FEBRI LUSIANA
1011013040
Antibiotika golongan aminoglikosida dihasilkan oleh
berbagai jenis Srteptomyces dan Micromonospora.
Neomisin yang diberikan 10 g secara selama 3 hari tidak mencapai kadar toksik
dalam darah. Dosis 4-8 g sehari kadar dalam darah sudah sama dengan pemberian
parenteral.
Pada insufisiansi ginjal kadar neomisin dalam darah cepat meningkat sehingga
menimbulkan nefrotoksik.
Dosis harus dikurangi atau diganti kanamisin yang aktivitasnya sama tetapi kurang
toksik.
Neomisin pada anak-anak harus dibatasi, dosis 100 mg/kg BB jangan lebih dari 3
minggu.
Neomisin yang tidak diabsorpsi dalam usus akan keluar bersama feses dalam keadaan
utuh.
Efek samping
Alergi
Potensinya untuk menimbulkan alergi rendah.
Kadang-kadang dapat terjasi reaksi kulit memerah,
eosinofilia, demam, kelainan darah, dermatitis, angioudem,
stomatitis dan syok anafilaksis.
Reaksi iritasi:
Reaksi iritasi berupa rasa nyeri di tempat penyuntikan.
Suntikan diikuti radang dan peningkatan suhu 0,5-1,5
derajat C.
Misal: pada penyuntikan sreptomisin i.m.
Efek Toksik
Reaksi toksik dapat terjadi pada SSP berupa
*Efek Ototoksik (gangguan pendengaran dan
keseimbangan)
*Efek Nefrotoksik (gangguan pada ginjal)
Kadar plasma yang menimbulkan efek toksik tidak jauh dari kadar yang
dibutuhkan untuk efek terapi.
Frekuensi kejadian:
Streptomisin 4-15%
Gentamisin, amikasin, tobramisin 25 %
Kanamisin 30%
Perubahan biologi:
Gangguan mikroflora tubuh dan absorpsi usus.
Dapat menyebabkan superinfeksi pseudomonas: kanamisin
Streptomisin SO4:
Tuberkulosis, pneumonia, bruselosis. Bentuk bubuk ,
Larutan
Neomisin SO4 :
Infeksi mata, telinga, kulit, diare krn E.coli.
Bentuk salep, krem, larutan, tablet, bubuk steril untuk i.m.
Kanamisin:
Enteritis dan sirosis hati
Gentamsin dan tobramisin;
Infeksi abdomen, jar. Halus, tulang, sendi, sal.kemih,
pneumonia dan meningitis
Interaksi
Kombinasi Interaksi