Apa itu gugus fungsi senyawa karbon? Tahukah sobat ada banyak sekali senyawa karbon
yang ada di dunia. Saking banyaknya sehingga untuk mempelajarinya satu persatu itu sangat
susah. Nah, karena alasan itulah para ahli kimia mengelompokkan senyawa-senyawa karbon
berdasarkan sifat khas yang dimiliki senyawa-senyawa tersebut.
Munculnya sifat khusus pada senyawa karbon diakibatkan adanya atom atau gugus atom
yang menentukan karakteristik senyawa tersebut. Atom atau gugus atom yang menentukan
sifat dari senyawa karbon inilah yang kemudian disebut dengan istilah gugus fungsi. Gugus
fungsi ini bersifat aktif. Ketika senyawa karbon direaksikan dengan zat lain maka gugus
fungsinya yang akan mengalami perubahan.
Contents
Gugus Fungsional :
Rumus Umum Senyawa :
Contoh : CH3 – Br
: metil
nama
bromida
Seperti namanya, halo alkana merupakan gugus fungsi yang terdiri dari senyawa halogen dan
alkana. Apabila alkana direaksikan dengan halogen akan terjadi halogenasi menghasilkan
haloalkana atau juga dikenal dengan sebutan alkil halogenida. Berikut reaksinya:
R – H + X2 → R – X + HX
Gugus Fungsional :
Rumus Umum Senyawa :
Contoh : CH3 – OH
nama : metanol
Alkanol (alkohol) adalah gugus fungsi yang merupakan turunan dari senyawa alkana. Salah
satu atom H dalam senyawa alkan diganti oleh gugus – OH. Alkohol yang memiliki satu
gugus – OH disebut monoalkohol dan jika memiliki lebih dari satu gugus – OH disebut
polialkohol.
Alkoksi alkana adalah nama IUPAC untuk gugus fungsi senyawa karbon ini. Sedangkan
sebutan eter adalah nama trivialnya. Gugus ini memiliki rumus umu R – O – R’. Senyawa ini
banyak digunakan untuk bahan obat bius untuk kepentingan medis. Selengkapnya baca : Eter
Alkanal (Aldehida)
Gugus Fungsional
Alkanal (IUPAC) atau yang dalam nama trivialnya disebut dengan aldehid merupakan gugus
senyawa karbon yang memiliki rumus R – COH. Gugus fungsi ini selalu berada pada ujung
rantai atom C. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi alkohol primer dengan
menggunakan senyawa KMnO4 atau K2Cr2O7. Sobat tahu pengawet formalin? formalin
dihasilkan dari salah satu jenis senyawa alkanal atau aldehid dengan nama formaldehid yang
dilarutkan dalam air. Selengkapnya baca : Aldehid
Alkanon (Keton)
Gugus Fungsional
CH3 – CO —
Contoh
CH3
nama propanon
Nama IUPAC dari gugus fungsi ini adalah alkanon dengan nama trivial keton. Keton dibuat
melalui reaksi oksidasi alkohol sekunder. Misalnya dalam indsutri pembuatan propanon
digunakan alkohol sekunder dengan oksigen dengan bantuan katali tembaga (Cu).
Selengkapnya baca : Alkanon
Gugus Fungsional
: CH3 –
Contoh
COOH
nama : asam asetat
Asam akanoat atau asam karboksilat mempunyai gugus fungsi sengan rumus – COOH.
Senyawa-senyawa ini banyak sekali terdapat di alam seperti pada asam semut, cuka, aple,
jambu, jeruk, dan sebagainya. Asam karboksilat yang mmemiliki dua gugus – COOH disebut
dengan alkandioat sedangkan yang memiliki tiga gugus – COOH disebut alkanatrioat.
Mengenai pembahasan lebih lanjut asam karboksilat bisa sobat baca di Asam karboksilat.
C3H5 – COO
Contoh
— CH3
metil
nama
propanoat
Sebuah senyawa karbon yang mengikat gugus fungsi – COOR termasuk ke dalam golongan
ester (trivial) atau Alkil alkanoat (IUPAC). Senyawa ini berisomer fungsi dengan asam
karboksilat karena keduanya memiliki rumus molekul yang sama. Ester dibuat dengan
mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol dibantu katalis asam sulfat. Contoh:
Selengkapnya tentang gugus fungsi senyawa karbon ini bisa sobat baca di Ester.
A. Pengertian Alkohol
Alkohol disebut juga alkanol. Alkanol adalah senyawa turunan alkana yang mengandung
gugus fungsi hidroksil (-OH) pada rantai atom karbon. Berikut ini merupakan contoh
senyawanya.
Senyawa di atas dinamakan etilen glikol (1,2-etanadiol) yang berfungsi sebagai zat anti beku.
Etilen glikolbiasa ditambahkan dalamair radiator mobil untuk mencegah air membeku selama
musim dingin. Contoh senyawa tersebut menunjukan bahwa senyawa alkanol adalah senyawa
turunan alkana yang mengalami substitusi dengan gugus hidroksi (-OH).
Rumus umum alkohol adalah R – OH atau juga ditulis sebagai CnH(2n+2)O. Senyawa alkohol
dapat dibedakan berdasarkan jumlah gugus fungsi hidroksil yang dimilikinya. Monoalkohol
adalah alkanolyang mempunyai satu gugus –OH dengan rumus molekul secara umum yaitu
CnH2n+1OH. Contohnya metanol yang memiliki struktur CH 3-OH. Dialkohol adalah alkanol
yang mempunyai dua gugus –OH biasa disebut diol. Rumus molekul dialkohol secara umum
yaitu CH2n(OH)2 dengan n = 2, 3, 4,… Contoh dialkohol yaitu 1,2-etanadiol dengan struktur
HO-CH2– CH2-OH. Alkhol yang memiliki tiga gugus fungsi –OH disebut trialkohol.
Polialkohol adalah senyawa alkanol yang memiliki banyak gugus –OH.
Alkanol adalah tata nama IUPAC turunan alkana dengan gugus fungsi berupa gugus hidroksil
(-OH). Tata nama alkohol yang sesuai dengan IUPAC untuk alkanol, yaitu dengan mengganti
akhiran –a pada nama alkana rantai induk menjadi –ol. Alkohol adalah nama lazim untuk
alkanol. Cara penulisan nama lazim alkohol (nama trivial) yaitu alkil alkohol. Contoh
senyawa alkanol dan penamaannya sebagai berikut.
Metanol CH3-OH
Etanol C2H5-OH
Propanol C3H7-OH
Butanol C4H9-OH
Pentanol C5H11-OH
Heksanol C6H13-OH
Heptanol C7H15-OH
Oktanol C8H17-OH
Untuk lebih memahaminya lebih jauh silahkan kunjungi tata nama alkohol.
D. Sifat Alkohol
Sifat alkohol bisa dilihat dari sifat fisika alkohol dan sifat kimia alkohol. Disini hanya akan
dibahas sepintas, jika ingin penjelasan lebih lanjut silahkan kunjungi sifat alkohol.
Sebagai senyawa karbon yang memiliki gugus hidroksi (-OH) alkanol bersifat polar, namun
semakin panjang gugus alkilnya maka semakin berkurang kepolarannya. Jadi, alkanol
dengan gugus alkil lebih pendek akan bersifat lebih polar sehingga lebih mudah larut dalam
air dan dalam pelarut polar lainnya. Selain bersifat polar, alkanol juga dapat membentuk
ikatan hidrogen.
Adanya ikatan hidrogen menyebabkan alkanol memiliki titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan alkana pembentuknya atau dengan eter pada berat molekul yang sama. Sifat
alkanol lainnya adalah mudah terbakar.
Sifat kimia alkohol berhubungan dengan sifat kereaktifan (dapat tidaknya bereaksi). Untuk
mengetahui penjelasan lebih lengkaap mengenai reaksi – reaksinya silahkan kunjungi sifat
alkohol.
E. Identifikasi Alkohol
Gugus hidroksil (-OH) pada alkanol mengakibatkan sifat polar dari molekul alkanol dan
memberikan kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen yang dimiliki
alkanol memudahkannya larut dalam air. Rantai alkil pada alkohol yang semakin pendek dan
bercabang akan meningkatkan kelarutan. Ikatan hidrogen antar molekul alkanol
meningkatkan titik didih alkohol. Alkohol yang memiliki alkil pendek dan sedikit gugus –OH
berwujud cairan encer pada suhu kamar, semakin banyak gugus –OH yang dimiliki
makawujudnya semakin mengental ataau bahkan berbentuk padatan.
Indentifikasi jenis alkanol dapat dilakukan dengan reaksi logam alkali, contohnya dengan
menggunakan natrium dan kalium. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi – oksidasi.
Logam alkali dioksidasi menjadi ion positif, sedangkan gugus –OH pada alkanol direduksi
menjadi gas H2. Contoh reaksinya berikut.
Uji identifikasi alkohol dapat juga dilakukan dengan menggunakan PCl 5. Alkanol bereaksi
dengan PCl5 membebaskan gas HCl berupa kabut putih tipis. Reaksinya sebagai berikut:
F. Kegunaan alkohol
Alkanol banyak dimanfaatkan sebagai pelarut, misalnya pelarut kosmetik (astringent) dan
bedak cair.
Bahan antiseptik, misalnya untuk sterilisasi alat – alat kedokteran.
Bahan bakar, misalnya spirtus yang merupakan campuran etanol dan metanol. Spirtus diberi
zat warna untuk menandai bahwa spirtus bersifat racun agar tidak diminum, sebab metanol
merupakan senyawa alkanol yang beracun dan dapat menimbulkan kebutaan.
Sebagaai bahan baku untuk membuat senyawa kimia lainnya, misalnya pembuatan asam
cuka.
Etilen glikol (etanadiol) digunakan sebagai zat anti beku yang ditambahkan pada air radiaator
mobil di negara dengan empat musim.
Demikian ulasan mengenai senyawa alkohol . Jika ada masukan, saran ataupun pertanyaan
silahkan berkomentar ya. Semoga bermanfaat…..
Sumber:
Cahyana, U, Sukandar,D dan Rahmat .(2007). KIMIA Untuk SMA dan MA Kelas XII.
Piranti: Jakarta.
Sudarmo, U.(2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI, Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam. Erlangga: Jakarta
Suharsini, M., Saptaarini, D., dan Heryati, S.H.A. (2007). Kimia dan Kecakapan Hidup,
Pelajaran Kimia untuk SMA/MA. Ganeca Exact: Jakarta.