Nim : 1601013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena perkenaannya-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah ini.
Maksud dan tujuan dibuat makalah ini adalah agar lebih memahami
materi mengenai Alkohol,Eter dan Fenol .Oleh karna itu makalah ini
dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi.
Dalam penyusunan makalah ini, tentu saya memiliki banyak kendala
karena keterbatasan kemampuan yang saya punya. Saya menyadari
bahwa Makalah ini jauh dari sempurna baik secara penyajian ataupun
kelengkapannya. Oleh karena itu, kami siap menerima segala kritik dan
saran demi sempurnanya laporan ini.
Tak lupa, saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aslin
Jupri yang telah mempercayakan say untuk mengertakan makalah ini
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dengan baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
II.1 Alkohol
Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus alkenil atau
gugus alkunil atau dapat pula suatu karbon atom jenuh dari suatu cincin
benzena.
Contohnya
1. Etil alkohol = etana dimana satu hidrogen diganti dengan gugus hidroksil.
2. Etil alkohol= air dimana satu hidrogen diganti dengan gugus etil
CH3-CH3-C-OH
│
CH3
H H
H C C O H CH2OH
1) J ika karbon tersebut mengikat satu atom karbon lain maka disebut
karbon primer dan alkoholnya disebut alkohol primer.
2) Jika karbon yang mengikat gugus –OH juga mengikat dua karbon
lain,maka disebut karbon sekunder dan alkoholnya disebut alkohol
sekunder.
3) Jika karbon yang mengikat gugus –OH juga mengikat tida atom
karbon lain,maka disebut karbon tersier dan alkoholnya disebut
alkohol tersier.
Tatanama alkohol
CH3CH2CHCH2CH2CH2OH
CH3
4-Metil-1- heksanol
Prosedur berikut ini harus diikuti untuk memberikan nama alkohol secara
tatanama substitutif IUPAC:
Contoh
1-propanol OH CH3
OH
Keisomeran alkohol
Alkohol mempunyai tiga keisomeran sebagai berikut:
a. Keisomeran posisi
Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi
karena perbedaan letak gugus –OH dalam molekul
alkohol.Keisomeran posisi dalam alcohol mulai terdapat
pada propanol yang mempunyai dua isomer yaitu 1-
propanol dan 2-propanol.
CH3-CH3-CH2-OH CH3-CH(OH)- CH3
1-propanol 2-propanol
Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:
1) Membuat kemungkinan kerangka atom C
2) Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada
posisi yang berbeda setiap bentuk kerangka atom
C.
b. Keisomeran optik
Keisomeran optik berkaitan dengan sifat
optik,kemampuan suatu senyawa untk memutar suatu
bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik terjadi
karena adanya atom C asimetrik.yaitu atom C yang
terikat pada 4 gugus yang berbeda.Banyaknya isomer
optik dapat dicari dengan rumus 2n dengan n = jumlah
atom C asimetrik.
2-butanol mempunyai satu atom C asimetrik,sehingga
isomer optik 2-butanol adalah
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
C2H5 C2H5
c. Keisomeran fungsi
Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi
karena perbedaan gugus fungsi diantara dua senyawa
yang mempunyai rumus molekul yang sama.
Sifat-sifat dan struktur alkohol
1. Sifat fisik
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat
llebih menguap tergantung pada panjang rantai karbon
utamanya.Alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan
baik larut dalam air serta memiliki titik didih lebih tinggi
dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan titik
didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air.
Hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya
memilki gugus -OH. Gugus -OH ini bersifat polar sehingga
menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula. Adapun titik
didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara
molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan
alkohol. Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut
dalam air.
Reaksi alkohol
1. Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan
gas hidrogen. Contoh reaksi etanol dengan logam natrium
C2H5―OH+ Na → C2H5ONa +H2
Etanol Na-Etoksida
Reaksi ini dapat digunakan sebagai reaksi pengenal alkohol
2. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-
beda, tergantung pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat
oksidator sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam dapat
digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer, alkohol sekunder, dan
alkohol tersier. Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat
teroksidasi lebih lanjut membentuk asam kar-boksilat.
Contoh:
CH3―CH2―OH + O2 CH3―COH+H2O
Etanol etanol
CH3―COH + O2 CH3COOH
Etanol asam etanol
Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
Alkohol tersier teroksidasi.
3. Reaksi dengan oksigen halida
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk
haloalkana dan air dengan reaksi:
R―OH+HX R― H2O
Contoh:
CH3― OH+HCl CH3―Cl+H2O
4. Reaksi esterifikasi
Alkohol dengan asam karboksilat dapat menghasilkan ester.
R―OH + R― COOH R―COOR’ + H2O
Alkohol asam karbosilat ester
Contoh:
C2H5OH + CH3COOH CH3 ― COOC2H5 + H2O
Etanol asam asetat etil asetat
5. Reaksi Dehidrasi Alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi
alkena dan air.
Contoh:
CH3―CH2―CH2―OH CH2―CH= CH2 + H2O
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer,
atom H dan gugus OH yang terlepas berasal dari atom-atom C yang
berdekatan. Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol sekunder, atom H
yang terlepas berasal dari atom C yang terikat pada rantai C
terpanjang.
Sintesis Beberapa Senyawa Alkohol
1. Metanol
Metanol dibuat dari campuran gas karbon monoksida dengan
idrogen menggunakan katalis ZnO atau Cr2O3 pada suhu 350 °C.
Reaksi: CO + 2 H2CH3OH
Metanol bersifat racun dan dapat mematikan jika ditelan.
Kebutaan dapat pula terjadi jika karena kontak dengan kulit atau
penghirupan uapnya terlalu lama. Kebutaan orang yang mencerna
metanol disebabkan oleh terbentuknya formaldehida (H2CO) atau asam
format (HCO2OH) yang merusakkan sel-sel retina. Jika formaldehida
adalah penyebabnya, maka diduga zat ini menghambat pembentukan
ATP (adenosine trifosfat) yang diperlukan agar sel retina berfungsi.
Jika asam format penyebabnya, maka diduga asam ini menonaktifkan
enzim yang mengandung besi yang bertanggung jawab mengangkut
oksigen ke retina. Suatu kondisi menyertai pembentukan asam format,
yakni asidosis di mana pH darah dan jaringan darah menurun. Metanol
digunakan sebagai pelarut resin dan getah. Sebagian metanol diubah
menjadi formal dehida untuk bahan pembuat plastik.
2. Etanol
Etanol adalah senyawa alkohol yang dapat diminum pada
persentase tertentu. Misalnya, bir mengandung + 7% volume etanol,
wiski, brendi, arak mengandung + 40% volume etanol, dan anggur
mengandung + 12 volume etanol. Etanol tidak beracun, tetapi bersifat
memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak
atas. Etanol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol
dapat menjadi ketagihan dan sukar baginya untuk meninggalkan
alkohol itu. Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol itu sama
dengan yang terdapat dalam alkohol teknis, seperti spiritus. Oleh karena
itu, alkohol teknis diracuni (didenaturasi) sehingga tidak dapat diminum
lagi.Minuman beralkohol dikenakan cukai yang tinggi, harganya jauh
lebih mahal daripada alkohol teknis. Hal ini antara lain dimaksudkan
supaya orang tidak terlalu mudah memperolehnya. Etanol dapat
dihasilkan dari proses fermentasi pada kar-bohidrat dengan bantuan
ragi. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat tape
ketan, yang bahan-bahannya adalah beras ketan yang dimasak
kemudian diberi enzim (ragi) secukupnya dan dibiarkan beberapa hari.
Etanol yang terbentuk lalu dipisahkan dengan distilasi. Reaksi yang
terjadi:
C6H12O6 2 C2H5OH + 3 CO2
Asam
Dalam industri, etanol dibuat dengan cara hidrasi alkena dengan katalis
asam. Reaksi:
CH2= CH2 + H2O C2H5OH
Kegunaan alkohol
Reaksi-reaksi alkohol
1. Atom oksigen dari suatu alkohol mempolarisasi ikatan C-O dan ikatan O-
H dari alkohol tersebut
2. Polarisasi ikatan O-H menyebabkan atom hidrogen bermuatan positif
parsial dan hal ini menjelaskan mengapa alkohol bersifat asam lemah
3. Polarisasi ikatan C-O menyebabkan atom karbon bermuatan positif parsial
4. Jika meskipun OH’ bukan basa kuat dan bukan gugus pergi yang baik
namun atom karbon dari alkohol bersifat reaktif terhadap serangan
nukleofilik
5. Pasangan elektron pada atom oksigen membuatnya bersifat basa dan
nukleofilik
6. Protonasi alkohol mengubah suatu gugu yang buruk (OH’) menjasi gugus
pergi yang baik (H2O)
7. Protanasi juga membuat atom karbon lebih positif (karena-H2O+ lebih
bersifat penarik elektron daripada( –OH’) dan oleh karena itu menjadi
lehih reaktif terhadap serangan nukleofilik.Reaksi SN2 menjadi mungkin.
8. Karna alkohol adalah nukleofil,maka alkohol dapat beraksi dengan alkohol
terprotonasi.
Bahaya Alkohol
Selama ini, stigma yang berkembang di masyarakata dalah alkohol dapat merusak
tubuh. Agaknya, pandanganseperti ini perlu diluruskan. Pasalnya, pada dosis yang
rendah (tidak memabukkan), alkohol justrumenguntungkan bagi tubuh. Beberapa
hasil studi melaporkan studi menyatakan bahwa konsumsi alkohol mampu
menurunkan serangan jantung, stroke, danmencegah kemungkinan munculnya
serangan alzheimer. Kendati alkohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi
tubuh, namun alkohol juga bersifat racun. Ada dua jenis alkohol yang bersifat
racun yaitu etil alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. Etil alkohol
terdapat dalam minuman alkohol dan obat yang diolah(larutan alkohol),
keracunan ini ditandai dengan mabuk,perubahan emosi yang mendadak, mual,
muntah, tidak sadarkan diri bahkan meninggal akibat lumpuhnya alat pernapasan.
Metil alkohol biasanya digunakan sebagai campuran cat, bahan pengencer,
penghancur, dan pemberi panas pada makanan yang dikalengkan. Gejala yang
ditimbulkan pada keracunan alkohol etil hampir sama dengan keracunan etil
alkohol. Hanya saja penderitabiasanya mengalami kebutaan akibat adanya
pengrusakan saraf mata.Pada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ
tubuh secara berangsur-angsur akibat penggunaannya, dapat menyebabkan
peradangan hati (liverchirrhosis), menyebabkan pendarahan dalam perut
(mag),penyakit jantung (cardiomyopathy), hormon seks, dansistem kekebalan
tubuh. Pengaruhnya terhadap otak dapat secara akut (intoksisasi, delirium) atau
kronis (ataxia,pelupa, koordinasi motorik).Saat keadaan normal, di dalam otak
terdapat kontrol inhibitorik, yang akan mencegah kita untuk tidak melakukan hal
yang memalukan atau hal yang keliru.Segala jenis obat-obatan terlarang yang
bersifat supresif,termasuk alkohol, akan menghambat jalan saraf otak dan
menghilangkan hambatan tersebut. Kemampuan untuk membuat penilaian,
melindungi tubuh atau kehormatan, kualitas kemanusiaan akan berada di bawah
pengaruh obatobatan terlarang.
III.2 ETER
1. Rumus Umum
Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua
gugus alkil yang terikat pada satu atom oksigen. Dengan demikian eter
mempunyai rumus umum : R–O–R1 dimana R dan R1 adalah gugus alkil, yang
boleh sama boleh tidak.
Contoh :
CH3–CH2–O–CH2–CH3
R = R1(eter homogen)
CH3–O–CH2–CH2–CH3
R - R1(eter majemuk)
2. Penamaan Eter
1. Menurut IUPAC, eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan “
alkoksi dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan
sebagai gugusfungsi alkoksinya.
2) rantai karbon yang lebih panjang diberi nama sesuai senyawa alkananya
Eter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110° dan jarak C-O
sekitar140 pm. Sawar rotasi ikatan C-O sangatlah rendah. Menurut teori ikatan
valensi,hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3.Oksigen lebih
elektronegatif daripada karbon, sehingga hidrogen yang berada padaposisi alfa
relatif terhadap eter bersifat lebih asam daripada hidrogen senyawa
hidrokarbon.Walau demikian, hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa
hidrogen keton.
Sifat-Sifat Eter
1. Sifat-sifat fisika
Kegunaan Eter
Kelebihan Eter
1. Pembelahan eter
2. Pembentukan peroksida
4. Sintesis
Dehidrasi alkohol
Eter dapat pula dibuat melalui substitusi nukleofilik alkil halida oleh
alkoksida
Reaksi Eter
Eter adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-O-
R'. Beberapa reaksi dari eter diantaranya adalah:
1. Pembakaran
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Cvontoh:
Reaksi-reaksi Eter
1. Reaksidengan PCl5
R-O-R’ + PCl5→R-Cl+ R’-Cl+ POCl32.
2. ReaksidenganHI
Ester bereaksi(terurai) dengan asam halida terutamaHI membentuk
alkohol dan alkilhalida. Jika asam halida terbatas:
R-O-R’ + HI → R-OH + R’-I
eter alkohol alkilhalida
Jika asam halida berlebih:
R-O-R’ + 2HI →R-I + R’-I + H2O
Eter alkil halida alkil halida
PembuatanEter
Eter dibuat dengan sintesiseterWilliamson, yaitu reaksi antara alkil halida
dengan suatu alkoksida
R-X + R’O → R-OR’ + X-
Alkilhalida alkoksida eter
II.3 Fenol
Fenol adalah zat kristal yang tidak berwarna dan memiliki bau yang
khas. Senyawa fenol dapat mengalami oksidasi sehingga dapat berperan
sebagai reduktor (Hoffman et al., 1997). Fenol bersifat lebih asam bila
dibandingkan dengan alkohol, tetapi lebih basa daripada asam karbonat karena
fenol dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Lepasnya ion H+
menjadikan anion fenoksida C6H5O- dapat melarut dalam air. Fenol
mempunyai titik leleh 41oC dan titik didih 181oC. Fenol memiliki kelarutan
yang terbatas dalam air yaitu 8,3 gram/100 mL (Fessenden dan Fessenden,
1992).
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2 Saran
.
Daftar pustaka