Anda di halaman 1dari 8

 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

S.S. Chua and N.H. Sabki

Granulasi Basah Tablet Hisap


Dequalinium Klorida
ABSTRAK

Kebanyakan radang tenggorokan disebabkan oleh dua jenis infeksi yaitu virus
dan bakteri. Sekitar 80% radang tenggorokan disebabkan oleh virus dan hanya sekitar
10-20% yang disebabkan bakteri. Untuk dapat mengatasinya, penting untuk
mengetahui infeksi yang dialami disebabkan oleh virus atau bakteri streptokokus.

Infeksi virus biasanya merupakan penyebab selesma (pilek) dan influenza


yang kemudian mengakibatkan terjadinya radang tenggorokan. Selesma biasanya
sembuh sendiri sekitar 1 minggu begitu tubuh Anda membentuk antibodi melawan
virus tersebut.

TINJAUAN UMUM ZAT AKTIF DAN SEDIAAN

1. Deskripsi umum senyawa aktif 

Dequalinium cholide adalah suatu bahan anti bakteri dan jamur


antiseptik, bakterisida terhadap banyak yang efektif untuk membunuh
gram positif dan gram negatif bakteri  berbagai macam bakteri gram positif
dan efektif melawan jamur. Hal ini dan gram negatif, Candida albicans
terutama digunakan dalam bentuk dari dan bakteri yang resisten terhadap
lozenges dalam pengobatan infeksi antibiotik (Decha Care, Pelayanan
ringan mulut dan tenggorokan Kesehatan).
(Sweetman, 2009 ; 1641).

Kandungan Dequalinium
chloride dalam tablet hisap merupakan

Page 1
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

 Nama zat aktif : Dequalinium klorida

 Nama kimia : 1,1′- (1, 10 - Decanediyl) bis- [4  – amino2


methyl quinolinium chloride]

Sinonim : Decalinium Chloride; Decaminum

Struktur molekul :

Rumus molekul : C25H48 N6O8CH4O3S

Bobot molekul : 656,79

Kelarutan : mudah larut dalam air, agak


sukar larut dalam metanol (95%), praktis tidak
larut dalam kloroform, eter,

Inkompatibel : Dequalinium klorida tidak kompatibel dengan


sabun dan surfaktan anioni lainnya, dengan
fenol, dan dengan chclorocresol

Farmakologi : Dequalinium chloride adalah


antiseptik, bakterisida terhadap banyak gram
 positif dan gram negatif bakteri dan efektif
melawan jamur (Sweetman, 2009 ; 1641)

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

Titik lebur : 315 C

Kontraindikasi : Penderita hipertensitif terhadap Dequalinium


chlorida

Tiap 1-2 jam 1 tablet dihisap


Dosis :
Pengobatan infeksi ringan mulut dan
Indikasi :
tenggorokan.

Page 2
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

2.  Alasan pemlihan dan definisi bentuk sediaan

Table tmerupakan bahan obat Tablet dibuat dengan cara


dalam bentuk sediaan padat yang tuang (dengan bahan dasar gelatin, dan
 biasanya dibuat dengan penambahan atau sukrosa yang dilelehkan atau
 bahan tambahan farmasetika yang sorbitol) atau dengan cara kempa
sesuai. Tablet dapat berbeda-beda tablet menggunakan bahan dasar gula.
dalam ukuran, bentuk berat, kekerasan, Tablet hisap tuang kadang-kadang
ketebalan, daya hancur dan dalam disebut sebagai pastiles, sedangkan
aspek lainnya tergantung pada cara tablet hisap kempa disebut sebagai
 pemakaian tablet dan metode troches. Tablet umumnya ditujukan
 pembuatannya (Ansel, 2008;244). untuk pengobatan iritasi lokal atau
infeksi mulut atau tenggorokan, tetapi
Tablet lozenges (hisap) adalah
dapat juga mengandung bahan aktif
sediaan padat yang mengandung satu
yang ditujukan untuk absorbsi sistemik
atau lebih bahan obat, umumnya
setelah ditelan (Dirjen POM, 1995 ;
dengan bahan dasar beraroma dan
12).
manis, yang membuat tablet melarut
atau hancur perlahan-lahan dalam
mulut (Syamsuni, 2006 ; 171).

3. Dasar pertimbangan dan landasan hukum penggolongan obat penandaan


 pada wadah, leaflet atau brosur.

Berdasarkan peraturan pemerintah SK,  pada wadah, etiket, maupun brosurnya.


menkes dan UU. Obat atau sediaan Dengan dasar pertimbangan obat ini
yang ditugaskan termasuk gologan tidak memiliki efek samping kuat
obat bebas dengan penandaan logo dengan. Yang dimana ditandai dengan
obat bebas yang diberi warna hijau gambar seperti berikut:

1. Nomor r egistrasi dan nomor bets

 Nomor registrasi: DBL 1413311510B2

Keterangan:

D : nama dagang

B : golongan obat bebas

Page 3
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

L : obat jadi produksi dalam negeri

14 : periode pendaftaran obat jadi

133 : nomor urut pabrik

115 : nomor urut obat jadi yang disetujui untuk masing-masing pabrik

10 : bentuk sediaan

B : menunjukkan kekuatan obat yang pertama disetujui

2 : menunjukkan kemasan yang pertama

 Nomor batch: L 140931

Keterangan:

L : tahun pengemasan

1 : tahun produk

40 : kode produksi

931 : urutan produk

URAIAN DAN ANALISIS FARMAKOLOGI

1. Nama obat dan sinonim

 Nama zat aktif : Dequalinium chloride

Sinonim : Dequadin, dequavagyn, (1,1Decamethylenebis-


(4aminoquinaldinum chloride)

2. Bentuk senyawa zat aktif 

Dequalinium klorida dapat Dequalinium chloride adalah


digunakan dalam lozenges untuk antiseptik, bakterisida terhadap banyak
 pengobatan sakit tenggorokan, namun gram positif dan gram negatif bakteri
sementara ini efektif in vitro dan efektif melawan jamur. Hal ini
(wikipedia). terutama digunakan dalam bentuk dari

Page 4
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

lozenges dalam pengobatan infeksi yang resisten terhadap antibiotik


ringan mulut dan tenggorokan (Decha Care, Pelayanan Keseshatan).
(Sweetman, 2009 ; 1641).
Tablet lozenges dimaksudkan
Kandungan Dequalinium chloride untuk disolusi lambat dalam mulut
dalam tablet hisap merupakan suatu untuk tujuan lokal pada selaput lendir
 bahan anti bakteri dan jamur yang mulut. (Syamsuni, 2006 ; 171)
efektif untuk membunuh berbagai
macam bakteri gram positif dan gram
negatif, Candida albicans dan bakteri

E fek farmakologi dan mekanisme kerja dalam tubuh

Dequalinium chloride berefek  bakteri gram negatif. dibiarkan kontak


secara lokal atau sistemik dengan sesering mungkin dengan tempat
membunuh atau memusnahkan dengan infeksi.
segera bakteri gram positif maupun

4. Nasib obat dalam tubuh

Obat tereabsorbsi dengan baik lokal. Absorpsi melalui mukosa.


secara sistemik sehingga lebih cepat diekskresiakan dalam bentuk. Bentuk
 berefek tidak diserap dari saluran yang tidak berubah dan metabolitnya
cerna dan hanya memiliki aktivitas dieliminasi melalui urine.

5. I ndikasi dan kontraindikasi 

 Indikasi : pengobatan infeksi ringan mulut dan tenggorokan

 Kontraindikasi : Penderita hipertensitif terhadap Dequalinium chlorida

6.  Aturan pakai 

 Dosis : 200 mg Dequalinium klorida per tablet

 Perhitungan dosis

Sekali : 200 mg × 1 tablet = 200 mg/tablet

Sehari : 200 mg × 3 tablet = 600 mg/tablet

Page 5
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

 Aturan pakai

1 tablet biarkan melarut perlahan dalam mulut, ulangi setiap 1-2 jam.

7. E fek samping dan toksisitas obat 

Dequalinium chloride tidak memiliki toksik dan efek samping.

8. I nteraksi obat 

Tak ada interaksi obat yang signifikant secara klinik diketahui

9. Penggunaan pada kondisi khusus, Peringatan, dan perhatian

hindari pemakaian jangka panjang. Jangan melebihi 8 tablet sehari. Hati-hati


 pada wanita yang sedang hamil atau menyusui. Tidak boleh disimpan pada tempat
terbuka, terlindung dari cahaya matahari.

10. Cara penyimpanan dan contoh sediaan yang beredar dipasaran

Penyimpanan ditempat yang sejuk terlindung dari cahaya. Adapun contoh obat
yang beredar dipasaran misalnya degirol (PT. Darya Varia), FG troches (meiji),
strepsil (reckitt benckiser healthcare manufacturing).

ANALISIS PREFORMULASI, FORMULASI DAN USULAN FORMULA

1. Pendekatan formulasi 

Kandungan Dequalinium chloride terhadap antibiotik. Saat kuman telah


dalam tablet hisap merupakan suatu kebal terhadap antibiotik tersebut, bila
 bahan anti bakteri dan jamur yang antibiotik kita gunakan, akan tidak
efektif untuk membunuh berbagai ampuh lagi dalam membunuh kuman.
macam bakteri gram positif dan gram Akibatnya, penyakit yang diderita
negatif, Candida albicans dan bakteri tidak akan sembuh.
yang resisten terhadap antibiotik
Dequalinium cholide adalah
(Dechacare, pelayanan kesehatan).
antiseptik, bakterisida terhadap banyak
Pengobatan dengan antibiotik gram positif dan gram negatif bakteri
tidak akan efektif untuk mengobati dan efektif melawan jamur. Hal ini
infeksi virus. Sebaliknya, pemberian terutama digunakan dalam bentuk dari
antibiotik dapat menimbulkan lozenges dalam pengobatan infeksi
resistensi atau kekebalan kuman ringan mulut dan tenggorokan

Page 6
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

kekerasan tablet biasanya adalah Untuk mengevaluasi


hardness tester (Ansel, 1989) kemanjuran suatu tablet, jumlah
obat dalam tablet harus dipantau
d. Uji disolusi
 pada setiap tablet atau batch
Disolusi adalah suatu proses (Lachman, dkk, 1994). Dalam
larutnya zat aktif dari suatu sediaan  penetapan kadar zat berkhasiat pada
dalam medium. Hal ini berlaku sediaan tablet biasanya
untuk obat-obat yang diberikan menggunakan 20 tablet yang
secara oral dalam bentuk padat kemudian dihitung, ditimbang dan
seperti tablet. Uji ini dimaksudkan kemudian diserbukkan. Sejumlah
untuk mengetahui banyaknya zat serbuk tablet yang digunakan dalam
aktif yang terabsorbsi dan  penetapan mewakili seluruh tablet
memberikan efek terapi di dalam maka, harus ditimbang seksama.
tubuh (Ansel, 1989) Kadar zat berkhasiat tertera pada
masing-masing monografi, baik
e. Uji penetapan kadar zat berkhasiat  persyaratan maupun cara
 penetapannya (Siregar, 2008)

7. Daftar pustaka

Ansel, H.C., Allen, L.V.Jr., and Popovich, N.G., 1998, Pharmaceutical Dosage Form
and Drug Delivery System, 7 th ed., Lippincot Williams and Wilkins, USA.
244 – 268.

Ansel Howard.2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV . Jakarta : UI-Press.

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Jakarta : Depkes RI.

Fudholi, A., 1983, Metodologi Formulasi dalam Kompresi Direk, majalah Medika
 No. 7, 580-586

Ikatan Apoteker Indonesia. 2013. ISO INDONESIA. Jakarta : PT. ISFIPenerbitan.

Lachman, Leon, dkk. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi III Jilid 2.
Jakarta : Ul- Press.

Parrott, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3th,


Burgess Publishing Company, Minneapolis.

Sadik, F., 1984, Tablets in King, in R.E., (Eds)., Dispensing of Medication, 9th Ed,
59-60, Mark Publishing Company, Easton, Pensylvania.

Page 16
ISSN 2231-3354
 Journal of Applied Pharmaceutical Science 2013

Sheth, B.B., Banderlin, J.F., and Shangraw, R.E., 1980, Compressed Tablet By Direct
Compression in Lachman, L., Lieberman, H.A., Pharmaceutical Dosage
Form. Tablet vol. I, Marcel Dekker. Inc., New York.

Sweetman, sean. 2009. The Complete Drug Reference thirty-sixth edition. London :
Pharmaceutichal Press.

Siregar. 2008. Teknologi farmasi sediaan tablet. Jakarta: EGC

Syamsuni, H. A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta : EGC.

Rowe, dkk H. 1995. Handbook of Pharmaceutical Excipients. London : APHA

Tjay, Than Hoan. 2007. Obat-Obat Penting . Jakarta : PT. Gramedia.

Voight, Rudalf. 1995. Buku Pelajaran Tekhnologi Farmasi. Yogyakarta : UGM.

Page 17
ISSN 2231-3354

Anda mungkin juga menyukai