Anda di halaman 1dari 2

Kasus No 2.

Kunci Jawaban : Clopidogrel

NSTEMI adalah salah satu jenis sindrom koroner akut. Sindrom koroner akut sendiri
adalah kondisi berbahaya yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah arteri
jantung. Penyumbatan ini akan membuat jantung kekurangan oksigen.
Hasil pemeriksaan fisik pada pasien NSTEMI juga bisa sama dengan pasien jenis
serangan jantung yang lain. Untuk memastikan jenis serangan jantung yang terjadi, dokter akan
melakukan pemeriksaan EKG (elektrokardiogram). Saat dilakukan EKG, NSTEMI akan
menunjukkan gambaran penyumbatan aliran darah pada jantung tanpa elevasi segmen ST.
Penanganan pada penderita NSTEMI adalah dengan pemberian oksigen, pemberian
obat atau bila kondisi NSTEMI cukup parah, dokter dapat merekomendasikan tindakan PCI
(Percutaneous Coronary Intervention), yaitu kateterisasi jantung untuk memasang ring pada
pembuluh darah yang tersumbat,
Dalam Firdaus, 2016, salah satu obat yang wajib dikonsumsi bagi pasien dengan penyakit
jantung koroner adalah obat golongan anti platelet, seperti Aspirin, Clopidogrel dan Ticagrelor.
Studi besar seperti The Antiplatelet Trialists Collaboration (ATC trial) menunjukkan bahwa
penggunaan anti platelet jangka panjang dapat menurunkan secara bermakna angka kejadian
infark miokard akut.
Terlebih pada kasus ini dibutuh kan tambahan rejimen untuk menangani pencegahan
terjadinya restenosis dan thrombosis. Maka dapat diberikan terapi antiplatelet. DIantaranya
adalah Aspirin yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga
menghambat produksi tromboksan A2 (TXA2). Dan Clopidogrel yang bekerja secara kompetitif
dan irreversibel menghambat adenosine diphospate (ADP) P2Y12 reseptor. Adenosine
diphosphate yang berikatan dengan P2Y12 reseptor menginduksi perubahan ukuran platelet
dan melemahkan agregasi platelet sementara.
Menurut Firdaus, 2016, Pasien PJK dengan sindroma koroner akut dengan ST elevasi
atau tanpa ST elevasi wajib diberikan 2 macam anti platelet sebagai tatalaksana awal di
klinik atau unit gawat darurat.
Ketika pasien tiba di IGD, Aspirin diberikan dengan dosis 320 mg dikonsumsi
dengan cara dikunyah dilanjutkan dengan pemberian rutin dosis tunggal Aspirin
80-160 mg setiap hari selama perawatan dan pasca rawat di rumah sakit. Dosis
tunggal Aspirin 80-160 mg diberikan seumur hidup.
Clopidogrel 600 mg diberikan saat SKA di IGD kemudian Clopidogrel dosis
tunggal 75 mg diberikan selama perawatan hingga pasien kembali ke rumah
selama satu tahun.
Selain itu juga menurut PERKI ,2015.
Pasien yang akan menjalani IKP primer sebaiknya mendapatkan terapi
antiplatelet ganda (DAPT) berupa aspirin dan penghambat reseptor ADP
sesegera mungkin sebelum angiografi.
Terapi ADP lainnya yang disarankan adalah Ticagrelor (dosis loading 180 mg, diikuti
dosis pemeliharaan 90 mg dua kali sehari) atau clopidogrel (disarankan dengan
dosis lebih tinggi yaitu dosis loading 600 mg diikuti 150 mg per hari),
Sumber :
(PERKI, 2015.) (FIRDAUS, 2016)

Anda mungkin juga menyukai