Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KERJA ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM

Disusun Oleh:

1. Novia Wijaya (26)


2. Ravelina Zahrani Ramadhan (29)
3. Saffanah Dhea Aqillah (31)
4. Theodora Cintantya Putri Purnama (34)
XII MIPA 6

SMAN 16 SURABAYA
Tahun Ajaran 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim adalah biokatalisator yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh,
dengan menurunkan energi aktivasi reaksi. Salah satu jenis enzim yang memiliki
peranan yang cukup penting adalah Enzim Katalase. Enzim katalase berperan sebagai
enzim peroksidasi khusus dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi
oksigen dan air. Cara kerja enzim katalase adalah molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekuk substrat menumbuk molekul enzim
yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat
tersebut disebut juga dengan sisi aktif. Kemudia terjadi reaksi dan terbentuk molekul
produk.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Faktor-faktor
tersebut diantaranya suhu, derajat keasaman (pH), hasil akhir produk, konsentrasi
enzim dan substrat, serta zat penghambat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap larutan hydrogen peroksida (H2O2)?
2. Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase?
3. Apakah enzim katalase terdapat pada organel selain hati?
4. Faktor apa saja yang memengaruhi kerja enzim pada hati ayam.

C. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui fungsi kerja enzim katalase pada hati ayam.
2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase pada hati ayam.

D. Hipotesis
1. Suhu dan pH berpengaruh terhadap keja enzim katalase.
2. Enzim katalase dapat bekerja optimum pada suhu 0 < suhu < 50 derajat.
3. Enzim katalase hanya bisa bekerja secara optimal pada pH 7 (netral).
BAB II

DASAR TEORI

A. Kajian Teori
1. Pengertian Enzim
Menurut (Azhar, 2016) dalam bukunya menjelaskan bahwa Enzim adalah
protein dengan pengecualian pada beberapa RNA (ribozim) yang mempunyai
aktivitas katalitik. Enzim dikenal sebagai katalis yang paling efisien. Aktivitas
katalitik enzim tergantung pada keutuhan dari konformasi protein nativenya. Jika
enzim didenaturasi atau terpisah menjadi subunitnya, maka aktivitas katalitiknya
biasanya hilang. Jika enzim didegradasi menjadi asam amino, aktivitas
katalitiknya selalu hancur. Dengan demikian struktur primer, struktur sekunder,
tersier, dan quartener dari protein enzim adalah essensial untuk aktivitas
katalitiknya.
Sedangkan menurut (Sutrisno, 2017) menjelaskan Enzim merupakan
biokatalisator dalam semua system kehidupan. Enzim berperan penting dalam
semua reaksi biokimia yang berlangsung dalam sel mikroorganisme, tanaman,
hewan dan manusia. Enzim dapat mempercepat reaksi biokimia tanpa mengalami
perubahan yang permanen. Enzim mengkatalisis semua reaksi yang berlangsung
dalam sel makhluk hidup secara cepat, efisien dan spesifik.
2. Klasifikasi Enzim
Didalam bukunya (Sutrisno, 2017) enzim diklasifikasikan sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkab oleh “Nomanclature Committee” di Lembaga
“International Union Of Biochemistry” (1984). Komite tersebut
mengklasifikasikan enzim kedalam enam kelas berdasrkan spesifitas pada reaksi
yang dikatalisisnya. Berikut ini merupakan klasifikasi enzim menurut IUB :
a. Oksidoreduktase: mengkatalis reaksi oksidasi dan reduksi yaitu dengan
melakukan pemindahan atom hydrogen atau oksigen atau electron anat
molekul. Contohnya: alcohol dehydrogenase, glucose oxidase dan peroksidase.
b. Transferase: mengkatalis reaksi pemindahan gugus dari suatu molekul donor
ke molekul aseptor. Contohnya: metal, glikosil.
c. Hidrolase: mengkatalis reaksi hidrolisis berbagai jenis ikatan atau sebaliknya.
Hydrolase merupakan kelas enzim yang paling banyak diaplikasikan dalam
teknologi enzim, meliputi esterase, glikosidase, lipase dan protease.
Contohnya: chymosin/rennin (proses pembuatan keju), amilase (pengolahan
pati).
d. Liase: mengkatalis reaksi eliminasi/pemindahan gugus fungsional tertentu.
Contohnya: aldolase, dekarboksilase, dehydratase.
e. Isomerase : mengkatalis reaksi isomerisasi molekul, contohnya: yang terkenal
glucose isomerase mengkatalisis isomerisasi glukosa menjadi fruktosa.
f. Ligase: mengkatalis pembentukan ikatan kovalen pada penggabungan
Bersama 2 molekul yang dikoupling dengan pemecahan ATP. Contoh : DNA
Ligase.
3. Ciri - Ciri Enzim
Enzim juga memiliki ciri-ciri, didalam website (Mamonto, 2022)
menyebutkan bahwa ciri-ciri enzim sebagai berikut:
a. Secara fisik enzim bersifat sebagai koloid atau sebagai zat dengan berat
molekul tinggi.
b. Enzim dihancurkan atau dinonatktifkan pada suhu di bawah titik didih air.
c. Pada suhu 60 drajat celcius Sebagian besar enzim dalam media cair tidak aktif.
d. Ekstrak enzim yang dikeringkan dapat bertahan pada suhu 100 drajat celcius
hingga 120 drajat celcius atau bahkan lebih tinggi.
e. Selalu ada suhu spesifik aktivitas optimal setiap enzim, yang biasanya berkisar
antara 25 drajat celcius hingga 45 drajat celcius. Tindakan enzimatik paling
tinggi pada 37 drajat celcius dan enzim menjadi tidak aktif Ketika suhu naik
diatas 60 drajat celcius.

Sedangkan menurut (marisa, 2009) dalam penjelasan di website memaparkan


mengenai ciri-ciri enzim sebagai berikut:

a. Sebagai Katalisator
Berfungsi untuk mempercepat reaksi tetapi tidak ikut berekasi.
b. Tersusun dari Protein
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino.
c. Dibuat di dalam sel
Enzim dibuat di dalam sel hidup melalui proses anabolisme berupa sintesa
protein.
d. Dipengaruhi oleh factor lingkungan (Suhu dan PH)
Tiap enzim memerlukan suhu dan PH optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan
kesamaan berubah. Diluar suhu atau PH yang sesuai dengan enzim tidak dapat
bekerja optimal, sehingga enzim kehilangan fungsi nya sama sekali.
e. Bekerja bolak-balik
Enzim akan terbentuk Kembali setelah reaksi.
f. Bekerja di dalam dan di luar sel
Enzim yang bekerja di dalam sel disebut enzim intraseluler, sedangkan enzim
yang bekerja di luar sel disebut sebagai enzim ekstraseluler.
g. Memiliki sisi aktif
Di dalam enzim terdapat sebuah sisi aktif yang tersusun dari sejumlah kecil
asam amino. Bentuk sisi aktif sengan spesifik sehingga hanya molekul dengan
bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim/
h. Diperlukan dalam jumlah sedikit.
Karena enzim hanya sebagai katalisator, maka enzim tidak ikut beraksi
sehingga tidak diperlukan dalam jumlah yang banyak.
4. Cara Kerja Enzim
Menurut (Waidah, 2012) enzim memiliki cara kerja, cara kerja enzim secara
spesifik yaitu mengkatalisis suatu reksi.
a. Teori gembok – sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuk satu jenis substrat saja. Hal ini menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif
enzim akan berkaitan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat.
Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung
dengan sendirinya. Jika enzim mengalami kerusakan akrena panas, bentuk sisi
aktif beruba sehingga subtract tidak akan sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori induced fit reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena
adanya induksi molekul substrat terhadap molukul enzim. Menurut teori ini,
sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan
struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah
bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula
tidak cocok akan menjadi cocok (Fit). Kemudian akan terjadi pengikatan
substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi suatu produk.
Produk kemudian dilepaskan dan enzim Kembali pada keadaan semula, setiap
untuk mengikat substrat baru.
5. Pengertian Enzim Katalase
Menurut (Josephine, Candra, & Rahadiyanti, 2020) dalam jurnalnya
menjelaskan bahwa Enzim katalase (Catalase/CAT) merupakan salah satu
golongan hidroperoksidase yang berfungsi melindungi tubuh dari hidrogen
peroksida (H2O2). Enzim katalase berperan penting dalam menghambat
terbentuknya ROS. Katalase bekerja dengan memecah ROS seperti hidrogen
peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Katalase ditemukan di beberapa organ
tubuh seperti hepar, ginjal, sumsum tulang dan darah, namun yang terbanyak
terdapat di hepar.Enzim katalase bekerja sama dengan enzim superoksida
dismutase.
Sedangkan menurut (Setiawan & Nugroho, 2018) Antioksidan merupakan
suatu senyawa yang berfungsi untuk menangkal radikal yang masuk ke dalam
tubuh, dan enzim katalase (CAT) merupakan salah satunya. Enzim katalase
berfungi menangkal radikal bebas dengan cara mengubah hidrogen peroksida
(H2O2) menjadi H2O dan O2. Enzim katalase ini dihasilkan oleh organela sel
yaitu peroksisom dan paling banyak terdapat di hati.
6. Fungsi dan Peran Enzim Katalas
7. Kerja Enzim Katalase
8. Larutan H2O2
BAB III

METODE EKSPERIMEN

A. Variabel Penelitian
B. Alat dan Bahan
1. Alat Praktikum

No Nama Alat Jumlah


1. Rak tabung reaksi 1 buah
2. Tabung reaksi 5 buah
3. Pipet tetes 2 buah
4. Bunsen/pembakar sepirtus 1 buah
5. Kaki tiga dan kasa 1 buah
6. Beaker glass 250 Ml 1 buah
7. Korek api dan lidi 1 buah
8. Mortar dan alu 1 buah
2. Bahan Praktikum

No Nama Bahan Jumlah


1. Ekstrak hati ayam 100 mL
2. H2O2 20 mL
3. HCl 1 M 1 ml
4. KOH 10% 1 ml

C. Prosedur Percobaan
Persiapan Ekstrak Hati
1. Ambil hati ayam secukupnya,
2. Gunakan mortar untuk membuat hati ayam menjadi lebih halus
3. Saring endapannya dan filtrat yang diperoleh siap digunakan
untuk percobaan berikutnya
Uji pengaruh suhu terhadap enzim

1. Masukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi A (sebagai


kontrol), B dan C (masing – masing setinggi 1 cm tabung reaksi).
2. Tambahkan 5 tetes H2O2 pada setiap tabung reaksi.
3. Panaskan 50 ml air ke dalam salah satu gelas kimia pertama lalu
taruhlah tabung reaksi B.
4. Masukkan es batu ke dalam gelas kimia kedua lalu taruhlah tabung
reaksi C.
5. Tutup tabung reaksi dengan ibu jari saat reaksi terjadi dan amati
pembentukan gelembung gas.
6. Kemudian memasukkan bara api pada tabung tersebut dan catat
keadaan bara api yang dimasukkan tadi.
Uji pengaruh pH terhadap enzim

1. Masukkan ekstrak hati ayam ke dalam tabung reaksi D dan E (masing


– masing setinggi 1 cm tabung reaksi).
2. Tambahkan 5 tetes H2O2 pada setiap tabung reaksi.
3. Masukkan 1 ml HCl 1 M pada tabung reaksi D.
4. Masukkan 1 ml NaOH 10% pada tabung reaksi E.
5. Tutup tabung reaksi dengan ibu jari saat reaksi terjadi dan amati
pembentukan gelembung gas.
6. Kemudian memasukkan bara api pada tabung tersebut dan catat
keadaan bara api yang dimasukkan tadi.
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
A. Data Percobaan
Hasil Percobaan Pengaruh Suhu dan pH terhadap enzim

Tabung Gelembung Nyala Bara


Reaksi Perlakuan Percobaan Gas Api
A Ekstrak hati + H2O2 +++ +++
B Ekstrak hati + H2O2 (dalam air +++ ++
panas)
C Ekstrak hati + H2O2 (dalam es +++ ++
batu)
D Ekstrak hati + H2O2 + HCl 1 M ++ -
E Ekstrak hati + H2O2 + NaOH +++ +

- : tidak ada gelembung gas / nyala bara api


+ : gelembung gas / nyala bara api sedikit
++ : gelembung gas / nyala bara api sedang
+++ : gelembung gas / nyala bara api banyak
BAB V

DISKUSI

1. Tabung reaksi pertama (Ekstrak hati + H2O2), terjadi gelembung gas yang banyak. Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air). Pada waktu dimasukkan bara api, muncul api menyala. Hal
ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2.
2. Tabung reaksi kedua (Ekstrak hati + H 2O2 (dalam air panas), terjadi banyak
gelembung dan api menyala. Hal ini disebabkan karena enzim katalase tidak rusak
apabila bekerja pada suhu 100c atau suhu optimum, dan pada kondisi asam maupun
basa.
3. Tabung reaksi ketiga (Ekstrak hati + H2O2 (dalam es batu), terjadi banyak gelembung
dan api menyala. Artinya enzim katalase berada dalam suhu netral mampu bekerja
dengan baik.
4. Tabung reaksi keempat (Ekstrak hati + H2O2 + HCl 1 M), terjadi gelembung gas yang
sedang dan api tidak menyala. Hal ini membuktikan bahwa enzim mampu bekerja
dalam keadaan asam.
5. Tabung reaksi kelima (Ekstrak hati + H 2O2 + NaOH), terjadi gelembung gas yang
banyak dan api menyala. Hal ini membuktikan bahwa enzim mampu mengubah H 2O2
menjadi H2O(air) dan O2(oksigen) dalam kondisi basa.
BAB VI

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa enzim katalase
dihasilkan di hati. Fungsi enzim katalase adalah dapat menguraikan hydrogen perioksida
(H2O2) yang merupakan senyawa berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
yang bukan merupakan senyama yang berbahaya. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah derajat keasaman (pH). Enzim katalase dapat bekerja
dalam pH netral yang dapat dibuktikan dengan reaksi gelembung gas dan nyala bara api.
BAB VII

DAFTAR PUSTAKA

Azhar, M. (2016). Biomolekul Sel, Karbonhidrat, Protein dan Enzim. Padang: UNP Press
Padang .
Josephine, Candra, A., & Rahadiyanti, A. (2020). EFEK EKSTRAK TOMAT (SOLANUM
LYCOPERSICUM) TERHADAP ENZIM KATALASE HEPAR. JNH (Journal of Nutrition
and Health), 1-11.
Mamonto, S. W. (2022, 05 06). Retrieved from Bilior.Net: https://www.brilio.net/wow/enzim-adalah-
arti-ciri-dan-jenis-jenisnya-2205060/ciri-ciri-enzim.html
marisa. (2009, Agustus 19). Retrieved from AIDS:
https://marisasugangga.wordpress.com/2009/08/19/penjelasan-ciri-ciri-enzim/
Puspitasari, A. H. (2020). Analisis Miskonsepsi materi enzim dengan menggunakan TT-MCTE
terhadap siswa SMA. BIOEDU, 93-101.
Setiawan, J., & Nugroho, T. (2018). PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP
ENZIM. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 263-272.
Sutrisno, A. (2017). Teknologi Enzim. Malang : UB Press.
Waidah, S. M. (2012). Pemurnian parsial dan karakterisasi enzim Glukanase dari cairan pencernaan
achatina fulica. ADLN , 6-46.

Anda mungkin juga menyukai