Anda di halaman 1dari 1

C.

Teori Kecepatan

Patton (1961), mengatakan bahwa efek biologis dari obat setara dengan kecepatan
ikatan obat-reseptor dan bukan dari jumlah reseptor yang didudukinya. Disini respons
biologis tergantung dari nilai Kas (tetapan laju asosiasi) dan Kdis (tetapan laju disosiasi).

Dalam teori ini, senyawa agonis penuh harus mampu melepaskan diri dari reseptor
dengan kecepatan yang tinggi. Disini tipe kerja obat ditentukan oleh kecepatan penggabungan
(asosiasi) dan peruraian (disosiasi) kompleks obat-reseptor dan bukan dari pembentukan
kompleks obat-reseptor yang stabil.

Asosiasi Disosiasi
O+R Kompleks O-R Respon Biologis

Senyawa dikatakan agonis bila mempunyai kecepatan asosiasi atau sifat mengikat reseptor
besar dan disosiasi yang besar.
Senyawa dikatakan antagonis bila mempunyai kecepatan asosiasi sangat besar sedang
asosiasinya sangat kecil. Disini pendudukan reseptor tidak efektif karena menghalangi
asosiasi senyawa agonis yang produktif.
Senyawa dikatakan agonis parsial apabila kecepatan asosiasi dan disosiasinya tidak
maksimal.

D. Teori Kesesuaian Terimbas


Menurut Koshland (1958), ikatan enzim (E) dengan substrat (S) dapat menginduksi
terjadinya perubahan konformasi struktur enzim sehingga menyebabkan orientasi gugus-
gugus aktif enzim.

(E) + (S) Kompleks E-S Respon Biologis

Contoh
Pengikatan substrat pada enzim fosfoglukomutase dapat menginduksi perubahan konformasi
enzim.

Anda mungkin juga menyukai