Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

ENZIM KATALASE

Oleh
1. Andi Tenri Vatra
2. Ita Nursyafika
3. Juliana
4. Marliana Febrianti
5. Nur Budaya
6. Ria Amriati
7. Zainab

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
percobaan berjudul “Enzim Katalase“.

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim katalase.

Pada penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kelompok kami alami. Oleh karena
itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami
semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan


pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.

Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda
semua.

Cakke, 22 September 2016

Penyusun

2
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
D. Hipotesis
E. Variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


B. Cara Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan


B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB VI PERTANYAAN

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi
metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan
makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan,
menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi
rangsang.

Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya
menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator).Senyawa – senyawa yang mempercepat
suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai
pereaksi ataupun produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih
rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan
energi aktivasi yang lebih rendah.Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim.

Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi
aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam
tubuh.Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan
membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim.Faktor dalam misalnya
substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.

Keinginan kami untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi
tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang menggunakan
enzim katalase sebagai contoh(sample).

4
B. Tujuan

Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh NaOH, HCl dan suhu terhadap kerja enzim?

D. Hipotesis

Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama
dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.

E. Variabel:
a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api
b. Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu
c. Variabel control : H2O2 dan ektrak hati ayam

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim
berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu
sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim
terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein.
Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari
bahan anorganik). Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel
tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase
merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan
aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti
hydrogen peroksida (H2 O 2 ). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim
yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya (id.wikipedia.org).
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim bekerja
sangat spesifik). Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama persis sehingga
bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur yang spesifik
melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat
melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat). Namun
dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara kerja
enzim.

6
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk hidup.
Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa /
hasil sampingan dari proses metabolisme. Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan
menyebabkan kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi
substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan
membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan. Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase,
yang melindungi tubuh terhadap senyawa- senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa
peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan
kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta arterosklerosis. EnzimKatalase memiliki kemampuan
untuk inaktivasi hydrogen peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2
berpotensimembentuk radikal karena membentuk OH-. Enzim katalase merupakan hemoprotein yang
mengandung 4 gugus hem. Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa,
ginjal dan hati.

B. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran
lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan
dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan
bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil
(mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang
berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang
terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A,
tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

C. Ciri – Ciri Enzim

7
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk
mempercepat proses reaksi.

2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH.

3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat
mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat.Substrat adalah zat
yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam
enzim pun banyak.

4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada
saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.

5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh
panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.

6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.

7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-
senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa
semula.

D. Cara Kerja Enzim


1. Teori Gembok - Anak Kunci
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk
substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim
bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan
berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga
pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya.Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai
pengaruh yang sama.

2. Teori Induced Fit


Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap
molekul enzim.Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai
8
dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit
sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi
pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk.Produk kemudian
dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

E. Derajat Keasaman (pH)

Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim
bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

F. Suhu

Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat
termolabil (tidak tahan panas). Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu
tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan
lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan:


Alat:

1. Rak dan tabung reaksi 10 buah


2. Pipet tetes
3. Gelas beker 2 buah
4. Termometer
5. Kertas pH meter
6. Lidi yang dipotong 25 cm
7. Kertas tisu

9
8. Kertas Koran 1 lembar
9. Lilin dan korek api

Bahan:

1. Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan


2. Air panas
3. Es batu
4. H2O2 30%
5. HCL 5 M dan NaOH 5 M

B. Cara Kerja:

1. Letakkan kertas koran dia atas meja percobaan sebagai alas.


2. Masukkan ekstrak hati kedalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E (masing-masing
setinggi 0,5 cm tabung reaksi).
3. Tambahkan HCL sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi B, kemudian ukur
pH larutan.
4. Tambahkan NaOH sebanyak 10 tetes ke dalam tabung reaksi C, kemudian ukur
pH larutan.
5. Letakkan tabung reaksi D ke dalam gelas beker yang berisi air panas, kemudian
ukur suhunya.
6. Letakkan tabung reaksi E kedalam gelas beker yang berisi es batu, kemudian
ukur suhunya.
7. Siapkan larutan H2O2 pada tabung reaksi I, II, III, IV, V (masing-masing setinggi
0.5 cm tabung reaksi). Perhatian: Hindarkan kulit anda dari larutan dan busa
H2O2 karena dapat menyebabkan iritasi dan rasa gatal.
8. Tuangkan H2O2 dari tabung reaksi I ke dalam ekstrak hati pada tabung reaksi A
dan segera lakukan uji gelembung gas dengan menggunakan lidi yang
membara.
9. Dengan langkah yang sama, lakukan untuk tabung reaksi II terhadap B, III
terhadap C, IV terhadap D, dan V terhadap E.
10. Catatlah hasil pengamatan anda ke dalam table.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

10
A. Tabel Hasil Pengamatan
Tabung Perlakuan percobaan Kondisi Gelembung Nyala bara Keterangan
gas api
A Hati + H2O2 Netral ++++ ++++ gelembung gas banyak sekali/
nyala bara api besar sekali

B Hati + HCL + H2O2 Asam + + gelembung gas sedikit/ nyala


bara api sedikit

C Hati + NaOH + H2O2 Basa ++ ++ gelembung gas sedang/ nyala


bara api sedang

D Hati + H2O2 Panas + - gelembung gas sedikit/ nyala


bara api tidak ada
(dalam air panas)
E Hati + H2O2 Dingin ++ ++ gelembung gas sedang/ nyala
bara api sedang
(dalam es batu)

Pengisian Data:

++++ = gelembung gas banyak sekali/ nyala bara api besar sekali

+++ = gelembung gas banyak/ nyala bara api besar

++ = gelembung gas sedang/ nyala bara api sedang

+ = gelembung gas sedikit/ nyala bara api sedikit

- = gelembung gas tidak ada/ nyala bara api tidak ada

11
B. Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat
spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2  2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati
ayam dan jantung ayam (sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim
katalase. Hati ayam dan jantung ayam kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi
perlakuan adalah sebagai berikut :

1. Ekstrak hati ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)


Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada
waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga
diuraikan menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak hati ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Saat ditambah
H2O2 akan terbentuk sedikit gelembung udara dan menimbulkan nyala bara api yang kecil. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak bekerja secaar optimal dalam kondisi terlalu asam.
3. Ekstrak hati ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Saat
ditambah H2O2 akan terbentuk gelembung udara dalam jumlah sedang dan menimbulkan nyala bara api
yang sedang juga. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi terlalu basa.
4. Ekstrak hati dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, akan terbentuk sedikit gelembung udara dan tidak
menimbulkan nyala bara api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di
ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5. Ekstrak hati dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2

12
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, akan terbentuk banyak gelembung udara
dalam jumlah sedang dan menimbulkan nyala bara api yang sedang juga. Hal ini disebabkan karena pada
suhu 00C enzim akan inaktif (tidak aktif sementara).

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan:

Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman
(pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat
bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak
(denaturasi). Hal ini menyebabkan enzim katalse tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2..

B. Saran:
1) Lebih telirti dalam melakukan percobaan untuk mendapatkan data yang akurat.
2) Berhati-hati dalam melakukan percobaan agar tidak membahayakan diri sendiri dan
orang lain, khususnya terhadap bahan kimia yang berbahaya.
3) Bijak dalam menggunakan alat dan bahan agar dapat dipergunakan kembali.
4) Membersihkan semua peralatan setelah melakukan percobaan.

BAB VI
PERTANYAAN

13
1. Dari percobaan yang kalian lakukan, tentukan:
a. Variable manipulasi (bebas)
b. Variable respun (terikat)
c. Variable control
Jawab:
a. Variabel terikat : Banyak gelembung dan nyala bara api
b. Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu
c. Variabel control : H2O2 dan ektrak hati ayam

2. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menghasilkan gelembung paling
banyak? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Gelembung paling banyak terdapat pada tabung A yaitu ekstrak hati + H2O2. Hl ini disebabkan karena
enzim katalase masih bekerja optimal (pH = ±7dan suhu 37 derajat celcius) menguraikan H2O2. Enzim
belum rusak (denaturasi) akibat suhu yang terllau tinggi, inaktif (tidak aktif sementara) karena suhu terlalu
rendah, dan non aktif karena pH terlalu asam atau basa.

3. Bandingkan hasil reaksi tahung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menunjukan nyala bara api yang
paling besar? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Nyala bara api yang paling besar terdapat pada tabung A karena menghasilkan paling banyak
gelembung udara yang menggandung Gas O2. Api bisa menyala jika ada oksigen, sehingga makin banyak
gelembung udara yang dihasilkan, maka makin besar pula nyala bara apinya.

4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?


Jawab:
Gas O2 sebab ketika bara lidi dimasukkan bara lidi menyala terang itu membuktikan bahwa adanya
gas O2 sebab api bisa menyala jika ada oksigen

14
5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A, B, C, D, dan E.
apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukan perbedaan kandungan jumlah
oksigennya?

Jawab:

6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?

Jawab:

Berfungsi untuk menguraikan senyawa hydrogen peroksida (H2O2) yang merupakan racun bagi
sel-sel tubuh menjadi senyawa H2O dan O2 yang dpat dimanfaatka kembali oleh tubuh.

7. Jelaskan faktor-faktor memengaruhi kerja enzim katalase!

Jawab:

a. Konsentrasi enzim
Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim tergantung pada
konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, kecepatan reaksi bertambah dengan
bertambahnya konsentrasi enzim.
b. Konsentrasi Substrat
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang tetap, maka pertambahan
konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim substrat, diperlukan adanya kontak antara enzim dengan
substrat.Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau bagian enzim yang disebut bagian aktif.Pada
konsentrasi substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung sedikit substrat.Bila konsentrasi
substrat diperbesar, makin banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada bagian aktif
tersebut.Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan hal ini menyebabkan
makin besarnya kecepatan reaksi.Namun dalam keadaan ini, bertambah besarnya konsentrasi susbstrat
tidak menyebabkan bertambah besarnya konsentrasi kompleks enzim substrat, sehingga jumlah hasil
reaksinya pun tidak bertambah besar.

c. Suhu
Oleh karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis
enzim dapat dipengaruhi oleh suhu.Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada
suhu yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu, karena enzim itu adalah suatu
protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi. Apabila terjadi proses
denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim
menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun akan menurun.
Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi dapat menaikkan kecepatan reaksi.
Peningkatan suhu meningkatkan reaksi enzim yang terkatalisis dan yang tidak terkatalisis dengan cara
meningkatkan energi kinetic dan frekuensi tubrukan dari besarnya molekul. Bagaimanapun energy panas
dapat meningkatkan energy kinetic dari enzim ke titik yang mana kelebihan energy pelindung untuk dapat
mengganggu interaksi non-kovalen yang berfungsi mengatur struktur tiga dimensi dari enzim.Cincin
polipeptida kemudian mulai terbuka atau terdenaturasi, yang disertai dengan pengurangan kecepatan dari
15
aktivitas katalisis.Pada temperatur tertentu sebuah enzim berada dalam keadaan stabil, konformasi,
kompetensor katalisis tergantung suhu normal sel, yang mana enzim itu berada.Enzim pada umumnya
stabil pada temperatur 45-55oC.Sebaliknya, enzim pada mikroorganisme termofilik yang berada pada
sumber mata air panas gunung berapi, atau pada lubang hidrotermal bawah laut dapat stabil pada suhu
kurang lebih 100oC.

d. Pengaruh pH
Seperti protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungannya.Enzim dapat
berbentuk ion positif, ion negatif, atau ion bermuatan ganda. Dengan demikian perubahan pH lingkungan
akan berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.
Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah, atau pH tinggi dapat pula
menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan menurunnya aktifitas enzim.
Terdapat suatu nilai pH tertentu atau daerah pH yang dapat menyebabkan kecepatan reaksi paling
tinggi.pH tersebut dinamakan pH optimum.

e. Pengaruh Inhibator (Zat penghambat)


contoh pertisida seperti DDT, dieldrin, endrin, karbamat, dan paration dapat membuhuh hama, hewan,
bahkan manusia dengan menghambat kerja enzim asetilkolinestrase (enzim system saraf).

f. Produk
dalam kodisi normal , rekasi awal akan berlangsung secara cepat. Namun jika sudah terbentuk
penimbunan produk laju reaksi akan melemah. Jika penimbunan produk disingkirkan, reaksi akan kembali
cepat.
g. aktivator
Merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substrat. Penggabungan antara
efektor alostetik dan enzim menyebabkan perubahan pada bentuk molekul enxim sehingga sisi aktif cocok
dengan substrat dan kerja enzim menjadi lebih efektif.

8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hydrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bioproses apakah zat
tersebut? apa akibat jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2?

Jawab:

Hydrogen peroksida (H2O2) merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan yang bersifat racun dan haru segera diuraikan dengan enzim katalase. Kelebihan
H2O2 dapat merusak sel tubuh karena bersifat racun.

9. Selain di dalam hati, dimanakah enzim katalase dapat ditemukan?

Jawab:

Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Didalam organel sel
yaitu peroksisome kaya akan enzim katalase

10. Selain enzim katalase, sebutkan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme dan
jelaskan fungsinya masing-masing!

16
Jawab:

a) Enzim oksidase
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat
bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
b) Enzim hidrase
Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan
terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.
c) Enzim dehidrogenase
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
d) Enzim transphosforilase
Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan
ion Mg2+.
e) Enzim karboksilase
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik. Contoh pengubahan
asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat
f) Enzim desmolase
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya,
aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
g) Enzim peroksida
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang
dipergunakan diambil dari H2O2.

11. Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya?

Jawab:

Secara umum, mekanisme kerja enzim dapat digambarkan sebagai berikut. Setiap enzim bertindak
atas target tertentu yang disebut substrat, yang diubah menjadi produk yang dapat digunakan melalui aksi
enzim. Dengan kata lain, enzim bereaksi dengan substrat membentuk kompleks enzim-substrat. Setelah
reaksi selesai, enzim tetap sama, tapi substrat mengubah produk. Misalnya, sukrase tindakan enzim pada
substrat sukrosa untuk membentuk produk - fruktosa dan glukosa.

12. Jelaskan sifat-sifat enzim!

Jawab:

a. Memiliki sifat seperti protein lainnya, yaitu menggumpal jika dipanaskan


b. Bekerja secara spesifik
c. Berfungsi sebagai katalis yang akan mempercepat terjadinya reaksi dengan cara menurunkan
energy aktivasi (EA)
17
d. Dapat digunakan berulang kali
e. Diperlukan dalam jumlah yang sedikit
f. Pada umumnya, enzim dapat bekerja bolak balikatau dua arah (reversible)

13. Jelaskan komponen penyusun enzim!

Jawab:

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran
lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan
dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side).
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan
bagain bukan protein.
a. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino.Bagian protein bersifat labil
(mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
b. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif.Gugus prostetik yang
berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik
yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH,
koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.

Daftar Pustaka

Pratiwi,Dkk.2012.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta.Penerbit Erlangga


http://novleexta.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-biologi-enzim.html
http://www.scribd.com/doc/39745523/Laporan-Biologi-Enzim-Katalase
http://www.slideshare.net/AnggitaLestari/enzim-katalas
http://republikscienceone.blogspot.com/2012/09/praktikum-biologi-kerja-enzim-
enzim.html

18
19

Anda mungkin juga menyukai