Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ENZIM KATALASE PADA HATI AYAM

Disusun oleh :
1. Alvey Dealoveva (02)
2. Alya Nur Azkana M. (03)
3. Cintya Amellya (06)
4. Indira Kayla Azahro (12)
5. Marcella Nur Azizah (16)
6. Mawar Putri Firdaus (17)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO


JL. SOEKARNO HATTA NO.381, SABLAK, KENITEN, KEC. PONOROGO, KABUPATEN
PONOROGO, JAWA TIMUR 63412
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi dan menyimpan energi.
Kumpulan metabolisme memerlukan enzim untuk mempercepat laju reaksi. Enzim adalah suatu
kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam sistem
biologi. Tentunya dalam melakukan kerjanya enzim memiliki beberapa faktor penghambat
seperti pH, suhu, konsentrasi asam, konsentrasi enzim, adan inhibitor.
pH mempengaruhi laju reaksi enzim dalam bekerja. Menurut teori perubahan kondisi
asam dan basa disekitar enzim mempenaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat menyebabkan
denaturasi enzim. Sehingga enzim tidak dapat bekerja pada kondisi yangterlalu asam ataupun
konsisi yang terlalu basa. Sedangkan suhu optimum suatu reaksiadalah 40 derajat celcius. Dalam
pratikum ini kami membuktikan pengaruh derajatkeasaman dan suhu dalam kerja enzim dan
pengaruh enzim sebagai biokatalisator.
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak
terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan
yangdilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H 2O2)
bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri.Dengan
adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida (H 2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O)
dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Cara kerja yang dilakukan enzim adalah sebagai berikut
bahwa molekul selalu bergerak dan saling bertumbukansatu sama lainnya. Jika ada molekul
substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut disebutdengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk.
B. Rumusan Masalah
Setelah membaca latar belakang dari Hati Ayam diatas, masalah yang akan dibahas dalam
penelitian kali ini adalah, sebagai berikut :
1. Reaksi kimia apakah yang terjadi pada percobaan ?
2. Bagaimanakah pengaruh enzim Katalase terhadap H2O2 ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi enzim katalase ?
4. Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase ?
C. Tujuan
1. Mengetahui reaksi kimia yang terjadi pada percobaan.
2. Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2.
3. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase.
4. Mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap enzim katalase.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan
sebagai pemercepat reaksi metabolisme didalam tubuh mahluk hidup, tetapi enzim tidak
ikut bereaksi.
B. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan
enzim erukuran lebih besar dari substratnya akan tetapi, hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebt yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan
sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian,yaitu bagian
protein dan bukan protein.
1. Bagian Protein disebut apoenzim, tersusun atas asam-asam amino. Bagian protein
bersifat labil (budah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan proteinyang disebu gugu protetik, yaitu gugusan aktif. Gugus prostetik
yang berasal dari molekul non organikdisebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink.
Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa-senyawa kompleks disebut konenzim,
milsalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin,
piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
C. Cara Kerja Enzim
Enzim merupakan protein yang memiliki struktur tiga dimensi. Pada enzim
terdapatsisi aktif enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat yang akan
diubahmenjadi produk. Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan
reaksi.Meningkatkan kecepatan reaksi dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi
(energiyang diperlukan untuk reaksi). Penurunan energi aktivasi dilakukan dengan
membentuk kompleks dan substrat. Secara sederhana kerja enzim dapat digambarkan

sebagai berikut :
Cara kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori yaitu teori gembok dan
kunci serta teori kecocokan terinduksi. Pada teori gembok dan kunci menyatakan bahwa
enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci
yangmasuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan
energiaktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk
serta membebaskan enzim.Sedangkan pada teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif
enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk
substrat.Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi
melingkupinyamembentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim
kembali tidak aktif menjadi bentuk yang lepas, hingga substrat yang lain dapat bereaksi
dengan enzim tersebut.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim


1. Suhu
Pada suhu yang lebih tinggi , kecepatan molekul substrat meningkat ,
sehinggaketika subtrat bertumbukan dengan enzim mengakibatkan energi molekul
substrat berkurang.hal ini memudah enzim dalam mengikat substrat. Tetapi
kecapatanenzim dalam mengkatalis reaksi mencapai suatu puncaknya adalah pada
suhu.
2. pH
Selain suhu, faktor ingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH.
Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja
secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH=7), pH basa (>7), dan
pH asam (<7) tergantung pada jenis enzim masing-masing.
3. Konsentrasi Substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun pada saat sisi aktif enzim bekerja
semua maka penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi.
4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat pula reaksi yang akan
berlangsung.
5. Inhibitor
Produk hasil substrat yang dipecah oleh enzim menjadi inhibitor atau peghambat.
Apabila produk ini banyak, maka enzim akan sulit bergaung dengan substrat sehingga
reaksi kimianya berlangsung lambat.
E. Pengertian Enzim Katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan
enzimkatalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada
tulang,membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam
tubuh danaktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta
peroksosom.enzimyang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai
polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino.
Heme yang terdapat padaenzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin
dan mengandung atombesi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini
adalah 118.054,25gram/mol.
F. Fungsi dan Peran Enzim Katalase
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat
gugus tadiakan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki
kandungan hidrogenperoksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat
untuk seluruh sel-sel yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat
berbahaya bagi tubuh untuk ituenzim katalase berfungsi untuk mengkatalis
kandungan H202 tersebut.Peran enzim inijuga sebagai peroksidasi yang khusus untuk
mereaksi dekomposisi hydrogen peroksidasehingga pada nantinya dapat berubah menjadi
oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu
mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan
menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagaipenyeimbang terhadap reaksi yang tengah
berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam
mengkatalissenyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya.
Didalamsel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta
sangat rentandengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil,
enzim ini akanbekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen
peroksida.
G. Kerja Enzim Katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini
lebihmeningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita
perlumengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak
sehinggaproses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
H. Hati Ayam
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah
kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya
dalammembantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem
pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5%
darimassa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah
kanan,dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium
kanan dansebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan
berada dibawahdiafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
fisura transverses.Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati. Secara
fisiologis, fungsi utama dari hati adalah :
1. Membantu dalam metabolisme Karbohidrat
2. Membantu metabolisme lemak
3. Membantu metabolisme Protein
4. Menetralisir obat-obatan dan hormon
I. Larutan-larutan yang digunakan dalam praktikum
1. Larutan Asam Klorida (HCl)
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat
berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H + ini
bergabung dengan molekul air membentuk ion H3O+
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida. Asam klorida dapat digunakan untuk
membuat garam klorida, seperti natrium klorida karena ia berdisosiasi penuh dalam
air.Asam monoprotik memiliki satu Ka yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat
tersebutdalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa
usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai KaHCl. Ketika
garam kloridaseperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH
larutan secarasignifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Asam Klorida adalah yang
sangat lemah danHCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan
asam klorida yangkuat, asumsi bahwa molaritas H + sama dengan molaritas HCl
cukuplah baik, denganketepatan mencapai empat digit angka bermakna. Walaupun
asam, ia mengandung ionklorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida
dalam konsentrasi untuk menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus
mempertahankan konsentrasinya. Olehkarena alasan inilah, asam klorida merupakan
reagen pengasam yang sangat baik.
2. Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada
air,yang merupakan oksidator kuat. Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques
Thenard ditahun 1818. Sebagai bahan kimia anorganik dalam bidang industri,
teknologi yangdigunakan untuk Hidrogen Peroksida adalah auto oksidasi
Anthraquinone. Dengan cirikhasnya yang berbau khas keasaman dan mudah larut
dalam air, dalam kondisi normal(ambient) kondisinya sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Salah satu keunggulan Hidrogen
Peroksida dibandingkan dengan oksidator yanglain adalah sifatnya yang ramah
lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan
oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Hari/tanggal : Jum’at, 25 Agustus 2023
Tempat : Laboratorium Biologi MAN 2 Ponorogo
B. Alat dan Bahan
I.Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Pembakar spiritus
5. Lidi
6. Korek api
7. Gelas kimia
8. Mortal
9. Pisau
10. Kaki tiga
II. Bahan
1. Hati ayam
2. Larutan HCl
3. Larutan H2O2
4. Larutan KOH 20%
5. Aquades
C. Variabel
1. Variabel bebas adalah faktor yang sengaja dibuat berbeda (dapat diubah) dalam suatu
penelitian yaitu NaOH, HCl, dan suhu.
2. Variabel terikat adalah suatu hasil dari perlakuan variabel bebas dan terkontrol (tanpa
diubah) yaitu banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi.
3. Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu percobaan yaitu wadah,
obyek penelitian (H2O2 dan hati ayam) dan alat.
D. Cara Kerja
1. Siapkan tabung reaksi A, B, C, D, dan E.
2. Cincanglah hati ayam dengan pisau / cuter / silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil
kemudian menambahkan beberapa tetes aquadest agar mudah dimasukkan ke dalam tabung.
3. Isilah tabung reaksi masing-masing tabung A, B, C, D, dan E dengan cincangan hati ayam
hingga ketinggian 2 cm.
4. Dinginkanlah lebih dahulu hati ayam pada tabung E pada es batu.
5. Kemudian panaskan juga hati ayam pada tabung Dpada air mendidih kemudian di dinginkan
6. Lakukankanlah urutan langkah pengujian sebagai berikut:
 Tabung A, 2 cm ekstrak hati ayam + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan ibu jari kanan
dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan lakukanlah uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian amati hasil percobaan.
 Tabung B, 2 cm ekstrak hati ayam + 10 tetes KOH + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan
ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan lakukanlah uji
nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian amati hasil percobaan.
 Tabung B, 2 cm ekstrak hati ayam + 10 tetes HCl + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan
ibu jari kanan dan amati kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan lakukanlah uji
nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian amati hasil percobaan.
 Tabung D (dipanaskan) + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan ibu jari kanan dan amati
kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan lakukanlah uji nyala api dengan
memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian amati hasil percobaan.
 Tabung E (didinginkan) + 10 tetes H2O2 dan segera tutup dengan ibu jari kanan dan amati
kemunculan gelembung gas. Kalian buka ibu jari dan lakukanlah uji nyala api dengan
memasukkan bara lidi api dalam tabung, kalian amati hasil percobaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Tabel Hasil Penelitian

Tabung Reaksi Keadaan Keadaan Bara


Keterangan
dan larutan gelembung api

Gelembung banyak
Tabung A
++++ +++ dan api menyala
(Netral)
terang

Tabung B Gelembung sedang


++ -
(Asam) dan api tidak ada

Tabung C Gelembung sedang


++ -
(Basa) dan api tidak ada

Tabung D Gelembung sedikit


+ +
(Dipanaskan) dan api kurang terang

Gelembung banyak
Tabung E
++++ ++++ dan api menyala
(Didinginkan)
terang seali

Keterangan : untuk kolom keadaan gelembung, dan bara api dengan tanda berikut :
- : apabila tidak ada
+ : apabila sedikit/kurang terang
++ : apabila sedang/cukup terang
+++ : apabila banyak/terang
++++ :apabila banyak sekali/terang sekali.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pertanyaan
1. Pada perlakuan tabung manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa
demikian?
Jawaban : pada tabung A hati ayam dengan campuran H 2O2 menghasilkan gelembung
paling banyak, karena enzim katalase yang dihasilkan hati akan mereaksikan larutan H 2O2
menjadi air dan oksigen. Oksigen inilah yang kita lihat sebagai gelembung gas pada tabung
yang telah diisi engan hayi ayam. Hal yang menyebabkan tabung A menghasilkan
gelembung gas paling banyak adalah karena enzim katalase akan bekerja optimal pada pH
netral.
2. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja katalase yang telah dilakukan,
bahwa gas yang terbentuk dari reaksi pencampuran hati dengan berbagai larutan adalah gas
oksigen reaksinya sebagai berikut:
Tabung A : Katalase + H2O2  H2O + O2
Tabung B : Katalase + HCl + H2O2  H2O + O2+ HCl
Tabung C : Katalase + KOH + H2O2  H2O + O2+ KOH
Tabung D : Katalase + Suhu Tinggi + H2O2  H2O + O2
Tabung E : Katalase + Suhu Rendah + H2O2 H2O + O2
3. Bagaimana keadaan bara api pada tiap-tiap tabung reaksi?
Jawaban :
 Tabung A
Saat bara api dimasukkan ke dalam tabung bara api menyala. Hal ini tandanya banyak
gas oksigen (O2) yang dihasilkan sebagai akibat dari proses penguraian hidrogen
peroksida (H2O2) oleh enzim katalase.
 Tabung B
Saat bara api dimasukkan ke dalam tabung bara api menyala, seharusnya api tidak
menyala. Hal ini berarti banyak gas oksigen (O 2) yang dihasilkan sebagai akibat dari
proses penguraian hidrogen peroksida (H2O2) oleh enzim katalase.
 Tabung C
Saat bara api dimasukkan ke dalam tabung bara api menyala tetapi tidak seterang pada
tabung A dan B. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak akan bekerja optimal
pada kondisi terlalu basa.
 Tabung D
Saat bara api dimasukkan ke dalam tabung, bara api tidak meyala. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada kondisi terlalu basa.
 Tabung E
Saat bara api dimasukkan ke dalam tabung bara api menyala lama, seharusnya bara api
tidak menyala. Mungkin karena pengaruh suhu yang kurang dingin dan membuktikan
bahwa enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu rendah.
4. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan!
Jawaban : menurut hasil percobaan pada praktikum uji kerja enzim katalase yang telah
dilakukan, faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah antara lain :
1. Tingkat pH
Enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH=7)
2. Suhu
Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu ruangan 25-30 derajat
5. Bagaimana kesimpulan dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan?
Jawaban :
 Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena
enzim katalase akan bekerja optimal pada suhu ruang (37 derajat)
 Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral (7)
 Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan
reaksi.
 Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H 2O2 menjadi H2O dan
O2.
 Kadar enzim katalase tertinggi yaitu pada ekstrak hati.
 Semakin besar konsentrasi enzim katalase, maka semakin banyak molekul
substrat yangdapat dipecahkan.
 Hati ayam yang kurang segar dapat membengaruhi kerja enzim katalase.
B. Lampiran

Alat dan bahan

Anda mungkin juga menyukai