Anda di halaman 1dari 3

I.

1. Ondansetron HCl
Serbuk, putih sampai hampir putih
Pemerian
(Farmakope Indonesia edisi V, 2014 hlm 983 pdf)
Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam
metanol, agak sukar larut dalam isopropil alkohol dan dalam
Kelarutan dikloro metan, sukar larut dalam aseton, dalam kloroform dan
dalam etil asetat.
(Farmakope Indonesia edisi V, 2014 hlm 983 pdf)

Stabilitas
 Panas Pada suhu 80℃ selama 5 hari, tidak terjadi degradasi secara
signifikan, namun kadar bahan aktif berkurang menjadi 88,3%.
(Souri dkk, 2014)
 Hidrolisis Stabil dalam kondisi oksidatif.
(Kumar dkk, 2015)
 Cahaya Tidak stabil dibawah cahaya yang kuat.
(Trissel, 2009)
pH sediaan injeksi Ondansetron HCl antara 3,3 dan 4,0.
pH
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 985 pdf)
Dalam wadah terlindung dari cahaya, dan disimpan pada suhu
Penyimpanan 2℃ dan 30℃.
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 986 hardcopy)
Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : Garam
Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : Larutan
Cara sterilisasi sediaan : Menggunakan teknik aseptik
Kemasan :
Dalam wadahgelas tipe 1, terlindung dari cahaya dan disimpan pada suhu 2℃ dan
30℃.
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 986 pdf)

2. Asam sitrat
Kristal tidak berwarna atau transparan, kristal putih, tidak
Pemerian berbau, mempunyai rasa asam kuat
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 181 pdf)
Larut dalam kurang dari 1 bagian air
Kelarutan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 182 pdf)
Panas : Asam sitrat kehilangan air kristalisasi diudara kering
atau bila dipanaskan sampai sekitar 40℃.
Hidrolisis/oksidasi : Asam sitrat kehilangan air kristalisasi di
udara kering.
Cahaya : Tidak ditemukan dalam Farmakope Indonesia V, dan
Stabilitas
dalam Handbook of Pharmacetical Excipient Edisi ke-6.
pH : pKa 3,128 di suhu 25℃
pKa 4,761 di suhu 25℃
pKa 6,396 di suhu 25℃
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 181-182 pdf)
Dapar
Kegunaan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 181 pdf)
Inkompatibel dengan potasium tartrat, alkali dan alkali
Inkompatibilitas
karbonat dan bikarbonat, asetat dan sulfida. Inkompatibel
dengan agen pengoksidasi, agen pereduksi dan nitrat.
Berpotensi meledak apabila dikombinasi dengan metal nitrat.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 182 pdf)

3. NaCl
Habluer bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur
Pemerian putih damn rasa asin.
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 903 pdf)
Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut dalam etanol,
Kelarutan air mendidih, larut dalam gliserin, sukar larut dalam etanol.
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 985 pdf)
Panas : stabil terhadap panas
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 903 pdf)
Hidrolisis/oksidasi : Higroskopis diatas RH 75%
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 638 pdf)
Stabilitas
Cahaya : harus tertutup dari cahaya
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 639 pdf)
Ph : antara 4,5 dan 7,0
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 904 pdf)
Buffer
Kegunaan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 639 pdf)
Reaksi presipitasi dengan silver dan garam merkuri.
Pengawet metil paraben kelarutan menurun dengan adanya
Inkompatibilitas
NaCl.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 639 pdf)

4. Benzyl alkohol
Cairan tidak berwarna, bau aromatik lemah, rasa membakar
tajam, mendidih, pada suhu 206℃ tanpa penguraian, netral
Pemerian
terhadap lakmus.
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 215 pdf)
Agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol 95%,
Kelarutan bercampur dengan etanol, eter dan kloroform.
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 215 pdf)
Panas : suhu 206℃ tanpa penguraian
(Farmakope Indonesia Edisi V, 2014 hlm 215 pdf)
Hidrolisis/oksidasi : teroksidasi perlahan oleh oksigen
Stabilitas Cahaya : terlindung dari cahaya
pH : Tidak ditemukan dalam Farmakope Indonesia V, dan
dalam Handbook of Pharmacetical Excipient Edisi ke-6.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 65 pdf)
Pengawet
Kegunaan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 65 pdf)
Inkompatibel dengan zat pengoksidasi, asam kuat dan dengan
Inkompatibilitas metil selulosa.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 65 pdf)
5. Natrium sitrat
Tidak berbau, tidak berwarna, monoklinik kristal, atau bubuk
Pemerian kristal putih dengan pendinginan, rasa garam
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 640 pdf)
Larut dalam 1,5 bagian air, larut dalam 0,6 bagian air
Kelarutan mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (95%)
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 640 pdf)
Panas : Dapat disterilisasi dengan autoclaf
Hidrolisis/oksidasi : pada penyimpanan larutan berair dapat
menyebabkan pemisahan partikel padat kecil dari kaca
kontainer.
Stabilitas
Cahaya : Tidak ditemukan dalam Farmakope Indonesia V, dan
dalam Handbook of Pharmacetical Excipient Edisi ke-6.
pH : 7,0-9,0
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 641 pdf)
Pembawa
Kegunaan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 641 pdf)
Bereaksi dengan asam, garam alkaloid mengalami presipitasi
dalam larutan. Inkompatibel dengan agen pereduksi dan agen
Inkompatibilitas
pengoksidasi.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 641 pdf)

6. Aqua for injection


Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna dan dimurnikan
dengan cara destilasi, pertukaran ion atau reverse osmosis dan
Pemerian
proses lainnya.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 766 pdf)
Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya.
Kelarutan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 766 pdf)
Panas : titik leleh 0℃ dan titik didih 100℃
Hidrolisis/oksidasi : secara kimia dan fisika stabil pada segala
Kondisi (es, cair, uap)
Stabilitas
Cahaya : secara kimiawi stabil pada segala kondisi
pH : 5,0-7,0
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 766 pdf)
Pembawa
Kegunaan
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 766 pdf)
Bereaksi dengan obat dan bahan tambahan yang mudah
Inkompatibilitas terhidrolisis.
(HOPE Edisi ke-6, 2009 hlm 766 pdf)

Anda mungkin juga menyukai