Pengisian jurnal resep merupakan salah satu tahapan dalam USK untuk fase
pelayanan resep dan dikhususkan untuk resep-resep yang perlu diracik (1 R/ racikan =
1 jurnal resep). Meskipun, dalam prakteknya di lapangan pekerjaan, jurnal tidak
diperlukan. Akan tetapi, agar peserta didik SMK di bidang farmasi paham mengenai
pembuatan racikan obat yang harus berdasarkan aturan-aturan ketat dikarenakan
pemanfaatannya yang tidak sembarang, maka dalam dunia akademik pembuatan jurnal
resep menjadi keniscayaan.
Pada dasarnya, format jurnal resep dapat berbeda tiap institusi pendidikan dan
tiap institusi Lembaga Sertifikasi Profesi. Maka dari itu diperlukan ketelitian terhadap
pembacaan dan pemahaman format jurnal resep. Disarankan untuk membaca secara
seksama judul bagian-bagian yang ada dalam suatu format jurnal resep.
Mengacu pada USK yang telah berlangsung beberapa tahun, daftar isian dalam
format jurnal resep yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kelengkapan resep
Keterangan (nama sinonim, nama latin resep standar, buku referensi, kandungan
zat aktif, keterangan dosis, OTT, usul perbaikan, resep standar, dan lain-lain)
Monografi (racikan solid: pemerian ; racikan cairan: kelarutan)
Daftar obat (penggolongan/indikasi)
Perhitungan dosis
Tabel penimbangan bahan
Prosedur pembuatan
Penyerahan / etiket label
A. Kelengkapan Resep
Contoh penulisan:
1. Kelengkapan Resep
Tidak ada nomor resep (= 3)
Tidak ada tanggal penulisan resep (= 17 Juli 2019)
Tidak ada alamat pasien (= Jatiwangi)
B. Keterangan
Pada bagian ‘Keterangan’, diisi dengan informasi obat termasuk nama obat,
kandungan zat aktif, resep standar, usulan perbaikan, sinonim nama latin, dan lain-lain.
Pengisian mengacu pada buku standar dalam bidang farmasi yang dimiliki oleh peserta
didik, disesuaikan dengan keperluan.
Contoh:
1) Racikan Sediaan
2. Keterangan (nama sinonim, nama latin resep standar, buku referensi, kandungan zat aktif,
keterangan dosis, OTT, usul perbaikan, resep standar, dan lain-lain)
Cat. Untuk obat generik, dapat mengacu pada ISO obat dagang, dengan catatan bahwa
kandungan zat aktif obat dagang yang diambil referensinya sama persis dengan
obat generik.
Walaupun untuk sediaan obat generik, ada sumber literasi yang tepat, yaitu
FORMULARIUM NASIONAL.
2) Racikan Non-Sediaan
2. Keterangan (nama sinonim, nama latin resep standar, buku referensi, kandungan zat aktif,
keterangan dosis, OTT, usul perbaikan, resep standar, dan lain-lain)
a. Resep Standar
Unguentum Simplex (Ph. Ned. Ed. V)
Cera flava 70 (Sinonim: Malam Kuning; Nama latin: Cera Flavum)
Ol. Sesami 30 (Sinonim: Minyak Wijen; Nama latin: Oleum Sesami)
m.f.ung 100
b. Teori Usul
Asam salisilat ditetesi etanol 95%
C. Monografi
Seperti jurnal-jurnal resep di SMK pada umumnya, dalam bagian ‘Monografi’ juga
ditulis pemerian-pemerian zat aktif dan zat tambahan yang ada dalam resep. Hanya
saja untuk jurnal USK, pemerian pada umumnya dibedakan antara sediaan obat untuk
sediaan obat padat (pulveres, pulvis, dan kapsul) dan sediaan obat cair (sirup,
suspense, emulsi). Perbedaannya yaitu untuk sediaan obat padat, pemerian yang ditulis
adalah pemerian secara organoleptis. Untuk sediaan obat cair, pemerian diganti dengan
kelarutan zat. Untuk sediaan semi-solid, masih ada perdebatan antara pemerian
organoleptis atau kelarutan atau bahkan ditulis keduanya.
Sumber literasi dasar pengisian ‘Monografi’ utamanya dari Farmakope (edisi III
dan IV). Untuk sediaan racikan cairan, biasanya di akhir monografi, dicantumkan
kesimpulan pemilihan bentuk sediaan obat.
Contoh:
2) Racikan Solutio
3. Monografi
a. Gliseril Guaiacolat (FI III hal. )
Kelarutan:
b. PGS (FI III hal. )
Kelarutan:
Kemudian, karena sediaan racikan ini terdiri dari beberapa zat (baik zat aktif
maupun zat tambahan), di akhir dituliskan kesimpulan mengenai penggolongan obat
dan khasiat sediaan racikan tersebut.
Contoh:
4.. Daftar Obat (Penggolongan/Indikasi)
a. Parasetamol tablet (Obat Bebas): pereda nyeri, anti piretik (ISO 48 hal. 4)
b. Chlorpheniramine Maleas tablet (Obat Keras): antihistamin (ISO 48 hal. 70)
Kesimpulan: Berdasarkan penggolongan obat di atas, sediaan termasuk golongan Obat Keras,
indikasi untuk demam disertai alergi.
5. Perhitungan Dosis
a. Parasetamol
4 tablet
- Zat dalam resep: 1x 500 mg x = 200 mg
10 bungkus
1h 200 mg x 3 = 600 mg
b. Chlorpheniramine Maleas
4 tablet
- Zat dalam resep: 1x 4 mg x = 1,6 mg
10 bungkus
1h 1,6 mg x 3 = 4,8 mg
8
Dosis anak 8 th x 40 mg = 16 mg
20
- Persentase Dosis
4,8 mg
% 1h x 100% = 30%
16 mg
Untuk jurnal sediaan luar yang tidak memiliki perhitungan dosis maksimum,
pada bagian ini ditulis pehitungan lain, yaitu perhitungan bahan-bahan yang akan
ditimbang.
Untuk sediaan yang memiliki perhitungan dosis maksimum, perhitungan bahan-
bahan dicantumkan dalam Tabel Penimbangan Bahan.
Dalam jurnal untuk USK, jumlah bahan yang ditimbang disatukan pengisiannya
dalam tabel penimbangan bahan. Maka, penulisan perhitungan harap disesuaikan
dengan ukuran tabel.
Contoh:
6. Tabel Penimbangan Bahan
Cek Fisik Bahan Obat
No Nama Bahan Obat Jumlah
(ED)
1 Paracetamol tab 500 mg 1 tab x 4 = 4 tablet Baik (23 Juli 2023)
2 Chlorpheniramine maleas 1 tab x 4 = 4 tablet Baik (24 Februari 2022)
tab 4 mg
3 Ukuran kapsul 3500 mg Baik
= 350 mg
10
~ Kapsul no. 0
G. Prosedur Pembuatan
Pengisian prosedur pembuatan pada jurnal USK dilakukan agak lebih rinci
dibandingkan pada jurnal-jurnal resep pada umumnya. Misal, jika ada bahan obat yang
ditimbang maka, prosedur penimbangan harus dicantumkan. Dan jika baru satu bahan
obat yang digerus dalam mortir, ditulis “gerus ad halus”, baru ketika ada dua atau lebih
bahan obat yang dicampurkan, menjadi “ad homogeny”; jika berupa larutan, “ad larut”.
Selebihnya, untuk prosedur pembuatan, tidak ada perbedaan yang mencolok.
Contoh:
7. Prosedur Pembuatan
- Siapkan perlengkapan.
- Setarakan timbangan.
- Ambil dan timbang 4 tablet Parasetamol 500 mg dan 4 tablet Chlorpheniramine Maleat 4 mg
untuk menentukan ukuran cangkang kapsul (no. 0)
- Masukkan 4 tablet Chlorpheniramine Maleat 4 mg ke dalam mortir dan gerus ad halus.
- Tambahkan 4 tablet Parasetamol 500 mg ke dalam mortir dan gerus ad homogen.
- Kumpulkan dan bagi serbuk menjadi dua bagian, masing-masing untuk 5 bungkus.
- Kemas, beri label dan etiket, serahkan.
H. Penyerahan/Etiket Label
Untuk penyerahan dan pemberian etiket label, tidak terlalu jauh berbeda dengan
yang biasa dilakukan. Hanya ada penambahan bagian penerjemahan ‘signa’ dan tidak
ada khasiat dalam bagian ini.
Contoh:
ED : 23 Juli 2023