Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Enzim Katalase pada Hati Ayam dan Faktor yang Mempengaruhinya

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Putri Calista Athaya


2. Keisha Devina Wirantoro
3. Marcel Ibrahim Maezar
4. Bayu Wisnu Prakasa
5. Nur’Aini Eka Jannah
6. Nasywa Fauziah Hermanda

XII MIPA 2

SMAN 1 Sindang

Indramayu

Tahun ajaran 2023/2024


Daftar Isi

2
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi,
menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat
- zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang
tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas protein atau
suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh organel
badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang
dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak
ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang memiliki
sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H2O2)
dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya ditandai dengan
timbulnya gelembung. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam
wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen
dalam tabung tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, kelompok kami berkeinginan untuk mengetahui faktor luar apa
saja yang mempengaruhi kerja enzim melalui praktikum sederhana dan di dokumentasikan
secara tertulis dalam bentuk laporan praktikum yang berjudul "Laporan Praktikum Enzim
Katalase pada Hati ayam dan Faktor yang Mempengaruhinya.”

3
RUMUSAN MASALAH

1. Apa faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada hati ayam?
2. Apa kegunaan enzim katalase?
3. Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada hati ayam
2. Untuk mengetahui kegunaan enzim katalase
3. Untuk mengetahui pengaruh NaOH, HCL dan suhu terhadap kerja enzim

HIPOTESIS

Kemungkinan variabel kontrol memiliki gelembung yang paling banyak karena enzim
katalase ditemukan pada organ hati dan bekerja optimal pada kondisi lingkungan yang
memiliki pH netral (pH 7)

4
BAB II
DASAR TEORI

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari
bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).

Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga
memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan
salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif
dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti
hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu
enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim
bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama
persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan
struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya
menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah
bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang
dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara kerja enzim. Enzim katalase adalah salah satu
jenis enzim yang umum ditemui di dalam selsel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi
untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil
sampingan dari proses metabolisme.

Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada
selsel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang
tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan
suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap


senyawasenyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat
menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan
menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan
untuk inaktivasi hydrogen peroksida.

5
CIRI CIRI ENZIM :
1.Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak
dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat
banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali : dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim
itu tidak rusak.
5. Rusak oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak
ikut bereaksi.
7. Bekerja dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :

• Suhu Pada suhu yang lebih tinggi , kecepatan molekul substrat meningkat , sehingga ketika
subtrat bertumbukan dengan enzim mengakibatkan energi molekul substrat berkurang.hal ini
memudah enzim dalam mengikat substrat. Tetapi kecapatan enzim dalam mengkatalis reaksi
mencapai suatu puncaknya adala pada suhu . Enzim dapat mengalami denaturasi apabila
suhunya lebih dari

• pH Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH.
Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja secara
efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7) atau pH asam
(<7) tergantung pada jenis enzim masing-masing.

• Konsentrasi Substrat Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatam reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi subtrat . Namun, pada saat sisi aktif enzim
bekerja semua maka penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi.

• Konsentrasi Enzim Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat pula reaksi yang akan
berlangsung.

• Aktivator atau Inhibitor Aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara
enzim dengan substratya. Sebaliknya, inhibitor merupakan suatu molekul yang menghambat
ikatan enzim dengan substratnya.

BAB III

6
METODOLOGI PENELITIAN

1. VARIABEL PENELITIAN

Variabel Terikat : Banyaknya gelembung dan nyala api


Variabel Bebas : NaOh, HCL, suhu,
Variabel Kontrol : H2O dan ekstrak hati ayam

2. METODE PENELITIAN

3. Alat dan Bahan


- Korek api
- Hati ayam
- Lidi
- Label koala
- Tabung reaksi
- Larutan H2O2
- Larutan HCL
- Larutan NaOH
- Mortal dan Alue
- Pipet

4. Cara Kerja
1) Labeli tabung reaksi dengan keterangan variabel kontrol, HCL, NaOH, panas
menggunakan kertas label.
2) Masukkan ekstrak hati ke dalam tabung reaksi (masing masing setinggi 0,5 cm dari
dasar tabung).
3) Menambahkan HCI sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi B, kemudian ukur pH
dengan menggunakan pH meter.
4) Menambahkan NaOH sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi C, kemudian ukur pH
dengan menggunakan pH meter.
5) Masukkan tabung reaksi D kedalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian ukur
suhunya.
6) Siapkan larutan H2O2 pada tabung reaksi I,II,III,IV dan V(masing-masing setinggi
0.5cm dari dasar tabung).
7) Tuangkan larutan H2O2 dari tabung reaksi I kedalam ekstrak hati pada tabung reaksi A
dan segera lakukan uji gelembung gas pada lidi yang membara.
8) Dengan langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi II terhadap B, III terhadap C,
IV terhadap D.

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN

5. TABEL HASIL PENGAMATAN

Keadaan Ada tidaknya


No. Perlakuan
Gelembung nyala api
1. Ekstrak hati + H2O2 ++ ++
2. Ekstrak hati + NaOH + H2O2 +++ +++
3. Ekstrak hati + HCL + H2O2 - -
4. Ekstak hati panas + H2O2 - -

Keterangan :
- tidak ada +++ bila banyak
+ bila sedikit ++++ bila banyak sekali
++ bila sedang

6. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum kami, tabung kedua yang berisi ekstrak hati ayam + H2O2 +
NaOH memiliki gelembung yang paling banyak juga api menyala. Penambahan NaOH disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa dan membuktikan bahwa
enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) dalam kondisi yang
basa. Hal ini bertentangan dengan hipotesis kami yang menyebutkan jika ontrol ontrol yang
akan bekerja lebih optimal karena memiliki pH netral. Hal ini dapat terjadi karena terdapat
ekstrak hati di pinggiran tabung dan terkena tetesan NaOH.

BAB V
PENUTUP

8
7. KESIMPULAN

Perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim


dalam membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah (asam) dan pH tinggi (basa)
dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan
menurunnya aktivitas enzim. Enzim katalase dapat berkerja dengan baik hanya pada
pH optimum atau netral yaitu pH 7. Enzim katalase juga dipengaruhi oleh suhu, suhu
tinggi dapat menyebabkan denaturasi enzim sedangkan pada suhu rendah akan
menghambat reaksi.

8. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kami sarankan bahwa dalam
pengerjaan penelitian kali ini diperlukan kerjasama antara anggota dalam satu
kelompok agar proses penelitian dapat berlangsung dengan cepat, Tepat dan teratur.
Selain itu, ketika ekstrak hati dimasukkan dalam tabung, hendaknya ekstrak hati yang
dimasukkan sama ukurannya agar hasil penelitian bisa sesuai dengan harapan. Hati
hati juga saat melakukan penelitian karena ada beberapa reaksi yang membuat iritasi
pada kulit.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai