Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

ALKOHOL

1.1 Pengertian Alkohol


Alkohol disebut juga alkanol. Alkanol adalah senyawa turunan alkana yang
mengandung gugus fungsi hidroksil (-OH) pada rantai atom karbon. Alkohol
merupakan ssnyawa organik dengan gugus fungi hidroksil dalam kehidupan
sehari-hari alkohol banyak kita jumpai sebagai bahan bakar, pelarut maupun
antiseptik, contohnya adalah metanol dan etanol.
Alkohol memiliki rumus umum CnH2n+1OH atau R-OH, R merupakan
lambang dari senyawa alkil, yaitu hidrokarbon rantai terbuka. Penggolongan
alkohol berdasarkan pada adanya gugus hidroksil –OH yang terikat pada atom
karbon dengan hibridisasi sp3 . Sedangkan –OH yang terikat pada karbon
terhibridisasi sp2 disebut sebagai senyawa enol.

1.2 Tata Nama Alkohol

a. Tata nama IUPAC : sebagai ALKANOL

1) Langkah pemberian nama IUPAC

• Rantai C terpanjang (Rantai utama / induk) harus mengandung gugus –OH.

• Nama rantai utama sesuai nama alkana, akhiran ana diganti dengan

• Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan gugus –OH

• Apabila gugus –OH sebagai gugus fungsi mempunyai nomor yang sama dari
kedua ujung, maka penomoran dimulai dari salah satu ujung yang terdekat
dengan cabang – cabangnya mempunyai nomor terkecil.
• Urutan pemberian nama cabang menurut abjad dan diberi awalan yang
menyatakan jumlah cabang. ( Misalnya jumlah cabang yang sama adalah 2 =
di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dst)

• Urutan tatanama

Contoh pemberian nama IUPAC

Rumus struktur nama Nama IUPAC


a.

b.

c.

b. Tatanama Trival / Lazim (khusus pengikat 1 gugus – OH) sebagai : Alkil


Alkohol

1. Langkah pemberian nama Trivial • Tentukan nama gugus alkil (R-)


pengikat –OH

• Urutan tatanama
2. Contoh pemberian nama Trival

Rumus struktur (RS) Nama Trivial


a.

b.

c.

d.

1.3 Sifat Alkohol


Sifat Fisika
a) Titik didih dan titik lebur
 Titik didih dan titik lebur alkohol lebih tinggi dari turunan alkana lain
yang Mr-nya sama.
 Pernyataan titik didih dan titik lebur tinggi adalah adanya ikatan hidrogen
antara molekul-molekul alkohol.
 Bersifat polar karena memiliki gugus-OH (R-adalah gugus non polar)
b) Kelarutan dalam air
 Mudah larut dalam air karena membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul-molekul air.
 Semakin panjang rantai C-nya, kelarutan semakin kecil semakin banyak
jumlah cabang, kelarutan semakin besar.
c) Alkanol suku rendah ( C1 – C4 ) berupa zat cair encer Alkanol suku sedang
( C5 – C9 ) berupa zat cair kental Alkanol suku tinggi ( C10 atau lebih )
berupa zat padat.

Sifat Kimia

a) Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.


b) Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH. Kepolaran
alkohol akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c) Reaksi Dengan Logam, Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K
dan Na.
d) Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
1.4 Kegunaan Alkohol

a. Metanol
Dalam industri metanol dapat dibuat menjadi formaldehid yang digunakan
untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan
sebagai bahan bakar bersih. Metanol Mungkin juga mempunyai kegunaan
baru dalam bidang pertanian. Berbeda dengan alkohol pada minuman,
metanol tetap beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala keracunan
metanol seperti kebutaan karena metanol menyerang syaraf penglihatan. Ia
juga bisa dapat berakibat kematian.
b. Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna
sejumlah kecil etanol dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil alkohol
pada umumnya disebut dengan alkohol padi-padian atau alkohol minuman
karena umumnya dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang
dihidrolisis yang terdapat pada anggur dan padi-padian.Seseorang dengan
konsentrasi alkohol dalam darahnya mencapai 0,3%jelas terlihat mabuk;
mereka yang mencapai 0,4% tidak sadar atau tidakmampu merespon
tindakan; dan konsentrasi 0,5% – 1% dapat menyebabkan koma maupun
kematian.
c. Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus (pembakar
spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di laboratorium pembakar
spiritus digunakan untuk uji nyala.
d. Glikol
Glikol merupakan alkohol dihidrat. Senyawa yang paling penting dari jenis
senyawa ini adalah etilen glikol atau dalam tata nama IUPAC disebut dengan
1,2-etanadiol. Senyawa ini dijadikan bahan baku utama pada campuran anti
beku permanen untuk radiator pada kendaraan bermotor. Etilen glikol adalah
cairan yang manis, tidak berwarna, dana kalau disentuh agak lengket.
Glikol mempunyai titik didih yang tinggi sekitar 198o C dan ia tidak
menguap jika dipakai sebagai zat anti beku. Senyawa alkohol ini juga mudah
bercampur dengan air. Etilen glikol juga digunakan pada pembuatan fiber
poliester (dacron) dan mylar (film magnetik) yang digunakan untuk pita pada
kaset dan komputer.
e. Gliserol
Senyawa alkohol ini juga disebut dengan gliserin. Gliserol merupakan
senyawa alkohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup. Ia
memiliki sifat tidak beracun. Karena sifatnya yang tidak beracun inilah
kemudian senyawa alkohol ini banyak digunakan dalam berbagai industri
meliputi:
– Pembuatan kosmetik dan lotion tangan.
– Bahan tambahan dalam tinta
– Bahan pemanis dan pelarut pada obat-obatan
– Industri Pelumas
– Bahan dasar industri plastik dan fiber sintetik.
– Bahan baku pembuatan nitrogliserin.

1.5 Reaksi – Reaksi Pada Alkohol

1. Reaksi substitusi
dalam larutan asam alkohol dapat mengalami reaksi substitusi :
H2SO4
CH3CH2CH2CH2 ─ OH + H ─ Br CH3CH2CH2CH2 ─ Br + H2O
1-butanol 1-bromobutana (95%)

(CH3)3C ─ OH + H ─ Cl (CH3)3C ─ Cl + H2O


t-butil alkohol t-butil klorida (88%)
tetapi alkohol tidak mengalami substitusi pada larutan netral atau basa. Karena
gugus pergi (leaving group) haruslah basa yang cukup lemah. –OH yang akan
menjadi gugus pergi dari suatu alkohol dalam larutan netral atau basa adalah
suatu basa kuat karenanya alkohol akan menjadi gugus pergi yang buruk.
2. Reaksi Eliminasi
Alkohol akan bereaksi eliminasi dan menghasilkan alkena. Karena air
dilepaskan dalam eliminasi ini maka reaksi ini disebut reaksi dehidrasi.
H2SO4 pekat
tersier : (CH3)3COH (CH3)2C=CH2 + H2O
600°C

H2SO4 pekat
sekunder : (CH3)2CHOH CH3C=CH2 + H2O
1000°C

H2SO4 pekat
primer : CH3CH2OH CH2=CH2 + H2O
1800°C

3. Reaksi Oksidasi Alkohol


alkohol dapat dioksidasi menjadi keton, aldehida atau asam karboksilat

RCH
RCH2OH
RCO2H

Suatu alkohol primer yang dapat dioksidasi menjadi aldehida dan asam
karboksilat

OH O

RCHR RCR

Alkohol sekunder akan dioksidasi menjadi keton sedangkan alkohol tersier


tidak dapat dioksidasi.

Anda mungkin juga menyukai