi hati dan ginjal. Lakukan hitung jenis sel darah
Perhatian
sebelum dan secara berkala selama pengobatan. Pada neonatus dapat
menimbulkan grey baby syndrome. (Periksa kadar dalam plasma).
Kelainan darah yang reversibel dan ireversibel seperti anemia aplastik
(dapat berlanjut menjadi leukemia), neuritis perifer, neuritis optik,
Efek Samping
eritema multiforme, mual, muntah, diare, stomatitis, glositis,
hemoglobinuria nokturnal.
Serbuk hablur, halus seperti lemak, putih, bau lemah, hamper tidak
Pemerian
berasa.
Tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton, larut dalam 45 bagian
Kelarutan etanol, 6 bagian kloroform, 14 bagian eter, sangat sukar larut dalam
heksana.
Dengan senyawa seperti aminophylline, ampicilin, asam askorbat,
kalsium klorida, sodium karbenisilin, klorpromazin HCl, garam
erythromycin, gentamicin sulfat, hydrocortisone, sodium sukinat,
Inkompatibilita
hydroxyzine HCl, methicilin sodium, novabiocin, oxytetraphate,
s
garam prochlor perazine, pramazine HCl, sodium pramethazine HCl,
sulphafuraz dediethanolamine, tetracycline HCl, tripelannamine HCl,
vitamin B complex.
Stabilitas Stabil pada suhu ruangan dan suhu tinggi serta dalam sediaan suspensi.
Penyimpanan Wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
CMC Na
 Pemerian: serbuk atau granul, putih sampai krem; higroskopik.
 Kelarutan: mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; tidak larut
dalam etanol dan dalam pelarut organik lain.
 Kekentalan: tidak kurang dari 80% dan tiak lebih dari 120% dari yang tertera dalam
etiket untuk kadar larutan 2%; tidak kurang dari 75% dan tidak lebih dari 140% dari
yang tertera pada etiket untuk kadar larutan 1%.
 Inkompatibilitas: CMC-Na tidak kompatibel dengan solutions asam kuat dan garam
laut besi dan beberapa logam lainnya seperti aluminium, merkuri dan zink. CMC
juga tidak kompatibel dengan Xanthan gum. CMC membentuk kompleks dengan
kolagen dan mampu mempercepat muatan positif protein tertentu.
 Khasiat: sebagai suspending agent.

Polysorbat
 Pemerian: cairan kental seperti minyak; jernih, kuning; bau asamlemah, khas.
 Kelarutan: mudah larut dalam etanol (95%) P, dalam etil asetat P dandalam methanol
P, sukar larut dalam paraffin cair  P dandalam minyak biji kapas P.
 Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.
 Khasiat: zat tambahan; emulgator.
Propilenglikol
 Pemerian: cairan kental jernih; tidak berwarna tidak berbau; rasa agak manis;
higroskopik.
 Kelarutan: dapat campur denga air, dengan etanol (95%) P dan dengan kloroform P;
larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat campur dengan eter minyak tanah P dan
dengan minyak lemak.
 Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.
 Khasiat: zat tambahan; pelarut.
Sirup Simplex
 Pemeriaan: cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; manis.
 Kelarutan: larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar larut dalam eter.
 Khasiat: sebgaai pemanis.
Aquadest
 Pemerian: cairan jernih; tidak bewarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
 Kelarutan: larut dalam semua jenis larutan.
 Khasiat: sebagai pelarut.
Interaksi Dan Polifarmasi Obat Dalam Sediaan Ini Tidak Ada

4. Perhitungan Dosis
Umur Pasien 6thn: Rumus Young = n / (n+12) x dl dewasa
Dosis Lazim Chloramphenichol 1xp/1hr = 250mg-500mg / 1000mg-2000mg
Dosis 1xp = 6thn / (6thn+12) x 250mg-500mg = 83,3mg - 166,7mg
Dosis 1 hr = 6thn / (6thn+12) x 1000mg-2000mg = 333,3mg - 666,7mg
Dosis dlm resep 1xp/1hr sama karena signa pro renata = bila perlu
Maka perhitungannya menjadi (10ml/70ml) x 125mg = 17,8mg
% 1xp = 17,8mg / 83,3mg-166,7mg x 100% = 21,3% - 10,7% (Tidak Over Dosis))
% 1 hr = 17,8mg / 333,3mg-666,7mg x 100% = 5,3% - 2,7% (Tidak Over Dosis))

5. Penimbangan Bahan

1. Chloramphenicol palm : 70ml/5ml x 1,25gr = 1,75gr + 0,1 = 1,85gr


2. CMC Na : 70ml/5ml x 50mg = 700mg = 0,7gr + 0,1 = 0,8gr
3. Air pembuatan CMC Na di jadikan 20x : 0,8gr x 20ml = 16ml
4. Polysorbat : 70ml/5ml x 80mg = 1120mg = 1,12gr + 0,1 = 1,22gr
5. Propilenglikol : 70ml/5ml x 1gr = 14gr + 0,1 = 14,1gr
6. Sirup : 70ml/5ml x 1,5gr = 21gr + 0,1 = 21,1gr
7. Aquadest : 70ml/5ml x 5ml = 70ml + 0,1 = 70,1ml – (bahan 1;2;3;4;5;6)
8. Maka 70,1 – (1,85+ 0,8 + 16 + 1,22 + 14,1 + 21,1) = 70,1 – 55,07 = 15,03ml
6. Cara Kerja
1. Siapkan alat serta bahan kemudian timbang semua bahan dan kalibrasi botol 70ml.
2. Masukan CMC Na ke dalam mortir yang berisi air pembuatan dengan cara
ditaburkan, tunggu sampai mengembang dan membentuk suspending agent (bahan
1).
3. Masukan Chloramphenicol palm, Polysorbat, Propilenglikol serta sirup ke dalam
mortir gerus ad homogen (bahan 2).
4. Bahan 2 dimasukan ke dalam mortir bahan 1 yang sudah membentuk mucilago,
gerus halus sambil tambahkan perlahan sisa air aduk ad homogen.
5. Masukan dalam botol yang sudah di kalibrasi, tutup, kemas, dan beri etiket putih
dengan tambahan keterangan kocok dahulu.

7. Etiket
Pada aturan pakai obat yang ada di resep 2 tidak tepat, dimana suspensi
chloramphenicol palm diminum bila perlu 1 kali sehari 2 sendok teh, Padahal obat
chloramphenichol palm adalah obat golongan antibiotik yang diman aturan pakainya
harus dihabiskan. Jadi disini saya mengkonfirmasikan lagi kepada dokter yang
membuat resep 2 untuk mengajukan pengusulan aturan pakainya obatnya diperbaiki.

Etiket awal

APOTEK KITA
JL. Perintis Kemerdekaan no. 7 benawa tengah
Telp. 0812 5667 3653
Apoteker : Apt. Akhmat Rifa’I S.Farm
SIPA:123/456/SIPA/7890/VII.19/DisKes
No. 1 tgl. 4 juli 2020

An. Ananda (6 thn)


Bila perlu 1x 2 cth

KOCOK DAHULU
Usul Etiket perbaikan

APOTEK KITA
JL. Perintis Kemerdekaan no. 7 benawa tengah
Telp. 0812 5667 3653
Apoteker : Apt. Akhmat Rifa’I S.Farm
SIPA:123/456/SIPA/7890/VII.19/DisKes
No. 1 tgl. 4 juli 2020

An. Ananda (6 thn)


1x sehari 10cc per 24 jam
1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
OBAT MENGANDUNG ANTIBIOTIK HARUS HABIS

KOCOK DAHULU

8. Penjelasan
1. Pada resep ini Sediaan obat berbentuk suspensi yang kalau terdiam akan terbentuk
endapan di bawahnya, maka sebelum digunakan harus dikocok terlebih dahulu agar
sediaan obat tercampur sempurna.
2. Penggunaan obat diminum 1 kali per 24 jam 10cc atau 2 sendok takar obat ukuran
5cc di saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
3. Pada penggunaan obat ini harus diminum sampai habis karena mengandung obat
golongan antibiotik untuk mengurangi kasus kambuhan dan kegagalan terapi.
4. Pada penyimpan obat disimpan ditempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar
matahari langsung, tertutup rapat, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Istrahat yang cukup, jika sakit berlanjut segera hubungi dokter.
Resep 3

Dr. Ahmad
SIP No 171 /DS-IV/10.12/2018
Jl. A.Yani KM 1, Banjarmasin
Banjarmasin, 4 Juli 2020

R/Diphenhydramin HCl 0,15


Salmiak 1
Mentholum 0,1
Etanol 3 ml
Syr thyme 12ml
Aquadest ad 60ml
Mf Potio
S.o.s cth 1
Pro: Atikah (6th)

1. Skrining Administrasif
No Bagian Resep Keterangan
Kelengkapan
Resep
Ada Tidak Ada
INSCRIPTIO
1 Nama dokter  Dr. Ahmad

2 SIP dokter  SIP No 171 /DS-IV/10.12/2018

3 Alamat dokter  Jl. A.Yani KM 1, Banjarmasin

4 Nomor telepon dokter  Tidak Tercantum


5 Tempat dan tanggal penulisan  Banjarmasin, 4 Juli 2020
resep
INVOCATIO
6 Tanda R/ di awal penulisan resep  R/
PRESCRIPTIO
7 Nama obat  Diphenhydramin HCl 0,15
Salmiak 1
8 Kekuatan obat 
Mentholum 0,1
9 Jumlah obat  Etanol 3ml
Syr thymi 12ml
Aquadest ad 60ml
Mf Potio

SIGNATURA
10 Nama pasien  Atikah
11 Umur pasien  6 tahun
12 Alamat pasien  Tidak Tercantum
13 Berat badan pasien  Tidak Tercantum
14 Jenis kelamin pasien  Tidak Tercantum
15 Aturan pakai obat  S.o.s cth 1
16 Iter  Tidak ada di resep
SUBSCRIPTIO
17 Tanda tangan atau paraf dokter  Tidak ada di resep
2. Kesesuaian Farmasetik

Bentuk sediaan pada resep ini yaitu potio. Dalam resep ini mengandung bahan obat
Diphenhydramin HCl 0,15gr, Salmiak 1gr, Mentholum 0,1gr, Etanol 3ml, Syr thymi 12ml
dan Aquadest hingga berukuran 60ml. Bahan ini dicampur satu persatu lalu digerus hingga
homogen dan dibuat dalam bentuk potio untuk memudahkan pasien meminum dan
mengkonsumsi obat sesuai dengan umur pasien.
5. Pertimbangan Klinis
Diphenhydramin HCl
Indikasi Antihistamin
Jangan diberikan kepada riwayat hipersensitivitas (alergi) pada obat ini,
penyakit saluran napas bagian bawah seperti asma (masih diperdebatkan),
Kotranindikasi
bayi prematur dan neonatus, wanita menyusui, digunakan sebagai anestesi
lokal, untuk membuat anak <6 tahun tidur (tidak aman).
Dosis Oral Dosis anak untuk rhinitis alergi yaitu 2-6 tahun: 6.25 mg diminum setiap
4-6 jam, tidak lebih dari 37.5 mg/24 jam; 6-12 tahun: 12.5-25 mg
diminum setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 150 mg/24 jam; 12 tahun ke atas:
25-50 mg diminum setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 300 mg/24 jam.
Untuk Reaksi Alergi
 Dewasa: 25-50 mg diminum setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, tidak
lebih dari 300 mg/24 jam.
 Anak: 1-12 tahun: 5 mg/kg/hari atau 150 mg/m2/hari.
Untuk Batuk
 Dewasa: 25 mg diminum setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak lebih
dari 150 mg per hari.
 Anak: 2-6 tahun: 6.25 mg diminum setiap 4 jam, tidak lebih dari 37.5
mg/24 jam; 6-12 tahun: 12.5 mg diminum setiap 4 jam, tidak lebih
dari 75 mg/24 jam; 12 tahun ke atas: 25 mg diminum setiap 4 jam,
tidak lebih dari 150 mg/24 jam.
Untuk Gejala Flu
 Dewasa: 25-50 mg diminum setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan, tidak
lebih dari 300 mg/24 jam.
 Anak: 2-6 tahun: 6.25 mg diminum setiap 4-6 jam, tidak lebih dari
37.5 mg/24 jam; 6-12 tahun: 12.5-25 mg diminum setiap 4-6 jam,
tidak lebih dari 150 mg/24 jam; 12 tahun ke atas: 25-50 mg diminum
setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 300 mg/24 jam.
Terapi dan Pencegahan Mabuk Perjalanan
 Dewasa: 25-50 mg 3-4 kali sehari. Untuk mencegah mabuk dalam
perjalanan, berikan 30 menit sebelum melakukan perjalanan. Maks:
300 mg setiap hari.
 Anak: 2-6 tahun 6,25 mg 4-6 jam; 6-12 tahun 12,5-25 mg 4-6 jam.
Untuk mencegah mabuk dalam perjalanan, dibutuhkan 30 menit
sebelum melakukan perjalanan.
Terapi Insomnia Jangka Pendek
 Dewasa: 50 mg dalam 30 menit sebelum tidur jika diperlukan.
 Anak: 12 tahun ke atas: 25-50 mg diminum sebelum tidur.
Glaukoma sudut sempit, tukak lambung, obstruksi piloro duodenal, gejala
hipertropi prostat atau obstruksi struktural kandung kencing; riwayat
Perhatian asma bronkial, kenaikan tekanan intra okuler, hipertiroid, penyakit
kardiovaskuler atau hipertensi; hamil; hindari mengemudi dan
menjalankan mesin.

Mengantuk, pusing, sakit perut, sembelit, penglihatan kabur dan mulut


kering. Efek samping yang jarang namun serius, seperti reaksi alergi berat
Efek Samping (gatal-gatal, kemerahan, dan bengkak pada wajah, lidah, dan
tenggorokan), perubahan mental (gelisah dan kebingungan), kesulitan
buang air kecil serta detak jantung tidak teratur.
Pemerian Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit disertai rasa tebal.
Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) dan dalam kloroform P;
Kelarutan
sangat sukar larut dalam eter P; agak sukar larut dalam aseton P.
Difenhidramin HCl tidak kompatibel dengan amfopterisin B, Natrium
Inkompatibilita
sefmetazol, Natrium sefalotin, Hidrokortison natrium suksinat, beberapa
s
barbiturat yang larut air, larutan basa atau asam kuat.
Stabilitas Stabil pada suhu penyimpanan 15 – 30°C.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya.
Salmiak
Indikasi Ekspektoran
Hindari mengonsumsi amonium klorida jika memiliki alergi terhadap
obat ini. Hindari mengonsumsi amonium klorida jika sedang
Kotranindikasi mengonsumsi obat batuk lainnya. Beri tahu dokter jika memiliki asma
atau menderita batuk kronis. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis
setelah mengonsumsi amonium klorida, segera hubungi dokter.
Dosis Oral 100mg – 150mg 3 sampai 4 kali sehari; max 3gr sehari.
Jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi, maka dapat meningkatkan
Perhatian risiko terjadinya asidosis dan hipokalemia, sehingga menimbulkan
gangguan pernapasan, sakit kepala, dan rasa kantuk.
Pusing, mual, muntah, mengantuk, nyeri lambung, hipokalemia,
Efek Samping kekurangan kalsium, asidosis metabolik, kejang serta gangguan
kesadaran atau mental.
Serbuk hablur tidak berwarna atau serbuk halus atau kasar,
Pemerian
berwarna putih; rasa asin dan dingin; higroskopik.
Mudah larut dalam air dan dalam gliserin dan lebih mudah larut dalam
Kelarutan
air mendidih; sediaan larut dalam etanol.
Tidak kompatibel dengan Asam kuat dan Basa kuat. Bereaksi keras
Inkompatibilit
dengan Ammonium nitrat dan kalium klorat, menyebabkan kebakaran
as
dan ledakan bahaya, itu juga menyerang tembaga dan senyawanya.
Secara kimiawi stabil; ini benar-benar terurai 338°C untuk mebentuk
Stabilitas
ammonia dan asam klorida.
Penyimpanan Simpan di wadah kedap udara, ditempat yang sejuk dan kering.
Mentholum
 Pamerian: hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berwarna, berbau tajam seperti
minyak permen, rasa panas dan aromatik di ikuti rasa dingin.
 Kelarutan: sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%), dalam
kloroform, dan dalam eter, mudah larut dalam parafin cair dan dalam minyak atsiri.
 Khasiat: antiiritan, corrigens.

Etanol
 Pemerian: cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak; bau
khas, rasa panas; mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.
 Kelarutan: sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan dalam eter P.
 Kegunaan: sebagai pereaksi.
Syr thymi
 Sirup yang mengandung bahan herba thymi.
 Pemerian : sirup warna coklat, aroma dan rasa semacam thymi.
Khasiat: ekspektoran, antispasmodik.
Aquadest
 Pemerian: cairan jernih; tidak bewarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
 Kelarutan: larut dalam semua jenis larutan.
 Khasiat: sebagai pelarut.
Terdapat polifarmasi dalam sediaan obat ini, dimana bahan obat Salmiak dan Syr thym
sama-sama berkhasiat sebagai ekspektoran yang saling menunjang untuk meredakan batuk
yang di derita oleh pasien.
Tidak terdapat interaksi obat dalam sediaan ini.

6. Perhitungan Dosis
1. DM Diphenhydramin HCl 1x/1hr = 100mg/250mg
Umur Pasien 6thn: Rumus Young = n / (n+12) x dm dewasa
Dosis 1xp = 6thn / (6thn+12) x 100mg = 33,3mg
Dosis 1 hr = 6thn / (6thn+12) x 250mg = 83,3mg
Dosis dlm rsp 1xp/1hr sama karena si opus sit = jika diperlukan
Maka perhitungannya menjadi (5ml/60ml) x 150mg = 12,5mg
% 1xp = 12,5mg / 33,3mg x 100% = 37,5% (Tidak Over Dosis))
% 1 hr = 12,5mg / 83,3mg x 100% = 15% (Tidak Over Dosis)

2. DM Salmiak 1hari = 10000mg = 10gr


Umur Pasien 6thn: Rumus Young = n / (n+12) x dm dewasa
Salmiak dosis 1 hr = 6thn / (6thn+12) x 10gr = 3,3gr
Dosis dalam resep 1 hr = (5ml/60ml) x 1gr = 0,1gr
% 1 hr = 0,1gr / 3,3gr x 100% = 3% (Tidak Over Dosis)

3. Penimbangan Bahan
1. Diphenhydramin HCl: 60ml/5ml x 0,15gr = 1,8gr

2. Salmiak: 60ml/5ml x 1gr = 12gr

3. Mentholum: 60ml/5ml x 0,1gr = 1,2gr

4. Etanol 3ml dan Syr thymi 12ml

5. Aquadest: 60ml – (semua bahan di atas) = 60ml – (1,8+12+1,2+3+12) = 30ml

4. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan kemudian timbang semua bahan dan kalibrasi botol 60ml
lalu beri garis tanda.
2. Larutkan Diphenhydramin HCl dalam Aquadest secukupnya aduk ad homogen
(campuran 1).
3. Larutkan Salmiak dalam Aquadest secukupnya aduk ad homogen (campuran 2).
4. Larutkan Mentholum dalam Etanol aduk ad homogen, masukkan campuran 1 dan 2
aduk ad homogen, tambahkan Syr thymi aduk ad homoogen.
5. Masukan dalam botol, tambahkan sisa Aquadest hingga batas 60ml tutup, kemas,
dan beri etiket putih dengan tambahan keterangan kocok dahulu.

7. Etiket

APOTEK KITA
JL. Perintis Kemerdekaan no. 7 benawa tengah
Telp. 0812 5667 3653
Apoteker : Apt. Akhmat Rifa’I S.Farm
SIPA:123/456/SIPA/7890/VII.19/DisKes
No. 1 tgl. 4 juli 2020

An. Atikah (6 thn)


1x sehari 5 cc
Bila sesak

KOCOK DAHULU

8. Penjelasan
1. Untuk sediaan obat dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan agar sediaan
obat dapat tercampur sempurna.
2. Diminum 1 kali 24 jam sehari 1 sendok teh atau 5ml sendok takar bila perlu
saat anak kambuh batuk berdahak yang mengiritasi tenggorokannya.
3.  Efek samping yang bisa timbul pada anak seperti pusing dan mengantuk, atau
mulut kering, mual atau muntah setelah mengkonsumsi obat ini.
4. Hindari makan dan minuman yang manis, minuman dingin, makanan yang
digoreng, perbanyak minum air putih hangat dan istirahat yang cukup.
5. Jangan lupa untuk menyimpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan gelap,
serta jauhkan dari jangkauan anak-anak, jika sakit berlanjut segera hubungi
dokter dan semoga lekas sembuh.

Anda mungkin juga menyukai