Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

CARA KERJA ENZIM KATALASE

KELOMPOK 6 :

1. DRISMA JOYA AFRIANI SIRAIT (10)


2. IKHSAN DWI PRASETYO (14)
3. MAZIYYATUZ ZULFA (21)
4. MUAYYAD (22)
5. REGINA LAILIKA ANDINI (27)
6. WULAN PUTRI LESTARI (35)

XII MIPA 7
SMA NEGERI 1 PALIMANAN
JL. KH. AGUS SALIM NO. 128, Pegagan, Kec. Palimanan, Kab. Cirebon
Telp.(0231) 341023
E-mail : sman1 pa5nan@yahoo.co.
id Website : sman1palimanan.sch.id
Agustus 2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kuasa dan
kehendak -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktikum
Metabolisme Enzim ini. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Ratnawati, S.Pd selaku guru biologi dan semua pihak yang telah membantu
kami menyelesaikan laporan percobaan ini.

Karya tulis ini melaporkan pemaparan mengenai praktikum mengenai Faktor


Faltor yang Memengaruhi Cara Kerja Enzim Katalase pada Hati Ayam mulai dari
bahan-bahan yang diperlukan, uji coba dan praktikum, hingga hasil percobaannya.

Namun, kami sadar karya tulis ini masih banyak kekurangan. Kami meminta
maaf atas kesalahan yang ada di dalamnya. Semoga apa yang telah kami laporkan
dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Cirebon, 10 Agustus 2023


Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
C. Rumusan Masalah
D. Hipotesis
BAB II LANDASAN TEORI
A. Enzim
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Enzim
C. Enzim Katalase
D. Cara Kerja Enzim Katalase
E. Hati
BAB III PRAKTIKUM
A. Judul
B. Tempat dan Waktu Pengamatan
C. Variabel Penelitian
D. Alat Dan Bahan
E. Langkah Kerja
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Lampiran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk
hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi,
menyimpan energi. Kumpulan metabolisme memerlukan enzim untuk
mempercepat laju reaksi. Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan
dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Tentunya dalam
melakukan kerjanya enzim memiliki beberapa faktor penghambat seperti ph dan suhu,
dua hal tersebut dapat mempengaruhi laju reaksi enzim dalam bekerja. Menurut teori
perubahan kondisi asam dan basa disekitar enzim mempengaruhi bentuk tiga dimensi
enzim dan dapat menyebabkan denaturasi enzim. Sehingga enzim tidak dapat bekerja
pada kondisi yang terlalu asam ataupun kondisi yang terlalu basa.

Dalam pratikum ini kami ingin membuktikan pengaruh derajat keasaman dan
suhu dalam kerja enzim dan pengaruh enzim sebagai biokatalisator.

B. Tujuan Praktikum
Mengetahui pengaruh suhu dan pH terhadap cara kerja enzim katalase pada
hati ayam.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh suhu dan pH terhadap cara kerja enzim katalase pada hati
ayam?

D. Hipotesis
1. Pemberian pH dan suhu yang berbeda akan mengahsilkan cara kerja enzim
katalase yang berbeda.
2. Enzim katalase bekerja secara optimal pada pH netral (±7)
3. Suhu optimal enzim katalase agar bekerja dengan baik adalah pada suhu ruang
(25°C-30°C).
htps:/youtu.be/k5qX6jrGkM8
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Enzim
Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai
biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu
mempercepat reaksi biologis. Fungsi enzim adalah untuk mempercepat reaksi
biologis, tanpa ikut bereaksi.

Struktur enzim:

1. Apoenzim
Adalah bagian enzim yang berupa senyawa protein yang mengandung
binding site:
a. Sisi aktif
Adalah sisi yang berikatan dengan substrat. Substrat adalah zat yang akan
dijadikan produk.
b. Sisi alosterik
Adalah sisi yang berikatan dengan kofaktor (aktivator) enzim.
Sisi alosterik dapat diganggu oleh inhibitor non-kompetitif yang ber-
struktur sama dengan kofaktor. Inhibitor akan mencegah enzim untuk
mengubah- ubah bentuk sisi aktif (kaku).
2. Kofaktor/aktivator enzim
Adalah bagian enzim berupa senyawa non- protein. Kofaktor dapat
mengubah-ubah bentuk sisi aktif sehingga dapat ditempeli substrat tertentu.
Macam-macam kofaktor enzim:
a. Koenzim
Adalah kofaktor berupa senyawa organik (vitamin) yang berikatan secara
non-kovalen dengan enzim.
Contoh: koenzim NAD+.
b. Gugus prostetik
Adalah kofaktor berupa senyawa anorganik (mineral) yang berikatan
secara kovalen dengan enzim.
Contoh: Cl- dan Ca2+ pada enzim amilase, Fe pada hemoglobin, dan Mg
pada klorofil.

Sifat-Sifat Enzim:
1. Enzim tersusun atas protein
Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein, tapi tidak semua
protein merupakan enzim.

2. Enzim merupakan biokatalisator


Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat biokatalisator. Itu berarti, enzim
hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya.

3. Enzim bekerja secara spesifik


Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk
produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan enzim
sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa
membuka satu “gembok” aja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja
pada substrat berupa amilum (pati).

4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable)


Selama enzimnya nggak rusak, enzim bisa dipakai berulang-ulang karena
nggak ikut bereaksi.

5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk


Walaupun enzim bekerja untuk mengubah substrat menjadi produk, tapi enzim
nggak ikut berubah menjadi produk juga.

6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible)


Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah, yaitu dari substrat menjadi
produk atau produk menjadi substrat.

B. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Enzim


1. Suhu
Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu
rendah atauterlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah
lagi, enzim tidak aktif. Jikasuhu lingkungan mencapai 40° C atau lebih, enzim
akan mengalami denaturasi(rusak). Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga
dimensi enzim yang menyebabkan enzimtidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang. Suhu optimal enzim
bagi masing-masing organisme berbeda-beda.

2. Derajat keasaman (pH)


Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan
"tempat kerja"-nya.
Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam,
memiliki pH optimal 2. Sedangkan enzim katalase dapat bekerja optimal pada pH
netral yakni pH=7. Di luar pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara
optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan atau denaturasi. Denaturasi
merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak
dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau
hilang. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali.

3. Konsentrasi Substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatam reaksi akan meningkat
dengan adanya peningkatan konsentrasi subtrat. Namun, pada saat sisi aktif enzim
bekerja semua maka penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan
reaksi.

4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat pula reaksi yang akan
berlangsung.

5. Konsentrasi Produk atau Inhibitor


Produk hasil dari substrat yang dipecah oleh enzim menjadi inhibitor atau
penghambat. Apabila produk ini banyak,maka enzim alan sulit bergabung dengan
substrat sehingga reaksi kimia nya berlangsung lambat.

C. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Enzim katalase artinya enzim yang mengakatalisis reaksi
penguraian hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)dan oksigen(O2).
Enzim katalase merupakan biomolekuler berupa protein kuartener yang
terbentuk dari empat rantai panjang polipeptida (subunit protein). Setiap rantai
diperkirakan terdiri dari sekitar 500 asam amino. Enzim katalase ditemukan paling
banyak pada sel hati dan juga sel jantung di semua organisme yang terpapar oksigen.
Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-
bahan yangdianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim
katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat
memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.

D. Cara kerja Enzim Katalase:


Enzim katalase memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh.Dilansir dari
Scientific American, enzim katalase berfungsi untuk melindungi sel hidup dari kerusakan
oksidatif yang terjadi ketika sel atau molekul lain dalam tubuh bersentuhan dengan senyawa
oksidatif.
Senyawa oksidatif yang dimaksudkan adalah hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida
(H2O2) merupakan senyawa kimia yang terus diproduksi oleh berbagai reaksi metabolisme di
dalam tubuh. Penumpukkan hidrogen peroksida dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh
karena senyawa kimia ini dapat menyerang biokimia penting seperti protein dan DNA.
Hidrogen peroksida juga dapat menyebabkan iritasi, rasa sakit, dan cedera pada berbagai
organ tubuh.
Tubuh memproduksi enzim katalase untuk memecah hidrogen peroksida yang
berbahaya melalui reaksi berikut:
Dalam persamaan reaksi terlihat bahwa enzim katalase memecah hidrogen peroksida ( H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Terlihat juga bahwa enzim katalase tidak dikonsumsi
dalam reaksi tersebut sehingga dapat digunakan kembali untuk memecah hidrogen peroksida
lainnya dalam tubuh.
Dilansir dari Biology LibreTexts, satu molekul enzim katalase dapat bekerja memecah sekitar
40 juta molekul hidrogen peroksida per detik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa enzim
katalase adalah protein yang berfungsi memecah hidrogen peroksida berbahaya dalam tubuh
menjadi air dan oksigen.

E. Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna
merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya
dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem
pencernaan. Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar
2.5% dari massa tubuhLetaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah
kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium
kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan
berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.

Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:


a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula
dalam darah. Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat
mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam
hati (Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan
glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke
dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah
dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa
dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b. Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam
lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi
badan keton (Ketogenesis)Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-
asam lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mens inte sa kolesterol dan
fosfolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta
menyimpan lemak.
c. Membantu metabolisme protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi
(mengubah gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai
energi atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3)
yang merupakan substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin
(ammonia dihasilkan saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis
dari hampir seluruh protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin,
fibrinogen, dan protombin (bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk
heparin) dan transaminasi transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi
(alfa-keto acid) dan senyawa lain.
d. Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan
seperti penisilin.
BAB III
PRAKTIKUM

A. Judul
Mengamati pengaruh suhu dan pH terhadap cara kerja enzim katalase pada hati
ayam.

B. Tempat dan Waktu Praktikum


Waktu: Selasa, 08 Agustus 2023
Tempat pelaksanaan: Laboratorium Biologi di SMAN 1 PALIMANAN

C. Variabel Penelitian
a) Variabel bebas :
➢ pH (Netral, Asam, Basa)
➢ Suhu (Netral, Dingin, Panas)
b) Variabel Terikat : Gelembung & bara api yang muncul (cara kerja enzim katalase)
c) Variabel kontrol : Hati ayam & H2O2

D. Alat dan Bahan


Alat
o 6 buah tabung reaksi
o Rak tabung reaksi
o Mortar & alu
o Kaki tiga & kawat kasa
o Bunsen
o Pipet
o Termometer
o Gelas kimia
o Freezer
o Tusuk sate
o Penjepit tabung reaksi

Bahan:
o Hati ayam
o Spirtus
o Korek api
o Air
o Larutan HCl
o Larutan KOH
o Larutan H2O2
o Sarung tangan latex
E. Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Gunakan sarung tangan medis
3. Potong hati ayam kemudian haluskan menggunakan mortar.
4. Setelah itu masukkan hati ayam yang sudah halus ke dalam 6 tabung reaksi
menggunakan spatula, hingga mencapai tinggi 1 cm.
5. Kemudian pisahkan enam tabung reaksi yang berisi hati ayam tersebut menjadi 2
bagian yaitu 3 untuk pengamatan pengaruh PH dan 3 lagi untuk pengamatan
pengaruh suhu.
6. Kemudian siapkan spirtus kaki tiga beserta bunsen.
7. Kemudian isi air pada gelas kimia secukupnya (±350 ml).
8. Kemudian nyalakan api pada kapas yang di dalam nya berisi spirtus, letakkan di
bawah kaki tiga, dan letakkan gelas berisi air di atas kaki tiga yang sudah di lapisi
dengan bunsen.
9. Tunggu hingga menguap/mendidih.
10. Jepit tabung reaksi 1 untuk pengamatan variabel bebas suhu (tinggi) dan letakkan
pada gelas kimia berisi air yang sedang dipanaskan.
11. Letakkan tabung reaksi 2 ke dalam freezer untuk pengamatan variabel bebas suhu
(rendah) dan diamkan beberapa menit-jam supaya suhu di bawah 0 derajat.
12. Letakkan tabung reaksi 3 pada suhu ruang.
13. Untuk tabung reaksi 4, 5 dan 6 yaitu untuk pengamatan variabel bebas PH, secara
berurutan di tetesi larutan HCL, KOH, dan netral (tidak di campur cairan apapun).
14. Kemudian semua tabung dari tabung 4, 5 dan 6 pada variabel bebas PH di tetesi
dengan larutan H2O2, masing-masing tabung di tetesi sebanyak 10 tetes.
15. Setelah tabung reaksi 1 dan 2 sudah mencapai suhu yang di inginkan yaitu tabung
1 (>50 derajat) dan tabung 2 (<0 derajat), lalu keduanya diletakkan ke rak tabung
reaksi bersamaan dengan tabung 3 (suhu ruang) .
16. Kemudian ketiga tabung tersebut di tetesi dengan larutan H2O2 masing-masing
sebanyak 10 tetes.
17. Lalu amati reaksi yang terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

i. Hasil Pengamatan yang dipengaruhi suhu

Variabel Bebas Variabel Terikat


(Suhu)
Gelembung Bara Api
Suhu Ruang +++ ++++
(33 °C)
Dingin +++ ++
(10°C)
Panas - -
(57°C)

ii. Hasil Pengamatan yang dipengaruhi pH

Variabel Bebas Variabel Terikat


(pH)
Gelembung Bara Api
Netral +++ ++++

Asam - -
(HCl)
Basa + ++
(KOH)

Keterangan:
++++ : gelembung banyak sekali / nyala api terang sekali
+++ : gelembung banyak / nyala api terang
++ : gelembung sedang / nyala api sedang
+ : gelembung sedikit / nyala api kecil
— : tidak ada gelembung / tidak menyala
GRAFIK PENGAMATAN :
B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan mengahasilkan data pada


tabel pengamatan sebagai berikut:

• Pada Hati + H2O2 ( hidrogen peroksida)

Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.


Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi
membara ke dalamnya timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga
diuraikan menjadi oksigen (O2) Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati
mengandung enzim katalase. dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian
gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun.

• Pada Hati + HCL + H2O2

Pada percobaan yang kedua kami menggunakan tambahan HCL yang


dimaksudkan agar keaadaan hati menjadi asam. Dan dalam hasil pengamatan
dapat dilihat bahwa hasilnya jauh berbeda dari percobaan Hati + H2O2 yang
berfungsi sebagai pembanding akan tetapi yang terjadi tidak ada gelembung itu
membuktikan bahwa dalam bekerja hati tidak dapat mengubah H2O2 menjadi
H2O (air) dan tidak timbul nyala api itu berarti tidak adanya penguraian dari H2O2
menjadi O2. Hal ini membuktikan bahwa pada keadaan yang terlalu asam yaitu
dengan ditambahnya HCL enzim tidak dapat bekerja secara optimal bahakan
rusak

• Pada Hati + KOH + H2O2

Pada percobaan yang ketiga kali ini Hati dengan H2O2 ditambah lagi
dengan KOH. Penambahan KOH disini dimaksudkan untuk membuat Hati dalam
keadaan yang basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung
udara yang sedikit, itu membuktikan bahwa terjadi penguraaian yang tidak
sempurna dari H2O2 menjadi H2O (air). Sama halnya saat bara api dimasukkan ke
dalam tabung reaksi terjadi nyala api yang sedang artinya penguraian H2O2
menjafi O2 juga tidak sempurna. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak
dapat bekerja secara optimal dalam kondisi yang terlalu basa.

• Pada Hati (direbus ) + H2O2

Pada percobaan yang keempat ekstrak hati direbus terlebih dahulu selama
kurang lebih 10 menit kemudian setelah itu ditambah dengan H2O2. Dan yang
terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan ketika bara api dimasukkan
kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena
protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa
dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi. karena
kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral
Enzim bersifat termolabil yang artinya cenderung dapat dirusak karena
adanya pemanasan sederhana.

• Pada Hati (didinginkan ) + H2O2

Pada percobaan ini ekstrak hati didinginkan terlebih dahulu setelah itu
ditambah dengan H2O2. Dan mendapatkan hasil terlihat keadaan gelembung yang
dihasilkan sedang dan ketika dimasukkan bara api kedalamnya ternyata hanya
nyala apinya sedang, sangat berbeda keadaannya apabia dibandingkan dengan hati
saat dididihkan. Hal ini membuktikan dimana enzim katalase tidak akan bekerja
secara optimal pada suhu tinggi karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan
bekerja pada suhu netral akan tetapi jika suhu sedikit dinggin ternyata hasilnya
juga kurang optimal yaitu hanya ada gelembung yang sedikit dan nyala api yang
sedang.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa cara kerja
enzim katalase dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor pH dan suhu.

Pengaruh pH dan Suhu terjadap enzim katalase:


- Pada pH netral & suhu ruang : enzim Katalase bekerja secara optimal
(menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 secara sempurna)
- Pada pH asam (HCl) : enzim katalase tidak bekerja sama sekali (tidak
menguraikan H2O2).
- Pada pH basa (KOH) : enzim katalase bekerja namun tidak optimal.
- Pada suhu tinggi (57°C) : enzim katalase tifak bekerja sama sekali.
- Pada suhu rendah (10°C) : enzim katalase bekerja namun tidak optimal.

Jadi, dari data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, enzim katalase
berperan penting serta aktif dalam menguraikan racun (H2O2). Dan enzim katalase
dapat bekerja dengan optimal pada suhu ruang dan PH netral.

B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kami sarankan bahwa:

• Dalam pengerjaan penelitian kali ini diperlukan kerjasama antara anggota dalam
satu kelompok agar proses penelitian dapat berlangsung dengan cepat, Tepat dan
teratur.
• Selain itu, ketika ekstrak hati dimasukkan dalam tabung, hendaknya ekstrak hati
yangdimasukkan sama ukurannya agar hasil penelitian bisa sesuai dengan
harapan.
• Berhati hati juga saat melakukan penelitian karena ada beberapa reaksi dan zat
dapat yang membuat iritasi pada kulit.
C. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/44835779/Laporan_Praktikum_Enzim_Katalas
e_Pada_Hati_Ayam_dan_Faktor_yang_Mempengaruhinya

https://www.studocu.com/id/document/ssekolah-menengah-atas-negeri-
10-fajar-harapan/iqbal-saputra/laporan-praktikum-enzim-
katalase/31426400

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-sifat-sifat-enzim

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/18/155854669/enzim-
katalase-pengertian-dan-fungsinya

https://www.alodokter.com/mengenal-enzim-katalase-dan-manfaatnya-
bagi-tubuh

Anda mungkin juga menyukai