KRIM FLUOSINOLON
OLEH :
NAOMI INGGRID NAPITUPULU
183202202
Nama : CIFLUNOLON
Kemasan : Tube
eksterna.
tidak kurang dari 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada
yaitu : krim tipe air minyak (A/M) dan krim minyak air (M/A). untuk membuat
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Krim ciflunolon (fluosinolon) yang dibuat bentuknya setengah padat, bau adeps
lanae, warna sediaan putih, krim tersebut homogen, tipe krim tersebut adalah air
Bahan tambahan
Jalur produksi krim terpisah dari jalur produksi yang lain dimana pada jalur
produksi ini terdiri dari beberapa ruangan. Ruangan tersebut telah diatur suhu,
kelembaban dan tekanan dengan Unit Pengatur Udara (Air Handling Unit/AHU).
a. Ruangan penimbangan.
b. Ruangan pencampuran.
Pada ruangan ini dilengkapi dengan alat Double Jacket Tank untuk
memanaskan air, alat Ultra Turrax untuk mencampur bahan aktif dengan
sebelum digunakan dan sore hari sesudah selesai digunakan. Bila tidak ada
c. Ruangan pengisian.
dengan kapasitas 2400 tube per jam dan dilengkapi juga dengan neraca
analitik.
dengan kapasitas 900 tube per jam sampai 2000 tube per jam dan
dengan kapasitas 1600 tube per jam dan dilengkapi juga dengan neraca
analitik.
dilakukan pemeriksaan bobot oleh operator dan pada awal dan akhir pengisian
d. Ruangan karantina.
pengemasan sekunder.
Prosedur Pembuatan
5. Panaskan mortir
9. Aduk hingga basis cream terbentuk, lalu keluarkan dan tempatkan pada
cawan
dalam mortir
12. Setelah homogen timbang massa tersebut sebanyak 500 mg sebagai hasil
13. Lalu masukkan basis yang terdapat di dalam cawan. Setelah itu masukkan
15. Masukkan 5 bagian cream ke dalam tube dengan dilapisi plastik karena
10 g ) untuk diuji.
EVALUASI SEDIAAN
1. Uji pH
c. Diamati kertas pH
d. Dibandingkan indikator pH
2. Uji Homogenitas
c. Tutup objek dengan tutup objek pada alat uji daya lekat
catat waktunya.
indicator PP dikeringkan
b. Ambil kertas saring lagi ukur 2,5 cm x 2,5 cm sebanyak 12 buah basahi
atasnya
d. Tetsi kertas saring dengan KOH pada kertas saring yang berukuran
kecil, diamati pada 5, 10, 15, 30, 45, 60 detik. Jika tidak ada noda
ekstensometer
menit.
sebelumnya.
Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari
lemak, sebagian besar terdiri dari asam oktadekanoat, 𝐶18 𝐻36 𝑂2 dan asam
Pemerian
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian ethanol (95%) P,
Suhu Lebur
Bilangan Iodium
Asam Mineral
dinginkan, saring. Pada filtrat tambahkan 1 tetes Larutan jingga metil P; tidak
lemah.
Sisa Pemijaran
Tidak lebih dari 0,1%; pengeringan dilakukan menggunakan 4 g
Penyimpanan
monoetanolamina. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari
Pemerian
Cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah mirip
amoniak; higroskopik
Kelarutan
Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform
P.
Bobot Jenis
Indeks Bias
Kadar Air
tertera pada penetapan kadar air; sebagai pelarut digunakan campuran 5,0 ml
Sisa Pemijaran
Zat tambahan
Lemak Bulu Domba adalah zat serupa lemak yang dimurnikan, diperoleh
dari bulu domba Ovis aries Linne (Farm Bovidae), mengandung air tidak
Pemerian
Zat serupa lemak, liat, lekat; kuning muda atau kuning pucat, agak
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%) P;
Jarak Lebur
36° sampai 42°; penetapan dilakukan menurut cara Penetapan suhu lebur
lemak, malam dan sejenisnya yang tertera pada Penetapan jarak lebur, suhu
lebur, suhu beku dan jarak didih, dengan membiarkan pada suhu 15° sampai
Bilangan Asam
Bilangan Iodium
g
Susut Pengeringan
Tidak lebih dari 0,5%; pengeringan dilakukan pada suhu 105° selama 1
jam
Penyimpanan
Zat tambahan
Pemerian
Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
Keasaman-Kebasaan
Kekentalan
Penyimpanan
Laksativum
Pemerian
Keasaman-Kebasaan
warna biru.
Kalsium
kekeruhan.
Klorida
Nitrat
Sulfat
Pada 10 ml tambahkan 1 ml larutan barium klorida P; biarkan selama 5
Karbondioksida
Zat Teroksidasi
Sisa Penguapan
Tidak lebih dari 0,001% b/v; penguapan dilakukan di atas tangas air
hingga kering.
Penyimpanan
Metil Paraben mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari
101,0% 𝐶8 𝐻8 03 .
Pemerian
Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai rasa,
Kelarutan
Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter
P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliserol P panas
dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan
tetap jernih.
Suhu Lebur
Keasaman-kebasaan
indikator larutan merah metil P; diperlukan tidak lebih dari 0,1 ml.
Sisa Pemijaran
Penetapan Kadar
Penyimpanan
mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,% 𝐶24 𝐻30 𝐹2 𝑂4
Pemerian
Serbuk hablur, putih atau praktis putih; tidak berbau, stabil. Meleleh pada
suhu 270°denganperubahankomposisi.
Kelarutan
Tidak larut dalam air; larut dalam metanol; sukar larut dalam eter dan
dalam kloroform.
Baku pembanding
Identifikasi
Jika timmbul perbedaan, maka larutan zat uji dan baku pembanding dalam
etil asetat P, uapkan larutan sampai kering dan ulangi pengujian dengan
menggunakan residu.
larutan uji dan larutan baku dengan kadar masing-masing 5 mg/ml dalam
Rotasi jenis. Antara +98 dan 108, dihitung terhadap zat yang telah
tidak lebih dari 8,5% untuk bentuk hidrat; lakukan pengeringan dalam
dan awaudarakan.
tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 3000 lempeng
teoritis, dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih
dari 3,0%.
Prosedur. Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang
20 µl). Larutan baku dan Larutan uji kedalam kromatograf , ukur respons puncak
dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.
fase diam C18 dan fase gerak hasil optimasi metanol:air dengan perbandingan
senyawa-senyawa yang tidak mudah menguap (non volatil). KCKT juga sering
digunakan untuk penetapan kadar senyawa tertentu seperti asam amino, asam
senyawa aktif obat dan lain-lain. KCKT merupakan metode yang tidak destruktif
1. Pengamatan Organoleptis
2. Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara meletakkan sediaan
(Agoes, 2012).
3. Pengukuran pH
mencocokan warna strip dengan warna acuan yang tertera pada kemasan indikator
pH strip.
4. Uji Viskositas
dibuat dan setiap minggu selama 4 minggu penyimpanan (Kumar, et al., 2011).
5. Daya Sebar
Krim sebanyak 0,5 gram di atas kaca arloji yang dilapisi kertas grafik.
Kemudian diberi beban dengan kaca arloji yang sama selama 60 detik, lalu diberi
masing-masing beban seberat 50 g, 100 g, 150 g dan 200 g dan dibiarkan selama
Sejumlah sampel krim diletakkan pada kaca objek kemudian ditambahkan air, jika
terlarut maka menandakan bahwa krim tersebut merupakan emulsi tipe m/a
kecepatan 3800 rpm selama 5 jam, kemudian diamati perubahan fisiknya apakah
Sampel krim disimpan pada suhu 4oC selama 24 jam, lalu dipindahkan ke
dalam oven dengan suhu 40 ± 2oC selama 24 jam. Uji cycling test ini dilakukan
KESIMPULAN
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian
luar.
2. Krim ciflunolon yang dibuat bentuknya setengah padat, bau adeps lanae,
warna sediaan putih, krim tersebut homogen, tipe krim tersebut adalah air
tube ditempat sejuk. Penandaan pada etiket harus juga tertera “obat luar”.
DAFTAR PUSTAKA