Anda di halaman 1dari 64

Bentuk Sediaan cara yang aman dan baik utk

menggunakan obat dalam dosis yang tepat



Alasan :
- melindungi obat dari pengaruh luar seperti udara,
kelembaban dan cahaya
- melindungi obat dari kerusakan akibat pengaruh asam
lambung setelah pemberian oral ( tab.salut)
- menutupi rasa pahit, asin atau tidak mengenakkan dari
obat
- menyiapkan bentuk sediaan yang membuat obat lebih
stabil
- mencapai kerja obat yang lebih optimal; cara pemberian
dan rute pemberian obat

sediaan padat
Pulvis, pulveres, kapsul, pil, tablet,
suppositoria
sediaan cair
sirup, eliksir, obat tetes, gargarisma,
saturasi/netralisasi, emulsi, suspensi
semi padat
salap, pasta, krem, gel
SERBUK :
Partikel-partikel halus yang merupakan
hasil suatu proses pengecilan ukuran
partikel dari suatu bahan kering
campuran yang homogen dari beberapa
bahan obat yang diserbukkan dalam
keadaan relatif kering dan halus
secara kimia fisik
partikel bahan padat yang mempunyai
ukuran antara 10.000 nm 0,1 m
Sbg campuran bahan obat sesuai
kebutuhan
Dosis lebih tepat
Lebih stabil daripada sediaan cair
Memberikan disolusi lebih cepat

Kurang baik untuk BO yg mudah rusak/terurai
dg adanya kelembaban/kontak dg udara
BO yg pahit muntah, mual, yg korosif sulit
diatasi
Peracikannya relatif lama
1. Homogen dan kering
Homogenitas dipengaruhi faktor:
a. Ukuran Partikel
b. Densitas/berat jenis
Kering : tidak boleh menggumpal atau
mengandung air
2. Punya derajat kehalusan tertentu
- Sediaan lebih homogen
- Disolusi makin cepat
- Permukaan serbuk jadi luas dan punya daya
absorbsi besar (antasida atau karbo adsorben
cocok)
PULVERES (serbuk terbagi)
PULVIS (serbuk tidak terbagi)dalam (contoh??)
dan luar (contoh??)

1. Pulvis adspersorius (serbuk tabur)
- serbuk ringan
- penggunaan topikal
- wadah khusus (berlubang diatas)
- melewati ayakan 100 mesh (halus halus)
- bebas dari mikroorganisme spt Closteridium
tetani, C.welchii, Bachilus anthracis (terutama
bahan talk, kaolin dan bahan mineral)
steril kering
- tdk boleh utk luka terbuka

2. Pulvis dentrificius (serbuk gigi)
- mengandung karmin (dilarutkan dlm etanol 90%)
3. Pulvis sternutatorius (serbuk bersin)
- partikel halus sekali
- dihisap melalui hidung
4. Pulvis effervescent
- serbuk biasa yg pemakaiannya dgn dilarutkan dlm air
dingin/hangat dan mengeluarkan gas CO
2
lar.jernih
- campuran asam-basa
- rasa segar
- untuk pengobatan, dll

1. Lumpang dilapisi dgn sedikit bahan
penambah
2. Dimulai dgn menambahkan obat yg
jumlahnya sedikit
3. Bahan obat yg berwarna dicampur diantara
dua lapisan zat netral
4. Bahan obat yg kasar dihaluskan terlebih
dahulu
5. Bahan obat yg berbobot ringan dan mudah
menguap dimasukkan terakhir
Bahan padat
1. Halus sekali
a. berkhasiat keras:
- juml.banyak, dilapisi zat tambahan
- juml.sedikti, pengenceran
b. tidak berkhasiat keras
- Belerang; tdk diayak dgn bahan
sutra/logam
- Iodoform; diayak dgn ayakan khusus dan
terpisah; bau tdk enak dan lengket

2. Hablur/kristal
- kamfor; ditetesi etanol 95%; mudah
mengkristal
- asam salisilat,; ringan, mudah beterbangan
tetesi etanol tambahkan zat tambahan
- as.benzoat, naftol, salol, timol,; campuran
mudah mencair ; as.salisilat
- garam-garam yg mengandung air kristal
(NaCO
3
, Fe(2)SO
4
, AlSO
4
, dll; diambil bentuk
keringnya (eksikatus)
Bahan setengah padat
- jumlah banyak bahan dilebur terlebih dulu
- jumlah sedikit tetesi aseton, eter
contoh : adepslanae, cera, paraffin padat, vaselin

Bahan Cair
- minyak atsiri; diteteskan terakhir
- kalii arsenitis solutio; diuapkan samp.kering, tambahkan zat
tambahan
- sol.formalida (formalin); diganti dgn btk padatnya
(paraformaldehid) jumlah kadar formalin tersedia
- tingtur; menguap dan tdk menguap
- ekstrak; kering spt bhn padat lain
kental etanol 70%/90% dlm lumpang panas
cair dikerjakan spt tingtur

1. Pembagian secara visual (juml.maks.10
bgks)
2. Juml.lebih dari 10 bgks; dibagi melalui
penimbangan bbrp bagian shg bisa dibuat
maks.utk 10 bgks, dan jika juml.nya ganjil
ditentukan berat ratanya dan timbnag
juml.bungkus secukupnya lalu sisanya
dibagi.
3. Pemakaian dgn DM>80% harus ditimbang
satu per satu, hasil akhir ditimbang sbg
berat rata-rata dan timbang satu persatu.

RUMAH SAKIT KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NO.SIPKH : .....................................
JALAN MAKASSAR

Dokter Hewan : .........................................

Makassar, xx xx 2014
R/ Paracetamol 500 mg
Coffein 50 mg
mf pulv dtd No XV
S 2 dd pulv I
# Paraf







Pro : Anjing X
Milik : Tn. Andi
Alamat : Jl. Makassar


Resep tidak boleh diganti tanpa sepengetahuan Dokter
CONTOH
RESEP
perkamen, kertas lilin, kertas perak, dll
Caranya???

WADAH
Syarat : terlindung dari pengaruh cahaya,
udara, mencegah penguapan serbuk, mudah
diambil dari wadahnya
Dos serbuk, pot, botol mulut lebar
a. BO berkhasiat keras. BO yg beratnya<50
mgpengenceran
b. BO higrokopis dan deliquescent
lengket atau jadi pasta bila kontak dg
udara terbuka. Mengatasinya:
Digerus dlm mortir kering dan hangat
Ditambah absorben inert, misal MgO,
MgCO3
Dibungkus yg baik dan rapat
c. Bahan eflorecen mengandung air kristal
dlm jumlah besar, bila diserbuk/digerus akan
melepaskan air kristalnya shg serbuk lembab.
Cara mengatasi :
o diganti btk anhidrous
o Dipanaskan suhu ttt ad berat konstan
Contoh: asam citrat, asam tartrat, dll

d. Terbentuk campuran etektik. Camp bahan-
bahan yg pd suhu ttt mjd basah, contoh mentol-
kamfer 53-74% mentol.
Mengatasinya:
Ditambah absorben, mis: MgO, MgCO3,@bhn
dicampur dg absorben baru digabung.
Diberikan terpisah tapi diberi keterangan
keduanya diminum bersama
Dibiarkan terbentuk etektik, mis: mentol dan
kamfer
a. Ekstrak kental BO dlm mortir hangat
dilarutkan dg pelarut yg sesuai +
pengering inert.Ekstrak beladon, Ekstr.
Hyoscyami: alkohol 70%. Ekstrak
Canabis indicae: alkohol 90%.Pengering:
amilum, SL
b. Adep lanae, vaselin:
- jumlah kecil: +pelarut organik + bhn
pengering
- jumlah besar dilebur di wb + pengering
a. Tingtura, ada 2 jenis:
- bahan berkhasiat tahan pemanasan
* jumlah kecil: mortir panas + pengering
* jumlah besar : uapkan di wb ad kental +
pengering
- Tak tahan pemanasan.
bhn berkhasiat dpt diganti komponen-
komponennya maka ambil komponennya saja
tanpa bhn cairnya, mis: TOB, Iodii, sol camphora
spirituosa.
Bila tak dpt diganti :
- jumlah kecil dpt langsung ditambahkan
- Jumlah besar: uapkan T rendah ad
kental+pengering
mial : TOC, Tinct Valeriana

b. Ekstrak cair. Sama dg tingtura. Bila tahu
bobot sisa keringnya diganti komponen
keringnya, misal: Extrac Rhamni Purshianae
liq, sisa keringnya 25 % ganti btk kering 25
% berat.
c. Bhn cair non alkoholis, mis: Liquor Arenicalis
Fowleri mengandung 1% As2O3
- jumlah kecil langsung tambahkan
- jumlah bear uapkan di wb ad
1/3nya+pengering. Tak boleh diganti As2O3
krn absorbsi beda
d. Minyak atsiri dlm elaiosacchara. Camp gula-
minyak atsiri 2g: 1 tetes, mis: elaiosacchara
foeniculi, anisi, dll

1. Pulvis adspersorius: sediaan serbuk bebas
dari butiran kasar dan utk obat luar.
Syaratnya:
Homogen, bebas dari sifat fisik yg
menyebabkan iritasi
Mudah mengalir, tersebar merata dan
melekat di kulit
Sesuai tujuannya, misal: menyerap air

2. Serbuk effervescent: sediaan padat bentuk
serbuk utk pemakaian dlm tdd camp asam-
basa, saat dilarutkan dlm air akan melepas
CO2.
Asam: asam sitrat, asam tartrat
Basa : Na bicarbonat
ALASAN PENGGUNAAN :
Menutup rasa pahit/ tak enak (krn ada CO2)
Gas CO2 mempercepat penyerapan, krn
merangsang cairan lambung+karminatif
Serbuk lebih stabil daripada potio
a. Cara kering:
serbuk dikeringkan & dihaluskan kec asam
sitrat. Lalu campur asam sitrat panaskan
100
o
C dalam oven. As sitrat melepas air
kristal serbuk jd lembab membentuk
pasta, lalu digranul ayakan no 6, keringkan
suhu 50
o
C

b. Cara basah. Bhn pembasahnya alkohol 95%.
Semua serbuk dicampur lalu + alkohol 95 %
sedikit-sedikit aduk ad massa granul, ayak
no 6, keringkan suhu 50
o
C

Bila ada zat aktif saja ambil zat aktif saja
Bila tidak: tablet digerus dulu, campur dg
serbuk lain, ayak
Bila jumlah tablet pecahan timbang dalam
perbandingan. Misal: CTM 1/6 tab.Berat 1
tab= 200mg
ambil 1 tablet gerus +SL ad berat camp 600
mg. Lalu ambil 100 mg campuran.
R/ Salycil talc 2 % 100
mfds pulvis adspersorius
R/ Menthol 7
camphor 3
ZnO 10
Calamin 10
Talk ad 100
R/ NaCl 0,700
KCl 0,300
Na bicarbonat 0,500
Glucosum 5
mf pulv dtd no III
R/ TOB 1
SL qs
mf pulv dtd no X
R/ Aspirin tab 0,5 tab
Parasetamol 0,25 tab
Coffein 25 mg
mf pulv dtd No XV
R/ Pulv aerophorus 10
Adde Ac Ascorbic 5
mf pulvis
Salep (unguenta/ointment) :
bentuk sediaan yang lunak, tidak bergerak dan tergolong
sediaan semi padat, biasanya mengandung obat untuk
pemakaian pada kulit atau pada membran mukosa.
Sediaan salep bervariasi dalam komposisi, konsistensi dan
tujuan penggunaannya.
Beberapa variasi dari prototipe salep banyak digunakan
dalam praktek peresepan dan dibedakan dengan namanya.
Macamnya : unguenta, krim, pasta, jeli, oculenta,cerata.




1. Bagian bagian yang dapat larut dalam sejumlah campuran
lemak yamg diperuntukkan bilamana perlu dilarutkan dengan
pemanasan di dalamnya.

2. Zat-zat yang mudah larut dalam air kecuali ditentukan lain
,bila banyak nya air yang dipergunakan untuk pelarutan dapat
dipungut oleh jumlah campuran lemak yang telah ditentukan,
mula-mula dilarutkan dalam air; banyaknya air yang
dipergunakan mula-mula dikurangi dari jumlah yang telah
ditentukan dari campuran lemak.

3. Zat-zat yang dalam lemak dan dalam air atau kurang cukup
dapat larut harus sebelumnya dijadikan serbuk, dan diayak
melalui dasar ayakan B40. Pada pembuatan unguenta ini zat yang
padat sebelumnya dicampur rata dengan lemak, yang beratnya
sama atau setengahnya,bilamana perlu sebelumnya dilelehkan
dan kemudian sejumlah sisa lemaknya telah atau tidak dilelehkan
ditambahkan sebagian demi sebagian.

4. Apabila unguenta dibuat dengan perlelehan, maka
campurannya harus diaduk sampai dingin.
Unguenta : mengandung relatif lebih sedikit bahan dan
perbedaan pokok dengan yang lainnya pada konsistensi;
bila dipakaikan pada kulit akan melunakkan dan
membentuk lapisan penutup pada permukaan kulit.
Krim : jenis salep yang dapat dicuci, memiliki
konsistensi yang lebih lunak dan mengkilat, biasanya
digunakan pada daerah yang teriritasi atau tempat yang
sensitif.
Pasta : mengandung zat padat dalam persentase tinggi;
popular digunakan pada bidang dermatologi, bersifat
kaku, biasanya tidak meleleh pada suhu tubuh,
membentuk dan mempertahankan lapisan pelindung
pada area yang diaplikasikan.








Cerata : salep berlemak, mengandung
malam dalam persentase tinggi, titik
lebur tinggi.
Jeli : salep yang sangat tipis, hampir cair,
mengandung sedikit atau tanpa malam,
digunakan pada membran mukosa, untuk
tujuan melicinkan dan sebagai basis obat,
biasanya terdiri dari campuran sederhana
lemak dengan titik leleh rendah dan
minyak.


Dasar salep atau pembawa substansi obat
untuk penggunaan pada kulit (topikal)
Pelumas pada kulit
Pelindung untuk mencegah kontak
permukaan kulit dengan rangsang kulit

Banyak faktor berpengaruh dalam pemilihan dasar
salep :
sifat dasar obat, stabilitas, dan aksi terapi (obat
yang terhidrolisis cepat lebih stabil dalam basis
hidrokarbon dibandingkan basis berair)
karakteristik umum kulit pasien (kering atau
berminyak)
daerah kulit yang akan diterapi (berambut atau
gundul)
jenis lesi yang terjadi (kering atau serous)
efek kimia bahan pembawa terhadap obat dan
obat terhadap bahan pembawa
aksi bahan pembawa pada kulit

Stabil,
bereaksi netral,
tidak mengotori,
tidak mengiritasi,
tidak menimbulkan dehidrasi,
tidak beraksi menghilangkan lemak,
tidak higroskopis,
dapat dihilangkan dengan air,
dapat dicampur dengan semua obat
bebas dari bau yang tidak enak,
tidak memberi noda,
mampu memenuhi sebagai medium bagi obat
yang tak larut dalam lemak atau air,
efisien untuk kulit kering, berminyak, atau
basah,
dapat disimpan untuk penggunaan
ekstemporer,
dapat mengandung 50% air,
mudah dibuat,
meleleh atau melunak pada suhu badan.

Dasar salep hanya dapat memenuhi
beberapa sifat-sifat tersebut diatas
(tergantung pada tipe dasar salep dan
akhir penggunaan).

Dasar salep anhidrus
Minyak hidrofob : minyak mineral (vaselin, paraffin),
minyak dari hewan (adeps lanae), minyak tumbuh2an (Ol.
Sesami, Ol. Olivarum, Ol. Cocos)
Minyak hidrofil : dasar salep tercuci (aquaphor, carbowax,
polysorb)
Dasar salep yang mengandung air
Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin)
Dasar salep emulsi tipe M/A (hydrophilic ointment USP,
cold cream, vanishing cream)
Dasar salep yang mengandung serbuk
Serbuk dalam minyak hidrofob (zinc oxide ointment USP)
Serbuk dalam minyak hidrofil (starch in hydrophilic
petrolatum)

Dasar salep berminyak/berlemak (vaselin, paraffin
cair, paraffin dan jelene, minyak tumbuh2an,
silicon)
Dasar salep absorpsi (adeps lanae, hydrophilic
ointment petrolatum dan dasar salep yang baru :
aquaphor, polysorb, hydrosorb dan plastibase
hydrophilic).
Dasar salep tercuci (polyethylene glycol ointment
USP)
Dasar salep emulsi (lanolin, cold cream, vanishing
cream, Hydrophilic ointment, Emulsifying ointment
dan emulsifying wax )



Vaselin terdiri dari vaselin putih dan vaselin
kuning. Vaselin putih : bentuk yang telah
dimurnikan/dipucatkan warnanya dengan asam
sulfat shg tidak boleh digunakan pada salep mata
krn akan mengiritasi.
Vaselin digunakan jika dikehendaki adanya film
penutup pada kulit yang diobati. Kemampuan
menyerap air 5%, dapat ditingkatkan dengan
menambah kholesterol.

Parafin adl paraffin padat, digunakan untuk
mengeraskan salep krn titik lebur campuran
naik.
Paraffin cair, ada dua kualitas, yang viskositasnya
encer digunakan untuk pembuatan vanishing
cream, yang viskositasnya kental digunakan
untuk pembuatan cold cream.
Minyak tumbuh2an ditambahkan pada dasar
salep sebagai pelumas dan untuk menurunkan
titik lebur. Pada proses hidrogenasi minyak akan
menjadi semi solid dan berwarna putih,
keuntungan : makin stabil, tidak tengik,
menambah daya absorpsi air.


Jelene : terdiri dari minyak hidrokarbon dan
malam, fase air mudah bergerak shg difusi
obat ke media sekelilingnya dapat terjadi
lebih baik.
Silikon : dikenal dengan dimetikon, suatu
semi polimer sintetik yang struktur dasarnya
bukan suatu hidrokarbon tetapi rantai Si dan
O, silicon termasuk dasar berminyak, bila
dipegang rasanya seperti minyak, tak campur
dengan air. Silicon stabil pada suhu tinggi,
tahan terhadap oksidasi, Contoh sediaan ;
Silicone hydrophilic ointment, silicone
absorption base, silicone emulsion base.

Ada dua tipe pokok dasar salep absorpsi :
Dasar salep anhidrus: dapat menyerap air dan
membentuk emulsi A/M (adeps lanae dan
hydrophilic petrolatum).
Dasar salep anhidrus dan merupakan emulsi A/M
tapi masih mampu menyerap air yang ditambahkan
(cold cream, lanoline), tidak mudah dicuci, tidak
tercuci, krn fase kontinu adl minyak. Adeps lanae
digunakan sbg lapisan penutup dan melunakkan
kulit tetapi banyak yang alergi. Hydrophilic
petrolatum digunakan sebagai pengganti adeps
lanae.

Dasar salep emulsi tipe A/M (lanolin, cold cream). Lanolin
adalah adeps lanae cum aqua digunakan sbg pelumas dan
penutup kulit serta bersifat lebih mudah digunakan.
Cold cream, emulsi tipe M/A, dibuat dengan pelelehan cera
alba, cetacium dan Ol. Amygdalarum ditambah larutan borax
dlm air panas, diaduk sampai dingin. Dasar salep ini harus
dibuat baru krn Ol. Amygdalarum tidak stabil. Digunakan sbg
pendingin, pelunak dan sbg pembawa obat.
Hydrophilic ointment: dapat ditambah cairan obat tanpa
merubah viskositasnya, mudah dicuci dari kulit.
Vanishing cream, digunakan sbg dasar kosmetik dan
pengobatan kulit.
Emulsifying ointment dan emulsifying wax : tipe M/A krn
natrium lauril sulfat larut dalam air.

Inkompatibilitas : tak tercampurkannya
bahan-bahan obat dalam suatu formula
sediaan obat yang diresepkan.
Akibat : perubahan efek, perubahan
penampilan
Peran farmasis : pengatasan problema
inkompatibilitas dengan beberapa alternatif

drh. Dian
NO.SIPKH : ..........................................
JL. Makassar
Praktek : setiap hari kerja (17.00-20.00)

Malang, 25 November 2011

R/ Neomycin 1 %
Hydrocortisone acetat 1 %
Vasselin album ad 50 g
m.f.l.a unguentum
S ue
# paraf

Pro : Kucing Y
Milik : Nn. Aldila
Alamat : Jl. Makassar

Resep tidak boleh diganti tanpa sepengetahuan Dokter
Polietilenglikol (PEG) :
PEG kompatibel dengan HgO kuning,
ammoniated mercury, asam salisilat,
kalomel, asam benzoate, asam undesilinat,
sulfur, asam borat, resorsinol, dan pix
liquida.
PEG inkompatibel dengan resorcinol, balsam
Peruvian, dan tannin.
Silikon :
bersifat inkompatibel dengan PEG, sabun
lunak, gliserin dan malam, minyak
tumbuh2an, dan paraffin liq.

Asam undesilinat (undecylenic acid) :
digunakan dalam bentuk garam (zinc
undecylenate) digunakan pada salep tidak
menyebabkan inkompatibilitas.
Urea : membentuk campuran eutetik dengan
chloral hydrate, pyrocatechol, pyrogallol.
Asam salisilat : menyebabkan
inkompatibilitas akibat asam dan salisilat
nya.
Methyl salicylate : inkompatibel dengan
volatile oil dan salisilat.




Resorcinol :
Warna menjadi gelap oleh adanya alkali;
Membentuk komponen yang berwarna dengan
ferric chloride, chloroform, formaldehyde,
beberapa gula.
Membentuk campuran eutetik dengan
acetamide, acetanilide, antipyrin, camphor,
chloral hydrate, menthol, phenol, pyrogallol
dan urethane.

Resin : mencair atau melunak bila
dicampur dengan camphor, menthol,
phenol, phenyl salicylate, thymol atau
urethane.
Promethazine hydrochloride (phenergan) :
Bersifat asam, inkompatibel dengan
alkali, dirusak oleh oksidator.
Procaine hydrochloride : diendapkan oleh
alkali dan alkaloid, inkompatibel dengan
mild mercurous chloride, mercuric
chloride, garam perak, dan oksidator.

Phenol : membentuk campuran eutetik
dengan acetanilide, aminopyrine, chloral
hydrate, camphor, menthol, resorcinol,
phenyl salicylate dan thymol.
Menthol : dirusak oleh oksidator kuat,
sifat inkompatibilitas : liquefaction,
membentuk campuran eutetik dengan
betanaphthol, borneol, chloralhydrate,
camphor, phenol, resorcinol, thymol,
urethane, pyrocatechol, pyrogallol.


Naphthalene (naphthalin) : inkompatibel dengan
oksidator kuat, membentuk campuran eutetik dengan
phenol, phenyl salicylate, dan beberapa komponen
organic lain.
Betanaphtol : inkompatibel dengan oksidator dan
membentuk komponen yang bervariasi dengan
beberapa asam. Membentuk suatu massa yang
lembab bila dicampur dengan antipyrine, camphor,
menthol, phenol dan phenyl salicylate.
Glycerin (glycerol) : pelarut yang baik untuk asam
borat dan sodium borat, bukan pelarut yang baik
untuk volatile oil, camphor, menthol, dan resin,
pelarut yang baik untuk phenol. Inkompatibel dengan
oksidator kuat. Bila dicampur dengan tannin, phenol,
salisilat menyebabkan warna menjadi gelap yang
dapat dicegah dengan penambahan sedikit sodium
citrate.

Lidocaine hydrochloride : inkompatibel
dengan garam alkali.
Iodoform : dirusak oleh cahaya, alkali, tannin
dan mild mercurous chlorides, inkompatibel
dengan mercuric oxide.
Vioform (iodochlorhydroxyquin) : Bila
dicampur dengan bacitracin akan
menyebabkan inaktifasi sampai 10%.
Ichthammol (ichthyol) : diendapkan oleh
asam dan mineral dan garam asam, dan
dirusak oleh alkali. Membentuk komponen
tak larut dengan mild mercurous chloride,
resorcinol dan potassium iodide.

Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak
dan merkuri.
Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep
karena tidak dapat bercampur dengan baik dan
menjadi kotor, dapat dicegah dengan mencampurkan
separuh jumlah balsam terlebih dulu dengan castor
oil.
Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat.
Diinaktivasi oleh sodium thiosulfate dan oksidator.
Diendapkan oleh garam logam berat, asam benzoate,
asam salisilat, tannic acid, dan sodium chloride
konsentrasi tinggi.
Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan
borat.

R/ Menthol 0,200
Ephedrin 0,200
Paraff. Liq. ad 30
Menthol dan ephedrine dapat meleleh, tetapi pada waktu penambahan
paraffin akan terjadi pemisahan (menthol larut, ephedrine tidak larut dan
akan memisah lagi).

R/ Precipitated sulfur 2%
Salicylic acid 5%
I.O.D 2%
Vanishing cream qs ad 30
M ung.

Pengatasan : ditambahkan stablisator gliserin atau basis vanishing cream
diganti dengan washable ointment base yang mengandung non-ionic
emulsifier.

Problema : asam salisilat menyebabkan emulsi vanishing
cream pecah.

Anda mungkin juga menyukai