Anda di halaman 1dari 30

Diare & Konstipasi

Fina Aryani, M.Sc., Apt


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
DIARE

Epidemiolog Gejala &


Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Diare adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi
buang air besar yang lebih
dari biasa. (Dipiro)

DefinisiEpidemiolog Gejala Gejala


& &
EtiologiPatofisiologiDiagnosis
Pengobatan
Klasifikasi Diare :

1. Diare Akut
Durasi kurang dari 14
hari
2. Diare Persisten
Durasi 14 30 hari
3. Diare Kronik
Durasi lebih dari 30
hari
DefinisiEpidemiolog Gejala Gejala
& &
EtiologiPatofisiologiDiagnosis
Pengobatan
Di Indonesia 301 per 1000 penduduk
untuk semua golongan umur dan 1,5
episode setiap tahunnya untuk golongan
umur balita (Data th 2000)
Epidemio Gejala
Gejala&&
Definisilogi Etiologi Patofisiologi
Diagnosis
Pengobatan
Epidemiolog Gejala
Gejala&&
Etiologi
Definisi Patofisiologi
Diagnosis
Pengobatan
EpidemiologPatofisiol
Gejala &
Definisi Etiologi
ogi Diagnosis
Pengobatan
Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga
usus meningkat, sahingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga terjadilah diare.

Gangguan Seksresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke
dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena
terdapat peningkatan isi rongga usus.

Gangguan motilitas usus


Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga
timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya
akan menimbulkan diare juga.

EpidemiologPatofisiol
Gejala &
Definisi Etiologi
ogi Diagnosis
Pengobatan
Epidemiolog Gejala &
Definisi Etiologi
Patofisiologi
Tanda Diagnosis
Pengobatan
Epidemiolog Gejala Diagnosis
&
Definisi Etiologi
Patofisiologi Pengobatan
Anamnesi
s
Lama diare berlangsung, frekuensi
diare sehari, warna dan konsistensi
tinja, lendir atau darah dalam tinja
Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah,
kesadaran menurun, buang air kecil
terakhir, demam, sesak, kejang,
kembung
Jumlah cairan yang masuk selama
diare
Jenis makanan dan minuman yang
diminum sebelum dan selama diare,
mengkonsumsi makanan yang tidak
biasa
Penderita diare di sekitarnya dan
sumber air minum

Epidemiolog Gejala Diagnosis


&
Definisi Etiologi
Patofisiologi Pengobatan
Pemeriks
aan fisik
Tanda utama : keadaan umum
gelisah/cengeng atau
lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor
kulit abdomen menurun
Tanda tambahan : ubun-ubun besar,
kelopak mata, air mata, mukosa bibir,
mulut dan lidah
Berat badan dan status gizi
(antropometri)
Tanda gangguan keseimbangan asam
basa dan elektrolit seperti napas
cepat dan dalam (asidosis metabolik),
kembung (hipokalemia), kejang (hipo
atau hipernatremia)
Penilaian derajat dehidrasi

Epidemiolog Gejala Diagnosis


&
Definisi Etiologi
Patofisiologi Pengobatan
Pemeriks
1. Pemeriksaan tinja
aan Makroskopis dan mikroskopis.
Penunjan Biakan kuman untuk mencari kumam
penyebab.
g Tes resistensi terhadap berbagai
antibiotika.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan
kertas lakmus , bila diduga terdapat
intoleransi glukosa.
2. Pemeriksaan darah
Darah lengkap.
pH, cadangan alkali dan elektrolit untuk
menentukan gangguan keseimbangan
asam basa.
Kadar ureum untuk mengetahui adanya
gangguan faal ginjal.
3. Pemeriksaan Elektrolit, terutama kadar
natrium, kalium, kalsium dan fosfor
dalam serum (terutama pada penderita
yang disertai kejang).
Epidemiolog Gejala Diagnosis
&
Definisi Etiologi
Patofisiologi Pengobatan
pengolahan diet,
Manajemen
Antimotilititas,
makanan
adsorben,
menghentikan
dansenyawa
air yang
konsumsi
antisekretori,
ketat, sanitasi,
makananantibiotik,
serta
padatmenjaga
dan
enzim,
produ
ke
d

Epidemiolog Gejala & Pengobat


Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis an
a. Opiat dan derivatnya

Epidemiolog Gejala & Pengobat


Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis an
Epidemiolog Gejala & Pengobat
Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis an
Epidemiolog Gejala & Pengobat
Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis an
KONSTIPASI/SEMBELIT

Epidemiolog Gejala &


Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Sembelit (Konstipasi)
adalah suatu keadaan
dimana seseorang
mengalami kesulitan
buang air besar atau
jarang buang air besar.

Epidemiolog Gejala &


Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Klasifikasi Konstipasi :
1. Konstipasi akut
dimulai secara tiba-tiba
dan tampak dengan jelas.
2. Konstipasi kronik
(menahun)
. kapan mulainya tidak
jelas dan menetap
selama beberapa bulan
atau tahun.

Epidemiolog Gejala &


Definisi Etiologi
Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Epidemio Gejala &
Definisi logi
Etiologi
Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Mekanik

Etiologi Gejala &


Definisi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Obat yang dapat
menyebabkan
konstipasi

Etiologi Gejala &


Definisi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis
Pengobatan
Patofisiol
Gejala &
Definisi Etiologi ogi
Epidemiologi Diagnosis
Pengobatan
frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu
warna feses menjadi lebih gelap.
Konsistensi fesesnya keras
kesulitan mengeluarkan feses serta mengalami
sensasi rasa tidak puas pada saat buang air besar.
Adanya rasa tidak nyaman dan kembung pada
perut, kelelahan, sakit kepala, mual dan muntah,
pergerakan usus yang hilang, perasaan penuh,
kesulitan, dan sakit saat mengeluarkan feses.
Konstipasi menunjukan gejala yang parah apabila
ditandai dengan gejala berlangsung lebih dari 3
minggu, terdapat darah dalam tinja, penurunan
berat badan, demam, anoreksia, mual, dan muntah
atau setiap kali terjadi perubahan kebiasaan buang
air besar yang biasa terjadi secara signifikan.

Gejala &
Definisi Etiologi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis
Tanda Pengobatan
1. Anamnesa
Diagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala-
gejalanya.
2. Pemeriksaan Fisik
Distensi abdomen,
penambahan BB yang
kurang, tonus anal,
pemeriksaan rektal.
3. Pemeriksaan Penunjang
Anorectal manometri,
barium enema

Gejala Diagnosi
&
Definisi Etiologi
Epidemiologi Patofisiologi sPengobatan
Tujuan terapi :

Gejala & Pengobat


Definisi Etiologi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis an
Farmakologi

Gejala & Pengobat


Definisi Etiologi
Epidemiologi Patofisiologi Diagnosis an
OBAT DOSIS
Senyawa yang dapat melunakkan feses dalam 1-3 hari :
Bulk-forming agents :
Metilselulosa 4-6g/hari
Polikarbofil TERAPI KONSTIPASI 4-6 g/hari
Psillium Bervariasi sesuai produk
Emolien
Natrium dokusat 50-360 mg/hari

B
Kalsium dokusat 50-360 mg/hari
Kalium dokusat 100-300 mg/hari
Laktulosa 15-30 ml oral
Sorbitol 30-50 g/hari oral
Minyak mineral 15-30 ml oral
Senyawa yang dapat menghasilkan feses lunak atau semifluid dalam 6-12 jam :
Bisakodil (oral) 5-15 mg oral
Fenolftalein 30-270 mh oral
Cascara sagrada Dosis bervariasi sesuai formula
Senna Dosis bervariasi sesuai formula
Magnesium sulfat (dosis rendah) < 10 g oral
Senyawa yang mempermudah pengosongan usus dalam 1-6 jam :
Magnesium sitrat 18 g 300 ml air
Magnesium hidroksida 2,4 - 4,8 g oral
Magnesium sulfat (dosis tinggi) 10-30 g oral
Natrium fosfat Bervariasi sesuai penggunaan garam
Bisakodil 10 mg rektal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai