Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI INSTALASI

FARMASI DAN GUDANG FARMASI DI RSUD Al-MULK

LAPORAN PRAKERIN

Risa Maeta Riswan


122021054

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN


KOMUNITAS
SMK IT AL JUNAEDIYAH
KABUPATEN SUKABUMI 2022
i
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada allah swt atas rahmat
dan hidayahnya yang tercurahlimpahkan yakni kepada nabi muhamad
SWT.atas terselesainya laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) dalam
kompetensi keahlian farmasi klinis dan komunitas di SMK IT Al-
Junaediyah Sukabumi
penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar
mengajar di sekolah, maupun dalam menunaikan praktik kerja di dunia
industri. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Praktik Kerja Industri ini. Karena kebaikan semua pihak, saya bisa
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini masih jauh
dari kata sempurna tapi saya sudah berusaha sebaik mungkin agar laporan
ini bisa menjadi sempurna sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mrmbantu saya dalam pembuatan laporan ini.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Sukabumi, Mei 2022

Risa Maeta Riswan

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAAN………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………..5
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………6
1.3 Tujuan…………………………………………………………..6
1.4 Manfaat…………………………………………………………6
BAB II PROFIL INSTANSI DAN METODE PENGUMPULAN DATA
2.1 Profil perusahaan / instansi……………………………….…..…8
2.2 Visi dan Misi perusahaan / instansi……………………..………8
2.3 Moto perusahaan / instansi……………………………………...9
2.4 Akreditasi / prestasi……………………………………………..9
2.5 Data jenis pelayanan ……………………………………………9
2.6 Jenis Pelayanan…………………………………………………9
2.7 Jadwal pelayanan / Poli…………………………………………9
2.8 Struktur organisasi perusahaan / instansi ……………………..10
2.9 Metode pengumpulan data ……………………………………11
2.10 Waktu dan tempat pelaksanaan prakerinTeknik pengambilan
data…………………………………………………………….11
BAB III KAJIAN TEORITIS
3.1 Standar kefarmasian……………………………………………..…12
3.2 Pengertian tentang instalasai farmasi………………………………14
3.3 Pengertian Gudang farmasi………………………………………..15
3.4 Pengertian penyimpanan…………………………………………..15
BAB IV PEMBAHASAAN
4.1 Bagaimana sistem penyimpanan obat di instalasi farmasi dan
gudang farmasi di RSUD MULK…………………………………17
4.2 Golongan apa saja yang ada di instalasi farmasi dan gudang farmasi
di RSUD Al-MULK…………………………………...………….18

iii
4.3 Permasalahan pada saat menyimpan obat di instalasi farmasi dan
gudang farmasi di RSUD Al-Mulk………………………………18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………….…….20
5.2 Saran…………………………………..………………………….20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..22
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………….23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………...25

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Prakerin (Praktik kerja industri) adalah suatu kegiatan pendidikan


yang wajib diikuti untuk siswa-siswi SMK, pelatihan dan pembelajaran
yang dilaksanakan didunia industri sebagai institusi pasangan (IP),
mulai dari tahap perencanaaan, tahap pelaksanaan sampai tahap
evaluasi.
Menurut keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah rumah sakit :
Rumah sakit adalah lembaga pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Menurut menteri kesehatan Republik Indonesia No.
1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan kesehatan lingkungan
aturan rumah sakit, dinyatakan bahwa, Rumah sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan,tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang
sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan.
Menurut permenkes No.72 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit, instansi farmasi adalah unit pelaksanaan
fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan seluruh pelayanan
kefarmasian di rumah sakit.
Gudang Farmasi adalah tempat penerimaan sampai dengan
pendistribusian Obat, pembekalan kesehatan, alat kesehatan sebelum
didistribusikan ke apotek. Menurut PERMENKES No. 72 tahun 2016
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpanan dan memelihara
dengan cara menempatkan obat yang diterima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu
obat.

5
6

Sistem penyimpanan obat di instalasi gudang RSUD Al-Mulk yaitu


penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan, suhu
serta disusun secara alfabet, pengeluaran obat memakai sistem first
expire first out (FEFO) dan sistem first in first out (FIFO)
Penyimpanan sediaan obat injeksi, Tablet/kaplet/kapsul, sirup
yang penampilan dan penamaan yang mirip look alike sound alike
( LASA ) tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan
khususuntuk mencegah kesalahn pengambilan obat.
Serta obat high alert disimpan terpisan dan diberi penandaan
khusus untuk menghindari terjadinya kesalahan serius.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis pengambil judul
laporan mengenai sistem penyimpanan obat di instalasi farmasi dan
gudang farmasi di RSUD Al-Mulk.
1.2. Rumusan masalah
1. Bagaimana sistem penyimpanan obat di instalasi farmasi dan gudang
farmasi di RSUD Al-Mulk ?
2. Golongan obat apa saja yang ada di instalasi gudang RSUD Al-
Mulk?
3. Permasalahn pada saat menyimpan obat di instalasi gudang RSUD
Al-Mulk?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem penyimpanan obat di instalasi gudang
RSUD Al-Mulk.
2. Untuk mengetahui golongan obat yang ada di instalasi gudang
RSUD Al-Mulk.
3. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi ketika melakukan
penyimpanan obat diinstalasi gudang farmasi RSUD Al-Mulk.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Penulis
a). Mengenalkan siswa siswi pada pekerjaan lapangan dunia industri.
b). Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan
melatih tenaga kerja yang berkualitas.
7

c). Mengasah keterampilan yang diberikan sekolah menengah


kejuruan (SMK)
1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah
a). Melatih dan mengasah keterampilan siswa siswi dalam dunia
industri
b). Membentuk mentaal siswa-siswi dan memberi motivasi.
c). Menambah pengetahuan siswa-siswi tentang dunia kerja.
1.4.3 Manfaat Bagi Pembaca
a). Hasil kegiatan praktik kerja industri ( PRAKERIN ) ini
diharapkan menjadi referensi yang berguna bagi pembaca yang ingin
membuat laporan praktik kerja industri
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN METODE PENGUMPULAN DATA

8
9

Gambar 1.1 Logo Rumah Sakit RSUD Al-Mulk

2.1 Profil Perusahaan / instansi


Sejarah Perusahaan / Instansi
RSUD [Rumah Sakit Umum Daerah] AL-Mulk kota sukabumi yang
beralamat di jl. Pelabuhan II Km 6, Kel. Lembursitu, Kec. Lembursitu,
kota sukabumi, memberi Pelayanan kesehatan gratis kepada warga
masyarakat kota sukabumi, hanya cukup dengan menunjukkan kartu
tanda penduduk elektronik [E-KTP] dan kartu keluarga [KK]
Untuk itu, RSUD AL-mulk kota sukabumi ini, didirikan berdasarkan
perwal [Peraturan Walikota] Sukabumi nomor 2
4 tahun 2014, dengan nomor izin penyelenggaraan rumah sakit ;
440/8/SIP-RS/BPMPT/XI/201, yakni sebagai RSUD type D pratama,
Dan diresmikan pada tanggal 15 january 2015 yang lalu.
2.2 Visi Dan Misi Perusahaan / instansi
Visi
“Menjadi rumah sakit type D dengan pelayanan kesehatan yang
berkualitas menuju masyarakat kota sukabumi yang sehat”
Misi
a. Memberi pelayanan kesehatan secara komprehensif dan holistik.
Mengacu kepada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
b. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan meningkatkan kualias
SDM yang profesional.
c. Meningkatkan teknologi pelayanan sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan yang terjangkau oleh masyarakat.
d. Memberi suasana rumah sakit yang aman dan nyaman.
10

2.3 Moto Perusahaan / instansi


Moto / slogan “ Pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan
manusiawi”
2.4 Akreditasi / Prestasi
a. 10 besar “best practice” untuk tata kelola pemerintah terbaik yang
diselenggarakan oleh kementrian dalam negri.
b. Nominasi top 99 inovasi pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh kementrian pendayaguaan aparatur negara dan repormasi
birokrasi.
2.5 Data dan pelayanan
Jumlah poli
1. Poli umum
2. Poli Gigi
3. Poli Gizi
4. Poli Kia
5. Poli DOT’S (TB)
6. Poli spesialis
7. Poli kandungan
8. Spesialis bedah
9. Spesialis penyakit dalam
10. Spesialis Anak
11. Poli Tulip HIV dan IMS
2.6 Jenis pelayanan
1. Instalasi gawat darurat
2. Instalasi rawat jalan
3. Instalasi rawat inap
4. Instalasi penunjangan
5. Farmasi
6. Laboratorium
7. Rasiologi
2.7 Jadwal pelayanan / poli
1. Poli umum: - Senin s/d kamis (08.00 s/d 11.00 WIB)
- Jum’at s/d sabtu (08.00 s/d 10.00 WIB)
2. Poli Gigi: - Senin s/d jum’at (08.00 s/d
10.00 WIB)
3. Poli Gizi: - Rabu (08.00 s/d 11.00 WIB)
4. Poli KIA
11

5. Pemeriksaan ibu hamil dan imunisasi ibu hamil:


Senin,selasa,dan kamis (08.00 s/s 11.00 WIB)
6. Kunjungan dokter dan pemeriksaan USG:
Selasa dan kamis (08.00 s/d 11.00 WIB)
7. Imunisasi rutin bayi: Rabu (08.00 s/d 11.00
WIB)
8. KB / kontrasepsi: Jum’at (08.00 s/d
11.00 WIB)
9. Poli DOT’S / (TB): Rabu (08.00 s/d 11.00
WIB)
Poli spesialis :
1. Spesialis kandungan: Selasa dan kamis (08.00 s/d 11.00
WIB)
2. Spesialis bedah: Buat perjanjian
3. Spesialis penyakit dalam: kamis (11.00 s/d 13.00 WIB)
4. Spesialis anak: Senin dan kamis (08.00s/d 11.00WIB)
5. Poli tulip (HIV dan IMS)
Jenis pelayanan unggulan CETEK dan CAKEP kontak person untuk
layanan Gawat Darurat: No. Tlpon/HP 085720537424 / 081563632666
2.8 Struktur perusahaan / instansi
Pemimpin perusahaan : dr. Munifah Budi Isnaeni,MMRS
Bagian petugas koordinasi IGD : Rusbandi
Bagian petugas humas : Lisna
Kepala IFRS : Tanti Oktriana, S. Farm, Apt,M.Farm
Administrasi farmasi : Sarah Putri Maulana
PJ Depo IGD : apt. Norma wahyunita, M.Farn
1. Ratu pikti S. Farm
2. M.ilham
3. Siti masriah
4. Imas
PJ Depo Ranap Rajal : apt Tanti oktriana M. Farm
1. Alam S. Farm
2. Ade anggi, Amd, F
3. Yuniarti Dewi
12

PJ Gudang dan pembekalan : apt. Aldimas wisnuvidya S. Farm


1.5 Erlinda sari S. Farm
2.9 Metode pengumpulan data
Observasi :
Adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati
atau meninjau secara cermat dan langsung dilokasi penelitian.
Literasi :
Adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan
dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara,
menghitung dan memecahkan masalah pada tingakat keahlian tertentu
yang diperlukan dalam memecahkan kehidupan dalam sehari-hari.
2.10. Waktu dan tempat pelaksanaan prakerin
a. Waktu pelaksanaan prakerin
Praktik kerja industri di RSUD AL-Mulk dilaksanakan pada tanggal
01 february. Dengan jadwal dalam 1 minggu 6 hari kerja yaitu sift
pagi pukul 08.00 – 14.00 WIB. Dan sift siang pukul 14.00 – 20.00
WIB.
b. Tempat pelaksanaan prakerin
Adapun tempat pelaksanaan praktik kerja industri dilaksanakan di
RSUD
AL-Mulk kota sukabumi, Jl. Pelabuhan II Km 6 Kel. Lembursitu,
Kec. Lembursitu, Kota sukabumi, Provinsi jawa barat.
BAB III
KAJIAN TEORITIS

3.1 Standar pelayanan kefarmasian


Menurut PERMENKES NO 72 Tentang pelayanan kefarmasian
rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang bermutu dan terjangkau.
Bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinis
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai.
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan.
2. Perencanaan Kebutuhan
Perenanaan kebutuhan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah
dan priode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah tepat waktu dan efisien.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
merealisasikan perencanaan kebutuhan pengadaan yang efektif harus
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga
yang terjangkau dan sesuai standar mutu.
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis,
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera
dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
5. Penyimpanan

13
14

Setelah barang diterima di instalasi farmasi perlu dilakukan


penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus
dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian
6. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiiatan dalam rangka
menyalurkan / menyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan / pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis,
jumlah, dan ketepatan waktu.
7. Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai.
Pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan
pengunaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai.
9. Administrasi
Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan
untuk memudahkan penelusuran kegiatan, yang sudah berlalu.
Kegiatan administrasi terdiri dari:
a. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang meliputi
perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian,
pengendalian, persediaan, pengembalian, pemusnahan dan penarikan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Jenis-jenis pelaporan yang dibuat menyesuaikan dengan
peraturan yang berlaku.
15

Pencatatan dilakukan untuk:


 Persyaratan kementrian kesehtan / BPOM
 Dasar akreditasi rumah sakit
 Dasar audit rumah sakit
 Dokumentasi farmasi.
b. Administrasi keuangan
Administrasi keuangan merupakan pengaturan anggaran,
pengendalian dan analisa biaya, pengumpulan informasi keuangan,
penyiapan laporan, penggunaan laporan, yang berkaitan dengan
semua kegiatan pelayanan secara rutin atau tidak rutin dalam periode
bulanan, triwulanan, semesteran / tahunan.
c. Administrasi penghapusan
Administrasi penghapusan merupakan kegiatan
penyelesaian terhadap sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai yang tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak,
mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan
penghapusan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
3.2 Pengertian instalasi farmasi
Permenkes No. 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di rumah sakit, instalasi farmasi adalah unit pelaksanaan
fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan
kefarmasian di rumah sakit. Pelayanan kefarmasian adalah suatu
pelayanan langsung dan bertanggungjawab kepada pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Instalasi Farmasi harus memiliki
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian yang sesuai dengan beban kerja
dan petugas penunjang lain agar tercapai sasaran dan tujuan Instalasi
Farmasi. Ketersediaan jumlah tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian di Rumah Sakit dipenuhi sesuai dengan ketentuan
klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Menteri.
16

3.3 Pengertian gudang farmasi


Gudang farmasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam
pelayanan kefarmasian disebuah rumah sakit. Gudang farmasi
merupakan tempat dimana segala distribusi barang persediaan obat dan
alat kesehatan lainnya. Gudang farmasi memiliki berbagai fungsi yang
dapat dikatakan penting, salah satu fungsi gudang adalah sebagai
tempat penyimpanan segala kegiatan usaha serta sebagai pengelolaan
persediaaan barang yang ada dalam kegiatan kefarmasian. Gudang
farmasi merupakan suatu bagian dirumah sakit yang kegiatannya
dibawah management departemen instalasi farmasi yang dipimpin oleh
apoteker dan dibantu dengan beberapa apoteker yang bertanggung
jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang
mencangkup pelayanan perencanaan, pengadaan, produksi,
penyimpanan, pembekalan kesehatan atau persediaan farmasi.
3.4 Pengertian sistem penyimpanan
Menurut PERMENKES No. 72 tahun 2016 Penyimpanan obat
adalah suatu kegiatan menyimpanan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Sistem
penyimpanan obat harus sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian,
karena penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat mempengaruhi mutu
obat (Depkes RI 2010). Penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat
mengakibatkan obat cepat rusak dan kadaluarsa (seno 2018) kurangnya
perhatian mengenai kebersihan ruang penyimpanan obat juga dapat
mempengaruhi kondisi obat. Kondisi obat harus di perhatikan indikator
dari suatu obat karena obat yang akan diberikan kepada pasien harus
memenuhi syarat mutu, keamanan, dan khasiat atau kemanjuran obat.
Dalam upaya pengobatan suatu penyakit, pasien akan diberikan
beberapa jenis obat yang berbeda baik bentuk, kandungan maupun
kemasannya oleh dokter, masalah muncul setelah pasien pulang atau
dinyatakan boleh pulang dengan membawa obat tersebut ke
17

rumah, maka perlu dipikirkan cara menyimpan obat yang baik dan


benar di rumah agar tetap aman dikonsumsi dalam jangka waktu
tertentu.
Cara penyimpanan obat di rumah adalah sebagai berikut :
1. Selalu cek tanggal kadaluarsa obat yang tersimpan.
2. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
3. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
4. Simpan obat di tempat sejuk dan terhindar sinar matahari
langsung atau ikuti aturan pada kemasan.
5. Jangan meninggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu
lama karena suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat

Untuk obat berbentuk tablet, kapsuls, syrup dan lain-lain memerlukan


perlakuan khusus juga agar tetap baik dan aman dikonsumsi, antara lain:
1. Tablet dan kapsul jangan disimpan di tempat panas atau lembab.
2. Puyer (campuran beberapa obat) jangan disimpan di tempat panas
atau lembab, dan sebaiknya tidak disimpan lebih dari satu bulan
setelah tanggal pembuatan puyer. Hal ini terkait risiko
berkurangnya stabilitas obat karena perubahan kandungan obat
dan pencampuran dengan obat lainnya.
3. Lama masa penyimpanan obat sirup kering yang berisi
antibiotika, tidak boleh disimpan lebih dari 7 (tujuh) hari setelah
tercampur dengan air.
4. Obat sirup lainnya, seperti obat panas, batuk pilek, maupun
vitamin dapat disimpan sampai pada batas tanggal kadaluarsa
dengan catatan, dalam masa penyimpanannya obat sirup tersebut
tidak terdapat perubahan rasa, warna, bau atau aroma, dan tidak
terjadi perubahan bentuk/kekentalan cairannya. Meskipun
demikian, mengingat risiko kontaminasi dan oksidasi yang
mampu mengurangi stabilitas obat, sebaiknya obat sirup tidak
disimpan dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan.
5. Obat cair jangan disimpan dalam lemari es kecuali disebutkan
dalam kemasan obat. Apabila harus disimpan pada suhu lemari
es, cukup diletakkan pada pintu lemari es saja dan tidak disimpan
di dalam lemari beku (freezer).
6. Obat vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di lemari
es karena dalam suhu kamar akan mencair.
7. Obat spray/semprot jangan disimpan di tempat bersuhu tinggi
karena dapat menyebabkan ledakan.
8. Sedangkan untuk larutan oralit/pengganti elektrolit tubuh yang
dikemas dalam botol/sudah dalam bentuk cairan, tidak boleh
diberikan lebih dari 24 jam sejak tutup botol/segelnya dibuka.
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Sistem penyimpanan obat di instalasi farmasi dan gudang farmasi


di RSUD MULK
Dari hasil pengamatan sistem penyimpanan obat di depo farmasi
dan gudang farmasi RSUD AL-Mulk yaitu disimpan berdasarkan jenis
sediaan, abjad, dan berdasarkan suhu penyimpanan obat serta sistem
FIFO dan FEFO. Obat tablet, kapsul, sirup, obat tetes mata / tetes
hidung / tetes telinga dan sediaan salep mata / salep hidung disimpan
ditempat kering dan sejuk pada suhu 15° - 25°C sediaan suppositoria
dan insulin disimpan di dalam lemari pendingin yaitu 2° - 8°C agar
tidak meleleh.
Serta sediaan obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan
terpisan dari sediaan obat lain dan memiliki double pintu dan double
kunci. Kemudian saat penyimpanan obat high alert disimpan terpisah
dari sediaan obat lain dan diberi tanda khusus yang berupa stiker merah
yang mengelilingi rak penyimpanan hight alert.
Penyimpanan obat look alike sound (LASA) ditempatkan terpisah
minimal 2 box dari obat yang memiliki nama obat, rupa atau bentuk
pengucapan nama obat pun mirip. Penyimpanan sediaan obat di
instalasi farmasi dan gudang farmasi di RSUD Al-Mulk meliputi:
Sediaan obat tablet/kapsul diletakkan di dalam rak
tablet/kapsul/kaplet, obat disimpan berdasarkan abjad, dan sediaan, dan
disimpan sedemikian rupa sebagai sistem first in first out (FIFO) yaitu
pembekalan farmasi yang baru diterima diletakkan dibelakang
pembekalan farmasi yang diterima sebelumnya. Dan sistem first
exspired first Out (FEFO) yaitu penyimpanan pembekalan farmasi
yang telah mendekati kadaluarsa diletakkan didepan, serta untuk
penyimpanan stok obat tablet/ kapsul/ kaplet dari huruf abjad A-L
disimpan dilemari dengan memiliki 2 pintu yang terbuat dari kaca dan

18
19

memiliki 1 kunci. Serta untuk stok obat tablet/kapsul/kaplet dari huruf


abjad M-Z disimpan didalam belakang rak obat tablet/kapsul/kaplet dari
huruf abjad M-Z.
Sediaan obat sirup diletakan di dalam rak sirup dan disusun secara
alfabet dan disimpan berdasarkan sistem first in first out (FIFO) yaitu
pembekalan farmasi yang baru diterima diletakkan di belakang yang
diterima sebelumnya. Dan sistem first exspired first out (FEFO)
Penyimpanan stok obat sirup diletakan di bawah pada lemari
kayu yang bertujuan untuk memudahkan pengambilan obat sirup dan
menghindari terjadinya kecelakaan akibat obat sediaan sirup terjatuh.
Contohnya obat ambroxol sirup, antasi sirup, cetirizine, cefixime sirup,
amoxillin sirup, dan domperidon sirup.
4.2 Obat di instalasi farmasi dan gudang farmasi di RSUD Al-MULK
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di ruang
penyimpanan obat di depo farmasi dan gudang farmasi adalah
tersediannya obat bebas salah satunya yaitu obat OBH sirup,
paracetamol, antasida, attapulgite. Obat bebas terbatas contohnya ibu
profen, antiza, dan zink.
Obat keras contohnya asam mefenamac, acetylestein, amlodipin,
cefixime, domperidon dan salbutamol, obat golongan narkotika dan
psikotropika contoh obat narkotik diantaranya codipront dan codein
contoh obat psikotropika adalah braxidiin dan analsik dan diazepam.
Obat herbal terstandar (OHT) yaitu obat psidii
4.3 Permasalahan pada saat menyimpan obat di instalasi farmasi dan
gudang farmasi di RSUD Al-Mulk.
Kesalahan dalam penyimpanan obat dapat menyebabkan
perubahan secara fisik dan kimiawi. Perubahan tersebut dapat
menurunkan efektivitas obat serta dapat menyebabkan efek samping
yang tidak di harapkan. Oleh karena itu, penyimpanan obat harus
dilakukan dengan benar.
20

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, adapun permasalahan


yang terjadi pada saat penyimpanan obat di RSUD Al-Mulk sebagai
berikut.
1. Menyimpan obat di tempat yang terkena cahaya matahari.
2. Menyimpan obat disuhu yang tidak tepat.
3. Menyimpan obat yang sudah kadaluarsa
4. Menyimpan obat tanpa kemasan primernya.
BAB V
PENUTUP

5.1 kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Penyimpanan
obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan obat yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Sistem
penyimpanan obat yaitu memakai metode first in first out (FIFO) yaitu
pembekalan farmasi yang baru diterima diletakkan dibelakang
pembekalan farmasi yang diterima sebelumnya. Dan sistem first
exspired first Out (FEFO) yaitu penyimpanan pembekalan farmasi
yang telah mendekati kadaluarsa diletakkan didepan, Sedangkan
golongan narkotika dan psikotropika disimpan terpisan dari sediaan
obat lain dan memiliki double pintu dan double kunci.
Penyimpanan obat look alike sound (LASA) ditempatkan terpisah
minimal 2 box dari obat yang memiliki nama obat, rupa atau bentuk
pengucapan nama obat pun mirip.
5.2 Saran
Bagi siswa maupun siswi yang melakukan kegiatan prakerin ini ada baiknya
untuk terus menjaga nama baik sekolah. Terutama saat berada di tempat
pelaksanaan kegiatan praktek kerja tersebut sesuai dengan peraturan
perusahaan.
Bagi instansi
Secara keseluruhan sistem penyimpanan obat di instalasi farmasi dan
gudang farmasi sudah sesuai dengan standar pelayanan dirumah sakit,
Akan tetapi perlu diperluas lagi tempat pemyimpanan Obat agar
mempermudah dalam pengambilan obat. Dan untuk staf-staf di RSUD
Al-Mulk agar tidak perlu sungkan terhadap anak pkl.

21
22

Saran bagi sekolah


Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan
terutama untuk pembinaan mental siswa siswi dna juga lebih sering lagi
dalam melakukan praktik dalam bidang mata pelajaran farmasi di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Rumah Sakit Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI :

http://smartplusconsulting.com/2013/09/pengertian-rumah-sakit-menurut-
keputusan-menteri-kesehatan-ri/. Diakses pada Rabu 23 Februari 2022
pukul 21.45 WIB

Penyimpanan Obat di Gudang Instalasi Farmasi :

https:/media.neliti.com/media/publications/25003-ID-penyimpanan-obat-di-
gudang-instalasi-farmasi-rs-pku-muhammadiyah-yogyakarta-unit.Pdf.
Diakses pada Diakses pada Rabu 23 Februari 2022 pukul 21.30 WIB

Penyimpanan Obat di Rumah :

https://www.rspmibogor.or.id//artikel/read/cara-penyimpanan-obat-di-
rumah. Diakses Diakses pada Rabu 23 Februari 2022 pukul 20.15 WIB

Instalasi Farmasi :

https://rsudtakaran.kaltaraprov.go.id/index.php/bonus-page/ins-penunjang/
359-instalasi farmasi#:~:text=Menurut%20Permenkes%20no
%2072tahun,pelayanan%20kefarmasian%20di%20Rumah%20Sakit%20.
Diakses pada tanggal 26 Februari 2022 pukukl 17.45. WIB

Sistem Penyimpanan Obat :

https://perpustakaan.poltektegal.ac.id/index.php?=vsteream-
pdf&vid=246112&bid=4209584. Diakses pada tanggal 21 Maret 2022
pukukl 08.37. WIB

23
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Gambar 1.2. Penyimpanan Obat A-L Gambar 1.3 Obat Injeksi di Gudang

Gambar 1.4 Obat High Allert Gambar 1.6 Penyimpanan obat Sirup & tab

Gambar 1.7 Penyimpanan obat Psikotropika & Narkotika


Gambar 1.8 Stiker LASA & high Alert Gambar 1.9 Injeksi di Instalasi
Farmasi

25
26
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas :
Nama : Risa Maeta Riswan
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi 21 Mei 2004
Alamat : Jl Kp Neglasari
Kontak :-
Pendidikan Terakhir
Paud Mutiara
MD Sirojul Mubtadiin 2015-2016
SD 3 Gununggruh 2016-2017
Mts Al- Falah 2019-2020

27

Anda mungkin juga menyukai