Anda di halaman 1dari 13

Elixir

Elixir Adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan untuk
penggunaan vital, dan biasanya diberi rasa untuk menambah kelezatan.
Elixir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi elixir obat untuk efek terapi
dari senyawa obat yang dikandungnya. Dibandingkan dengan sirup, elixir biasanya
kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah dan
akibatnya kurang efektif dibandingkan sirup dalam menutupi rasa senyawa obat. Elixir
lebih mampu mempertahankan komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan
yang larut dalam alkohol dari pada sirup. Juga karen stabilitasnya yang khusus dan
kemudahan dalam pembuatannya (dengan melarutkan biasa ),dari sudut pembuatan
,elixir lebih disukai dari pada sirup

Perbandingan alkohol yang ada dalam elixir sangat berbeda karena masing-
masing komponen elixir mempunyai sifat kelarutan dalam alkohol dan air yang berbeda
.Tiap elixir memerlukan campuran tertentu dari alkohol dan air untuk memepertahankan
semua komponen dalam larutan .Disamping alkohol dan air,pelarut-pelarut lain seperti
glycerin dan propilen glikol ,sering digunakan dalam elixir sebagai pelarut pembantu
.Walau banyak elixir yang dimaniskan dengan sukrosa atau sirup sukrosa ,beberapa
menggunakan sorbitol ,glycerin dan atau pemanis buatan seperti sakarin untuk tujuan
ini.Elixir yang mempunyai kadar alkohol yang tinggi biasanya menggunakan pemanis
buatan dan seperti sakarin,yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil ,dari pada
sukrosa yang hanya sedikit larut dalam alkohol yang membutuhkan jumlah yang lebih
besar untuk pemanisan yang sama

Semua elixir mengandung bahan pemberi rasa untuk menambah kelezatan dan
hampir semua elixir mempunyai zat pewarna untuk meningkatkan penampilannnya
.Elixir yang mengandung alkohol lebih dari 10-12 % ,biasanya bersifat sebagai
pengawet sendiri dan tidak membutuhkan penambah zat anti mikroba untuk
mengawetkannya

Keuntungan elixir lebih dari obat yang dalam bentuk pemberian padat adalah
kemudahan penyesuaian dan kemudahan pemberian dosis, terutama pada anak-
anak.Untuk anak yang memperoleh kemudahan yang lebih besar dari pada yang
didapat dengan memecah tablet obat yang sama atau memisahkan dan di bagi dalam
kapsul obat .

Kerugian karena mengandung alkohol maka ,elixir kurang baik bagi kesehatan tubuh
terutama pada anak-anak . (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi 4;341-342)
Dextrometorphan

Dextromethorphan adalah golongan antitusif yang bekerja pada pusat batuk di medulla.
Senyawa ini merupakan antagonis reseptor NMDA (N-methyl-d-aspartate). Meskipun
memiliki struktur seperti morfin, dextromethorphan tidak memiliki efek analgesik dan
sedikit efek sedatif (Sweetman, 1982).

Dextromethorphan Hydrobromide adalah senyawa sintetik yang terkandung dalam


berbagai jenis obat batuk yang bersifat antitussive untuk meredam batuk. Ciri khas obat
batuk yang mengandung Dextrometorphan ini biasanya di beri label “DM”. Jika
Dextrometorphan dikonsumsi melebihi dosis yg dianjurkan, dapat mengakibatkan efek
halusinogen dissociative, yaitu dibloknya fungsi kesadaran di dalam otak dan saraf
sehingga akan membuat si pemakainya berhalusinasi dan merasakan seperti berada di
dalam mimpi dan sukar membedakan antara nyata atau tidaknya halusinasi tersebut.

Disamping efek halusinasi dissociative tersebut, efek-efek lain yg disebabkan oleh


Dextrometorphan jika dipakai secara berlebihan meliputi: gembira (excited),
mengeluarkan banyak keringat, nafas jadi pendek, berada dalam kondisi antara tidur
dan sadar, mual dan muntah-muntah, tekanan darah menjadi tinggi, jantung berdebar-
debar, amnesia, tidak bisa mengenal kata-kata dan objek yang terlihat, paranoid dan
merasakan seperti akan mati, serta koma bahkan kematian.

Preformulasi Zat aktif dan Bahan Tambahan dalam Elixir Dextrometorphan


Hidrobromida
· Dextrometorphan HBr

Warna : Hampir putih sampai agak kuning

Rasa : Pahit

Bau : Tidak berbau

Pemerian : Serbuk hablur

Titik lebur/titik didih : 109,50 dan 112,50C

Pka/pkb :-

pH larutan : 5,6 - 6,5

Konsentrasi Penggunaan : 10mg/5ml syrup

Stabilitas : - Pada suhu > 400C akan lebih mudah

terdegradasi

- Lebih mudah terurai dengan adanya udara

dari luar

Fungsi : Sebagai Zat Aktif

Inkompabilitas : - Obat-obat inhibitor MAO

ii. Obat-obat selektif re-uptakeerotonin

iii. Obat-obat depresan SSP,

psikotropika

Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, mudah larut

dalam etanol, dalam kloroform, tidak larut

dalam eter ( Farmakope Indonesia Edisi IV

hal 299 )

· Metil parabean
Warna : Tidak berwarna

Rasa : Sedikit rasa terbakar

Bau : Tidak berbau atau berbau khas lemah

Pemerian : Serbuk hablur putih

Titik didih : 1250C sampai 1280C

Pka/pkb :-

Bobot Jenis :-

pH larutan : 4-8

Konsentrasi Penggunaan : 0,015-0,2%

Stabilitas :-

Fungsi : Sebagai pengawet

Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzene dan

dalam karbon tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter ( Farmakope
Indonesia Edisi IV hal .551)

· Propilen Glikol

Konsentrasi Penggunaan : 10-25%

Fungsi : Sebagai Pelarut

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton,

dan dengan kloroform. Larut dalam eter dan

dalam beberapa minyak essensial, tetapi

tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.

( Farmakope Indonesia Edisi IV hal.712)


· Disodium EDTA

Konsentrasi Penggunaan : 0,005-0,1%

Fungsi : Sebagai Pengikat air

Kelarutan : Larut dalam air ( Farmakope Indonesia Edisi

IV hal.329 )

· Sorbitol

Warna : Warna Putih

Rasa : Manis

Bau : Tidak berbau

Pemerian : Cairan kental

Titik didih : suhu lebur hablur antara 174oC-179oC

Bobot jenis :-

Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara

higroskopis.

Konsentrasi Kegunaaan : 20-35%

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sangat mudah

larut dalam air mendidih, sukar larut dalam

etanol 95% P, dalam methanol P dan dalam

acetat P. ( Farmakope Indonesia Edisi IV

hal.567)
· Etanol

Warna : Tidak berwarna

Rasa : Rasa pahit

Bau : Berbau khas

Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, bergerak,dan

mudah terbakar.

Bobot jenis : 0,8119 – 0,8139 g/mol

Konsentrasi Kegunaan : 5-10%

Stabilitas : Mudah menguap, lebih mudah rusak dengan

adanya cahaya, dan muda terbakar.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan dalam

kloroform dan eter (Farmakope Indonesia

Edisi IV hal.63)

· Aquadest

Warna : Jernih tidak berwarna

Rasa : Tidak mempunyai rasa

Bau : Tidak berbau

Pemerian : Cairan

Titik didih : 1800C

Pka/pkb : 8,4

Bobot Jenis : 1 gr/cm3 atau 1 gr/ml

pH larutan :7

Penggunaan Sediaan : qs

Stabilitas : Stabil diudara


IV.Alat dan bahan

No Alat Bahan

1 Gelas ukur Dextrometorphan HBr

2 Mortir dan Stamper Metil Parabean

3 Timbangan kasar dan Anak Timbangan Essens Pandan

4 Botol dan tutup yg sudah disterilkan Disodium EDTA

5 Sudip Propilen Glikol

6 Lap Etanol

7 Pipet tetes Sorbitol

8 Kertas perkamen Aquadest

9 Pinset

10 Beaker gelas

11 Sendok Pengaduk

V.Data Pengamatan dan Perhitungan

ü Formulasi Acuan Elixsir Dextrometorphan


Bill of Materials

Scale mg/ml Item Material Name Quantity/L (g)

22.00 1 Dextrometorphan Base 22.00

Vehicle ( Pluronic 33,56%


QS 2 etanol 10,51% water 13,42% QS to 1L
propilen glikol 42,51%)

1.00 3 Sodium Metabisulfite 1.00

1.00 4 Disodium EDTA 1.00

4.00 5 Sodium Sakarin 4.00

1.50 6 Monoammonium glycrrhizinate 1.50

5.00 7 Acesulfame 5.00

14.00 8 Flavor 14.00

ü * Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations hal.1277

Note : *untuk perhitungan jumlah masing-masing bahan kami mengambil

perhitungannya dari Konsentrasi Kegunaan masing-masing bahan tersebut

yang bersumber dari Handbook of Pharmaceutical Excipients

*untuk perhitungan Dextrometorphan HBr kami mengambil kadar dari ISO

Vol.48 Hal.527 Dengan nama dagang Dextropim yang mengandung

Dextrometorpan HBr 10 mg/5ml


ü Formulasi Elixsir Dextrometorphan 60ml (1botol)

Perhitungan untuk 60ml ( 1 botol )

No. Bahan Jumlah

1 Dextrometorphan HBr 60/5 x 10 = 120mg

2 Metil Parabean 0,1/100 x 60 = 0,06gr

3 Essens Pandan Qs

4 Disodium EDTA 0,075/100 x 60 = 0,045gr

5 Propilen Glikol 15/100 x 60 = 9ml

6 Etanol 5/100 x 60 = 3ml

7 Sorbitol 25/100 x 60 = 15ml

8 Aquadest Ad 60ml

ü Formulasi Elixir Dextrometorphan HBr 360ml (6botol)

Perhitungan untuk 360ml ( 6 botol )

No. Bahan Jumlah

1 Dextrometorphan HBr 360/5 x 10 = 720mg

2 Metil Parabean 0.1% 0,1/100 x 360 = 0,36gr

3 Essens Pandan Qs

4 Disodium EDTA 0,075/100 x 360 = 0,27gr

5 Propilen Glikol 15/100 x 360 = 54ml

6 Etanol 5/100 x 360 = 18ml

7 Sorbitol 25/100 x 360 = 90ml

8 Aquadest Ad 360ml
VI.Penimbangan Bahan dan Pembuatan

§ Data Penimbangan Bahan

Jumlah Jumlah
No Bahan Penimbangan Penimbangan Cek
untuk 60ml untuk 360ml

Dextrometorphan
1 120mg 720mg
HBr

2 Metil Parabean 60mg 360mg

3 Essens Pandan Qs Qs

4 Disodium EDTA 45mg 270mg

5 Propilen Glikol 9ml 54ml

6 Etanol 3ml 18ml

7 Sorbitol 15ml 90ml

8 Aquadest Ad 60ml Ad 360ml

§ Pembuatan

1. Kalibrasi botol 360ml

2. Siapkan mortir, masukkan Propilen glikol dalam mortir tersebut (M1)

3. Gerus Dextrometorpan HBr sampai homogen. Kemudian Larutkan


Dextrometorpan yang telah digerus dengan etanol dalam Erlenmeyer sampai benar-
benar larut (M2)

4. Campurkan M2 ke dalam M1 gerus sampai homogen, masukkan dalam botol

5. Larutkan Nipagin dengan etanol dalam Erlenmeyer sampai larut, masukkan dalam
botol
6. Masukkan Sorbitol dalam mortir, teteskan Perasa pandan yang sebelumnya telah
diencerkan dengan air sedikit demi sedikit, gerus sampai homogen dan pastikan benar-
benar tercampur, masukkan dalam botol

7. Larutkan Disodium EDTA dengan air dalam Erlenmeyer, masukkan dalam botol.

8. Tambahkan air ad 360ml, tutup botol lalu dikocok

9. Bagi sediaan menjadi 6 botol yang masing-masing botol berisi sediaan sejumlah
60 ml

VII.Evaluasi Sediaan

No Evaluasi Hasil Paraf

1 PH

2 Kejernihan

3 Kelarutan

4 Homogenitas

5 Viskositas
VIII. Pembahasan

Formula

§ Dextrometrophan : Sebagai Zat Aktif

§ Propilen Glikol : Sebagai Pelarut

§ Sorbitol : Sebagai Pemanis

§ Metil Parabean : Sebagai Pengawet

§ Etanol : Sebagai Pelarut

§ Essens Pandan : Sebagai Pewarna, Perasa dan pembau

§ Disodium EDTA : Sebagai Pengikat Air

§ Aquadest : Sebagai Pelarut

Alasan pemilihan bahan

1. Dextrometorphan HBr

Digunakan sebagai zat berkhasiat sesuai Formula yang akan dibuat. Zat ini juga
merupakan penekan batuk non-opiat sintetik yang bekerja pada pusat batuk dengan
jalan meningkatkan ambang refleks batuk.

2. Propilen Glikol

Sebagai pelarut pembantu untuk meningkatkan kelarutan zat-zat tertentu.

3. Sorbitol

Sebagai pemanis karena Elixir biasanya kurang manis dan kurang kental karena
mengandung gula lebih sedikit maka kurang efektif dibandingkan sirup di dalam
menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan. Sorbitol juga memberikan kestabilan
zat terlarut dan dapat meningkatkan viskositas.

4. Metil Parabean
Ditambahkan sebagai pengawet karena pada sediaan ini digunakan air sebagai salah
satu pelarut, dan air merupakan media yang mudah ditumbuhi mikroba.

5. Etanol

Digunakan sebagai pelarut utama pada elixir untuk mempertinggi kelarutan obat.

6. Disodium EDTA

Sebagai pengikat air agar tidak terjadi endapan pada sediaan.

7. Pandan Essens

Sebagai perasa sekaligus memberi warna alami pada sediaan elixir, dan juga aroma
yang sedap

IX. Pengemasan

ü Botol Coklat

ü Kemasan 60ml

ü Etiket : Aturan Pakai

ü Penandaan : Putih

ü Label : Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

I. TUJUAN
Membuat sediaan Elixir Dextromethorphan sebagi zat berkhasiat.

II. PRINSIP
Pembuatan Elixir Dextromethorphan dengan mempertimbangkan kelarutan bahan.

Anda mungkin juga menyukai