Anda di halaman 1dari 13

LAMPIRAN 1

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 1)

SISTEM METABOLISME
NAMA :
1. Ni Wayan Aritarini (06)
2. Kadek Ayu Sekarini (07)
3. I Putu Bagus Raka Aditya A. (08)
4. Ni Made Chandra Niansari (09)
5. Dewi Olivera Edon (10)
KELAS : XI. 1
KELOMPOK : II

SISTEM METABOLISME

Tujuan : Menjelaskan fungsi enzim dalam proses metabolisme


Metabolisme merupakan suatu totalitas proses kimia yang berlangsung di dalam sel. Proses tersebut hanya
dapat berlangsung bila terdapat materi atau zat yang bereaksi dan mendukung energi proses metabolisme
tersebut. Disamping dua komponen tersebut, masih ada lagi molekul yang mutlak diperlukan agar
metabolisme berlangsung, molekul tersebut adalah ATP dan enzim. Metabolisme digolongkan menjadi dua
fase yaitu Anabolisme (biosintesis) merupakan fase pembentukan molekul pemula yang lebih kecil disusun
menjadi makromolekul besar yang merupakan komponen sel, seperti protein dan asam nukleat dan
Katabolisme merupakan fase pemecahan yang menyebabkan molekul organik nutrien seperti karbohidrat,
protein dan lemak terurai menjadi produk akhir yang lebih kecil dan sederhana seperti asam alktat, CO₂, dan
amonia dengan menghasilkan energi.

Bahan Diskusi.
1. Apa yang dimaksud dengan enzim ?
Jawab : Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi
kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi
terbentuk kembali.
2. Sebutkan komponen-komponen penyusun enzim !
Jawab :
a. Apoenzim (Bagian Protein)
b. Gugus Prostetik (Bagian Bukan Protein)
- Koenzim : berupa bahan organic bukan protein, seperti vitamin B1, B2, B6, dan niasin.
- Kofaktor : berupa unsur-unsur logam, seperti besi, mangan, magnesium, atau natrium.
c. Holoenzim (satu kesatuan antara apoenzim dan gugus protestik)

3. Jelaskan sifat-sifat enzim!


Jawab :
1) Enzim adalah Protein
Sebagai protein enzim memiliki sifat seperti protein, yaitu sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan, seperti suhu, pH, konsentrasi substrat. Jika lingkungannya tidak sesuai, maka enzim
akan rusak atau tidak dapat bekerja dengan baik.
2) Bekerja secara khusus/spesifik
Setiap enzim memiliki sisi aktif yang sesuai hanya dengan satu jenis substrat, artinya setiap
enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat yang cocok dengan sisi aktifnya.
3) Berfungsi sebagai katalis
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia tanpa merubah produk yang diharapkan tanpa ikut
bereaksi dengan substratnya, dengan demikian energi yang dibutuhkan untuk menguraikan suatu
substrat menjadi lebih sedikit.
4) Diperlukan dalam jumlah sedikit
Reaksi enzimatis dalam metabolisme hanya membutuhkan sedikit sekali enzim untuk setiap kali
reaksi.
5) Bekerja bolak-balik
Enzim tidak mempengaruhi arah reaksi, sehingga dapat bekerja dua arah (bolak-balik). Artinya
enzim dapat menguraikan substrat menjadi senyawa sederhana, dan sebaliknya enzim juga dapat
menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas kerja enzim !


Jawab :
a. Temperatur

Pada umumnya, enzim tidak menunjukkan aktivitas lagi bila temperature turun sampai C.

Namun, enzim sebenarnya tidak rusak. Jika dikembalikan pada temperature yang biasa, aktivitas
enzim pulih kembali seperti sebelum mengalami pendinginan sampai titik beku. Sebaliknya,

temperature setinggi 40 C dapat menurunkan kegiatan enzim, bahkan dapat merusak banyak

enzim.
b. Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya. Ini
karena muatan komponen asam amino enzim berubah bersama dengan perubahan nilai pH.
Secara umum, kebanyakan enzim tetap stabil dan bekerja baik pada kisaran pH 6 dan 8. Tapi, ada
beberapa enzim tertentu yang bekerja dengan baik hanya di lingkungan asam atau basa. Nilai pH
yang menguntungkan bagi enzim tertentu sebenarnya tergantung pada sistem biologis tempat
enzim tersebut bekerja. Ketika nilai pH menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka struktur
dasar enzim dapat mengalami perubahan. Sehingga sisi aktif enzim tidak dapat mengikat substrat
dengan benar, sehingga aktivitas enzim menjadi sangat terpengaruhi. Bahkan enzim dapat sampai
benar-benar berhenti berfungsi.
c. Konsentrasi Substrat
Jelas saja konsentrasi substrat yang lebih tinggi berarti lebih banyak jumlah molekul substrat
yang terlibat dengan aktivitas enzim. Sedangkan konsentrasi substrat yang rendah berarti lebih
sedikit jumlah molekul substrat yang dapat melekat pada enzim, menyebabkan berkurangnya
aktivitas enzim.
Tapi ketika laju enzimatik sudah mencapai maksimum dan enzim sudah dalam kondisi paling
aktif, peningkatan konsentrasi substrat tidak akan memberikan perbedaan dalam aktivitas enzim.
Dalam kondisi seperti ini, di sisi aktif semua enzim terus terdapat substrat, sehingga tidak ada
tempat untuk substrat ekstra.
d. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi
enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, tentunya selama masih ada substrat yang perlu
diubah menjadi produk.
e. Kosentrasi Inhibitor
Inhibitor merupakan zat kimia yang menghambat kerja enzim, diantaranya adalah garam-garam
dari logam berat, seperti air raksa. Inhibitor yang tidak merusak enzim disebut inhibitor
irreversible (misalnya racun dan sianida).Inhibitor dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif memiliki struktur seperti
substrat sehingga bersaing untuk menempati sisi aktif enzim. Pengaruh tersebut dapat
dihilangkan dengan menaikkan kosentrasi substrat. Inhibitor nonkompetitif dapat berikatan
dengan enzim di luar sisi aktif sehingga enzim kehilangan aktifitasnya. Akibatnya, permukaan
sisi aktif tidak dapat berikatan dengan substratnya.
f. Produk (Hasil Akhir)
Kecepatan reaksi pada awal, pertengahan, atau akhir suatu proses kimia tidak konstan. Demikian
halnya dengan reaksi yang dibantu oleh enzim. Pada awalnya, reaksi yang terjadi sangat banyak
atau bertumpuk-tumpuk. Apabila produk sedikit demi sedikit dapat disingkirkan, maka reaksi
berikutnya berlangsung dengan kecepatan yang konstan (bila factor-faktor yang lain juga
konstan). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa produk yang bertumpuk-tumpuk akan
menghambat aktivitas enzim.

5. Suatu enzim dapat bekerja aktif menghidrolisis suatu substrat apabila ada ikatan antara substrat dan
enzim. Ada dua mekanisme kerja enzim yaitu menurut teori lock and key dan teori induced fit.
Jelaskan kedua teori tersebut, lengkapi dengan gambar!
Gambar Teori Lock and key Gambar Teori Induced Fit

Penjelasan :
 Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory)
Menurut teori kunci-gembok, reaksi antara substrat dengan enzim terjadi karena terdapat
kesesuaian bentuk ruang antara substrat dan sisi aktif enzim sehingga sisi aktif cenderung
kaku. Substrat berperan sebagai kunci, sedangkan sisi aktif sebagai gembok sehingga terjadi
kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk reaksi
dilepaskan dan enzim kembali pada bentuk semula.
 Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory)
Menurut teori kecocokan induksi, reaksi antara enzim dan substrat berlangsung karena
induksi substrat terhadap sisi aktif sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen
(saling melengkapi). Menurut teori tersebut, sisi aktif bersifat fleksibel (tidak kaku).
6. Bagaimanakah aturan penamaan suatu enzim? Berikan beberapa contohnya!
Jawab :
a. Secara umum nama tiap enzim disesuaikan dengan nama substratnya, dengan penambahan 'ase'
dibelakangnya.
b. Enzim juga dinamai berdasarkan reaksi yang dikatalis dan ditambah dengan akhiran -ase. Selain
penamaan yang sesuai dengan reaksi yang dikatalisisnya, enzim juga dapat dinamai berdasarkan
produk yang dihasilkan dari reaksi yang dikatalisis,
c. Selain dari yang disebut dapat juga dinamai sesuai ikatan kimia yaitu enzim peptidase dan
esterase.
d. Enzim juga mempunyai penamaan secara trivial. Nama-nama enzim secara trivial ini tidak dapat
memberikan informasi yang lengkap tentang jenis substrat ataupun reaksi yang dikatalis oleh
enzim-enzim tersebut.
Contoh :
a. Contoh penamaan enzim sesuai dengan nama substratnya adalah enzim urease karena hanya
bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Contoh lain adalah enzim laktase pada laktat, amilase
pada amilum, lipase pada lemak, dan protease pada protein.
b. Misalnya reaksi oksidasi glukosa maka enzim yang mengkatalisnya dinamai enzim glukosa
oksidase. Contoh lain adalah pada reaksi dehidrogenasi maka enzim yang mengkatalisnya disebut
enzim dehidrogenase. Dan pada reaksi transfer amino maka dinama enzim amino transferase.
contohnya pada reaksi asam glutamat untuk membentuk glutamin, nama enzimnya adalah
glutamin sintetase.
c. Yaitu contohnya enzim peptidase dan esterase.
d. Contohnya ptialin, tripsin, dan pepsin.

7. Tuliskan pada tabel nama-nama ensim dan peranannya dalam proses metabolisme !
No Nama Enzim Peranannya
Berperan membantu penguraian hidrogen peroksida
1. menjadi air dan oksigen.
Enzim Katalase

Berperan mempergiat penggabungan O2 dengan suatu


2. substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan
Enzim Oksidase
O2, sehingga terbentuk H2O
Berperan menambah atau mengurangi air dari suatu

3. senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang


Enzim Hidrase
bersangkutan.

Berperan memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat


4. yang lain.Pada hewa, enzim dehydrogenase juga dapat
Enzim Dehidrogenase
memindahkan hydrogen ke oksigen.
Berperan memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke
5.
Enzim Transfosforilase molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
Berperan dalam membantu pengubahan asam
organik secara bolak-balik. Contohnya, pengubahan
6. Enzim Karboksilase
asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh
karboksilase piruvat.
Berperan membantu dalam pemindahan atau
penggabungan ikatan karbon. Contohnya,
7. Enzim Desmolase
aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi
gliseraldehida dan dehidroksiaseton
Berperan membantu mengoksidasi terutama senyawa
8.
Enzim Peroksida fenolat.
Berperan menguraikan lemak menjadi gliserol dan
9. Enzim Lipase
asam lemak.
LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 2)

SISTEM METABOLISME
NAMA :
1. Ni Wayan Aritarini (06)
2. Kadek Ayu Sekarini (07)
3. I Putu Bagus Raka Aditya A. (08)
4. Ni Made Chandra Niansari (09)
5. Dewi Olivera Edon (10)
KELAS : XI. 1
KELOMPOK : II

SISTEM METABOLISME

Tujuan : Menjelaskan proses dan produk anabolisme dan katabolisme

Reaksi metabolism dapat dibedakan menjadi reaksi anabolisme dan reaksi katabolisme. Berdasarkan gambar
di atas, jawablah pertanyaan dibawah ini!

Bahan Diskusi !

1. Apakah yang diperlukan pada proses metabolisme?


a. Enzim
b. Adenosin Trifosfat (ATP)
c. Reaksi oksidasi-reduksi (Redoks)
2. Apa yang dihasilkan pada proses metabolisme ?
a. Energi (ATP)
b. Karbondioksida (CO2)
c. Uap air (H2O)
3. Berdasarkan jawabanmu pada soal nomer 1 dan 2, definisikan apa yang dimaksud dengan proses
metabolisme
Jawab : Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua makhluk
hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun suatu organisme dengan lingkungannya.

4. Apa saja yang diperlukan dalam proses katabolisme


a. Enzim
b. Adenosin Trifosfat (ATP)
c. Reaksi oksidasi-reduksi (Redoks)

5. Apa saja yang dihasilkan pada proses katabolisme


a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein

6. Berdasarkan jawaban anda pada nomer 4 dan 5, definisikan apa yang dimaksud dengan proses
katabolisme!
Jawab : Katabolisme adalah proses dimana senyawa / molekul kompleks diuraikan menjadi senyawa
/ molekul sederhana dan menghasilkan energy

7. Berdasarkan kebutuhan energinya, reaksi metabolisme dikelompokkan menjadi reaksi yang


memerlukan energi dan reaksi yang membebaskan energi.

Berdasarkan gambar diatas :


a. Reaksi metabolism yang membutuhkan energy disebut Reaksi Anabolisme
b. Reaksi yang membebaskan energy disebut Reaksi Katabolisme
c. Berdasarkan gambar diatas manakah yang termasuk reaksi anabolisme ?
energi
Asam amino protein
alasannya :
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik
berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada
glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam
suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi
semacam itu disebut reaksi endoterm.
Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang
sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan
dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih
kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan
dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
d. Berdasarkan gambar diatas manakah yang termasuk reaksi katabolisme ?
C6H12O6 ——————> 6CO2 + 6H2O
alasannya :
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.
Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa
sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses
respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

e. Energi yang dihasilkan dan digunakan dalam proses metabolism berupa apa?
Berupa paket kimia yang disebut ATP (adenesn trifosfat) atau terikat oleh koenzim (NAD dan
FAD)
LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA SISWA (LKS 3)

SISTEM METABOLISME
NAMA :
1. Ni Wayan Aritarini (06)
2. Kadek Ayu Sekarini (07)
3. I Putu Bagus Raka Aditya A. (08)
4. Ni Made Chandra Niansari (09)
5. Dewi Olivera Edon (10)
KELAS : XI. 1
KELOMPOK : II

SISTEM METABOLISME
Salah satu proses metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme adalah katabolisme di mana dalam
proses ini, senyawa / molekul kompleks diuraikan menjadi senyawa / molekul sederhana dan menghasilkan
energy. Katabolisme disebut juga dengan istilah desimilasi, karena dalam proses ini energy yang tersimpan
ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk menyelenggarakan proses kehidupan.Karena menghasilkan
energy / membebaskan energy, katabolisme termasuk dalam kategori reaksi eksergonik ( reaksi eksotermis ).
Salah satu proses katabolisme yang dibahas dalam pelajaran biologi adalah katabolisme karbohidrat, yaitu
respirasi sel.
Tujuan : Melalui kegiatan berikut ini diharapkan anda mampu untuk :
 menjelaskan tahap-tahap respirasi aerob
 menjelaskan perbedaan antara respirasi aerob dengan respirasi anaerob
Prosedur :
 Carilah informasi seputar tahapan respirasi aerob dari berbagai sumber literatur
 Diskusikan persoalan / permasalahan berikut ini dengan teman dalam kelompok kecil anda

1. Macam Respirasi Sel


Respirasi sel ( pernapasan sel ) meliputi proses enzimatis di dalam sel di mana karbohidrat,
asam lemak dan asam amino diuraikan. Berdasarkan senyawa yang menerima atom
hydrogen, respirasi sel dibedakan menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Pada respirasi aerob, senyawa yang berperan sebagai penerima atom hydrogen ( H ) adalah
oksigen.
Pada respirasi anaerob, senyawa yang berperan sebagai penerima atom hydrogen ( H ) adalah
asam piruvat dan asetaldehid ( asam piruvat, asetaldehid, oksigen Gunakan istilah-istilah
tersebut untuk mengisi titik-titik di atas ).
2. Respirasi Aerob Respirasi aerob biasa disebut dengan istilah pernapasan, dan termasukdalam
kategori reaksi oksidasi. Beberapa senyawa yang terlibat dalam proses ini, antara lain : CO2,
O2, H2O, C6H12O6, ATP.
Tuliskan reaksi kimia ( sederhana ) dari respirasi aerob di bawah ini dengan menggunakan
senyawa-senyawa tersebut ( yang dicetak tebal ).

C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + ATP

3. Tahapan Respirasi Aerob Respirasi aerob yang berlangsung di dalam tubuh organisme,
faktanya tidaklah sesederhana seperti yang dilukiskan dalam reaksi kimia di atas. Respirasi
aerob merupakan rangkaian proses reaksi kimia yang berlangsung melalui tahapan-tahapan
yang berurutan, yakni :
 Glikolisis
 Dekarboksilasi oksidatif / reaksi antara
 Daur krebs / siklus asam sitrat
 Transfer elektron.

Lengkapi tabel berikut !

No Tahapan Tempat Proses yang Hasil


Berlangsung terjadi Senyawa Akseptor ATP
Akhir
Pengubahan
glukosa (6 atom
2 molekul
C) menjadi
Sitosol 2 molekul 2 ATP untuk
molekul yang
1 Glikolisis (Sitoplasma asam molekul setiap
lebih sederhana,
Sel) piruvat NADH molekul
yaitu asam
glukosa
piruvat (3 atom
C)
Proses
pengubahan
asam piruvat 2
Dekarboksila 2 molekul
2 Mitokondria (berkarbon 3) molekul -
si CO2.
menjadi asetil NADH
Ko-A
(berkarbon 2)
3 Daur Krebs Matriks Proses 4 molekul 6 Menghasilk
pengubahan
jumlah atom C molekul
(karbon) oleh NADH
mitokondria enzim CO2. dan 2 -an 2 ATP
dehydrogenase molekul
dan FADH2
dekarboksilase
Satu
Proses molekul
Membran
pemindahan NADH glukosa
Transfer yang ada Terbentu
4 electron (e-) dan dan akan
electron dalam knya H2O
ion hydrogen FADH2 menghasilk
mitokondria
(H+) an 36-38
ATP.

Petunjuk pengisian :
 Tempat berlangsung : sitoplasma, mitokondria
 Akseptor : NADH, FADH
4. Respirasi Anaerob Respirasi anaerob disebut juga sebagai fermentasi. Dalam proses ini
terjadi pembebasan sebagian kecil energi dari energi yang terkandung didalam molekul
glukosa.
Dalam respirasi anaerob, asam piruvat sebagai hasil akhir tahap glikolisis akan diubah
menjadi asam susu ( asam laktat ) pada fermentasi asam laktat, atau diubah menjadi etanol
pada fermentasi alkohol.
Dalam kondisi udara terbuka, alkohol dapat diuraikan menjadi asam cuka ( disebut sebagai
fermentasi asam cuka ).

Berdasarkan penelitian, respirasi anaerob sesungguhnya merugikan organisme pelakunya.


Mengapa demikian ?
Jawab:
a) Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel, misalnya alkohol.
b) Dari jumlah mol zat yang sama akan dihasilkan energi lebih rendah.

5. Perbedaan antara respirasi aerob dengan respirasi anaerob

Lengkapi tabel berikut

No Di Tinjau Dari Respirasi Aerob Respirasi Anaerob


1 Oksigen dan Memerlukan oksigen Tidak memerlukan
Karbondioksida kehadiran oksigen
dalam prosesnya
Proses ini bertujuan Proses ini tujuannya
untuk memecah untuk mengurai
senyawa organik ke an- senyawa organik, hasil

2 Proses organik menghasilkan akhirnya berupa energi


energi dalam jumlah tapi dalam jumlah yang
yang besar yakni 36 sedikit yakni 2 ATP.
ATP.

Prosesnya terjadi di Berlangsung di dalam


3 Tempat reaksi dalam matriks sitoplasma.
mitokondria
Melalui 3 tahap, yaitu Melalui tahapan
glikolisis, daur krebs, glikolisis dan
dan transfer electron. pengubahan piruvat
4 Proses respirasi
menjadi laktat atau
etanol dengan sumber
energy NADH
Hasil akhirnya berupa Menghasilkan energi
energi dalam jumlah dalam tapi dalam jumlah
5 Produksi ATP
yang besar yakni 36 yang sedikit yakni 2
ATP ATP..
Tahapan reaksi lebih
kompleks, yaitu:
Fermentasi Alkohol
C6H12O6 
Tahapan reaksi lebih
2CH3CH2OH + 2CO2 +
sederhana, yaitu:
6 Reaksi respirasi 2 ATP
C6H12O6 + 6O2  6CO2
Fermentasi Asam
+ 6H2O + ATP
Laktat
C6H12O6 
2CH3CH(OH)COOH +
2CO2 + 2 ATP

Buatlah kesimpulan dari diskusi kalian !


Respirasi Aerob
Secara sederhana, respirasi yang satu ini diartikan sebagai sebuah reaksi katabolisme yang
memerlukan suasana aerobic dengan demikian dalam prosesnya keberadaan oksigen sangat
dibutuhkan. Hasil dari reaksi ini adalah energi dengan jumlah yang besar. Energi tersebut disimpan
dalam bentuk energi kimiawi yang dikenal dengan kode ATP dalam jumlah besar yakni sebanyak 36
ATP. Energi ATP ini akan digunakan oleh sel di dalam tubuh makhluk hidup untuk menunjang
beberapa hal seperti pertumbuhan, gerak, transportasi, reproduksi dan kegiatan lainnya. Secara
sederhana, rumus yang menggambarkan respirasi aerob adalah C6H12 + 6O2 = 6CO2 + 6H20.
Respirasi aerob ini dibagi ke dalam 3 tahapan, yang secara berturut-turut mencakup: glikolisis, daur
krebs dan transfer electron.
Respirasi Anaerob
Yakni pernapasan yang tidak memerlukan oksigen atau o2. Respirasi yang satu ini terjadi
pada bagian sitoplasma dan tujuannya untuk mengurai senyawa organik. Tidak seperti respirasi
aerob, respirasi anaerob hanya menghasilkan sejumlah energi yang jauh lebih kecil yakni 2 ATP.
Proses respirasi anaerob ini bisa dijumpai pada reaksi fermentasi juga pernapasan intra-molekul. Jika
pada reaksi aerob, terdapat pembebasan CO2 juga H2O secara sempurna, maka pada respirasi
anaerob glukosa dipecah secara tidak sempurna menjadi komponen H2O dan juga CO2. Pada
respirasi anaerob ini pula , hodrogen bergabung bersama sejumlah komponen yakni asam piruvat,
asetaldehida yang kemudian membentuk asam laktat juga etanol. Sementara itu pada respirasi aerob,
hydrogen yang dibebaskan justru akan bergabung bersama dengan 02 dan pada akhirnya membentuk
H2O .

Anda mungkin juga menyukai