Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

ALKOHOL

DISUSUN OLEH :

1. AISYAH MULIA MANDASARI (160332605802)


2. ALDI NURSYAHBANA (160332605900)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Tahun 2016/2017
A. Latar Belakang
Alkohol merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur-unsur karbon, hydrogen
dan oksigen. Alkohol dapat ditentukan dari letak gugus hidroksil pada atom C yang
dikenal sebagai alkohol dimana gugus hidroksida terikat oleh atom karbon primer.
Sedangkan alkohol sekunder gugus hidroksida terikat oleh atom karbon sekunder dan
untuk alkohol tersier gugus hidroksida terikat oleh atom karbon tersier. Alkohol
mempunyai titik didih yang cukup tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara
yang baik untuk molekul polar.

Istilah alkohol dalam kehidupan sehari-hari sering dikaitkan dengan minuman


keras. Bahan aktif dalam minuman keras atau minuman beralkohol adalah etanol atau
etil alkohol. Berbeda dengan alkohol adalah etanol atau etil alkohol. Berbeda dengan
alkohol yang sudah tidak asing lagi bagi orang awam, fenol justru sangat jarang disebut
di kalangan masyarakat. Padahal, fenol juga termasuk golongan alkohol dan biasa
disebut alkohol aromatic. Sedangkan, alkohol yang dimaksud oleh kebanyakan orang
merupakan alkohol alifatik.

Untuk itu, dalam makalah ini, dilakukan beberapa reaksi untuk membedakan
alkohol alifatik (alkohol) dengan alkohol aromatic (fenol). Setelah itu, akan diperoleh
sifat fisika dan kimia dari masing-masing senyawa berdasarkan reaksinya terhadap suatu
pereaksi. Selain itu, dengan mengetahui sifat fisika dan kimia dari kedua senyawa
tersebut, diharapkan kita dapat lebih berhati-hati terhadap penggunaannya.

B. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dan rumus kimia alkohol
2. Jenis-jenis alkohol
3. Sifat fisis dan sifat kimia alkohol
4. Penggunaan alkohol
5. Efek mengkonsumsi alkohol
C. Pembahasan
1. Alkohol
Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang dibentuk dari
hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih gugus hidroksil dengan atom-
atom hidrogen dalam jumlah yang sama; istilah ini meluas untuk berbagai hasil pertukaran
yang bereaksi netral dan mengandung satu atau lebih gugus alkohol (Dorland, 2002).
Alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsional –OH yang terikat pada rantai
karbon alifatik. Dalam molekul alkohol, gugus fungsi –OH berikatan secara kovalen dengan
atom karbon. Alkohol yang memiliki satu gugus –OH disebut dengan monoalkohol,
sedangkan yang memiliki lebih dari satu gugus disebut dengan polialkohol. Sementara John
Wiley dan Soon dalam bukunya Introduction to Organic Chemistry menjelaskan bahwa:
“Alkohol adalah senyawa organic yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada
atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon lain. Dengan
mensubstitusikan –OH ke H dari CH, maka didapat CHOH yang dikenal methanol. Rumus
fungsional dari alkohol adalah OH dengan formula umum untuk alkohol ROH, dimana R
adalah alkil atau substitusi kelompok alkil.” Alkohol dapat dianggap sebagai molekul organik
yang analog dengan air. Kedua ikatan C-O dan H-O bersifat polar karena elektronegatifitas
pada oksigen. Sifat ikatan O-H yang sangat polar menghasilkan ikatan hidrogen dengan
alkohol lain atau dengan sistem ikatan hidrogen yang lain, misal alkohol dengan air dan
dengan amina. (Satyajit D. Sarker dan Lutfun Nahar) Jadi, alkohol mempunyai titik didih
yang cukup tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antar molekul. Alkohol lebih
polar dibanding hidrokarbon, dan alkohol merupakan pelarut yang baik untuk molekul
polar. (Wiliam H. Brown dan Thomas Poon, Introduction to Organic Chemistry International
Student Version Fifth Edition)

Rumus Umum Alkohol


Rumus struktur senyawa karbon
CH3-CH3 CH3-CH2-OH
CH3-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-OH
Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2 maka rumus umum alkanol adalah CnH2n+1 OH
atau CnH2n+1O

Rumus kimia Nama IUPAC Nama umum


Alkohol monohidrik
CH3OH Metanol Alkohol kayu
C2H5OH Etanol Alkohol gandum
C3H7OH Isopropil alcohol Alkohol gosok
C5H11OH Pentanol Amil alkohol
C16H33OH 1-Heksadekanol Cetil alkohol
Alkohol polihidrik
C2H4(OH)2 1,2-etadienol Etilen glikol
C3H5(OH)3 1,2,3-propatrienol Gliserol
C4H6(OH)4 1,2,3,4-butatetraenol Eritritol
C5H7(OH)5 1,2,3,4,5-pentapentanol Xylitol
C6H8(OH)6 1,2,3,4,5,6-heksaheksanol Mannitol, Sorbitol
C7H9(OH)7 1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol Volemitol
Alkohol alifatik tidak tersaturasi
C3H5OH Prop-2-ene-1-ol Alil alkohol
C10H17OH 3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol Geraniol
C3H3OH Prop-2-in-1-ol Propargil alkohol
Alkohol alisiklik
C6H6(OH)6 Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol Inositol
C10H19OH 2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol Mentol

2. Jenis-jenis Alkohol
Berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana dikenal empat jenis
atom C yaitu atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier,atom C
kuertner. Berdasarkan letak gugus fungsinya,alkohol dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu:
1. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C primer.
Contoh: CH3-CH2-OH

CH3
2. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat
pada atom C sekunder.
Contoh: CH3-CH3-CH-OH
3. Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada
atom C tersier.
Contoh: CH3

CH3-CH3-C-OH

CH3
3. Sifat Fisis dan Sifat Kimia

a. Sifat Kimia
Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH merupakan gugus yang
cukup reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi.
Adapun reaksi-reaksi yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut:
· reaksi oksidasi
reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi antara
alkohol dan oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
· reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang disebut
reaksi esterfikasi.

b. Sifat Fisika
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat llebih menguap
tergantung pada panjang rantai karbon utamanya. alkohol rantai pendek
bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta memiliki titik didih
lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan titik didih,
alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Hal tersebut
disebabkan karena air dan alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus -OH
ini bersifat polar sehingga menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula.
Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara
molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan alkohol. Ikatan
hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
No Nama Rumus struktur Titik Kelarutan Mr
didih (g/100 g
air)
1 Metanol CH3-OH 65 Larut baik 32
2 Etanol CH3-CH2-OH 78 Larut baik 46
3 Propanol CH3-CH2-CH2-OH 98 Larut baik 60
4 Butanol CH3-CH2-CH2-CH2-OH 118 8,3 74
5 Pentanol CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-OH 138 2,6 88

Pada tabel diatas tampak bahwa alkanol mempunyai titik didih yang
relative tinggi.Semakin besar massa molekul relatif alkanol, maka titik cair dan
titik didihnya juga akan tinggi. Jadi kenaikan titik cair dan titik didih alkanol
sebanding dengan kenaikan massa molekul relatifnya. Pada alkanol yang rumus
molekulnya sama, alkanol bercabang mempunyai titik didih lebih rendah
daripada alkanol rantai lurus. Kelarutan alkanol dalam air berkurang seiring
dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Kelarutan alkanol berkaitan
dengan gugus –OH yang bersifat polar, sementara gugus alkil (R) bersifat
nonpolar. Jadi semakin besar gugus R semakin berkurang kepolaran, sehingga
kelarutan dalam pelarut polar (seperti air) berkurang, sedangkan kelarutan
dalam pelarut nonpolar bertambah

4. Penggunaan Alkohol
Alkohol yang sering digunakan sebagai pelarut adalah jenis metanol, etanol
dan isopropanol. Metanol digunakan sebagai pelarut dalam cat, bahan anti beku
dan senyawa kimia lainnya.Sedangkan etanol banyak digunakan sebagai pelarut,
antiseptic, campuran obat batuk, anggur obat, bahan minuman keras dan
minuman lain yang mengandung alkohol. (Koes Irianto)

5. Efek Mengkonsumsi Alkohol


A. Efek pada Susunan Saraf Pusat
Sekitar 35 % peminum alkohol mengalami blackout , suatu episode amnesia
anterograde temporer, di mana penderitanya tidak mampu mengingat
keseluruhan atau sebagian kejadian pada saat minum. Gangguan lain yang paling
sering adalah gangguan tidur (Schuckit , 2005).

B. Efek pada Sistem Kardiovaskuler


Konsumsi alkohol akut mengakibatkan penurunan kontraktilitas miokard dan
mengakibatkan vasodilatasi perifer, yang akhirnya akan menghasilkan sedikit
penurunan pada tekanan darah dan mekanisme kompensasi dengan
peningkatan curah jantung. Konsumsi oksigen jantung meningkat pada pasien
yang meminum alkohol setelah berolahraga ringan. Hal ini mungkin tidak akan
berpengaruh secara signifikan pada peminum yang sehat pada umumnya,
namun pada wanita dan pria dengan penyakit jantung menetap hal ini dapat
berbahaya (Schuckit , 2005).

C. Efek pada Hati dan Saluran Gastrointestinal


Insidensi pankreatitis akut tiga kali lebih tinggi pada para peminum alkohol
dibandingkan populasi umum. Alkohol mengganggu proses glukoneogenesis
pada hati, yang mengakibatkan penurunan produksi glukosa dari glikogen, yang
mengakibatkan peningkatan produksi laktat dan penurunan oksidasi asam
lemak. Hal ini berpengaruh pada peningkatan timbunan lemak pada sel hati.
Pada orang normal, hal ini bersifat reversibel, namun dengan pajanan berulang
terhadap etanol, beberapa perubahan berat di hati muncul, termasuk hepatitis
yang diinduksi oleh alkohol, perivenular sclerosis, dan cirrhosis, yang ditemui
pada 15 % pasien alkoholik (Schuckit , 2005).

D. Sindroma Alkohol pada Janin


Abel (1981) dan Ernhart et al (1987) dalam Lee (1998) mengemukakan bahwa
penyalahgunaan alkohol pada ibu selama masa kehamilan disertai dengan efek
teratogenik yang penting pada anaknya. Kelainan yang telah dinyatakan sebagai
sindrom alkohol pada janin termasuk : (1) terhambatnya pertumbuhan tubuh;
(2) mikrosefali (ukuran kepala relatif kecil); (3) koordinasi kurang; (4) bagian
tengah wajah kurang berkembang; dan (5) anomali pada sendi-sendi kecil. Kasus
yang lebih berat dapat berupa kelainan jantung kongenital dan retardasi mental.
Tampaknya minum alkohol yang berlebihan pada trimester pertama kehamilan
mempunyai akibat yang besar pada kelainan perkembangan janin ; konsumsi
alkohol berlebihan pada akhir kehamilan efeknya lebih besar pada gizi janin dan
berat waktu lahir

D. Kesimpulan
a. alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun
yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen atau atom karbon lain.
b. Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada
karbon hibridisasi sp3.
c. Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'. Nama-nama ini
merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling
sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol,
dan alkohol tersier paling sederhana adalah2-metil-2-propanol.
d. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
Daftar Pustaka
http://eprints.walisongo.ac.id/4178/3/103711008_bab2.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/11050/5/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai