SISTEM METABOLISME
NAMA :
1. Ni Wayan Aritarini (06)
2. Kadek Ayu Sekarini (07)
3. I Putu Bagus Raka Aditya A. (08)
4. Ni Made Chandra Niansari (09)
5. Dewi Olivera Edon (10)
KELAS : XI. 1
KELOMPOK : II
SISTEM METABOLISME
Bahan Diskusi.
1. Apa yang dimaksud dengan enzim ?
Jawab : Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi
kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi
terbentuk kembali.
2. Sebutkan komponen-komponen penyusun enzim !
Jawab :
a. Apoenzim (Bagian Protein)
b. Gugus Prostetik (Bagian Bukan Protein)
- Koenzim : berupa bahan organic bukan protein, seperti vitamin B1, B2, B6, dan niasin.
- Kofaktor : berupa unsur-unsur logam, seperti besi, mangan, magnesium, atau natrium.
c. Holoenzim (satu kesatuan antara apoenzim dan gugus protestik)
Pada umumnya, enzim tidak menunjukkan aktivitas lagi bila temperature turun sampai C.
Namun, enzim sebenarnya tidak rusak. Jika dikembalikan pada temperature yang biasa, aktivitas
enzim pulih kembali seperti sebelum mengalami pendinginan sampai titik beku. Sebaliknya,
temperature setinggi 40 C dapat menurunkan kegiatan enzim, bahkan dapat merusak banyak
enzim.
b. Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya. Ini
karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH.
Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada
beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa. Nilai pH
yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis tempat
enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur
dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat
dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai
benar-benar berhenti berfungsi.
c. Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul substrat
yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih
sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya
aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi paling
aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim.
Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada
tempat untuk substrat ekstra.
d. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi
enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu
diubah menjadi produk.
e. Kosentrasi Inhibitor
Inhibitor merupakan zat kimia yang menghambat kerja enzim, diantaranya adalah garam-garam
dari logam berat, seperti air raksa. Inhibitor yang tidak merusak enzim disebut inhibitor
irreversible (misalnya racun dan sianida).Inhibitor dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif memiliki struktur seperti
substrat sehingga bersaing untuk menempati sisi aktif enzim. Pengaruh tersebut dapat
dihilangkan dengan menaikkan kosentrasi substrat. Inhibitor nonkompetitif dapat berikatan
dengan enzim di luar sisi aktif sehingga enzim kehilangan aktifitasnya. Akibatnya, permukaan
sisi aktif tidak dapat berikatan dengan substratnya.
f. Produk (Hasil Akhir)
Kecepatan reaksi pada awal, pertengahan, atau akhir suatu proses kimia tidak konstan. Demikian
halnya dengan reaksi yang dibantu oleh enzim. Pada awalnya, reaksi yang terjadi sangat banyak
atau bertumpuk-tumpuk. Apabila produk sedikit demi sedikit dapat disingkirkan, maka reaksi
berikutnya berlangsung dengan kecepatan yang konstan (bila factor-faktor yang lain juga
konstan). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk yang bertumpuk-tumpuk akan
menghambat aktivitas enzim.
5. Suatu enzim dapat bekerja aktif menghidrolisis suatu substrat apabila ada ikatan antara substrat dan
enzim. Ada dua mekanisme kerja enzim yaitu menurut teori lock and key dan teori induced fit.
Jelaskan kedua teori tersebut, lengkapi dengan gambar!
Gambar Teori Lock and key Gambar Teori Induced Fit
Penjelasan :
Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory)
Menurut teori kunci-gembok, reaksi antara substrat dengan enzim terjadi karena terdapat
kesesuaian bentuk ruang antara substrat dan sisi aktif enzim sehingga sisi aktif cenderung
kaku. Substrat berperan sebagai kunci, sedangkan sisi aktif sebagai gembok sehingga terjadi
kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk reaksi
dilepaskan dan enzim kembali pada bentuk semula.
Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory)
Menurut teori kecocokan induksi, reaksi antara enzim dan substrat berlangsung karena
induksi substrat terhadap sisi aktif sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen
(saling melengkapi). Menurut teori tersebut, sisi aktif bersifat fleksibel (tidak kaku).
6. Bagaimanakah aturan penamaan suatu enzim? Berikan beberapa contohnya!
Jawab :
a. Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya, dengan penambahan 'ase'
dibelakangnya.
b. Enzim juga dinamai berdasarkan reaksi yang dikatalis dan ditambah dengan akhiran -ase. Selain
penamaan yang sesuai dengan reaksi yang dikatalisisnya, enzim juga dapat dinamai berdasarkan
produk yang dihasilkan dari reaksi yang dikatalisis,
c. Selain dari yang disebut dapat juga dinamai sesuai ikatan kimia yaitu enzim peptidase dan
esterase.
d. Enzim juga mempunyai penamaan secara trivial. Nama-nama enzim secara trivial ini tidak dapat
memberikan informasi yang lengkap tentang jenis substrat ataupun reaksi yang dikatalis oleh
enzim-enzim tersebut.
Contoh :
a. Contoh penamaan enzim sesuai dengan nama substratnya adalah enzim urease karena hanya
bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Contoh lain adalah enzim laktase pada laktat, amilase
pada amilum, lipase pada lemak, dan protease pada protein.
b. Misalnya reaksi oksidasi glukosa maka enzim yang mengkatalisnya dinamai enzim glukosa
oksidase. Contoh lain adalah pada reaksi dehidrogenasi maka enzim yang mengkatalisnya disebut
enzim dehidrogenase. Dan pada reaksi transfer amino maka dinama enzim amino transferase.
contohnya pada reaksi asam glutamat untuk membentuk glutamin, nama enzimnya adalah
glutamin sintetase.
c. Yaitu contohnya enzim peptidase dan esterase.
d. Contohnya ptialin, tripsin, dan pepsin.
7. Tuliskan pada tabel nama-nama ensim dan peranannya dalam proses metabolisme !
No Nama Enzim Peranannya
Berperan membantu penguraian hidrogen peroksida
1. menjadi air dan oksigen.
Enzim Katalase
SISTEM METABOLISME
NAMA :
1. Ni Wayan Aritarini (06)
2. Kadek Ayu Sekarini (07)
3. I Putu Bagus Raka Aditya A. (08)
4. Ni Made Chandra Niansari (09)
5. Dewi Olivera Edon (10)
KELAS : XI. 1
KELOMPOK : II
SISTEM METABOLISME
Reaksi metabolism dapat dibedakan menjadi reaksi anabolisme dan reaksi katabolisme. Berdasarkan gambar
di atas, jawablah pertanyaan dibawah ini!
Bahan Diskusi !
6. Berdasarkan jawaban anda pada nomer 4 dan 5, definisikan apa yang dimaksud dengan proses
katabolisme!
Jawab : Katabolisme adalah proses dimana senyawa / molekul kompleks diuraikan menjadi senyawa
/ molekul sederhana dan menghasilkan energy
e. Energi yang dihasilkan dan digunakan dalam proses metabolism berupa apa?
Berupa paket kimia yang disebut ATP (adenesn trifosfat) atau terikat oleh koenzim (NAD dan
FAD)
LAMPIRAN 3
SISTEM METABOLISME
NAMA :
1. Ni Wayan Aritarini (06)
2. Kadek Ayu Sekarini (07)
3. I Putu Bagus Raka Aditya A. (08)
4. Ni Made Chandra Niansari (09)
5. Dewi Olivera Edon (10)
KELAS : XI. 1
KELOMPOK : II
SISTEM METABOLISME
Salah satu proses metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme adalah katabolisme di mana dalam
proses ini, senyawa / molekul kompleks diuraikan menjadi senyawa / molekul sederhana dan menghasilkan
energy. Katabolisme disebut juga dengan istilah desimilasi, karena dalam proses ini energy yang tersimpan
ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk menyelenggarakan proses kehidupan.Karena menghasilkan
energy / membebaskan energy, katabolisme termasuk dalam kategori reaksi eksergonik ( reaksi eksotermis ).
Salah satu proses katabolisme yang dibahas dalam pelajaran biologi adalah katabolisme karbohidrat, yaitu
respirasi sel.
Tujuan : Melalui kegiatan berikut ini diharapkan anda mampu untuk :
menjelaskan tahap-tahap respirasi aerob
menjelaskan perbedaan antara respirasi aerob dengan respirasi anaerob
Prosedur :
Carilah informasi seputar tahapan respirasi aerob dari berbagai sumber literatur
Diskusikan persoalan / permasalahan berikut ini dengan teman dalam kelompok kecil anda
3. Tahapan Respirasi Aerob Respirasi aerob yang berlangsung di dalam tubuh organisme,
faktanya tidaklah sesederhana seperti yang dilukiskan dalam reaksi kimia di atas. Respirasi
aerob merupakan rangkaian proses reaksi kimia yang berlangsung melalui tahapan-tahapan
yang berurutan, yakni :
Glikolisis
Dekarboksilasi oksidatif / reaksi antara
Daur krebs / siklus asam sitrat
Transfer elektron.
Petunjuk pengisian :
Tempat berlangsung : sitoplasma, mitokondria
Akseptor : NADH, FADH
4. Respirasi Anaerob Respirasi anaerob disebut juga sebagai fermentasi. Dalam proses ini
terjadi pembebasan sebagian kecil energi dari energi yang terkandung didalam molekul
glukosa.
Dalam respirasi anaerob, asam piruvat sebagai hasil akhir tahap glikolisis akan diubah
menjadi asam susu ( asam laktat ) pada fermentasi asam laktat, atau diubah menjadi etanol
pada fermentasi alkohol.
Dalam kondisi udara terbuka, alkohol dapat diuraikan menjadi asam cuka ( disebut sebagai
fermentasi asam cuka ).