Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
Kimia Organik “Rumus Fungsi Alkohol” ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak sekali menemukan bahan ataupun senyawa
kimia yang diaplikasikan yang menggunakan bahan alkohol. Gugus fungsi merupakan gugus
fungsi yang memberikan karakterisitik senyawa organik, oleh karena itu jika suatu molekul
memiliki dua fungsi berlainan dengan jarak yang berjauhan, maka senyawa itu meempunyai
karakteristik dan ciri dari masing-masing gugus fungsi tersebut seperti pada alkohol yang
merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya digaanti oleh rantai atau cincin
hidrokarbon. Sifat fisis alkohol yang mempunyai titik didih tinggi dibandingkan alkana yang
jumlah atom C nya sama, alkohol dapat berupa cairan encer dan bercampur dengan air dalam
segala perbandingan.
Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi daya
toksisitasnya. Tapi ada pengecualian yakni metanol lebih toksi daripada etanol. Dihidroksi
alkohol disebut  juga glikol. Dihidraksi etab juga etilen glikol merupakan bentuk sederhana
dari gkikol. Etilen glikol ini merupakan cairan anti beku. Gugus fungsi ini mempunyai
banyak manfaat dan digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi,pelarut,
dan bahan bakar. Namun alkohol juga mempunyai dampak yang buruk jika salah digunakan
terutama bagi kesehatan tubuh manusia.
Makalah ini memuat gugus fungsional alkohol mulai dari pengertian alkohol hingga jenis
alkohol secara komersial.

1.2 rumusan Masalah

Apa yang dimaksud gugus fungsi  alkohol ?

1.3 tujuan

Untuk menjelaskan dan mengetahui gugus fungsi alcohol


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alkohol

Alkohol disebut juga alkanol. Alkanol adalah senyawa turunan alkana yang
mengandung gugus fungsi hidroksil (-OH) pada rantai atom karbon. Berikut ini merupakan
contoh senyawanya.

Senyawa di atas dinamakan etilen glikol (1,2-etanadiol) yang berfungsi sebagai zat
anti beku. Etilen glikolbiasa ditambahkan dalamair radiator mobil untuk mencegah air
membeku selama musim dingin. Contoh senyawa tersebut menunjukan bahwa senyawa
alkanol adalah senyawa turunan alkana yang mengalami substitusi dengan gugus hidroksi (-
OH).

2.2 Gugus Fungsional Alkohol

     Alkohol adalah kelompok senyawa yangmengandung satu atau lebih gugus fungsi
hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1-
OH . Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang berikatan
tunggal. Kedudukan atom oksigen dalam molekul alkohol mirip dengan kedudukan atom
oksigen yang terikat pada molekul air H-O-H, R-OH.
R = alkil/aril
Secara umum berdasarkan letak gugus fungsinya alkohol dibedakan menjadi 3jenis
yakni:1. Alkohol Primer Alkohol Primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat
pada atom C primer. Contoh: CH3-CH2-OH2. Alkohol Sekunder yaitu alkohol yang gugus
fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder. Contoh:3. Alkohol Tersier Alkohol tersier,
yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier. Alkohol merupakan
isomer fungsional, memiliki rumus struktur :

CnH2n+2O CH3-CH2-OH (Etanol)

2.3 Rumus Umum Alkohol

Rumus umum alkohol adalah R – OH atau juga ditulis sebagai C nH(2n+2)O. Senyawa
alkohol dapat dibedakan berdasarkan jumlah gugus fungsi hidroksil yang dimilikinya.
Monoalkohol adalah alkanol yang mempunyai satu gugus –OH  dengan rumus molekul
secara umum yaitu CnH2n+1OH. Contohnya metanol yang memiliki struktur CH3-OH.
Dialkohol adalah alkanol yang mempunyai dua gugus –OH biasa disebut diol. Rumus
molekul dialkohol secara umum yaitu CH2n(OH)2 dengan n = 2, 3, 4,… Contoh dialkohol
yaitu 1,2-etanadiol dengan struktur HO-CH2– CH2-OH. Alkhol yang memiliki tiga gugus
fungsi –OH disebut trialkohol. Polialkohol adalah senyawa alkanol yang memiliki banyak
gugus –OH.

Tata Nama Alkohol


Alkanol adalah tata nama IUPAC turunan alkana dengan gugus fungsi berupa gugus
hidroksil (-OH). Tata nama alkohol yang sesuai dengan IUPAC untuk alkanol, yaitu dengan
mengganti akhiran –a pada nama alkana rantai induk menjadi –ol. Alkohol adalah nama
lazim untuk alkanol. Cara penulisan nama lazim alkohol (nama trivial) yaitu alkil alkohol.
Contoh senyawa alkanol dan penamaannya sebagai berikut.

Tabel contoh senyawa alkanol

Nama senyawa alkanol Struktur Molekul


Metanol CH3-OH
Etanol C2H5-OH
Propanol C3H7-OH
Butanol C4H9-OH
Pentanol C5H11-OH
Heksanol C6H13-OH
Heptanol C7H15-OH
Oktanol C8H17-OH

2.4 Sifat Alkohol

Sifat alkohol bisa dilihat dari sifat fisika alkohol dan sifat kimia alkohol.

A. Sifat fisika alkohol

Sebagai senyawa karbon yang memiliki gugus hidroksi (-OH) alkanol bersifat polar,
namun semakin panjang  gugus alkilnya maka semakin berkurang kepolarannya. Jadi, alkanol
dengan gugus alkil lebih pendek akan bersifat lebih polar sehingga lebih mudah larut dalam
air dan dalam pelarut polar lainnya. Selain bersifat polar, alkanol juga dapat membentuk
ikatan hidrogen.
Adanya ikatan hidrogen menyebabkan alkanol memiliki titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan alkana pembentuknya atau dengan eter pada berat molekul yang sama. Sifat
alkanol lainnya adalah mudah terbakar.

B. Sifat Kimia alkohol

Sifat kimia alkohol berhubungan dengan sifat kereaktifan (dapat tidaknya bereaksi). 

.     1. Bereaksi dengan logam Na menghasilkan garam.


2 CH3OH + Na              CH3ONa + H2 (g)
2.      Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester.
3.      Alkohol dapat bereaksi dengan HCl menghasilkan alkil halida.
(CH3)3-C-OH + HCl               (CH3)3-C-Cl + H2O
4.     Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi. Reaksi ini dapat digunakan untuk
membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier.
5.      Antar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen
6.      Reaksi eliminasi alkohol akan menghasilkan alkena
(CH3)3-C-OH          H2SO4 pekat      (CH3)2-C=CH2 + H2O

Alkohol tersier 60oC


(CH3)2-CH-OH       H2SO4 pekat       CH3-CH=CH2 + H2O
Alkohol sekunder 100oC
CH3-CH2-OH         H2SO4 pekat        CH2=CH2 + H2O
Alkohol primer 180oC

Data tersebut menunjukkan bahwa reaktifitas pembentukan alkena pada alkohol


primer < sekunder < tersier, hal ini disebabkan oleh kestabilan karbokation, dimana C3 > C2
> C1 > C metil.

2.5 Identifikasi Alkohol

Gugus hidroksil (-OH) pada alkanol mengakibatkan sifat polar dari molekul alkanol
dan memberikan kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen yang
dimiliki alkanol memudahkannya larut dalam air. Rantai alkil pada alkohol yang semakin
pendek dan bercabang akan meningkatkan kelarutan. Ikatan hidrogen antar molekul alkanol
meningkatkan titik didih alkohol.
Alkohol yang memiliki alkil pendek dan sedikit gugus –OH berwujud cairan encer
pada suhu kamar, semakin banyak gugus –OH yang dimiliki makawujudnya semakin
mengental ataau bahkan berbentuk padatan.

Indentifikasi jenis alkanol dapat dilakukan dengan reaksi logam alkali, contohnya
dengan menggunakan natrium dan kalium. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi –
oksidasi. Logam alkali dioksidasi menjadi ion positif, sedangkan gugus –OH pada alkanol
direduksi menjadi gas H2. Contoh reaksinya berikut.

CH3-OH + Na → CH3ONa + ½ H2(g)

Semakin pendek rantai atom karbon pada senyawa alkanol maka kereaktifannya
terhadap logam alkali makin besar. Kereaktifan senyawa alkanol dapat dilihat dari banyaknya
gas H2 yang dihasilkan pada reaksi dengan logam alkali. Uji identifikasi alkohol dapat juga
dilakukan dengan menggunakan PCl5. Alkanol bereaksi dengan PCl5 membebaskan gas HCl
berupa kabut putih tipis. Reaksinya sebagai berikut:

R-OH + PCl5(aq) → R-Cl + POCl3(aq) + HCl(g)

2.6 Kegunaan alkohol

a. Alkanol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetik (astringent)


dan bedak cair.
b. Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat – alat kedokteran.
c. Bahan bakar, misalnya spirtus yang merupakan campuran etanol dan metanol. Spirtus
diberi zat warna untuk menandai bahwa spirtus bersifat racun agar tidak diminum,
sebab metanol merupakan senyawa alkanol yang beracun dan dapat menimbulkan
kebutaan.
d. Sebagaai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya pembuatan
asam cuka.
e. Etilen glikol (etanadiol) digunakan sebagai zat anti beku yang ditambahkan pada air
radiaator mobil di negara dengan empat musim.
BAB III

PENUTU

Anda mungkin juga menyukai