Anda di halaman 1dari 7

PENULISAN KARYA ILMIAH SEBAGAI IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN

KOMPOTENSI PROFESI GURU PADA GURU SMP WIDYAWACANA I


SURAKARTA

Oleh:
Siti Supeni, Yusuf
Dosen PPKn FKIP Unsiri Surakarta
Email: siti.supeni15.unsri@gmail.com/peni.unisri15@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini adalah memberdayakan masyarakat khusunya para
guru SMP Widyawacana 1 yang sebagian besar belum banyak yang memahami tentang penulisan
karya ilmiah, dan penulisan laporan kegiatan yang lain yang berkaitan dengan pengembangan
kompetensinya di bidang peningkatan kompetensi profesi guru. Target khusus PPM ini adala.h para
guru SMP Widyawacana 1 di Surakarta yang belum memahami tentang penulisan karya ilmiah.
Metode dalam pengabdian ini adalah pelatihan, pendampingan, dan diskusi dalam melakukan inovasi
semua program pemberdayaan profesi guru yang akan dilaksanakan dalam satu hari dengan
melibatkan dua dosen PPKn FKIP Unisri dan satu mahasiswa, melalui program ketrampilan membuat
karya ilmiah dalam menulis artikel, makalah, laporan, dan pembuatan proposal PTK. Kemajuan
(Progress) pengabdian ini diukur dari (1) peningkatan ketrampilan guru dalam memahami penulisan
karya ilmiah, (2) manajemen tata cara penulisan, (3) project yang berupa praktik penulisan proposal
dan karyailmiah di akhir pelatihan, dengan menerapkan nilai pre-test dan post-test dilaksanakan pada
pertemuan, (4) peningkatan kesadaran menulis, (5) peningkatan peran serta guru, (6) terwujudnya
karya ilmiah yang siap dipublikasikan.

Kata Kunci: pemberdayaan guru, penulisan karya ilmiah

PENDAHULUAN kemampuan emotional intelligence (EQ)


Guru adalah seorang Pendidik dan dan spiritual intelligence (SQ). Sebagai bagian
pengajar yang sudah seharusnya memiliki penting dari komponen pelaksanaan
kompetensi profesi yang tinggi untuk pembelajaran, guru memiliki andil yang cukup
mempersiapkan para peserta didik agar dapat signifikan dalam menentukan gagal atau
bersikap dewasa, mandiri, cakap, mempunyai suksesnya penanaman karakter siswa.
kemampuan kognitif dan terampil sesuai Disamping upaya mengoptimalkan kecerdasan
tuntutan jaman dalam menghadapi kehidupan intelektual siswa, guru juga dituntut untuk
kerja. Penelitian yang pernah dilakukan pada menanamkan nilai-nilai budi pekerti, moral,
SMK/SMK Kabupaten Wonogiri (Siti Supeni dan akhlak karimah.
2013) dengan judul “Optimalisasi Sumber Sumber belajar adalah semua sumber
Belajar terhadap Pendidikan Karakter dengan (baik berupa data, orang atau benda) yang
Lingkungan dan Kearifa Lokal”. dapat digunakan untuk memberi fasilitas
Pendidikan di Indonesia cenderung (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber
berorientasi pada pendidikan berbasis hard belajar itu meliputi pesan, orang, bahan
skill (keterampilan teknis) yang lebih banyak peralatan, tehnik dan lingkungan atau latar.
bertumpu pada intelligence quotient (IQ), AECT (Associationfor Educational
namun kurang mengembangkan kemampuan Communication and Technology) membedakan
soft skill yang mengembangkan enam jenis sumber belajar dalam proses

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 146


belajar, yaitu: (1) Pesan; (GBPP) dan mata sistematika penulisannya saja. Lebih lanjut,
pelajaran. (2) Orang; kepala sekolah, guru, suatu karya ilmiah haruslah memenuhi kaidah:
orang tua, tenaga ahli/praktisi. (3) Bahan; Penyebutan sumber yang jelas, artinya jika
(buku paket, buku teks, modul, program video, suatu peneliti mengutip pernyataan ataupun
film, OHT (over head transparency), (4) hasil penelitian orang lain, maka haruslah
Alat/Media; (5) Teknik/Metoda; cara disebutkan sumber kutipan tersebutMemenuhi
(prosedur) yang digunakan guna tercapainya kaidah penulisan frasa, kata, dan kalimat yang
tujuan pembelajaran, mencakup ceramah, sesuai dengan bahasa yang baik dan benar.
permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama Beberapa pokok penting yang berkaitan
(role play), dan sebagainya. (6) Latar (setting) dengan penulisan karya ilmiah, sebagai
atau lingkungan. Sumber belajar dapat berikut:
dibedakan menjadi dua yaitu: yang dirancang 1. Pengertian Karya ilmiah; perguruan tinggi,
(learning resources by design), yang sudah khususnya jenjang Sarjana, mahasiswa
tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah
resources by utilization), yaitu sumber belajar seperti makalah, laporan praktikum,
yang tidak secara khusus dirancang untuk dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
keperluan pembelajaran. merupakan laporan penelitian berskala
kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
METODE Sementara itu, makalah yang ditugaskan
Metode yang dipakai dalam pengabdian kepada mahasiswa lebih merupakan
pada masyarakat adalah: Presentasi materi, simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
Tanya jawab, Workshop pembuatan karya berdasarkan penelaahan terhadap karya-
ilmiah dan pPnelitian Tindakan Kelas (PTK). karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar
dalam bidang persoalan yang dipelajari.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan laporan praktikum ditugaskan
Untuk mencapai tingkat kelogisan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk
tertentu dalam karya tulis ilmiah, seorang mengembangkan kemampuan menyusun
peneliti haruslah memiliki landasan teori yang laporan penelitian.
kuat. landasan teori yang kuat akan membantu Karya ilmiah merupakan sebuah
peneliti dalam menyusun dan mempertahankan tulisan yang berisi suatu permasalahan
hasil penulisannya, karena dari landasan teori yang ditulis dan diungkapkan dengan
tersebut, suatu karya tulis ilmiah tidak metode-metode ilmiah yang sesuai dengan
menyimpang dari disiplin ilmu tertentu, kaidah penulisan karya tulis ilmiah
sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara tertentu. karya tulis ilmiah berisi data dan
ilmiah. Pertanggung jawaban ilmiah yang fakta maupun hasil penelitian seseorang
dimaksud bukan hanya sekedar teknik yang ditulis secara runut dan sistematis.
Karya tulis ilmiah disusun jarus

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 147


berdasarkan fakta, bersifat objektif, tidak terutama setelah penyelesaian
bersifat emosional dan personal, dan studinya.
tersusun secara sistematis dan logis. c. Karya ilmiah yang telah ditulis itu
Bahasa yang digunakan di dalam suatu diharapkan menjadi wahana
karya tulis ilmiah ialah bahasa Indonesia transformasi pengetahuan antara
yang baku yang sesuai dengan kaidah sekolah dengan masyarakat, atau
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). orang-orang yang berminat
2. Tujuan Karya Ilmiah membacanya.
Dapat menjadi transformasi d. Membuktikan potensi dan wawasan
pengetahuan bagi sekolah atau institusi ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
perguruan tinggi dengan masyarakat, atau menghadapi dan menyelesaikan
bagi para peminatnya. Melatih masalah dalam bentuk karya ilmiah
keterampilan dasar untuk melakukan setelah yang bersangkutan
penelitian secara benar dan teratur. memperoleh pengetahuan dan
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah pendidikan dari jurusannya.
yang dimiliki mahasiswa dalam e. Melatih keterampilan dasar untuk
menghadapi dan menyelesaikan masalah melakukan penelitian dengan benar
dalam bentuk karya ilmiah setelah yang dan teratur.
bersangkutan memperoleh pengetahuan 3. Manfaat Karya Ilmiah
dari keilmuannya. Menumbuhkan etos Melatih untuk mengembangkan
ilmiah di kalangan mahasiswa. Sebagai keterampilan membaca yang efektif.
wahana melatih pengungkapan pikiran Mengenalkan dengan kagiatan
atau hasil penelitiannya dalam bentuk kepustakaan. Memperoleh kepuasaan
tulisan ilmiah yang sistematis, lebih intelektual. Memperluas cakrawala ilmu
rincinya sebagai berikut: pengetahuan. Sebagai bahan acuan atau
a. Sebagai wahana melatih penelitian pendahuluan untuk peneliti
mengungkapkan pemikiran atau hasil selanjutnya. Meningkatkan perorgani-
penelitiannya dalam bentuk tulisan sasian fakta dan data secara sistematis.
ilmiah yang sistematis dan Melatih untuk menggabungkan hasil
metodologis. bacaan dari berbagai sumber. Manfaat
b. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan penyusunan karya ilmiah bagi penulis
mahasiswa, sehingga tidak hanya adalah berikut: a. Melatih untuk
menjadi konsumen ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan membaca
tetapi juga mampu menjadi penghasil yang efektif; b. Melatih untuk
(produsen) pemikiran dan karya tulis menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
dalam bidang ilmu pengetahuan, sumber; c. Mengenalkan dengan kegiatan
kepustakaan; d. Meningkatkan

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 148


pengorganisasian fakta/data secara jelas Keilmuan; Suatu karya ilmiah harus
dan sistematis; e. Memperoleh kepuasan memuat atau menggunakan istilah-istilah
intelektual; f. Memperluas cakrawala ilmu dalam bidang keilmuan tertentu sesuai
pengetahuan; g. Sebagai bahan dengan bidangnya penulis, ini menjadi
acuan/penelitian pendahuluan untuk bukti bahwasanya penulis menguasai apa
penelitian selanjutnya yang ditulisnya.; f. Bersifat Dekoratif dan
4. Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Rasional; Artinya penulis dalam karyanya
Karya ilmiah haruslah menggunakan harus menggunakan istilah atau kata yang
bahasa keilmuan, yaitu suatu ragam bahasa hanya memiliki satu makna. Rasional
yang digunakan di dalam suatu bidang artinya penulis harus menonjolkan
ilmu tertentu,ragam bahasa tersebut kerunutan pikiran yang logis, lancar, dan
hanyalah dipahami oleh para peminat kecermatan penulisannya; g. Terdapat
bidang ilmu tersebut. Oleh karena itu, para Kohesi dan Bersifat Straight Forward,
peneliti haruslah menulis karya ilmiah Artinya harus ada kohesi atau
sesuai dengan bidang keilmuannya kebergantungan antar kalimatnya pada
masing-masing. setiap paragraph dalam setiap bab. Bersifat
5. Ciri-ciri Bahasa Keilmuan straight forward artinya langsung ke
a. Reproduktif; Artinya ialah suatu sasaran. Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit,
karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti tetapi langsung ke penjelasan.; h.
harus diterima dan dimaknai oleh para Menggunakan Kalimat Efektif, Artinya
pembacanya sesuai dengan makna yang kalimat itu padat berisi, tidak bertele-tele,
ingin disampaikan oleh penulisnya.; b. sehingga makna yang ingin disampaikan
Tidak Ambigu; Artinya suatu karya ilmiah kepada pembaca tepat mengenai sasaran.
haruslah dikarang berdasarkan kaidah 6. Jenis Karya Tulis Ilmiah
bahasa yang baik dan benar. Penulis harus Berdasarkan tingkat akademisnya,
menguasai materi atau harus mampu untuk karya ilmiah dapat dibedakan menjadi 5
menyusun kalimat dengan subjek dan macam, yaitu:
prediket yang jelas.; c. Tidak Emotif; a. Makalah, yaitu karya ilmiah yang
Artinya karya tulis harus disusun tidak memerlukan studi, baik langsung
dengan melibatkan aspek perasaan maupun tidak langsung. Dapat berupa
penulisnya. Hal-hal yang diungkapkan kajian pustaka atau buku, kajian suatu
harus rasional, tanpa diberi tambahan pada masalah, atau analisis fakta hasil
subjektifitas penulisnya.; d. Penggunaan observasi.
Bahasa Baku; Karya tulis ilmiah harus b. Laporan Penelitian, merupakan karya
memuat kaidah berbahasa yang benar, baik ilmiah yang dibuat setelah seseorang
dalam ejaan, kata, kalimat, dan melakukan penelitian, pengamatan,
paragrafnya.; e. Penggunaan Kaidah

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 149


wawancara, percobaan, dan lain merumuskan masalahnya dengan
sebagainya. jelas.
c. Skripsi, merupakan karya ilmiah yang
karya ilmiah yang ditulis oleh d. Perumusan Masalah
mahasiswa tingkat strata-1 untuk Merupakan pertanyaan yang lengkap
memperoleh gelar sarjana. dan rinci mengenai ruang lingkup
d. Tesis, yaitu karya ilmiah yang ditulis permasalahan yang akan diteliti.
oleh mahasiswa strata-2 untuk Perumusan masalah biasanya
memperoleh gelar magister. menggunakan kalimat tanya.
e. Disertasi, yaitu karya ilmiah yang e. Tujuan Penelitian
dibuat dan disusun oleh mahasiswa Haruslah karya ilmiah mengung-
strata-3 untuk memperoleh gelar kapkan tujuan penelitiannya secara
doktor. lengkap, operasional, dan konsisten
7. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah: dengan perumusan masalah yang
a. Latar Belakang Masalah sudah dikemukakan sebelumnya.
Merupakan alasan mengapa peneliti Tujuan penelitian memperoleh
harus mengambil penelitian ini untuk jawaban atas masalah yang telah
diteliti olehnya. Suatu gejala atau dirumuskan.
peristiwa tertentu yang tampak dapat f. Manfaat Penelitiaan
dijadikan suatu latara belakang Bertujuan untuk mengembangkan ilmu
permasalahan. dan penelitian lebih lanjut. Manfaat
b. Identifikasi Masalah praktis menyangkut kegunaan praktis
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian tersebut.
yang muncul tersebut, kemudian dapat g. Landasan Teoritis
diidentikasi berbagai macam masalah Merupakan pengkajian ilmiah terhadap
lain yang timbul. Hal ini sangat pengetahuan yang telah ada. Kajian
penting dilakukan guna memilih dan tersebut berbentuk hukum, konsep,
menetapkan masalah yang akan ditulis. dan prinsip-prinsip yang relevan
c. Pembatasan Masalah dengan permasalahan. Teori yang
Kualitas suatu karya ilmiah tidak dikutip haruslah bersumber dan dapat
terletak pada banyaknya masalah yang dipertanggung jawabkan. Dalam
diambil, akan tetapi lebih kepada landasan teori, juga harus pula dikaji
sebarapa dalam karya tersebut mengenai penelitian yang rleevan atau
mengupas permasalahan yang ada. berhubungan dengan pernelitian saat
Oleh karena itu, masalah haruslah ini. Penelitiaan yang relevan tersebut
dibatasi agar penulis dapat diperlukan untuk melihat bahwa
penelitian yang sebelumnya memiliki

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 150


unsur-unsur yang dapat mendukung ialah segelintir responden yang
penelitian saat ini. dianggap sudah mewakili populasi
penelitian, sehingga penelitian menjadi
h. Kerangka Pemikiran tidak memakan waktu dan biaya yang
Merupakan arahan penalaran saat terlalu banyak.
penulis menyusun penelitiannya. l. Uji Persyaratan Analisis
Kerangka pemikiran ini berguna untuk Sebelum data dilakukan analisis, maka
mewadahi teori-teori yang dikutip ada perlunya data tersebut diuji
menjadi rangkaian yang utuh yang terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan
mengarah pada hasil sementara. dengan 2 cara, yaitu dengan uji asumsi
Menyusun kerangka pemikiran berarti dan uji statistik.
menyusun argumen yang raisonal m. Pembahasan Hasil Analisis Data
didasarkan atas teori-teori yang telah Dibahas dengan menggunakan bahasa
diungkapkan. Jawaban sementara atas ilmiah sesuai dengan bidang studi
masalah disebut dengan hipotesis. yang diminati berdasarkan konsep-
Hipotesis adalah jawaban sementara konsep yang telah diutarakan.
atas permasalahan yeng sedang diteliti. n. Simpulan Penelitian
Hipotesis disusun berdasarkan teori Merupakan perangkuman atas semua
yang sudah dikaji dengan kerangka yang telah ditulis dalam suatu karya
pemikiran tertentu. hipotesis tulis ilmiah. Rangkuman bersifat
dinyatakan dalam bentuk kalimat sistetis dan sistematisuntuk menarik
pernyataan. simpulan yang bersifat umum dari
i. Tempat dan Waktu Penelitian variabel-variabel yang diteliti.
Tempat peneilitan harus disampaikan o. Saran Penelitian
secara jelas. Waktu penelitian harus Dibuat berdasarkan kesimpulan
disampaikan dari pengajuan judul penelitian yang telah ditulis
sampai dengan penulisan laporan sebelumnya. Saran berisi pemecahan
penelitian. masalah yang diteliti atau tindak lanjut
j. Metodologi Penelitian penelitian sehingga lebih operatif.
Merupakan cara untuk mencapai
tujuan penelitian. Metode penelitian PENUTUP
ditetapkan berdasarkan tujuan Berdasarkan hasil pengabdian pada
penelitian. masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa
k. Populasi dan Sampel melalui penerapan pembelajaran penulisan
Populasi ialah besarnya cakupan karya ilmiah sebagai implementasi
responden penelitian yang ingin pengembangan kompotensi profesi guru pada
diteliti. Sedangkan sampel penelitian guru SMP Widyawacana I Surakarta dapat

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 151


meningkatkan kegairahan dan semangat untuk Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
menulis, hal ini ditunjukkan banyaknya Tanya
jawab yang dilakukan oleh guru dan bisa Feist, J dan Feist, G. J. 2008. Theories of
Personality. Yogyakarta: Pustaka
melaksanakan PTK, serta mencoba menulis Pelajar.
karya ilmiah bagi guru pada sekolahnya.
Muhajir Noeng, 2007. Metodologo Keilmuan
Paradigma Kualitatif, Kuantitatif dan
Mix, Yogyakarta: Rake Sarasin.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih penulis sampaikan kepada Miftahul Huda, 2013. Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta:
kepala sekolah SMP Widyawacana I Surakarta Gramedia.
yang telah memberi ijin dan dukungan dalam
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
menyelesaikan Pengabdian Pada Masyarakat Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
melalui kegiatan workshop Penelitian (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Tindakan Kelas, serta kepada rekanan guru Sukiman. 2011. Penelitian Tindakan Kelas
untuk Guru Pembimbing. Yogyakarta:
yang telah termotivasi dalam menulis karya
Paramita Publishing.
ilmiah. Terima kasih peneliti sampaikan
Mertler, Craig, 2014. Penelitian Tindakan
kepada pimpinan redaksi Jurnal LPPM Unsri Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Surakarta yang telah memberikan masukan dan
menyempurnakan yang akhirnya menjadi
artikel siap dipublikasikan pada jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, 2002. Pengantar Apresiasi Karya
Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Atmowiloto, Arswendo. 2004. Mengarang Itu


Gampang. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Bunanta, Murti, 1998. Problematika Penulisan


Cerita Rakyat Untuk Anak Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran


(Prinsip Teknik Prosuder). Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.

Baedowi, Akhmad. 2008. UN dan Budaya


Sekolah, dalam www.mediaindonesia.
com/12 Mei 2008, diakses tanggal 14
Februari 2009.

Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:


Rineka Cipta

Engkos Mulyasa. 2008. Menjadi Guru


Profesional Menciptakan Pembelajran

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 152

Anda mungkin juga menyukai