Anda di halaman 1dari 22

SENYAWA ALKOHOL,

ETER DAN ALKIL


KELOMPOK 2
1. Delia Putri D
2. Risa Fauziyah
3. Sasi Suci A
4. Sinta Fuzi A
5. Siti Asuroh
6. Uci Siti H
7. Wisdan Syachrani
Konsep Dasar Senyawa Organik

 Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya


berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme
(minyak bumi, gas alam, dan batu bara).
 Senyawa karbon organik meliputi senyawa karbon dan
turunannya, di antaranya alkana (CnH2n+2), alkena (CnH2n), dan
alkuna (CnH2n-2).
 Senyawa karbon di luar alkana dianggap turunan (derivatif) dari
alkana.
 Ciri khas senyawa turunan alkana adalah adanya gugus fungsi
pada struktur molekul.
 Sifat fisika dan sifat kimia senyawa karbon ditentukan oleh
bagian tertentu dari senyawa karbon yang dinamakan gugus
fungsi.
 Gugus fungsi dapat berupa ikatan karbon rangkap dua (-C=C-),
ikatan karbon rangkap tiga (-CΞC-), atom atau gugus atom.
Klasifikasi Senyawa Karbon Berdasarkan Gugus Fungsi

NO GUGUS HOMOLOG RUMUS CONTOH SENYAWA


FUNGSI IUPAC SENYAWA RUMUS Nama
STRUKTUR IUPAC

1 -C=C- alkena CnH2n CH2=CH-CH3 propena


2 -CΞC- CnH2n-2 CHΞC-CH3
alkuna propuna
3 -OH CnH2n+2O CH3-CH2-CH2OH
alkanol propanol
4 -O- alkoksi CH3-O-CH2-CH3 metoksi etana
CnH2n+2O
alkana
5 -COH- CH3 -CH2-COH
alkanal CnH2nO propanal
6 -CO- CH3-CO-CH3
alkanon CnH2nO propanon
7 -CO-OH asam CH3-CH2-COOH asam
alkanoat CnH2nO2 propanoat
8 -CO-OR alkil CH3-CO-OCH3 metil etanoat
alkanoat CnH2nO2
ALKOHOL

Alkanol atau alkohol adalah seyawa turunan alkana yang diperoleh jika
satu atau lebih atom H pada alkana diganti dengan gugus hidroksil (-OH).
Rumus Alkohol, yaitu:

CnH2n+2 (alkana) menjadi CnH2n+1 –OH (alkanol) atau R-OH (alkil


alkohol)

Contoh:
1. CH3 - OH Metanol(metil alkohol)
2. CH3 - CH2OH = C2H5OH Etanol (etil alkohol)
3. CH3 - CH2- CH2- CH2- OH (C4H9OH) Butanol (butil alkohol )
ATURAN PENAMAAN ALKOHOL

1. Rantai utama adalah rantai yang memiliki gugus hidroksil


(-OH)
2. Nomor pada rantai utama dimulai dari ujung rantai
terdekat C yang mengikat –OH atau C yang mengikat –
OH mendapat nomor sekecil mungkin.
3. Nama rantai utama diawali dengan nomor tempat gugus –
OH terikat, dan akhiran –ana pada alkana menjadi –nol,
misalnya metana menjadi metanol.
4. Jika terdapat lebih dari satu gugus –OH maka nama pada
rantai utama disisipkan di (2), tri (3), tetra (4) dan
seterusnya.
PENGELOMPOKAN ALKOHOL

1. Berdasarkan letak gugus hidroksil (-OH) pada rantai karbon, alkohol


dapat digolongkan menjadi :

1. Alkohol Primer adalah alkohol yang gugus –OH nya


terikat pada C primer.

2. Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH nya


terikat pada C sekunder.

3. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya


terikat pada C tersier.
2. Berdasarkan jumlah gugus –OH yang terikat pada rantai
karbon, alkohol dibagi menjadi :

Alkohol monovalen ialah Alkohol polivalen ialah


alkohol yang mempunyai alkohol yang mempunyai lebih
satu gugus –OH. dari satu gugus –OH.
1. Alkohol suku ke-1 sampai ke-3 berwujud cair, tidak
berwarna dan dapat bercampur dengan air. Suku ke-4
sampai ke-9 berwujud cair agak pekat seperti minyak
dan agak sukar bercampur dengan air. Lalu suku
berikutnya padatan sukar larut dalam air.

SIFAT UMUM 2. Makin banyak gugus hidroksil (-OH) nya makin


ALKOHOL mudah larut dalam air.

3. Titik didih meningkat seiring dengan meningkatnya


berat molekul alkohol.

4. Titik didih dan titik leburnya lebih tinggi dari alkana


yang sama jumlah atom C nya.
REAKSI KIMIA ALKOHOL
1. Reaksi oksidasi oleh oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7)
a. Alkohol primer menghasilkan alkanal/aldehida kemudian
oksidasi lebih lanjut menghasilkan asam karboksilat.
b. Alkohol sekunder menghasilkan alkanon/keton dan tidak dapat
dioksidasi lagi.
c. Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi

2. Reaksi substitusi dengan logam Na atau K membentuk alkanoat

3. Reaksi substitusi dengan atom halogen


Jika alkohol direaksikan dengan fosfor trihalida atau dengan asam
halida/hidrogen halida, atom halogen mensubstitusi/mengganti
gugus hidroksil (-OH) menghasilkan alkil halida
4. Reaksi esterifikasi
Alkohol bereaksi dengan asam menghasilkan senyawa ester
5. Reaksi dehidrasi
CONTOH PENTING SENYAWA ALKOHOL

1. METANOL (CH3-OH)
metanol atau disebut juga spiritus kayu (wood spirit) merupakan alkohol yang
berwujud cairan, tidak berwarna, dapat bercampur dengan air dalam segala
perbandingan. Bersifat mudah terbakar, beracun, jika diminum dapat menyebabkan
kebutaan (merusak saraf optik mata).
Kegunaan metanol :
• Pelarut lemak atau senyawa organik lain
• Campuran metanol dan etanol dikenal dengan spiritus, tambahan pewarna biru
pada spiritus berfungsi sebagai penanda cairan beracun dan bukan untuk
diminum.
• Cairan anti beku (antifreeze) pada radiator otomobil, karena titik bekunya rendah
• Bahan untuk membuat formaldehida, metilklorida, metilamina, metilsalisilat, dsb.

2. ETANOL (CH3CH2OH/C2H5OH)
Etanol (etil alkohol) dibuat melalui peragian gula atau karbohidrat (reaksi
fermentasi). Pada fermentasi, amilum dari karbohidrat diubah menjadi glukosa
dengan bantuan enzim-enzim, seperti diastase, maltase, zimase, yg terdapat
didalam ragi yang digunakan.
Kegunaan etanol :
• Pelarut senyawa organik, ekstrak, tingtur, dsb
• Etanol 70% berfungsi sebagai larutan antiseptil
• Bahan spiritus bakal yg dicampur metanol untuk mendenaturasi

3. GLIKOL ATAU 1,2-ETANDIOL (CH2OH-CH2OH)


Glikol adalah alkohol polivalen dengan 2 gugus hidroksil, berwujud cairan
kental, dan digunakan sebagai antifreeze, pelarut, bahan baku serat
sintetis.

4. GLISEROL ATAU 1, 2, 3-PROPANTIOL (CH2OH-CH2OH)


Kegunaan :
• Pelarut, misal pada sediaan eliksir
• Emollient (pelembut) pada sediaan topikal
• Plastisizer pada penyalutan sediaan tablet.
Alkoksi ALKANA/ETER

Alkoksi alkana atau Eter adalah senyawa karbon turunan alkana, yang diperoleh jika
satu atom H dari alkana diganti dengan gugus alkoksi (-O-R). Rumus umum eter, yaitu :

CnH2n+2 (alkana) menjadi R-O-R (alkoksi alkana)


atau CnH2n+1 –O-CnH2n+1 (alkil-alkil-eter)

Aturan penamaan eter :

1. Rantai utamaa adalah rantai yang memiliki gugus alkoksi.


2. Nomor pada rantai utama dimulai dari ujung rantai terdekat C yang
mengikat –OR atau C yang mengikat –OR mendapat nomor sekecil
mungkin.
3. Nama rantai utama diawali dengan nomor tempat gugus –OR terikat.
4. Urutan penamaan: nomor alkoksi –alkoksi-alkana
Sifat umum eter

Sifat Fisika :
• Cairan mudah mengalir, tak berwarna, berbau khas
• Sukar larut dalam air
• Eter suhu rendah mudah menguap dan uapnya mudah terbakar
Sifat Kimia :
• Tidak bereaksi dengan logam Na, dan PCI3
• Dapat teroksidasi perlahan-lahan oleh udara dan cahaya membentuk peroksida

Contoh penting senyawa eter

Dietil eter
Dietil eter atau etoksi etana (C2H5-O-C2H5) merupakan zar cair tak berwarna,
mudah menguap dan uapnya sangat mudah terbakar. Digunakan sebagai obat bius
umum (anestetik umum), sebagai pelarut senyawa organik, bahan pembuatan
senyawa organik lain.
ALKIL ALKANOAT DAN
ALKIL AMINA

ALKIL ALKANOAT/ESTER

Alkil alkanoat/ester adalah senyawa turunan asam karboksilat yang diperoleh jika
satu atom H dari asam karboksilat (R-COOH) diganti alkil.

Aturan penamaan ester :


1. Rantai utama adalah rantai yang memiliki gugus -COO-
2. Nomor pada rantai utama dimulai dari C pada gugus –COO-
3. Nama rantai utama seperti alkana namun diawali dengan kata asam dan
akhiran ana diganti menjadi anoat
4. Urutan penamaan: Rantai Alkil – Rantai Utama
SIFAT UMUM ESTER

1. Ester dari asam karboksilat suhu rendah berupa zat cair yang jernih, sedikit
larut dalam air dan wangi buah-buahan
2. Sedangkan ester asam karboksilat suhu tinggi berupa minyak lemak atau lilin
3. Reaksi kimia pada ester diantaranya adalah :
 Ester merupakan senyawa yang netral, tidak bereaksi dengan logam Na
atau dengan PCI3.
 Ester dapat terhidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol. Reaksi ini
disebut penyabunan atau saponipikasi. Penambahan basa dapat
mempercepat reaksi ini karena ion OH- dari basa bersifat katalis.

CONTOH PENTING SENYAWA ESTER

Dalam kehidupan sehari-hari ester dapat dijumpai dalam bentuk :


1. Sari buah-buahan (fruit essence), yaitu ester dari alkohol suhu rendah atau
tengah dengan asam karbosilat suku rendah atau tengah.
2. Lilin (waxes): ester dari alkohol dan asam karboksilat suhu tinggi.
3. Lemak dan minyak : ester dari gliserol dan asam karboksilat
Pengguna ester di antaranya :
1. Sebagai pelarut butil asetat,amil asetat misalnya di industri cat
2. Sebagai pewangi (essence) misalnya : amil asetat (pisang),etil butirat
(nanas),etil format (rum),isoamil valerat (apel),isoamil asetat (pir), dan
lain lain.
3. Dalam benu lema igunakan sebagai bahan makanan atau keperluan
industri, misalna margarin (mentega buatan),lilin (stearin),malam.
4. Untuk pembuatan sabun dengan reaksi saponiikasi ester.

Berikut ini adalah beberapa contoh lemak dan minyak serta kegunaan nya
dalam kehidupan sehari-hari :

1. Gliseril tributirat
Senyawa ini merupakan gliserida, yaitu ester gliserol dari asam karboksilat.
Gliseril tributirat (tributirin) terkandung dalam mentega asli.

Asam butirat + gliserol → gliseril tributirat (tributirin)

2. Gliseril trioleat (triolein)


Gliseril trioleat adalah gliserida dari asam karboksilat tak jenuh yang terdapat
dalam minyak tumbuhan dan bentuknya cair.
3. Gliseril tripalmitat (tripalmitin) dan gliseril tristearat (tristearin)
Kedua gliserida ini merupakan gliserida padat (lemak) yang diperoleh dari ester
gliserol dengan asam palmitat atau asam stearat. Jika lemak ini direaksikan
dengan basa maka akan menglami reaksi penyabunan (saponifikasi).

Gliseril tristearat + basa → Na stearat (sabun) + gliserol

Sabun yang terbentuk dari saponifikasi lemak dengan NaOH disebut sabun keras,
namun jika menggunakan KOH sebagai basa maka sabun yang terbentuk disebut
sabun lunak.
ALKIL AMINA/AMINA

Alkil amina atau amina adalah senyawa karbon yg di anggap berasal dari amoniak
yang diperoleh jika satu atau lebih atom H pada amoniak diganti dengan alkil,
sehingga terdapat 3 jenis amina dengan rumus umumnya, yaitu :

Jenis Amina Rumus Umum


Amina Primer R-NH2
Amina Sekunder R-NH-R
Amina Tersier R-N-R

Aturan penamaan Amina


a. Amina diberi nama dengan cara menyebutkan alkil alkilnya dan diakhiri dengan
kata amina, misalnya : metil amina, etil metil amina, dietil metil amina.
b. Pada amina primer, sebagai rantai utama adalah rantai C yang mengikat gugus
NH2 ( gugus amino).
c. Urutan penamaan :
Nomor tempat NH2 terikat-amino-alkana
Sifat umum amina sifat fisika senyawa amina yaitu :
1. Suku ke 1 dan 2 amina (metilamina dan etilamina) berwujud gas pada suhu
kamar, berbau seperti amoniak.
2. Suku suku tengah berwujud cair.
3. Suku tinggi berwujud padat, tidak berbau.
4. Suku suku rendah dapat larut dalam air membentuk
alkilamoniumhidroksida yang sifat basanya lebih kuat daripada NH4OH
HALO ALKANA/ALKIL HALIDA
Halo alkana atau alkil halida adalah senyawa hidrokarbon turunan alkana yang
diperoleh jika satu atau lebih atom H pada alkana diganti dengan atom halogen
(X, misalnya Cl, Br, I). Rumus umum alkil halida yaitu :
R-X
Sifat umum alkil halida
Alkil halida mempunyai sifat fisika, yaitu :
1. Suku-suku rendah alkil halida berupa gas tak berwarna
2. Suku-suku tengah berwujud cair
3. Suku-suku tinggi berrwujud padat pada suhu kamar
4. Semua alkil halida sukar larut dalam air
5. Alkil halida yang berwujud cair dapat bercampur dengan pelarut organik
seperti eter dan alkohol.

Secara kimia, atom halogen dari alkil halida dapat dengan mudah disubstitusi
oleh atom lain, misalnya :
6. Dengan amoniak (NH3) membentuk alkil amina.
7. Dengan logam Mg membentuk senyawa grignard.
8. Pada sintesis wurtz (untuk menghasilkan alkana).
9. Dengan Na-alkanoat membentuk eter (reaksi williamson).
10. Dengan AgOH membentuk alkohol.
Contoh penting senyawa alkil halida

1. Kloroform (CHCI3) Kloroform atau trichklorometana merupakan alkil Halida


yang berwujud cair pada suhu kamar. uapnya mudah terbakar, sukar larut dalam
air, tetapi mudah larut dalam alkohol atau eter dan dapat membius. Dahulu
digunakan sebagai obat bius tetapi sangat toksis dan merusak hati. di
laboratorium digunakan sebagai pelarut lemak, minyak, dan senyawa organik
lain. apabila kena sinar matahari kloroform dapat teroksidasi membentuk gas
beracun yang disebut fosgen.
2. Iodoform (CHI3) Iodoform atau Triiodometana berbentuk padat berwarna
kuning dulu digunakan sebagai antiseptik. di laboratorium digunakan sebagai
pereaksi untuk mengidentifikasi etanol atau aseton.
3. Karbon tetraklorida (CCI4) Karbon tetraklorida atau tetraklorometana
digunakan sebagai pelarut lemak, resin ,dan lain-lain misalnya di industri
reclining karena sifatnya tidak dapat terbakar karena digunakan untuk
memadamkan api.
4. Halothane (CF3-CHCIBr) Senyawa ini digunakan sebagai obat bius.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai