Anda di halaman 1dari 27

Enzim

ACHMAD FAUDZAN IZAAZ A


MUH. RAFLI RIFALDI
NIA RAMADHANI
ANA NUR DWIYANI
Sub pokok bahasan
 Pengertian
 Struktur
 Cara kerja
 Klasifikasi
 Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Pengertian
 Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu
bahan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri
tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk
kembali.
 Suatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan
enzim memerlukan energi yang lebih rendah.
 Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi
aktivasi.
Struktur enzim
 Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein
dan bukan protein.
 Bagian protein disebut apoenzim
 bagian non protein disebut kofaktor.
 Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na)
 koenzim yang berupa bahan organik, misalkan
vitamin B
Sifat enzim
 Sebagai suatu bahan yang penting dalam
metabolisme, enzim memiliki sifat-sebagai
berikut:
• Kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya satu
enzim hanya dapat bekerja pada satu substrat
• Enzim bekerja pada suhu tertentu
• Enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu
• Kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat
memecah substrat juga dapat membentuk substrat dari
penyusunnya
Cara kerja enzim
 Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja
enzim.
• Teori lock and key (kunci dan anak kunci) yang
dikemukakan oleh Emil Fischer,
• Teori induced fit (induksi pas) yang dikemukakan oleh
Daniel Kashland.
Teori lock and key
 cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kunci dan anak
kunci.
 Enzim diibaratkan sebagai kunci gembok yang memiliki sisi
aktif.
 Substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya.
Teori induced fit
 Berdasarkan Teori Induced Fit, enzim melakukan penyesuaian
bentuk untuk berikatan dengan substrat.
 Tujuannya meningkatkan kecocokan dengan substrat dan
membuat ikatan enzim substrat lebih reaktif.
Klasifikasi enzim
Enzim diklasifikasikan menjadi 6 kelas, yaitu :
 Kelas Oksidoreduktase
 Kelas Transferases
 Kelas Hidrolase
 Kelas Liase
 Kelas Isomerase
 Kelas Ligase
Kelas Oksidoreduktase
Enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan pemindahan
elektron, hidrogen atau oksigen.
Contoh :
1. Oksidase, memindahkan 2 elektron dari donor ke oksigen, biasanya menyebabkan
pembentukan peroksida hidrogen,
2. Oksigenase, mengkatalis penggabungan ke dua atom oksigen kedalam suatu substrat
tunggal.
3. Hidroksilase, menggabungkan sebuah atom molekul oksigen kedalam substrat;
oksigen yang kedua timbul seperti air.
4. Peroksidase, mempergunakan peroksida hidrogen selain dari oksigen sebagai oksidan,
peroksida NADH mengkatalisa reaksi
5. Katalase, unik didalam peroksida hidrogen kerja baik sebagai donor maupun akseptor.
Katalase berfungsi didalam sel untuk mendetoksifikasikan peroksida hidrogen.
Kelas Transferases
Enzim yang mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu
molekul ke molekul yang lain.
contoh :
1. Aminotransferase (transaminase), mentransfer grup amino dari
satu asam amino ke akseptor asam keto, dengan menghasilkan
pembentukan asam amino yang baru dan asam keto yang baru
2. Kinase, enzim yang memfosforilasi yaitu mengkatalisa
pemindahan grup fosforil dari ATP atau trifosfat nukleotida
lainnya ke alkohol atau akseptor grup amino, misalnya
glukokinase.
3. Glukosiltransferase, mengkatalisa transfer residu glukosil yang
aktif ke sebuah glikogen primer. Ikatan fosfosester didalam
disfosfoglukosa uridin adalah labil, yang menyebabkan glukosa
berpindah ke glikogen primer yang sedang berkembang
Kelas Hidrolase
Enzim yang mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis
Contoh :
1. Esterase : enzim yang memecah ikatan ester dengan cara hidrolisis
2. Lipase : enzim yang memecah ikatan ester pada lemak sehingga
terjadi asam lemak dan gliserol.
3. Fosfatase :enzim yang dapat memecah ikatan fosfat pada suatu
senyawa.
4. Amilase : enzim yang dapat memecah ikatan-ikatan pada amilum
sehingga terbentuk maltosa.
5. Proteolitik atau Protease atau Peptidase : enzim yang bekerja
sebagai katalis dalam reaksi pemecahan molekul protein dengan
cara hidrolisis.
Kelas Liase
enzim yang menambah atau menghilangkan unsur air, amonia
atau CO2.
Contoh :
1. Dekarboksilase menghilangkan unsur CO2 dari asam keto
alfa, beta atau asam amino.
2. Dehidratase menghilangkan unsur H2O dalam sebuah reaksi
dehidrasi. Dehidratase sitrat mengubah sitrat menjadi cis-
akoninat.
3. Aldolase adalah bekerja pada reaksi pemecahan molekul
fruktosa 1,6 difosfat menjadi dua molekul triosa yaitu
dihidroksi aseton fosfat gliseraldehida-3-fosfat.
Kelas Isomerase
Mengkatalisis berbagai reaksi isomerisasi,
antara lain isomerisasi L menjadi D, reaksi
mutasi (perpindahan posisi suatu gugus), dan
lain-lain.
Kelas Ligase
Mengkatalisis reaksi dimana dua gugus kimia
disatukan atau diikatkan (ligasi) dengan
menggunakan energi yang berasal dari ATP.
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
 Faktor tersebut erat kaitannya dengan sifat
enzim sebagai protein.
• suhu,
• derajat keasaman (pH),
• hasil akhir produk,
• konsentrasi enzim dan substrat,
• zat penghambat.
Suhu
 Enzim t’buat dari protein shg enzim dipengaruhi oleh suhu.
 Pada suhu optimal, tumbukan antara enzim dan substrat t’jadi
pada kecepatan yang paling tinggi.
 Pada suhu jauh di atas suhu optimal menyebabkan enzim
terdenaturasi, mengubah bentuk, struktur, dan fungsinya.
 Pada suhu jauh di bawah suhu optimal, misalnya pada 0°C,
enzim tidak aktif (tidak rusak)
 Enzim pada manusia bekerja optimal pada 35–40°C.
 Sebagian besar enzim tidak aktif pada suhu pemanasan ± 60
derajar Celcius
 Adapun bakteri yang hidup di air panas memiliki enzim yang
bekerja optimal pada 70°C.
Derajat keasaman (pH)
 Seperti protein, enzim juga bekerja dipengaruhi oleh derajat
keasaman lingkungan.
 Derajat keasaman optimal bagi kerja enzim umumnya
mendekati pH netral, sekitar 6–8.
 Di luar rentang tersebut, kerja enzim dapat terganggu bahkan
dapat terdenaturasi.
Hasil akhir (produk)
 Jika sel menghasilkan produk lebih banyak
daripada yang dibutuhkan,produk yang berlebih
tersebut dapat menghambat kerja enzim
 Hal ini dikenal dengan feedback inhibitor.
 Jika produk yang berlebih habis digunakan, kerja
enzim akan kembali normal.
 Mekanisme ini sangat penting dalam proses
metabolisme, yaitu mencegah sel menghabiskan
sumber molekul yang berguna menjadi produk yang
tidak dibutuhkan.
Konsentrasi enzim
 Pada rekasi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit
daripada substrat, penambahan enzim akan meningkatkan laju
reaksi.
 Peningkatan laju reaksi ini terjadi secara linier. Akan tetapi,
jika konsentrasi enzim dan substrat sudah seimbang, laju reaksi
akan relatif konstan.
Konsentrsi substrat
 Penambahan konsentrsi substrat pada reaksi yang dikatalisis
oleh enzim awalnya akan meningkatkan laju reaksi.
 Akan tetapi, setelah konsentrasi substrat dinaikkan lebih lanjut,
laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan tidak bertambah lagi
 Pada titik jenuh, penambahan kembali konsentrasi substrat
tidak berpengaruh terhadap laju reaksi.
Faktor penghambat
 Kerja enzim juga sangat dipengaruhi oleh zat inhibitor,
yaitu bahan yang menghambat kerja enzim.
 Ada 2 jenis inhibitor, yaitu
• inhibitor kompetitif
• inhibitor non kompetitif.
 Inhibitor kompetitif bekerja dengan cara berikatan pada
tempat aktif enzim. Akibatnya substrat yang tidak bisa
berikatan dengan enzim.
 inhibitor non kompetitif tidak berikatan dg tempat aktif,
tetapi menyebabkan perubahan pada tempat aktif.
akibatx substrat tidak bisa berikatan dg enzim
Apakah yang membedakan penghambatan kompetitif dengan
penghambatan bukan kompetitif?

Anda mungkin juga menyukai