Alkanol atau alkohol adalah seyawa turunan alkana yang diperoleh jika
satu atau lebih atom H pada alkana diganti dengan gugus hidroksil (-OH).
Rumus Alkohol, yaitu:
Contoh:
1. CH3 - OH Metanol(metil alkohol)
2. CH3 - CH2OH = C2H5OH Etanol (etil alkohol)
3. CH3 - CH2- CH2- CH2- OH (C4H9OH) Butanol (butil alkohol )
ATURAN PENAMAAN ALKOHOL
1. METANOL (CH3-OH)
metanol atau disebut juga spiritus kayu (wood spirit) merupakan alkohol yang
berwujud cairan, tidak berwarna, dapat bercampur dengan air dalam segala
perbandingan. Bersifat mudah terbakar, beracun, jika diminum dapat menyebabkan
kebutaan (merusak saraf optik mata).
Kegunaan metanol :
• Pelarut lemak atau senyawa organik lain
• Campuran metanol dan etanol dikenal dengan spiritus, tambahan pewarna biru
pada spiritus berfungsi sebagai penanda cairan beracun dan bukan untuk
diminum.
• Cairan anti beku (antifreeze) pada radiator otomobil, karena titik bekunya rendah
• Bahan untuk membuat formaldehida, metilklorida, metilamina, metilsalisilat, dsb.
2. ETANOL (CH3CH2OH/C2H5OH)
Etanol (etil alkohol) dibuat melalui peragian gula atau karbohidrat (reaksi
fermentasi). Pada fermentasi, amilum dari karbohidrat diubah menjadi glukosa
dengan bantuan enzim-enzim, seperti diastase, maltase, zimase, yg terdapat
didalam ragi yang digunakan.
Kegunaan etanol :
• Pelarut senyawa organik, ekstrak, tingtur, dsb
• Etanol 70% berfungsi sebagai larutan antiseptil
• Bahan spiritus bakal yg dicampur metanol untuk mendenaturasi
Alkoksi alkana atau Eter adalah senyawa karbon turunan alkana, yang diperoleh jika
satu atom H dari alkana diganti dengan gugus alkoksi (-O-R). Rumus umum eter, yaitu :
Sifat Fisika :
• Cairan mudah mengalir, tak berwarna, berbau khas
• Sukar larut dalam air
• Eter suhu rendah mudah menguap dan uapnya mudah terbakar
Sifat Kimia :
• Tidak bereaksi dengan logam Na, dan PCI3
• Dapat teroksidasi perlahan-lahan oleh udara dan cahaya membentuk peroksida
Dietil eter
Dietil eter atau etoksi etana (C2H5-O-C2H5) merupakan zar cair tak berwarna,
mudah menguap dan uapnya sangat mudah terbakar. Digunakan sebagai obat bius
umum (anestetik umum), sebagai pelarut senyawa organik, bahan pembuatan
senyawa organik lain.
ALKIL ALKANOAT DAN
ALKIL AMINA
ALKIL ALKANOAT/ESTER
Alkil alkanoat/ester adalah senyawa turunan asam karboksilat yang diperoleh jika
satu atom H dari asam karboksilat (R-COOH) diganti alkil.
1. Ester dari asam karboksilat suhu rendah berupa zat cair yang jernih, sedikit
larut dalam air dan wangi buah-buahan
2. Sedangkan ester asam karboksilat suhu tinggi berupa minyak lemak atau lilin
3. Reaksi kimia pada ester diantaranya adalah :
Ester merupakan senyawa yang netral, tidak bereaksi dengan logam Na
atau dengan PCI3.
Ester dapat terhidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol. Reaksi ini
disebut penyabunan atau saponipikasi. Penambahan basa dapat
mempercepat reaksi ini karena ion OH- dari basa bersifat katalis.
Berikut ini adalah beberapa contoh lemak dan minyak serta kegunaan nya
dalam kehidupan sehari-hari :
1. Gliseril tributirat
Senyawa ini merupakan gliserida, yaitu ester gliserol dari asam karboksilat.
Gliseril tributirat (tributirin) terkandung dalam mentega asli.
Sabun yang terbentuk dari saponifikasi lemak dengan NaOH disebut sabun keras,
namun jika menggunakan KOH sebagai basa maka sabun yang terbentuk disebut
sabun lunak.
ALKIL AMINA/AMINA
Alkil amina atau amina adalah senyawa karbon yg di anggap berasal dari amoniak
yang diperoleh jika satu atau lebih atom H pada amoniak diganti dengan alkil,
sehingga terdapat 3 jenis amina dengan rumus umumnya, yaitu :
Secara kimia, atom halogen dari alkil halida dapat dengan mudah disubstitusi
oleh atom lain, misalnya :
6. Dengan amoniak (NH3) membentuk alkil amina.
7. Dengan logam Mg membentuk senyawa grignard.
8. Pada sintesis wurtz (untuk menghasilkan alkana).
9. Dengan Na-alkanoat membentuk eter (reaksi williamson).
10. Dengan AgOH membentuk alkohol.
Contoh penting senyawa alkil halida