Anda di halaman 1dari 18

1.

FORMULA ASLI
“Tablet Antihipertensi”

2. RANCANGAN FORMULA
Tiap tablet mengandung:
Captopril 25 mg
Amylum Manihot 10 %
Metil Selulosa 3%
Aquadest q.s
Magnesium Stearat 1%
Talcum 2%
Avicel

3. MASTER FORMULA

Nama Produk : CAPTENSI ® Tablet 25 mg


Jumlah Produk : 10.000.000 Tablet @ 25 mg
No. Registrasi : DKL9800301510A1
No. Batch : D70100902
Tanggal Formula : 17 Juni 2017
Tanggal Produksi : 20 Juni 2018
No Kode Nama Fungsi Dosis
Bahan Bahan Bahan Pertablet Perbatch
1 01- Cap Captopril Zat aktif 25 mg 250.000 g
2 02- AM Amylum Manihot Zat penghancur 13,2 mg (dlm) 132.000 g (dlm)
4,12 mg (luar) 42.000 g (luar)
3 03- MS Metil Selulosa Zat pengikat 7,92 mg 79.200 g
4 04- AQS Aquadest Pelarut q.s q.s
5 05- MgS Magnesium Stearat Lubrikan 3 mg 30.000 g
6 06- TALK Talkum Antiaderents 1,68 mg 16.800 g
7 07- AVCL Avicel Zat pengisi 217,80 mg 2.170.000 g
4. ALASAN DIBUAT SEDIAAN TABLET
a. Menurut FI III, hal: 6
Tablet merupakan sediaan padat kompak, dibuat secara kemp cetak dalam bentuk
pipih (sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung), mengandung satu jenis obat
atau lebih dengan atau zat tambahan).
b. Menurut FI IV, hal: 4
Tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi.
c. Menurut Lachman II, hal: 646
Tablet memberikan keuntungan dalam bentuk tempat/ruangan yang paling kecil yang
diperlukan untuk penyimpanan, juga tablet mudah diberikan dan dikontrol, mudah
dibawah dan ongkosnya murah. Bagi dokter, dosisnya fleksibel (tablet dapat dibagi
dua) serta dosisnya tepat.
d. Menurut Patofisiologi, buku ajar ilustrasi, hal: 54
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diastolic atau sistolik yamg terus-
menerus. Umumnya tekanan darah sistolik yang terus menerus sebesar 139 mmHg
atau lebih atau tekanan darah diastolic 89 mmHg atau lebih menunjukkan hipertensi.
e. Menurut OOP, hal: 54
Hipertensi merupakan suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme
regulasi tekanan darah, penyebabnya diketahui hanya lebih kurang 10 % dari semua
kasus, antara lain akibat penyakit ginjal dan penciutan aorta/arteri ginjal, juga akibat
tumor dianak ginjal dengan efek overproduksi hormon-hormon yang berkhasiat
meningkatkan tekanan darah.
f. Menurut OOP, hal: 542
Pengobatan dengan antihipertensi harus dimulai dengan dosis rendah agar tekanan
darah janganturun terlalu drastic dengan mendadak. Antihipertensi hanya
menghilangkan gejala tekanan darah tinggi dan tidak penyebabnya, maka obat ini
harus diminum seumur hidup, tetapi setelah beberapa dosis pemeliharaan pada
umumnya dapat diturunkan.
5. ALASAN PENGGUNAAN BAHAN
1. Captopril (bahan aktif)
a. Menurut OOP, hal: 560
Captopril merupakan derivat prolin yang menghambat ACG pertama yang
digunakan pada tahun 1979. Kaptopril digunakan pada hipertensi ringan hingga
berat dan pada kompensasi jantung.
b. Menurut IOI, hal : 419
Captopril adalah angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor (penghambat
ACE) yang mengandung sulfihydryl. Obat-obat kelompok ACE inhibitor
digunakan untuk penanganan penyakit hipertensi, gagal jantung dan lain
sebagainya.
c. Menurut OI, hal : 141
Manfaat captopril adalah terhadappengobatan hipertensi, dan gagal jantung dan
lain sebagainya.

2. Amylum Manihot (Bahan Penghancur)


a. Menurut R.Voigt, hal: 167
Sejak lama telah dikenal bahan pada sejumlah senyawa suatu pencetakan
dimungkinkan setelah penambahan 10-20 % pati, penambahan pati berfungsi
sebagai bahan pengatur aliran seperti juga bahan pengikat dan bahan penghancur.
b. Menurut Lachman, hal: 702
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya/hancurnya tablet
ketika berkontak dengan konsentrasi 5-20 % dari berat tablet.
c. Menurut Ansel, hal: 263
Bahan penghancur meliputi pati jagung dan kentang, turunan amylum seperti Na.
amylum glukolat, senyawa selulosa seperti karboksi metil selulosa, secin penukar
kation dan bahan lain yang mempunyai efek memecahkan/menghancurkan tablet
setelah masuk dalam saluran pencernaan, tetapi sampai kira-kira 15 % dapat
dipakai untuk memperoleh daya hancur yang cepat.
d. Menurut Excipient, hal: 686)
Dalam formulasi tablet pasta pati yang baru dibuat konsentrasi 3-20%.
3. Metil Selulosa (Bahan Pengikat)
a. Menurut R.Voigt, hal: 202
Kelompok bahan pembantu ini dimaksudkan untuk memberikan kekompakan dan
daya tahan tablet. Oleh karena itu bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa
partikel serbuk dalam sebuah butir granul.
b. Menurut Lachman II, hal: 702).
Polimer-polimer alam yang telah dimodifikasi seperti alginate, derivat-derivat
selulosa (metil selulosa, hidroksipropil selulosa), adalah pengikat dan perekat
yang umum dipakai dalam keadaan yang kering pada pencetakan langsung,
bahan-bahan ini mempunyai kemampuan sebagai pengikak.
c. Menurut Excipient, hal : 438
Dalam formulasi tablet, tingkat viskositas rendah atau menengah, metil selulosa
digunakan sebagai agen pengikat, metil selulosa ditambahkan baik sebagai bubuk
kering atau larutan. Penggunaan metil selulosa sebagai zat pengikat dengan
konsentrasi 1-5 %.

4. Talkum (Antiaderents)
a. Menurut Lachman II ,hal: 702
Pelincir diharapkan dapat mengurangi gesekan antara dinding tablet dengan
dinding die, pada saat tablet ditekan keluar. Pelincir yang paling banyak
digunakan adalah talk. Bahan-bahan yang digunakan sebagai pelicin/pemacu
aliran adalah jenis talk konsentrasi 5 %.
b. Menurut Excipient, hal: 728
Talcum digunakan sebagai lubrikan dalam formula tablet, penggunaan talcum
sebagai lubrikan dengan konsentrasi 1-10 %.
c. Menurut R.Voigt, hal: 205
Sebagai bahan pelincir yang paling menonjol adalah talk. Dia memiliki tiga
keunggulan antara lain berfungsi sebagai glidan, bahan pelicin dan bahan pemisah
cetakan. Pada umumnya talk ditambahkan sebanyak 2 % ke dalam granulat siap
pakai, juga disarankan untuk mencampur talk dengan aerosol (sampai 10 %).
d. Menurut Ansel, hal: 226
Sementara pelicin yang paling umum digunakan adalah talk. Jumlah pelicin yang
dipakai pada pembuatan tablet yang satu dengan yang lain berbeda-beda mulai
dari yang paling sedikit 0,1 %.

5. Avicel/ selulosa Mikrokristal (zat pengisi)


a. Menurut R.Voigt, hal: 202
Pada peracikan obat dalam jumlah yang sangat kecil, diperlukan bahan pengisi
untuk memungkinkan suatu pencetakan. Yang sangat disarankan untuk dipakai
adalah selulosa mikrokristal khususnya untuk tabletasi langsung dan bliketasi.
b. Menurut Lachman II, hal: 702 Pengisi juga ditambahkan karena alasan kedua
yaitu memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk
memicu aliran. Selulosa mikrokristal sering disebut avicel. Suatu zat yang dapat
dicetak langsung. Sifat mengalirnya baik dan sifat-sifat penekanan langsungnya
baik sekali. Avicel bersifat baik karena menghasilkan kohesi gumpalan zat ini
juga bertindak sebagai zat penghancur seperti pada penggunaan tepung selulosa
mikrokristal sering ditambahkan ke dalam formulasi tablet dengan beberapa
tujuan. Zat ini merupakan bahan pengisi yang banyak digunakan.
c. Menurut Excipient 6th , hal: 129
Selulosa mikrokristal terutama digunakan dalam proses granulasi basah dan
proses kempa langsung konsentrasi dari avicel sebgai pengisi atau pengikat 20-
90%.
6. Magnesium stearat (Lubrikan)
a. Menurut R.Voigt, hal : 203
Bahan pelincir dapat memenuhi berbagai fungsi yang berbeda sehingga akan lebih
bermanfaat jika dilkasifikasi lebih lanjut.
b. Menurut Scoville’s, hal : 97
Lubrikan yang umum digunakan adalah petrolakum cair, magnesium stearat dan
asam stearat. Magnesium stearat dalam konsentrasi 0,2-1%, adalah zat lubrikan
yang sangat baik.
c. Menurut Ansel, hal: 266
Diantara pelincir yang paling umum yang digunakan adalah magnesium stearat,
jumlah pelincir yang dipakai pada pembuatan tablet adalah dari yang sedikit kira-
kira 0,1% berat granul sampai sebanyak-banyaknya 5%.
d. Menurut Lachman II, hal: 703
Asam stearat efek pelincirnya kurang dibandin dengan garam-garamnya,
merupakan pelincir yang paling banyak dipakai dan titik leburnya juga lebih
rendah.
e. Menurut Excipient, hal : 404
Magnesium stearat banyak digunakan pada kosmetik, makanan, formulasi
farmasi, terutama digunakan sebagai lubrikan tablet pada konsentrasi 0,25%-5,0%
b/b.
6. URAIAN BAHAN
1. Captopril (FI III, hal: 167)
Nama resmi : CAPTOPRILUM
Nama lain : Kaptopril, katopril
RM/BM : C9H15NO3S/ 217,28
Rumus Bangun :

Pemerian : Serbuk hablur putih atau hampir putih, bau khas seperti
sulfide, meleleh pada suhu 104°-110°C.
Kelarutan : Mudah larut dalam iar, dalam methanol, dalam etanol, dan
dalam kloroform.
Khasiat/kegunaan : Antihipertensi/ Zat aktif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas : Stabil
Inkompabilitas : Dengan agen pengoksidasi kuat.

2. Amylum manihot (FI IV, hal: 107; Excipient, hal: 685)


Nama resmi : AMYLUM MANIHOT
Nama lain : Pati Singkong
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dalam etanol.
Khasiat/kegunaan : Zat tambahan /disintegrator
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Stabilitas : Pati kering stabil jika terlindung dari kelembaban tinggi
Inkompabilitas : Dengan zat pengoksidasi kuat, senyawa ikulasi berwarna
dibentuk dengan yodium
3. Metil selulosa (FI IV, hal: 544; Excipient, hal : 439)
Nama resmi : METHYLCELLULOSUM
Nama lain : Metil Selulosa
Pemerian :Serbuk berserat atau granul, berwarna putih. Suspensi
dalam air bereaksi netral terhadap kalmus P, mengembang
dalam air dan membentuk suspensi yang jernih hingga
opalesen, kental, koloidal.
Kelarutan : Tidak larut dalam etanol, dalam eter, dan dalam kloroform,
larut dalam asetat glasial dan dalam campuran volume
sama etanol dan kloroform.
Khasiat/kegunaan : Zat tambahan/ Zat pengikat
Penyimpanan : Dalam wadah tetutup baik.
Stabilitas : Bubuk metil selulosa stabil, meskipun sedikit higroskopis.
Inkompabilitas :Tidak sesuai dengan aminacrine hidroklorida, klorokresol,
merkuric klorida, phenol, resorsinol, asam tannic, perak
nitrat, cetylpridinium klorida, asam p-hidroxibenzoic,
asam p-aminobenzoic, metylparaben, dan butyl paraben,
garam dari asam mineral, fenol dan tanin akan
mengagulasi larutan metil selulosa, meskipun hal ini dapat
dicegah dengan penambahan etanol (95%), atau glikol
diasetat.

4. Aquadest (FI III, hal: 96)


Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling, aquadest
RM/BM : H2O/ 18,02
Pemerian :Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa.
Khasiat/kegunaan : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
5. Magnesium stearat (Excipient, hal: 404)
Nama resmi : MAGNESII STEARAS
Nama lain : Magnesium stearat
RM/BM : C36H70MgO4/ 597,24
Pemerian : Serbuk halus berwarna putih, bau dan rasa seperti asam
starat.
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam alkohol dan air, sedikit larut
dalam benzene hangat dan etanol 97 % hangat.
Khasiat/kegunaan : Zat tambahan/ Lubrikan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup dan tidak tembus cahaya.
Stabilitas :Mg stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup
baik di tempat yang sejuk dan kering.
Inkompabilitas :Dengan asam kuat, alkali, dan garam besi, hindari
pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat.

6. Talkum (FI IV, hal: 771; Excipient, hal: 728)


Nama resmi : TALCUM
Nama lain : Talk, Talkum
Pemerian :Serbuk sangat halus, putih atau putih kelabu, mengkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hamper semua pelarut.
Khasiat/kegunaan : Zat tambahan/ Antiaderent
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas :Talk adalah material stabil dan memungkinkan sterilisasi
dengan melakukan pemanasan pada suhu 160° pada
waktu kurang dari 1 jam, juga disterilisasi dengan
melepas dengan menggunakan etilen oksida atau radiasi
sinar gamma.
Inkompabilitas : Dengan campuran quartenary ammonium.
7. Avicel (Excipient, hal: 129)
Nama Lain : AVICE pH
RM : (C5H10O5)n/
Rumus Bangun :

Pemerian : Serbuk kristal yang terdiri dari partikel-pertikel, penyerap


tidak berbau dan tidak berasa.
Khasiat/kegunaan : Zat tambahan/ Zat pengisi
Penyimpanan : Meskipun bersifat higroskopis material. Tersimpan dalam
wadah tertutup baik.
Stabilitas : Stabil
Inkompabilitas : Dengan agen pengoksidasi kuat.

8. Alkohol (FI III, hal: 66)


Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol/Alkohol
RM/BM : C2H6O/-
Pemerian :Cairan tidak berwarna, jernih mudah menguap, dan mudah
bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Khasiat/kegunaan : Pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya di
tempat sejuk, jauh dari nyala api.
Stabilitas : Larutan etanol berair dapat disterilisasi dengan autoklaf
atau dengan penyaringan dan disimpan dalam wadah
kedap udara di tempat sejuk.
7. PERHITUNGAN BAHAN
a. Perhitungan pertablet
 Fase dalam 78 %
Dilebihkan 10 % sehingga 78+10 = 88 %
88
Bobot 1 tablet = 100 x 300 mg = 264 mg

Kaptopril = 25 mg
5100
Amylum manihot 5 % = x 264 mg = 13,2 mg
3
Metil Selulosa 3 % = x 264 mg = 7,92 mg
100

Avicel = 264 mg - (25+13,2+7,92)


= 264 mg – 46,12 mg
= 217,88 mg
 Fase luar 18 %
Dilebihkan 10 % sehingga hasilnya 28 %\
28
Fase luar = 100 x 300 mg = 84 mg
1
Magnesium sterat 1% = x 84 mg = 3 mg
100
2
Talkum 2 % = 100 x 84 mg = 1,68 mg
5
Amylum manihot 5 % = 100 x 84 mg = 4,2 mg

b. Perhitungan batch
 Fase dalam 88 %
Kaptopril = 25 mg x 10.000.000 = 250.000.000 mg = 250.000 g
Amylum manihot = 13,2 mg x 10.000.000 = 132.000.000 mg = 132.000 g
Metil Selulosa = 7,92 mg x 10.000.000 = 79.200.000 mg = 79.200 g
Avicel = 217 mg x 10.000.000 = 2.170.000.000 mg = 2.170.000 g
 Fase luar 28 %
Magnesium sterat = 3 mg x 10.000.000 = 30.000.000 mg = 30.000 g
Talkum = 1,68 mg x 10.000.000 = 16.800.000 mg = 16.800 g
Amylum manihot = 4,2 mg x 10.000.000 = 42.000.000 mg = 42.000 g
8. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan, ditimbang semua bahan yang digunakan.
2. Dicampur zat aktif Captopril dengan fase dalam.
3. Dilarutkan bahan pengikat (metil selulosa) dengan aquadest (secukupnya) sampai
homogen.
4. Dicampurkan pengikat yang sudah dilarutkan dengan campuran zat aktif hingga
homogen.
5. Dikempa campuran serbuk menjadi slug.
6. Dilakukan pengayakan slug menjadi granul.
7. Dicampur bahan lubrikan, penghancur luar, antiaderent dan pewarna ke dalam granul
8. Kemudian massa dikempa menjadi tablet sesuai ukuran yang diinginkan.
SKEMA KERJA

Gudang Barang
Jadi
Bahan Tambahan
Bahan Aktif

Penimbangan

Lubrikan

Cek IPC:
-keseragaman kadar
Slugging -LOD/kadar air

Pengayakan Granul

Pencampuran akhir
Cek IPC:
-Keseragaman ukuran
-Keseragaman bobot
-Kekerasan Cek IPC:
-Kerapuhan
Pencetakan tablet -Penampilan
-Waktu hancur -Kelengkapan
-Disolusi -Penandaan

Pengemasan Primer

Pengemasan Sekunder
Cek IPC:
-Penampilan
-Kelengkapan
Gudang barang jadi -Penandaan
DAFTAR PUSTAKA

1. Dirjen POM. 1989.”Farmakope Indonesia Edisi III”. Depkes RI : Jakarta.


2. Howards. Ansel. C. 1989. “Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV” Jakarta: IU-
Press.
3. Lachman. L. Liberman. HA dan Kang. J. L. 1994. “Teori Dan Praktek Industri Edisi II”.
Ahli Bahasa Suvatmi UI- Press: Jakarta.
4. Alfoso. R.G. 1980. “Remington’s Pharmaceutical Sciences Edisi 18”. Mark Publishing
Company Eston: Pennyslavania.
5. Tjay. H. Tan dan Kirana Rahardja. 2008. “Obat- Obat Penting Edisi VI”. Jakarta: PT.
Elex Media Computindo.
6. Rowe. R.C. Sheskey. P.J dan Weller. P.J. 2003. “Handbook of Pharmaceutical Expients
Edisi IV”. London: Publisher Science and Practice Royal Pharmaceutical Society of
Great Britain.
7. Martindale. 2009. “The Extra Pharmacoeia Evaluated Information on The World’s drug
and Medicine 36th ed”. The Royal Pharmaceutical.
8. Ritiasa, Drs ketut.2010. “Info Obat Indonesia edisi 2th”. Yayasan karsa info kesehatan.
9. Voight, R. 1994. “Pelajaran Teknologi Farmasi (terjamahan)”. Gadjah Mada university
Press. Yogyakarta.
10. Junaidi, Iskandar. 2012. “OI Pedoman Praktis Obat Indonesia”. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer.
LAMPIRAN
a. Etiket Obat

CAPTENSI®
Captopril25 mg
Tiap tablet mengandung Captopril 25 mg
No. Reg. DKL9800301510A1
PT. FiraFarma Indonesia, Toraja
HarusDenganResepDokter
HET: 10 Tablet = 92.000,-

CAPTENSI®
Captopril25 mg
Tiap tablet mengandung Captopril 25 mg
No. Reg. DKL9800301510A1
PT. FiraFarma Indonesia, Toraja
HarusDenganResepDokter
HET: 10 Tablet = 92.000,-

CAPTENSI®
Captopril25 mg
Tiap tablet mengandung Captopril 25 mg
No. Reg. DKL9800301510A1
PT. FiraFarma Indonesia, Toraja
HarusDenganResepDokter
HET: 10 Tablet = 92.000,-
b. Brosur Obat

CAPTOPRIL 25
Tablet

Tablet captopril 25 tablet mengandung 25 mg


Farmakologi
Captopril adalah D-3 mercaptomethy-propionyl-L-proline
Captopril mempunyai efek yang menguntungkan pada hipertensi
dan gagal jantung,yaitu penekanan renin-angiotensin-
aldosterone
Captopril mencegah perubahan angontensin I menjadi
angontensin II oleh inhibisi ACE (angiotensin converting
enzym).Setelah pemberian secara oral
Captopril secara cepat diabsorpsi dan adanya makanan dalam
saluran gastrointestinal berkurang 30-40%.dalam periode 24 jam
lebih dari 95% dosisi yang diabsorpsi dieliminasi ke dalam urin
dan 40-50% nya dalam bentuk tidak berubah
Indikasi
- Pengobatan hipertensi sedang sehingga berat dapat digunakan
sendiri atai dikombinasi dengan obat antihipertensi
lain,terutama diuretik tipe tiazide
- Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung yang tidak
cukup atau tidak dapat diobati dengan terapi konvensional
- Captopril dapat digunakan dengan diuretik dan digitalis
Konta indikasi
Penderita hipersensifitas terhadap captopril
Dosis
Oral hipertensi 3 X sehari 12,5 mg atau 25 mg,sesuai kebutuhan
dapat ditingkatkan menjadi 2 X sehari 50 mg
Gagal jantung: diawali 3 X sehari 12,5 mg,sesuai dengan
kebutuhan dapat ditingkatkan menjadi 3X sehari 25 mg
Efek samping
Ruam pada kulit,sakit kepala,penglihatan kabur, rasa kering
pada mulut,malaise
Perhatian dan peringatan
1. Neutropenia/agranulositosis
2. Proteinuria/sindromanefrotik
3. Gagalginjal/akut
4. Morbiditas dan mortalitas pada fetus dan neonatus
5. Pemakaian obat penghambat ACE pada kehamilan dapat
menyebabkan gangguan/kelainan organ pada fetus
atauneonatus. Apabila pada pemakaian obat ini ternyata
wanita itu hamil, maka pemberian obat harus dihentikan
dengan segera. Padakehamilan trimester II dan III dapat
menimbulkan gangguan antara lain; hipotensi, hipoplasia-
tengkorak neonatus, anuria, gagal ginjal reversible atau
irreversible dan kematian. Juga dapat terjadi oligohidramnion,
deformasikraniofasial, perkembangan paruhipoplasi, kelahiran
prematur, perkembangan, retardasi intrauteri, patenduktus
arteriosus. Bayi dengan riwayat dimana selama didalam
kandungan ibunya mendapat pengobatan penghambat ACE,
harus diobservasi intensif tentang kemungkinan terjadinya
hipotensi, oliguria dan hiperkalemia.

Cara penyimpanan
SIMPAN DI TEMPAT KERING, PADA SUHU DI
BAWAH 30oC,TERLINDUNG DARI CAHAYA

Kemasan
CAPTOPRIL 25 mg :Kotak, 10 strip @ 10 tablet
No Reg GKL9705023010B1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER.

CAPTENSI
PT FIRA FARMA
c. Kemasan Obat

CAPTENSI®
Captopril
25 mg

3 Blister @10 Tablet


PT. FiraFarma

Kelengkapanindikasi, Dosis,
Efeksamping,
Peringatandanperhatiandapatdilih
atpadabrosurterlampirdalam
kemasan.

CAPTENSI®
Captopril
25 mg

3 Blister @10 Tablet


PT. FiraFarma

3 Blister @10 Tablet

CAPTENSI®
Captopril 25 mg

PT. FiraFarma

Toraja-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai