Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 2 :

1. Annisa Nur Mahardiyanti (1401072)


2. Cici Rosfitania (1401075)
3. Fineza Heriaty (1401087)
4. Indah Permata Sari (1401092)
5. Siti Maidarnis (1401125)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


YAYASAN UNRI
PEKANBARU
2016
PENGERTIAN EMULSI

 Menurut Farmakope Edisi III:


Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi kedalam cairan pembawa, distabilkan
dengan zat pengemusi atau surfaktan yang cocok.

 Menurut Farmakope Edisi IV:


Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
ALASAN PEMILIHAN ZAT AKTIF
Oleum Iecoris memiliki rasa yang
tidak enak & berbau amis sehingga
Karena Oleum Iecoris fase minyaknya ditambahkan sirup symplex
lebih banyak dari fase air sehingga emulsi sebagai pemanis & oleum citrus
akan membentuk tipe A/M dan sebagai pengaroma untuk
membentuk emulsi yang baik serta stabil menutupi rasa dan bau dari oleum
dalam penyimpanan jangka panjang iecoris

Oleum Iecoris mengandung vitamin A &


D sehingga relatif aman dalam
pemakainnya & tidak memerlukan
pengawasan tenaga medis selama
diminum sesuai petunjuk yang tertera
pada kemasan.
FORMULA

NO BAHAN 1 BOTOL 1 BATCH FUNGSI

1. Oleum Iecoris 80 g 8.000.000 g Zat Aktif


2. Gom Arab 30 g 3.000.000 g Emulgator
3. Gliserin 40 g 4.000.000 g stabilisator emulsi dan kosolven
4. Asam Sitrat 1g 100.000 g Perasa
5. Asam Benzoat 0,3 g 30.000 g Pengawet
6. Tokoferol 0,1 g 10.000 g Antioksidan
7. Sirup Simplex 20 g 2.000.000 g Pemanis
8. Pasta Orange 2g 200.000 g Pewarna
9. Oleum citrus 20 g 2.000.000 g Pengaroma
10. Aquadest ad 200 ml 20.000 L Pelarut
DATA PREFORMULASI
1. OLEUM IECORIS 2.
GLYCEROLUM

Nama Resmi : OLEUM IECORIS


Nama Resmi : GLYCEROLUM
Nama Lain : Minyak Ikan
Nama Lain : Gliserol, Gliserin
Organoleptis : kuning pucat, bau khas,
agak manis, tidak tengik, Pemerian : Cairan jernih seperti
rasa khas. sirup,tidak berwarna, rasa
manis
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol
(95%), mudah larut dalam Kelarutan : Dapat bercampur
kloroform dengan air dan etanol, tidak
larut dalam kloroform,
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dalam minyak lemak dan
terisi penuh, Terlindung dari dalam minyak menguap.
cahaya. Penyimpanan : Dalam wada bertutup baik
Farmakologi : Sumber vit. A dan vit. D. Farmakologi : Zat tambahan
3. GUMMI ARABICUM

Nama Resmi : GUMMI ACACIAE


Nama Lain : Gom Arab, Gom Akasia
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup,tidak berwarna, rasa manis,
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan etanol, tidak larut
dalam kloroform, dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
Penyimpanan : Dalam wada bertutup baik
Farmakologi : Zat tambahan

Nama Resmi :OLEUM CITRUS


Nama Lain : Minyak jeruk
Pemerian : Cairan, kuning pucat, bau khas, rasa pedas agak pahit
Kelarutan : Larut dalam 12 bagian etanol 90%, dapat bercampur
dengan etanol mutlak.
Penyimpanan : Dalam wadah terisi penuh dan bertutup rapat
Farmakologi : Zat tambahan

4. OLEUM CITRUS
5. ASAM BENZOAT

Nama Resmi : ACIDUM BENZOICUM


Nama Lain : Asam Benzoat
Pemerian : Hablur halus dan ringan, tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian
etanol 95% P, dalam 8 bagian kloroform P.
Penyimpanan : Dalam wadah bertutup baik
Farmakologi : Pengawet

6. ASAM SITRAT

Nama Resmi : ACIDUM CITRICUM


Nama Lain : Asam Sitrat
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air & dalam 1,5 bagian etanol 95% P.
Penyimpanan : Dalam wadah bertutup baik
Farmakologi : Perasa
7. TOKOFEROL

Nama Resmi : TOCOPHEROLUM


Nama Lain : Tokoferol atau Vitamin E
Pemerian : Tidak berbau atau sedikit berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam larutan
alkali, larut dalam etanol 95%.
Penyimpanan : Dalam wadah bertutup rapat
Farmakologi : Antioksidan dan Vitamin E

8. SIRUP SIMPLEX
Nama Resmi : SIRUPUS SIMPLEX
Nama Lain : Sirup Simplex, Sirup Gula
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna.
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah bertutup baik
Farmakologi : Perasa
9. AQUADESTILLATA

Nama Resmi : AQUADESTILLATA


Nama Lain : Air suling
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa
Kelarutan :-
Penyimpanan : Dalam wadah bertutup baik
Farmakologi : Pelarut
PROSEDUR KERJA
Tahapan Awal
Tahapan Proses
FASE AIR
Pembuatan Asam Sitrat
EMULGATOR Asam Benzoat
FASE MINYAK Gom Arab Tokoferol
Oleum Iecoris Gliserin Sirup Simplex
Aquadest Pasta Orange
Oleum Citrus

Pencampuran Bahan
Parameter Kritis :
1. Suhu Pengadukan
2. Waktu Pengadukan Mixing
3. Kecepatan
Pengadukan Produk Ruahan Pengambilan sampel untuk
pengujian
1. Pemerian 4.pH
Produk ruahan yg siap
2. Kadar 5.Viskositas
Parameter Kritis : dimasukkan botol 3. Bobot Jenis
1.Tekanan Udara
2. Kecepatan Filling Tank
Pengemasan Primer Pengambilan sampel untuk
pengujian
1. Kebocoran
2. Volume yg terpindahkan
Pengemasan Sekunder 3. Pemeriksaan berat
Tahapan Akhir Proses
Produksi
Evaluasi

Evaluasi dalam proses emulsi

Evaluasi mutu farmasetik sediaan air

Evaluasi biologi
Evaluasi dalam proses emulsi

1. Evaluasi organoleptik
Tujuan : menjamin emulsi yang dibuat tidak
mengalami perubahan warna, bau dan fase
Prinsip : mengamati perubahan penampilan
emulsi dari segi bau, warna, pemisahan fase
dan pecahnya emulsi secara makrokopis
Penafsiran hasil : emulsi memenuhi syarat bila
tidak terjadi perubahan warna, bau, dan
pemisahan fase dan pecahnya emulsi

2. Penetapan Ph
Tujuan : menhetahui Ph emulsi untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan
persyaratan yang telah disesuaikan
Prinsip : pengukuran terhadap pH emulsi
menggunakan Ph meter yang telah
dikalibrasi dengan dengan larutan dapar
Penafsiran hasil : sesuai dengan persyaratan ph
pada monografi
3. Homogenitas
Tujuan : menjamin distribusi
bahan aktif yang homogen

Prinsip : jika dioleskan pada 4. Penentuan tipe emulsi


sekeping kaca atau bahan Tujuan : mengetahui kesesuaian tipe
trnsparan lain yang cocok harus emulsi yang dibuat dengan tipe emulsi
menunjukkan susunan yang yang telah diformulasikan sebelumnya
homogen dan melihat kemungkinan terjadinya
inversi fase
Penafsiran hasil : distribusi bahan Prinsip :
aktif pada lapisan sediaan di 1. uji kelarutan zat warna : kelarutan zat
permukaan kaca terlihat merata warna yang larut dalam air dalam salah
satu fase emulsi.
2. Uji pengenceran : ketercampuran atau
kelarutan pelarut air
Penafsiran hasil :
1. Emulsi M/A bila fase kontinu emulsi
terwarnai oleh zat warna larut air
2. Emulsi M/A bila dapat diencerkan
dengan pelarut aqueous
Evaluasi mutu farmasetik sediaan
air
1. Evaluasi organoleptik 2. Penetapan bobot jenis
Tujuan : menjamin emulsi yang Tujuan : menjamin sediaan memiliki bobot jenis yang
dibuat tidak mengalami sesuai dengan spesifikasi dari produk yang telah
perubahan warna, bau dan ditetapkan
fase Prinsip : membandingkan bobot uji zat di udara
terhadap bobot air dengan volume dan suhu
Prinsip : mengamati perubahan yang sama dengan menggunakan piknometer
penampilan emulsi dari segi Penafsiran hasil : sesuai dengan yang tertera pada
bau, warna, pemisahan fase monografi
dan pecahnya emulsi secara
makrokopis 3. Penetapan Ph
Tujuan : mengetahui ph emulsi untuk mengetahui
Penafsiran hasil : emulsi kesesuaiannya dengan persyratan yang telah
memenuhi syarat bila tidak disesuaikan
terjadi perubahan warna, bau, Prinsip : pengukuran terhadap ph emulsi
dan pemisahan fase dan menggunakan ph meter yang telah dikalibrasi dengan
pecahnya emulsi larutan dapar
Penafsiran hasil : sesuai dengan yang tertera pada
monografi
4. Penentuan volume terpindahkan
Tujuan :menjamin bahwa larutan oral dan emulsi/suspensi, yang dikemas dalam wadah
dosis ganda dengan volume yang tertera di etiket tidak lebih dari 250ml, jika dipindahkan
dari wadahnya akan memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket

Prinsip : melihat kesesuaian volume sediaan, jika dipindahkan dari wadah dengan volume
yang tertera pada etiket

Penafsiran hasil :
1. Volume rata-rata campuran larutan, emulsi/suspensi, atau sirup yang yang diperoleh dari
10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak satupun volume wadah kurang dari 95%
dari volume pada etiket
2. Jika A adalah volume rata-rata kurang dari 100% dari yang tertera pada etiket akan tetapi
tidak satu wadah pun volumenya kurang dari 95% atau B adalah tidak lebih dari 1
wadah, volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90% volume terterapada
etiket maka dilakukan uji tambahan terhadap 20 wadah tambahan
Persyartan : volume rata-rata larutan atau sirup yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang
dari 100% dari yang tertera di etiket, dan tidak lebih dari 1 dari 30 wadah volume
kurang dari 95% tetapi tidak kurang dari 90% dari yang tertera dietiket
Evaluasi Biologi

1. Uji efektifitas pengawet


Tujuan : menunjukkan efektifitas pengawet antimikroba yang ditambahkan pada
sediaan dosis ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa berair
seperti produk – produk parenteral,telinga,hidung dan mata yang dicantumkan
pada etiket produk yang berkaitan.
Prinsip : izokulasi mikroba pada sediaan untuk mengetahui efektifitas pengawet pada
sediaan dengan cara menginkubasi tabung bakteri (Candida albicons, Aspergillus
Niger, Pseudomonas dan Stapylococcus aureus) biologis yang berisi sampel dari
inokula pada suhu 200 atau 250 C dalam media soybean-Casein Digest Agar.
penafsiran hasil : suatu pengawet dinyatakan efektif bila :
a. Jumlah bakteri viable pada hari ke-14 berkurang hingga tidak lebih dari 0,1% dari
jumlah awal.
b. Jumlah kapang dan khamir viable selama 14 hari pertama adalah tetap atau
kurang dari jumlah awal.
c. Jumlah tiap mikroba uji selama hari tersisa dari 28 hari pengujian adalah tetap
atau kurang dari bilangan yang disebut pada a dan b.
2. Penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi

Tujuan : memastikan aktifitas antibiotik tidak berubah selama proses pembuatan .

Prinsip : menentukan aktifitas antibiotik dengan melihat dua parameter,yaitu konsentrasi


hambat minimum (KHM) dan diameter hambat,dengan menggunakan metode
turbidimetri atau lempeng silinder.

Penafsiran hasil : potensi antibiotik ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus
transpormasi log dengan prosedur penyesuaian kuadrat terkecil dan uji linieritas (FI IV
,hal 898). Harga KHM yang makin rendah, makin kuat potensinya. Pada umumnya
antibiotik yang berpotensi tinggi mempunyai KHM yang rendah dan diameter hambat
yang besar.
Alat Pembuatan Emulsi
RANCANGAN
KOTAK

1-6 tahun : 1xsehari satu


sendok makan
Tiap (15ml) sendok makan
mengandung : 7-12 tahun : 2xsehari satu
sendok makan
Oleum Iecoris………….17 mg
>12 tahun : 3xsehari satu
Mengandung Gliserin, Asam sendok makan

Sitrat, Asam Benzoat, No. Reg : DBL


1625519532A1
Tokoferol, Sirup Simplex, No. Batch : 1623091
Pasta Orange, Oleum citrus, Mfg.Date : September 2016
Aquadest. Exp.Date : September 2018

Isi bersih 200 ml


Diproduksi Oleh :
Diproduksi Oleh :
KOCOK DAHULU SEBELUM
DIMINUM

Simpan di tempat sejuk dan


kering
Keterangan Lebih Lengkap
Pekanbaru - Indonesia Lihat di Brosur
Pekanbaru - Indonesia
EMULSI
FISH OIL EMULSION

RANCANGAN ETIKET &


Netto : 200mL
Komposisi
Tiap 15 ml Fish Oil Emulsion mengandung :
Oleum Iecoris.....................................17 mg

BROSUR Minyak Ikan adalah minyak lemak yang diperoleh dari hati segar gooclus
Linn. dan spesies lain dari famili Godi olea. Yang bermanfaat bagi tumbuh
kembang dan otak, perkembangan indra penglihatan dan sistem kekebalan
tubuh.
Indikasi
Membantu memenuhi kebutuhan vitamin A dan D untuk memelihara
kesehatan tubuh.
Cara Kerja
Minyak ikan mengandung asam lemak kaya manfaat karena mengandung
sekitar 25% asam lemak jenuh dan 75% asam lemak tak jenuh.Asam lemak
tak jenuh ganda yang ditingkat PUFA ,diantaranya DHA,dan EPA,dapat
membantu proses tumbuh kembang otak, perkembangan indra
penglihatan,dan sistem kekebalan tubuh.Minyak ikan juga kaya akan vitamin
A dan D.
Aturan Pakai
1-6 tahun : 1x sehari 1 sendok makan (15ml)
7-12tahun: 2xsehari 1 sendok makan (15ml)
>12 tahun : 3xsehari 1 sendok makan (15ml)

KOCOK DAHULU SEBELUM DIMINUM

KEMASAN
FISH OIL EMULSION
Dus, botol @200mL
No. Reg : DBL 1625519532A1
No.Batch : 16230911

Simpan ditempat kering dan sejuk


Hindari Dari Sinar Matahari Langsung
Botol Harus Selalu Tertutup Untuk Menghindari Minyak Ikan Menjadi
Tengik

DI PRODUKSI OLEH
PT. OCHIO FARMA
Pekanbaru -Indonesia
Kelompok 2 :

1. Annisa Nur Mahardiyanti (prosedur kerja, evaluasi &


kotak )
2. Cici Rosfitania (brosur & etiket)
3. Fineza Heriaty (alasan pemilihan & formula)
4. Indah Permata Sari (data preformulasi & evaluasi)
5. Siti Maidarnis (data preformulasi )

Anda mungkin juga menyukai