Anda di halaman 1dari 13

Enzim

Vega Mylanda

1
ENZIM
Oleh : Vega Mylanda
Pendahuluan :
 Enzim adalah polimer yang mengatalisis reaksi kimia.
 Mayoritas adalah protein, KECUALI RNA ribosom dan ribozim
 Memiliki sisi tempatnya berikatan dengan substrat, dinamakan sisi aktif.

1. Tata Nama Enzim

2. Klasifikasi Enzim Berdasarkan Reaksi


1. Oksidoreduktase, mengkatalis oksidasi
atau reduksi. Contoh : Oksidase dan
dehydrogenase

2. Transferase, katalisis transfer gugus fungsi khusus seperti metil, asil. Contoh :
metiltransferase, asiltransferase.

2
3. Hidrolase, enzim yang mengatalisis pemutusan hidrolitik C-C, C-O, C-N, dan ikatan
kovalen lain. Contoh : Triasil gliserol.

4. Liase, enzim yang mengatalisis pemutusan C-C, C-O, C-N dan ikatan kovalen lainnya
dengan eliminasi atom yang menghasilkan ikatan rangkap dua. Contoh : Piruvat
dekarboksilase.

5. Isomerase, enzim yang mengatalisis perubahan geometrik/structural dalam satu


molekul. Contoh : Glucose-6-fosfat

6. Ligase, enzim yang mengatalisis penyatuan


dua molekul yang dikaitkan dengan hidrolisis
ATP. Contoh : Piruvat karboksilase.

NOTE : Urutan penomoran kelas tidak boleh tertukar karena berhubungan dengan
penamaan enzim secara numerik (Digit pertama pada EC Number merujuk ke kelas ini)

3
3. Macam-Macam Reaksi Katalitik Enzim
1) Proximity and Orientation
 Yaitu reaksi akibat kedekatan dan orientasi
 Kedekatan yang dimaksud ialah dengan mendekatkan substrat, reaksi akan
lebih mudah terjadi.
 Orientasi yang dimaksud, enzim mengatur orientasi sisi aktif substrat ke
posisi yang strategis untuk bereaksi.
2) Katalisis Paksaan
 Terjadi pada enzim yang mengatalisis reaksi lisis
 Caranya dengan mengikat substrat pada posisi yang kurang menguntungkan
sehingga ikatan sasaran (ikatan yang mau diputuskan) lama kelamaan akan
renggang, lalu putus.
(Sengaja dibuat ikatan yang tidak menguntungkan karena tujuan awalnya
memang memutuskan ikatan, kan untuk reaksi lisis)
3) Katalisis Asam-Basa
 Gugus aktif pada enzim yang dapat terionisasi berperan dalam katalisis
dengan berperan sebagai asam atau basa
 Gugus asam mendonorkan proton
 Gugus basa menerima proton.
 Dapat bersifat umum dan spesifik
 UMUM, jika reaksi responsive terhadap semua asam atau basa.
 SPESIFIK, jika hanya responsive terhadap asam saja atau basa saja.
4) Katalisis Kovalen
 Enzim berikatan dengan substrat membentuk kovalen intermediet (ikatan
kovalen pada struktur transisi)
 Mengapa? Karena kovalen intermediet ini akan menjadi reaktan pada suatu
reaksi dan ini menurunkan energi aktivasi sehingga laju reaksi menjadi
cepat.
 Mengikuti mekanisme ping-pong.(Dijelaskan di selanjutnya)

4. Teori Key and Lock


 Dikemukakan oleh Hermann Emil Fischer
 Enzim diibaratkan gembok, substrat diibaratkan kunci. SATU ENZIM SPESIFIK hanya
dapat mengikat SATU SUBTRAT yang “cocok”.
 Saat sudah berikatan, akan terbentuk suatu produk.

4
 Selain sisi aktif
(diibaratkan lubang kunci
pada gembok), ada sisi
alosterik yang dapat
menyebabkan kerja enzim
meningkat (jika berikatan
dengan activator) dan
menurun (jika berikatan
dengan inhibitor).
 Enzim tak pernah ikut bereaksi. Alur reaksinya :

5. Teori Induced Fit Model


 Dikemukakan oleh Daniel E. Koshland
 Saat mendekati enzim, subtract
akan menginduksi perubahan
konformasi (struktur) enzim.
 Jadi berbeda dengan teori key and
lock, disini strutur enzim tidak
sekaku gembok, melainkan
konformasinya bisa berubah
menyesuaikan bentuk substrat.

6. Hubungan Enzim dengan Energi Aktivasi


 Energi aktivasi adalah energi minimum yang harus ada untuk melangsungkan reaksi
kimia.
 Reaksi substrat untuk menghasilkan produk ialah reaksi kimia, maka memerlukan
energi aktivasi.
 Nah, enzim ini mempercepat laju suatu reaksi dengan menurunkan energi aktivasi
yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi. Tanpa enzim, reaksi kimia dalam
tubuh akan berlangsung lama.
 Mengapa enzim menurunkan energi aktivasi? Karena jika ada enzim maka
tumbukan antarpartikel akan lebih sering terjadi, sehingga laju reaksi meningkat.

7. Hubungan Enzim dengan Konstanta Keseimbangan


 Konstanta keseimbangan (Keq) ialah rasio konstanta-konstanta laju reaksi

5
 Dalam keseimbangan, laju reaksi dari reaksi kearah kanan maupun kiri adalah
setara.
 Rumus konstanta keseimbangan (Keq):

 Ini berlangsung pada reaksi :

 Lalu, apakah enzim mempengaruh konstanta keseimbangan? TIDAK, karena setelah


produk dihasilkan akan kembali seperti struktur semula. Jika enzim dimasukkan dalam
persamaan diataspun maka:

8. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


 SUHU
Peningkatan suhu akan meningkatkan
laju enzim. Namun, setiap enzim
memiliki suhu optimal (suhu dimana laju
reaksi terjadi paling cepat) yang
berbeda, rata-rata 40’C-50’C. jika sudah
melampaui suhu optimum maka enzim
tak akan bekerja secara maksimal, atau
mengalami denaturasi, dimana enzim
kehilangan kemampuan katalitik enzim.

 PH
Setiap enzim memiliki pH optimal
yang berbeda-beda untuk dapat
bekerja dengan baik. Misalnya
enzim ptyalin yang memiliki pH
optimal pada suasana netral.

 KONSENTRASI ENZIM
Kecepatan laju reaksi mengikuti konsentrasi enzim hingga tercapai kecepatan
yang konstan (selalu sama). Kecepatan konstan tersebut dapat dicapai apabila
semua substrat sudah diikat oleh enzim.

6
 KONSENTRASI SUBSTRAT
Penambahan konsentrasi substrat akan meningkatkan laju reaksi (Vi) hingga
tercapai kecepatan maksimal (Vmax). Apabila telah tercapai kecepatan maksimal
(Vmax), pertambahan substrat tidak akan meningkatkan laju reaksi. Mengapa?
Karena semua enzim sudah mengikat semua substrat. (Jadi jika substrat
ditambahkan lagi maka percuma, semua enzimnya sudah mengikat substrat)

9. Kinetika Enzim : Persamaan Michaelis-Menten dan Plot Lineweaver


Burk
Kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim dapat diukur secara kuantitatif melalui kinetika
enzim. Dalam pengukuran kuantitatif ini dikenal Persamaan Michaelis-Menten dan Plot
Lineweaver Burk.
 Persamaan Michaelis-Menten

Nah, persamaan ini dapat terjadi di 3 kondisi :

Persamaan ini jika divisualisasikan dalam bentuk grafik, maka :

7
Persamaan ini digunakan untuk mencari besar laju reaksi dengan kurva berbentuk
lengkung.

 Plot Lineweaver Burk.

Persamaan berasal dari persamaan Michaelis-


Menten, hanya diinverse agar bentuk
persamaannya menjadi y=mx+c.

Mengapa perlu diubah? Agar grafiknya menjadi


linear (lurus).

8
10. Persamaan Hill
 Menunjukkan perilaku kooperatif substrat, dimana jika sebuah substrat sudah
mengikat ke satu enzim, maka substrat tersebut akan mempermudah substrat lain
untuk mengikat enzim tersebut (mirip sifat kooperatif O2 pada hemoglobin)
 Hanya berlaku untuk enzim yang mengikat lebih dari satu substrat (nama lainnya
enzim multimerik)
 Sifat kooperatif ini tidak bisa digambarkan melalui persamaan Michaelis-Menten
maupun plot Burk.
 Persamaannya :

 Kurvanya :

9
 Kemiringan garis n = koefisien Hill, yaitu sebuah parameter untuk mengukur
jumlah, jenis, dan kekuatan interaksi banyak tempat pengikatan substrat enzim.
 Jika n = 1, semua tempat pengikatan berperilaku secara independen (tidak
kooperatif), maka, n=1 adalah perilaku kinetik Michaelis-Menten.
 Jika n>1 maka menggambarkan kooperatif positif
 Semakin tinggi nilai n, semakin tinggi derajat kooperativitas enzim

11. Aktivator dan Inhibitor Enzim


1. Activator
Merupakan molekul yang membantu enzim agar mudah berikatan dengan
substrat. Contoh : Cl+ sebagai activator pada enzim ptyalin.

2. Inhibitor
Adalah substansi yang memiliki kecenderungan untuk menghambat aktivitas
enzim. Klasfikasi inhibitor :

10
Jika keberadaan inhbior ini dimasukkan ke grafik Hills, maka akan menjadi :

INHIBITOR KOMPETITIF
Garis berpotongan karna jika substrat
banyak maka inhibitor tidak
mempengaruhi pengikatan enzim
dengan substrat.

12. Macam Mekanisme Katalisis Enzim

11
INHIBITOR NON-KOMPETITIF
Tidak berpotongan karna tidak ada
korelasi antara inhibitor dan substrat

Perbedaan kompetitif dan non-kompetitif :


PARAMETER APPARENT Km APPARENT Vmax
NORMAL Km Vmax
KOMPETITIF αKm Vmax
NONKOMPETITIF Km Vmax/a

12. Jenis Reaksi Enzim


1. Single Displacement (Reaksi Bi-Bi)
a. Ordered Sequential
Terikatnya subtract dan dihasilkannya produk terjadi secara
berurutan. Misal:

b. Random Sequential
Urutan terikatnya substrat dan produk tidak beraturan, bebas yang
mana duluan yang terikat, maka yang dihasilkan. Missal :

12
2. Double displacement Reaction (Reaksi Ping-Pong)
Enzim hanya akan mengikat satu substrat dan akan melepaskan
mengikat substrat lagi setelah produk dihasilkan. Missal :

Daftar Pustaka :
 Murray, Robert K, et al. 2012. Harper’s Illustrated Biochemistry 29th
Edition. San Fransisco: McGraw-Hill Companies, Inc

13

Anda mungkin juga menyukai